Khutbah Pertama
اَلْØَمْد٠لÙلَّه٠الْــمَلÙك٠الْØَقّ٠الْــمÙبÙيْنÙØŒ اَلَّذÙÙŠ أَرْسَلَ آيَاتÙه٠عÙبْرَةً Ù„ÙلْمÙعْتَبÙرÙيْن أَشْهَد٠أَنْ لاَ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‡ÙŽ Ø¥Ùلاَّ الله٠وَØْدَه٠لاَ شَرÙيْكَ Ù„ÙŽÙ‡ Ø¥Ùلَه٠اْلأَوَّلÙيْنَ وَالْآخÙرÙينَ, وَأَشْهَد٠أَنَّ Ù…ÙØمّداً عَبْدÙه٠ورَسÙولÙه٠الْــمَبْعÙوث٠رَØْمَةً Ù„ÙلْعَالَــــمÙيْنَ, اللَّهÙمَّ صلّÙÙ‰ ÙˆÙŽ سَلّÙمْ عَلَى سَيّÙدÙنَا Ù…ÙØَمَّد٠سَيّÙد٠الْمÙرْسَلÙيْنَ وَعَلَى آلÙه٠وَأَصْØَابÙه٠وَالتَّابÙعÙيْنَ Ù„ÙŽÙ‡Ùمْ بÙØ¥ÙØْسَان٠إÙÙ„ÙŽÙ‰ يَوْم٠الدّÙيْن٠. أمَّا بَعْدÙ
يَا عÙبَادَ الله٠أÙوْصÙيْكÙمْ ÙˆÙŽ Ù†ÙŽÙْسÙيْ بÙتَقْوَى الله٠Ùَقَدْ Ùَازَ الْمÙتَّقÙوْنَ , ÙَاتَّقÙوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتÙمْ وَاسْمَعÙوا ÙˆÙŽØ£ÙŽØ·ÙيعÙوا ÙˆÙŽØ£ÙŽÙ†ÙÙÙ‚Ùوا خَيْرًا لّÙأَنْÙÙسÙÙƒÙمْ Û— وَمَنْ ÙŠÙوقَ Ø´ÙØÙ‘ÙŽ Ù†ÙŽÙْسÙÙ‡Ù ÙÙŽØ£ÙولَٰئÙÙƒÙŽ Ù‡Ùم٠الْمÙÙْلÙØÙونَ.
قَالَ الله٠تَعَالَى: ÙˆÙŽÙ…Ùنْ آيَاتÙه٠اللَّيْل٠وَالنَّهَار٠وَالشَّمْس٠وَالْقَمَر٠ۚ لَا تَسْجÙدÙوْا Ù„Ùلشَّمْس٠وَلَا Ù„Ùلْقَمَر٠وَاسْجÙدÙوْا Ù„Ùلَّه٠الَّذÙÙŠ خَلَقَهÙنَّ Ø¥Ùنْ ÙƒÙنْتÙمْ Ø¥Ùيَّاه٠تَعْبÙدÙونَ .ÙˆÙŽ قَالَ النَّبÙيّ٠صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَ سَلَّمَ : Ø¥Ùنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَان٠مÙنْ آيَات٠اللَّه٠لَا يَخْسÙÙَان٠لÙمَوْت٠أَØَد٠وَلَا Ù„ÙØَيَاتÙÙ‡Ù ÙÙŽØ¥Ùذَا رَأَيْتÙمْ Ø°ÙŽÙ„ÙÙƒÙŽ ÙَادْعÙوا اللَّهَ وَكَبّÙرÙوا وَصَلّÙوا وَتَصَدَّقÙوا
Jamaah Salat Gerhana Bulan yang Berbahagia
Hari ini, kita melihat fenomena alam berupa Gerhana Bulan. Gerhana adalah bukti kebesaran Allah. Gerhana bukan sebagaimana diyakini sebagain masyarakat dulu, bahwa itu peristiwa ditelannya bulan, atau penanda bencana bagi petani, peternak, dan lainnya. Keyakinan seperti itu tidak benar. Gerhana adalah salah satu bukti akan Kemahakuasaan Allah Swt.
Jamaah Salat Gerhana Bulan yang Berbahagia
Di dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam Q.S. Yâsîn ayat 40:
لَا الشَّمْس٠يَنْبَغÙÙŠ لَهَا أَنْ تÙدْرÙÙƒÙŽ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْل٠سَابÙق٠النَّهَار٠ۚ ÙˆÙŽÙƒÙلٌّ ÙÙÙŠ Ùَلَك٠يَسْبَØÙونَ
Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya (orbit).
Ayat ini menjelaskan bahwa terjadinya gerhana adalah ketika matahari, bulan, dan bumi berada di satu garis lurus. Jika bulan menghalangi cahaya matahari ke bumi, maka itu adalah gerhana matahari. Jika bumi menghalangi cahaya matahari sampai ke bulan maka disebut dengan gerhana bulan. Itulah fenomena alam yang kadang terjadi.
Allah menciptakan bulan sebagai cahaya, matahari sebagai sumber cahaya, dan Allah menciptakan orbit atau garis edar segala benda langit untuk kehidupan manusia di bumi, dan sebagai tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berfikir. Oleh karena itu, marilah kita tinggalkan mitos-mitos ketika terjadi gerhana bulan atau gerhana matahari, tetapi kita banyak beristighfar banyak mohon ampun dan selalu bertaqarrub kepada Allah SWT.
Jamaah Salat Gerhana Bulan yang Berbahagia
Nabi Muhammad SAW memerintahkan kepada kita bila terjadi gerhana untuk berdoa kepada Allah, mendirikan salat sunnah gerhana, bertakbir dan bersedekah, sebagaimana sabda beliau yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, yang berbunyi:
Ø¥Ùنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَان٠مÙنْ آيَات٠اللَّه٠لَا يَخْسÙÙَان٠لÙمَوْت٠أَØَد٠وَلَا Ù„ÙØَيَاتÙÙ‡Ù ÙÙŽØ¥Ùذَا رَأَيْتÙمْ Ø°ÙŽÙ„ÙÙƒÙŽ ÙَادْعÙوا اللَّهَ وَكَبّÙرÙوا وَصَلّÙوا وَتَصَدَّقÙوا
"Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, dan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka banyaklah berdoa kepada Allah, bertakbirlah, dirikan shalat dan bersedekahlah."
Selain itu, Nabi Muhammad juga mengajarkan bahwa ketika gerhana terjadi, hendaknya kita menghadirkan rasa takut kepada Allah SWT. Sebab, peristiwa tersebut mengingatkan kita akan tanda-tanda kejadian hari kiamat, atau karena takut azab Allah diturunkan akibat dosa-dosa yang dilakukan.
Juga mengingat apa yang pernah disaksikan Nabi Muhammad SAW dalam Salat Kusuf. Diriwayatkan bahwa dalam Salat Kusuf, Rasulullah SAW diperlihatkan oleh Allah, surga dan neraka. Bahkan, beliau ingin mengambil setangkai dahan dari surga untuk diperlihatkan kepada mereka. Beliau juga diperlihatkan berbagai bentuk azab yang ditimpakan kepada ahli neraka. Karena itu, dalam salah satu khutbahnya selesai salat gerhana, beliau bersabda, "Wahai umat Muhammad, demi Allah, jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis." (H.R. Muttafaq alaih).
Maka dari itu, marilah kita persiapkan hal-hal yang diperintahkan oleh Nabi, dan marilah kita usahakan untuk dapat mengamalkan apa yang diperintah oleh Nabi Muhammad SAW.
Hadirin yang Berbahagia
Betapa kecilnya manusia jika dilihat dari kajian ilmu pengetahuan modern. Bulan yang sedang mengalami gerhana kali ini, hanyalah komponen sangat kecil dari materi alam semesta ini. Sedangkan segala hal yang membentuk isi alam semesta hanyalah berkontribusi pada secuil materi yang telah diketahui ilmu pengetahuan saat ini, sementara sisanya, sama sekali belum kita ketahui.
Pandemi Covid-19 juga menunjukkan betapa kecilnya kita. Virus yang sedemikian kecil, yang sama sekali tak bisa dilihat secara kasat mata oleh kedua mata kita, ternyata mampu menimbulkan dampak besar yang kita lihat pada saat ini. Keagungan Allah SWT seharusnya mengarahkan kita pada kesadaran akan ketakberdayaan diri kita. Sehingga memunculkan sikap merasa bersalah, memperbanyak istighfar dan selalu mohon ampunan kepada Allah SWT.
Peristiwa gerhana bulan dan pandemi Covid-19 semestinya menyadarkan kita akan kebesaran Allah. Momen gerhana bulan menjadi media untuk memperbanyak permohonan ampun, taubat, untuk kembali kepada Allah.
Semoga fenomena gerhana kali ini meningkatkan kedekatan kita kepada Allah Swt, membesarkan hati kita untuk ikhlas menolong sesama, serta menjaga kita untuk selalu ramah terhadap alam sekitar kita.
Jamaah Salat Gerhana Bulan yang Berbahagia
Pada saat gerhana bulan ini, marilah kita tingkatkan motivasi kita untuk belajar memahami alam semesta ini.
Semoga Allah memudahkan segala urusan kita untuk meningkatkan ibadah kepada-Nya dan memikirkan segala keindahan ciptaan-Nya. Sebagaimana surat Ali Imran ayat 190Â sd 191 Allah berfirman:
Ø¥Ùنَّ ÙÙÙŠ خَلْق٠السَّمَاوَات٠وَالْأَرْض٠وَاخْتÙلَاÙ٠اللَّيْل٠وَالنَّهَار٠لَآيَات٠لÙØ£ÙولÙÙŠ الْأَلْبَاب٠۞الَّذÙينَ يَذْكÙرÙونَ اللَّهَ Ù‚Ùيَامًا ÙˆÙŽÙ‚ÙعÙودًا وَعَلَىٰ جÙÙ†ÙوبÙÙ‡Ùمْ وَيَتَÙَكَّرÙونَ ÙÙÙŠ خَلْق٠السَّمَاوَات٠وَالْأَرْض٠رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطÙلًا سÙبْØَانَكَ ÙÙŽÙ‚Ùنَا عَذَابَ النَّار٠۞
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
بَارَكَ الله٠لÙÙŠ ÙˆÙŽ Ù„ÙŽÙƒÙمْ ÙÙÙŠ الْقÙرْان٠الْعَظÙيْمÙ, ÙˆÙŽ Ù†ÙŽÙَعَنÙÙŠ ÙˆÙŽ Ø¥ÙيَّاكÙمْ بÙمَا ÙÙيْه٠مÙÙ†ÙŽ الْاَيَات٠وَ الذّÙكْر٠الْØÙŽÙƒÙيْم٠, ÙˆÙŽ تَقَبَّلَ Ù…Ùنّي ÙˆÙŽ Ù…ÙنْكÙمْ تÙلَاوَتَه٠إÙنَّه٠هÙÙˆÙŽ السَّمÙيْع٠الْعَلÙيْم٠, Ø£ÙŽÙ‚Ùوْل٠قَوْلÙÙŠ هَذَا ÙˆÙŽ أَسْتَغْÙÙر٠الله٠لÙÙŠ ÙˆÙŽ Ù„ÙŽÙƒÙمْ ÙˆÙŽ Ù„ÙجَمÙيْع٠الْمÙسْلÙÙ…Ùيْنَ ÙˆÙŽ الْمÙسْلÙمَات٠وَ الْمÙؤْمÙÙ†Ùيْنَ ÙˆÙŽ الْمÙؤْمÙنَات٠ÙَاسْتَغْÙÙرÙوْه٠إÙنَّه٠هÙÙˆÙŽ الْغَÙÙوْر٠الرَّØÙيْمÙ
Â
Khutbah Kedua
اَلْØَمْد٠لله٠عَلىَ Ø¥ÙØْسَانÙه٠وَالشّÙكْر٠لَه٠عَلىَ تَوْÙÙيْقÙه٠وَاÙمْتÙنَانÙÙ‡Ù. وَأَشْهَد٠أَنْ لاَ اÙÙ„ÙŽÙ‡ÙŽ Ø¥Ùلاَّ الله٠وَØْدَه٠لاَ شَرÙيْكَ لَه٠وَأَشْهَد٠أنَّ سَيّÙدَنَا Ù…ÙØَمَّدًا عَبْدÙه٠وَرَسÙوْلÙه٠الدَّاعÙÙ‰ إلىَ رÙضْوَانÙÙ‡Ù. اللهÙمَّ صَلّ٠عَلَى سَيّÙدÙنَا Ù…ÙØَمَّد٠وÙعَلَى اَلÙه٠وَأَصْØَابÙه٠وَسَلّÙمْ تَسْلÙيْمًا ÙƒÙثيْرًا أَمَّا بَعْدÙ
Ùَياَ اَيّÙهَا النَّاس٠اÙتَّقÙوااللهَ ÙÙيْمَا أَمَرَ وَانْتَهÙوْا عَمَّا Ù†ÙŽÙ‡ÙŽÙ‰ وَاعْلَمÙوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكÙمْ بÙأَمْر٠بَدَأَ ÙÙيْه٠بÙÙ†ÙŽÙْسÙه٠وَثَـنَى بÙمَلآ ئÙكَتÙه٠بÙÙ‚ÙدْسÙه٠وَقَالَ تَعاَلَى Ø¥Ùنَّ اللهَ وَمَلآئÙكَتَه٠يÙصَلّÙوْنَ عَلىَ النَّبÙÙ‰ يآ اَيّÙهَا الَّذÙيْنَ آمَنÙوْا صَلّÙوْا عَلَيْه٠وَسَلّÙÙ…Ùوْا تَسْلÙيْمًا. اللهÙمَّ صَلّ٠عَلَى سَيّÙدÙنَا Ù…ÙØَمَّد٠صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلّÙمْ وَعَلَى آل٠سَيّÙدÙناَ Ù…ÙØَمَّد٠وَعَلَى اَنْبÙيآئÙÙƒÙŽ وَرÙسÙÙ„ÙÙƒÙŽ وَمَلآئÙكَة٠اْلمÙقَرَّبÙيْنَ وَارْضَ اللّهÙمَّ عَن٠اْلخÙÙ„ÙŽÙَاء٠الرَّاشÙدÙيْنَ أَبÙÙ‰ بَكْر٠وَعÙمَر وَعÙثْمَان وَعَلÙÙ‰ وَعَنْ بَقÙيَّة٠الصَّØَابَة٠وَالتَّابÙعÙيْنَ وَتَابÙعÙÙŠ التَّابÙعÙيْنَ Ù„ÙŽÙ‡Ùمْ بÙاÙØْسَان٠اÙÙ„ÙŽÙ‰ يَوْم٠الدّÙيْن٠وَارْضَ عَنَّا مَعَهÙمْ بÙرَØْمَتÙÙƒÙŽ يَا أَرْØÙŽÙ…ÙŽ الرَّاØÙÙ…ÙيْنَÂ
اَللهÙمَّ اغْÙÙرْ Ù„ÙلْمÙؤْمÙÙ†Ùيْنَ وَاْلمÙؤْمÙنَات٠وَاْلمÙسْلÙÙ…Ùيْنَ وَاْلمÙسْلÙمَات٠اَلاَØْيآء٠مÙنْهÙمْ وَاْلاَمْوَات٠اللهÙمَّ أَعÙزَّ اْلإÙسْلاَمَ وَاْلمÙسْلÙÙ…Ùيْنَ ÙˆÙŽØ£ÙŽØ°Ùلَّ الشّÙرْكَ وَاْلمÙشْرÙÙƒÙيْنَ وَانْصÙرْ عÙبَادَكَ اْلمÙÙˆÙŽØÙ‘ÙدÙيْنَ وَانْصÙرْ مَنْ نَصَرَ الدّÙيْنَ وَاخْذÙلْ مَنْ خَذَلَ اْلمÙسْلÙÙ…Ùيْنَ وَدَمّÙرْ أَعْدَاءَ الدّÙيْن٠وَاعْل٠كَلÙمَاتÙÙƒÙŽ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ يَوْمَ الدّÙيْنÙ. اللهÙمَّ ادْÙَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزÙÙ„ÙŽ وَاْلمÙØÙŽÙ†ÙŽ وَسÙوْءَ اْلÙÙتْنَة٠وَاْلمÙØÙŽÙ†ÙŽ مَا ظَهَرَ Ù…Ùنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدÙنَا اÙنْدÙونÙيْسÙيَّا خآصَّةً وَسَائÙر٠اْلبÙلْدَان٠اْلمÙسْلÙÙ…Ùيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمÙيْنَ. . رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْÙÙسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْÙÙرْ لَنَا وَتَرْØَمْنَا Ù„ÙŽÙ†ÙŽÙƒÙوْنَنَّ Ù…ÙÙ†ÙŽ اْلخَاسÙرÙيْنَ. رَبَّنَا آتÙناَ ÙÙÙ‰ الدّÙنْيَا Øَسَنَةً ÙˆÙŽÙÙÙ‰ اْلآخÙرَة٠Øَسَنَةً ÙˆÙŽÙ‚Ùنَا عَذَابَ النَّارÙÂ
عÙبَادَالله٠! Ø¥Ùنَّ اللهَ يَأْمÙرÙنَا بÙاْلعَدْل٠وَاْلإÙØْسَان٠وَإÙيْتآء٠ذÙÙŠ اْلقÙرْبىَ وَيَنْهَى عَن٠اْلÙÙŽØْشآء٠وَاْلمÙنْكَر٠وَاْلبَغْي يَعÙظÙÙƒÙمْ لَعَلَّكÙمْ تَذَكَّرÙوْنَ وَاذْكÙرÙوا اللهَ اْلعَظÙيْمَ يَذْكÙرْكÙمْ وَاشْكÙرÙوْه٠عَلىَ Ù†ÙعَمÙه٠يَزÙدْكÙمْ ÙˆÙŽÙ„ÙŽØ°Ùكْر٠الله٠أَكْبَرْ
Â
Tim Hisab Ruyat dan Syariah Bimas Islam