Masjid dengan Kategori Masjid Raya

Masjid dengan Kategori Masjid Raya di KAB. SUMBA TENGAH

Gunakan form di bawah ini, untuk mempersempit pencarian

Tentang KAB. SUMBA TENGAH

Kabupaten Sumba Tengah adalah kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Ibu kotanya berada di Waibakul. Kabupaten ini adalah pemekaran dari Kabupaten Sumba Barat. Peresmian kabupaten ini dilakukan pada tanggal 22 Mei 2007 oleh penjabat pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur, Bayang Amahu. Pada akhir tahun 2024, jumlah penduduk Sumba Tengah sebanyak 92.138 jiwa.

Kabupaten Sumba Tengah terletak di Pulau Sumba bagian barat. Secara geografis, Kabupaten Sumba Tengah terletak pada 119° 24’ 56,26” - 120° 50’ 55,29” Bujur Timur dan 9° 20’ 38,31” - 9° 50’ 38,86” Lintang Selatan. Jaraknya sekitar dari 112 Kilometer dari Kota Waingapu. Luas wilayahnya 1.868.74 km².

Bagian utara dan selatan wilayah Kabupaten Sumba Tengah merupakan pesisir meliputi Kecamatan Katikutana Selatan, Kecamatan Mamboro dan Kecamatan Umbu Ratu Nggay. Sedangkan bagian tengah berupa perbukitan dan dataran tinggi. Wilayahnya berada di ketinggian antara 0-900 meter di atas permukaan air laut (Mdpl) dengan puncak tertingginya berada di Gunung Taculur (913 mdpl). Hampir sebagian wilayahnya memiliki kemiringan lahan 14°-40° dengan kemiringan ke arah utara. Seperti wilayah Pulau Sumba pada umumnya, jenis tanah dan batuan di Kabupaten Sumba Tengah didominasi oleh tanah mediteran serta batuan jenis batu gamping.

Kabupaten Sumba Tengah beriklim sabana tropis (Aw) dengan dua 2 musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Iklimnya tergolong kering dengan curah hujan rendah karena hanya 5 bulan yaitu Januari sampai dengan April dan Desember yang keadaannya relatif basah. Sedangkan 7 bulan sisanya relatif kering dan gersang. Meski demikian, Kabupaten Sumba Tengah memiliki sungai-sungai maupun sumber-sumber mata air yang cukup. Sungai yang melewati wilayah Kabupaten Sumba Tengah di antaranya adalah Sungai Labariri, Bewi dan Pamalar. Sebagian besar sungai-sungai besar di wilayah ini mengalir ke utara.

Pada pemilihan umum bupati Sumba Tengah 2024, pasangan Paulus Limu dan Marthinus Umbu Djoka menjadi pemenang. Mereka dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025 di Istana Negara Jakarta.

Kabupaten Sumba Tengah terdiri dari 5 kecamatan dan 65 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 84.174 jiwa dengan luas wilayah 1.868,74 km² dan sebaran penduduk 45 jiwa/km².

Jumlah penduduk Kabupaten Sumba Tengah pada tahun 2023 tercatat sebanyak 90.521 jiwa, terdiri dari 46.356 laki-laki dan 44.165 perempuan dengan sex ratio sebesar 105. Jumlah penduduk usia 0–14 tahun sebanyak 30.669 jiwa, usia produktif 15–64 tahun sebanyak 54.950 jiwa, serta usia 65 tahun ke atas sebanyak 4.902 jiwa. Rasio ketergantungan mencapai 66 yang berarti setiap 100 penduduk usia produktif menanggung 66 penduduk usia nonproduktif. Pada tahun yang sama, tingkat partisipasi angkatan kerja mencapai 79,08 persen dari total penduduk usia 15 tahun ke atas, dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 1,89 persen. Komposisi lapangan kerja didominasi sektor primer sebesar 65,29 persen, sektor tersier 28,19 persen, dan sektor sekunder 6,52 persen. Jumlah angkatan kerja mencapai 42.228 orang, sementara bukan angkatan kerja tercatat 11.191 orang. Jumlah penduduk bekerja mencapai 41.427 orang, dan jumlah pengangguran terbuka sebanyak 801 orang.

Jumlah penduduk Kabupaten Sumba Tengah menurut agama pada tahun 2023 terdiri atas 70.990 jiwa pemeluk agama Kristen Protestan, 18.081 jiwa pemeluk Katolik, 1.189 jiwa pemeluk Islam, 128 jiwa pemeluk Hindu, dan 133 jiwa pemeluk agama lainnya. Distribusi rumah ibadah mencakup 364 gereja Protestan, 75 gereja Katolik, 6 masjid, 2 pura, dan 3 rumah ibadah agama lainnya. Kecamatan Umbu Ratu Nggay memiliki jumlah gereja Protestan terbanyak dengan 111 unit, disusul oleh Katikutana Selatan sebanyak 67 unit. Jumlah gereja Katolik terbanyak berada di Umbu Ratu Nggay Barat sebanyak 26 unit. Masjid tersebar masing-masing 1 unit di empat kecamatan dan 2 unit di Katikutana. Rumah ibadah Hindu masing-masing 1 unit terdapat di Katikutana dan Katikutana Selatan, serta rumah ibadah lain masing-masing 1 unit di Katikutana Selatan, Umbu Ratu Nggay Tengah, dan Umbu Ratu Nggay Barat.

Di Kabupaten Sumba Tengah masih bisa ditemukan daerah-daerah yang memiliki nilai historis, baik dari segi sejarah maupun sosial budayanya. Di kampung Makatakeri, desa Anakalang, Kecamatan Katikutanal terdapat makam Raja Anakalang seberat 70 ton. Konon, makam itu dikerjakan oleh 2.000 orang selama tiga tahun. Di kampung Lai Tarung yang terletak di atas gunung, terletak makam nenek moyang 12 klan. Beberapa ritual adat masih dilakukan oleh masyarakat Sumba Tengah seperti ritual Purung Ta Kadonga Ratu di Kecamatan Katikutanal, Pawolung Manu dan Tausa Usu Manua di Kecamatan Mamboro serta Purung Ta Liangu Marapu di Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat

Pada tahun ajaran 2022/2023, di Kabupaten Sumba Tengah terdapat rasio rata-rata murid per guru sebesar 8 murid untuk jenjang SD dan SLTP, sedangkan jenjang SLTA mencapai 14 murid per guru. Rata-rata murid per sekolah SD sebanyak 112 siswa, dengan jumlah ruang kelas rata-rata 6 per sekolah, menghasilkan kapasitas sekitar 18–19 murid per ruang. Untuk SMP, rata-rata murid per sekolah mencapai 152 siswa, dan untuk SMA sebanyak 435 siswa. Angka melek huruf tahun 2023 pada penduduk laki-laki sebesar 91,32 persen, sedangkan perempuan sebesar 87,87 persen. Rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten Sumba Tengah tahun 2022 adalah 6,73 tahun. Jumlah guru PNS tercatat sebanyak 676 orang, terdiri dari 449 guru SD, 160 guru SLTP, dan 67 guru SLTA. Jumlah sekolah tercatat sebanyak 95 SD, 25 SLTP, dan 7 SLTA. Jumlah murid di SD sebanyak 10.632, SLTP sebanyak 3.795, dan SLTA sebanyak 3.045 orang. Jumlah ruang kelas di SD sebanyak 570 unit, SLTP sebanyak 245 unit, dan SLTA sebanyak 123 unit. Sekolah terbagi dalam 65 desa, dan semua desa memiliki setidaknya satu sekolah dasar. Sebaran jenjang pendidikan lebih tinggi pada kecamatan Katikutana dan Umbu Ratu Nggay Barat. Terdapat satu perguruan tinggi di Sumba Tengah yaitu Akademi Komunitas Negeri Sumba Tengah.

Tahun 2023, penduduk usia 7–12 tahun yang bersekolah tercatat sebanyak 9.820 orang dari total 10.423 anak, menghasilkan Angka Partisipasi Murni (APM) SD sebesar 94,22 persen. APM SLTP sebesar 78,77 persen, dengan 3.365 siswa dari total 4.272 anak usia 13–15 tahun. APM SLTA tercatat sebesar 52,19 persen, yaitu 2.840 siswa dari 5.440 remaja usia 16–18 tahun. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD mencapai 101,99 persen, menunjukkan masih terdapat siswa berusia di luar batas 7–12 tahun yang bersekolah di SD. APK SLTP sebesar 94,74 persen dan APK SLTA sebesar 82,15 persen. Tahun 2022, APM SD tercatat 94,90 persen, SLTP sebesar 75,42 persen, dan SLTA sebesar 49,18 persen. APK pada tahun 2022 untuk jenjang SD mencapai 104,01 persen, SLTP sebesar 87,59 persen, dan SLTA sebesar 79,33 persen. Jumlah penduduk usia 7 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis sebanyak 78.818 orang dari total 86.321 penduduk, menghasilkan tingkat melek huruf sebesar 91,30 persen. Penduduk perempuan usia 10 tahun ke atas yang buta huruf sebanyak 3.570 orang dan laki-laki sebanyak 2.829 orang.

Pada tahun 2023, Kabupaten Sumba Tengah memiliki 1 rumah sakit dan 10 puskesmas untuk melayani 90.521 jiwa penduduk. Jumlah fasilitas kesehatan ini belum mengalami perubahan signifikan hingga tahun 2024, tetap terdiri atas 1 rumah sakit dan 10 puskesmas. Angka harapan hidup pada tahun 2023 tercatat sebesar 68,87 tahun. Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil menunjukkan bahwa 87,88 persen kelahiran terakhir ditolong oleh tenaga medis, sisanya ditolong oleh dukun atau bukan tenaga kesehatan. Jumlah bidan sebanyak 139 orang dan dokter umum berjumlah 8 orang. Selain itu, terdapat 42 perawat, 11 tenaga kesehatan lingkungan, 9 tenaga gizi, dan 8 apoteker. Untuk pelayanan kefarmasian, terdapat 6 apotek, sedangkan jumlah posyandu tercatat 213 unit yang tersebar di seluruh desa.

Pada tahun 2023, angka kemiskinan di Kabupaten Sumba Tengah tercatat sebesar 31,78 persen atau sekitar 25 ribu jiwa berada di bawah garis kemiskinan, dengan garis kemiskinan sebesar Rp362.089. Persentase ini merupakan yang tertinggi di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan menyumbang 2,12 persen dari total penduduk miskin di provinsi tersebut. Berdasarkan distribusi pengeluaran per kapita, sebanyak 1,90 persen penduduk memiliki pengeluaran di bawah Rp300.000 per bulan dan 17,80 persen berada pada kisaran Rp300.000–Rp500.000, sedangkan 80,30 persen lainnya memiliki pengeluaran di atas Rp500.000 per bulan. Pengeluaran rata-rata per kapita meningkat dari Rp720.463 pada 2021 menjadi Rp981.022 pada 2023, dengan porsi pengeluaran non-makanan yang terus meningkat. Akses terhadap kebutuhan dasar masih terbatas, terlihat dari 19,07 persen penduduk yang belum memiliki akses air minum bersih, 13,09 persen rumah tangga belum menggunakan listrik PLN sebagai sumber penerangan utama, dan 22,06 persen tidak memiliki fasilitas sanitasi layak. Selain itu, sekitar seperempat penduduk belum menikmati penerangan listrik secara merata. Dari sisi perumahan, sebanyak 96,10 persen rumah telah memiliki atap layak, tetapi rumah dengan dinding permanen baru mencapai 41,38 persen dan rumah berlantai bukan tanah mengalami penurunan menjadi 57,38 persen. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumba Tengah pada tahun 2023 berada pada angka 63,48, menempatkannya di peringkat ke-19 dari 22 kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur, sekaligus menjadi yang terendah di Pulau Sumba.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kabupaten Sumba Tengah tahun 2023 sebesar Rp2.454,57 miliar meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp2.318,65 miliar, sedangkan atas dasar harga konstan tahun 2010 naik dari Rp1.446,92 miliar menjadi Rp1.508,26 miliar. Laju pertumbuhan ekonomi tahun 2023 tercatat sebesar 4,24 persen, lebih rendah dari tahun 2022 yang mencapai 4,69 persen. Inflasi gabungan dari beberapa kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2023 tercatat sebesar 2,75 persen. Investasi penanaman modal pada sektor swasta yang tercatat pada tahun 2023 mencakup total realisasi PMDN sebesar Rp15.024 juta dan tidak terdapat realisasi PMA. Pada sektor industri pengolahan, tahun 2023 tercatat sebanyak 127 unit usaha industri kecil dan menengah aktif dengan tenaga kerja sebanyak 528 orang. Jumlah koperasi yang aktif tercatat 51 unit dengan jumlah anggota 3.261 orang, sementara volume usaha koperasi mencapai Rp8.176.969 ribu dan sisa hasil usaha sebesar Rp660.614 ribu. Perdagangan besar dan eceran melibatkan 697 unit usaha dengan tenaga kerja sebanyak 1.306 orang, sedangkan akomodasi dan penyediaan makan minum mencatatkan 186 unit usaha dengan 288 tenaga kerja.

Pengeluaran per kapita per tahun berdasarkan konsumsi rumah tangga tercatat sebesar Rp9.760.000 pada tahun 2023. Berdasarkan kelompok pengeluaran PDRB, konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi tertinggi terhadap PDRB yakni sebesar 64,79 persen, diikuti oleh pembentukan modal tetap bruto sebesar 22,38 persen dan konsumsi pemerintah sebesar 12,45 persen. Nilai ekspor luar daerah sebesar Rp96,53 miliar dan impor dari luar daerah sebesar Rp182,94 miliar, menghasilkan net ekspor negatif sebesar Rp-86,41 miliar. Pada sektor UMKM, tercatat sebanyak 2.410 UMKM aktif dengan tenaga kerja sebanyak 3.716 orang. Pertumbuhan ekonomi menurut lapangan usaha menunjukkan bahwa sektor pertanian, kehutanan dan perikanan masih menjadi penyumbang terbesar PDRB dengan kontribusi 42,24 persen, diikuti oleh sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebesar 16,82 persen serta sektor perdagangan sebesar 11,53 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor pengadaan listrik dan gas sebesar 16,41 persen, sedangkan sektor konstruksi.com">Konstruksi tumbuh 6,24 persen dan sektor informasi dan komunikasi tumbuh 4,95 persen.

Pada tahun 2023, luas panen padi sawah di Kabupaten Sumba Tengah sebesar 2.078 hektar dengan produksi 5.954 ton dan produktivitas 2,86 ton per hektar, sedangkan padi ladang memiliki luas panen 379 hektar, produksi 1.189 ton, produktivitas 3,14 ton per hektar. Jagung menempati luas panen 4.147 hektar dengan produksi 7.619 ton dan produktivitas 1,84 ton per hektar. Kacang tanah mencatat luas panen 2.374 hektar, produksi 2.095 ton, produktivitas 0,88 ton per hektar. Kacang hijau seluas 414 hektar menghasilkan 182 ton dengan produktivitas 0,44 ton per hektar. Ubi kayu mencatat luas panen 1.071 hektar, produksi 15.008 ton, produktivitas 14,01 ton per hektar. Ubi jalar mencatat luas panen 672 hektar, produksi 5.212 ton, produktivitas 7,76 ton per hektar. Untuk komoditas hortikultura, tanaman sayuran seperti cabai rawit mencatat luas panen 17 hektar dan produksi 13 ton, tomat 26 hektar dengan produksi 83 ton, terung 14 hektar dengan produksi 52 ton. Buah-buahan seperti pisang diproduksi sebanyak 2.211 ton, pepaya 413 ton, dan mangga 378 ton. Tanaman biofarmaka seperti jahe dipanen dari 12 hektar menghasilkan 18 ton, kunyit dari 13 hektar menghasilkan 16 ton, dan kencur dari 6 hektar menghasilkan 5 ton. Produksi komoditas perkebunan mencakup kelapa dengan produksi 648 ton dari 58 hektar panen, jambu mete 405 ton dari 272 hektar, kakao 14 ton dari 17 hektar, kemiri 53 ton dari 54 hektar, kapuk 2 ton dari 4 hektar, dan pinang 6 ton dari 6 hektar.

Populasi ternak besar dan kecil di Kabupaten Sumba Tengah pada tahun 2023 mencakup 91.961 ekor sapi potong, 2.378 kerbau, 19.480 kuda, 17.438 kambing, dan 4.227 babi. Unggas terdiri dari ayam kampung sebanyak 108.775 ekor dan itik sebanyak 5.723 ekor. Produksi hasil peternakan meliputi 275.459 liter susu, 167.459 kg daging sapi, 24.636 kg daging babi, 14.456 kg daging kambing, 39.155 kg daging ayam kampung, 3.693 kg daging itik, 3.775.672 butir telur ayam kampung, dan 203.784 butir telur itik. Sektor perikanan melaporkan 26 unit rumah tangga usaha perikanan tangkap dan 71 rumah tangga perikanan budidaya. Produksi perikanan tangkap di perairan umum daratan tercatat sebanyak 22,7 ton dan perikanan budidaya air tawar sebesar 15,5 ton. Kabupaten ini memiliki 25 kolam dan 44 empang sebagai media budidaya, sedangkan jumlah karamba tercatat 19 unit. Jumlah nelayan perairan umum sebanyak 83 orang dan pembudidaya ikan air tawar sebanyak 136 orang.

Berita dari Masjid

Artikel pilihan untuk peningkatan pengetahuan dan berbagi dari seluruh masjid di Indonesia.