Masjid dengan Kategori Masjid Kampus/Sekolah

Masjid dengan Kategori Masjid Kampus/Sekolah di KAB. NIAS UTARA

Gunakan form di bawah ini, untuk mempersempit pencarian

Tentang KAB. NIAS UTARA

Nias Utara adalah kabupaten di Pulau Nias, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kabupaten ini diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia, H. Mardiyanto, pada 29 Oktober 2008, sebagai salah satu hasil pemekaran dari Kabupaten Nias. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Nias Utara, penduduk kabupaten ini pada tahun 2024 berjumlah 153.174 jiwa, dengan kepadatan 120 jiwa/km2. Ibu kota Kabupaten Nias Utara berada di Kecamatan Lotu.

Wilayah Kabupaten Nias Utara dikelilingi oleh Samudra Hindia di bagian utara dan barat. Di sebelah timur, Kabupaten Nias Utara berbatasan dengan Kota Gunungsitoli dan Samudra Hindia. Sedangkan di sebelah selatan, Kabupaten Nias Utara berbatasan dengan Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Barat.

Awal diresmikan, Pemerintah Kabupaten Nias Utara dipimpin oleh Edward Zega sebagai bupati dan Fangato Lase sebagai wakil bupati.

Bupati yang menjabat saat ini di Kabupaten Nias Utara ialah Amizaro Waruwu, didampingi wakil bupati, Yusman Zega. Mereka adalah pemenang pada pemilihan umum bupati Nias Utara 2020. Amizaro dan Yusman dilantik oleh Gubernur Provinsi Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, pada 26 April 2021 di kantor gubernur Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan, untuk periode 2021-2024.

Kabupaten Nias Utara terdiri dari 11 kecamatan, 1 kelurahan, dan 112 desa dengan luas wilayah mencapai 1.202,78 km² dan jumlah penduduk sekitar 146.663 jiwa (2017) dengan kepadatan penduduk 122 jiwa/km².

Jumlah penduduk Kabupaten Nias Utara pada tahun 2024 tercatat sebanyak 154.049 jiwa, terdiri dari 79.573 laki-laki dan 74.476 perempuan. Rasio jenis kelamin berada pada angka 106,85 yang berarti terdapat sekitar 107 laki-laki untuk setiap 100 perempuan. Jumlah rumah tangga sebanyak 39.897 dengan rata-rata 3,86 jiwa per rumah tangga. Penduduk tersebar di 11 kecamatan dengan jumlah tertinggi berada di Kecamatan Lotu sebanyak 22.681 jiwa dan terendah di Kecamatan Afulu sebanyak 7.768 jiwa. Sementara itu, jumlah penduduk usia 0–4 tahun tercatat sebanyak 15.522 jiwa, usia 5–9 tahun sebanyak 17.449 jiwa, dan usia 10–14 tahun sebanyak 16.657 jiwa. Penduduk usia produktif (15–64 tahun) mencapai 100.733 jiwa, sementara penduduk usia nonproduktif (0–14 tahun dan 65 tahun ke atas) sebanyak 53.316 jiwa. Rasio ketergantungan sebesar 52,93 persen menunjukkan bahwa setiap 100 penduduk usia produktif menanggung sekitar 53 penduduk usia nonproduktif. Jumlah migrasi masuk sepanjang tahun 2024 sebanyak 1.271 jiwa, sedangkan migrasi keluar sebanyak 1.493 jiwa. Penduduk lahir selama tahun 2024 sebanyak 3.082 jiwa dan penduduk meninggal sebanyak 1.205 jiwa.

Jumlah angkatan kerja di Kabupaten Nias Utara pada tahun 2024 sebanyak 76.742 orang dari total penduduk usia kerja 115.386 orang. Tingkat partisipasi angkatan kerja sebesar 66,51 persen dan tingkat pengangguran terbuka tercatat sebesar 3,67 persen atau sekitar 2.819 orang. Jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 73.923 orang, dengan distribusi terbesar pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebanyak 51.276 orang. Sektor konstruksi.com">Konstruksi menyerap 6.484 pekerja, sektor perdagangan besar dan eceran sebanyak 4.294 orang, serta sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebanyak 2.742 orang. Jumlah pencari kerja yang terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja sebanyak 614 orang, dengan komposisi pencari kerja perempuan sebesar 56,83 persen. Dalam aspek keagamaan, penduduk Kabupaten Nias Utara mayoritas menganut agama Kristen Protestan sebanyak 143.242 jiwa, disusul Katolik 10.380 jiwa, Islam 388 jiwa, dan Buddha 39 jiwa. Jumlah rumah ibadah terdiri dari 625 gereja Protestan, 63 gereja Katolik, 9 masjid, 3 musala, dan 1 vihara. Seluruh fasilitas keagamaan tersebut tersebar di seluruh desa dan kecamatan dengan dukungan tokoh agama lokal.

Jumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Nias Utara tahun 2024 terdiri atas 3 rumah sakit, 11 puskesmas, 1 puskesmas pembantu, dan 1 rumah bersalin. Fasilitas kesehatan swasta mencakup 2 klinik, 6 praktik dokter umum, 7 praktik bidan, dan 3 apotek. Jumlah posyandu aktif sebanyak 209 unit tersebar di seluruh desa. Tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah ini terdiri dari 25 dokter umum, 2 dokter gigi, 10 dokter spesialis, 103 perawat, 124 bidan, 5 apoteker, dan 8 tenaga gizi. Pemerintah daerah juga mencatat keberadaan 15 tenaga laboratorium kesehatan dan 19 tenaga kesehatan lingkungan. Seluruh tenaga ini ditempatkan secara bertahap di fasilitas kesehatan milik pemerintah maupun swasta untuk menjangkau layanan primer hingga sekunder. Pelayanan kesehatan ibu dan anak mencakup 4.213 kunjungan ibu hamil, 3.705 kunjungan ibu bersalin, dan 4.085 pelayanan nifas. Jumlah bayi lahir hidup tercatat sebanyak 4.031 bayi, sementara kasus bayi lahir mati sebanyak 18 kasus. Pelayanan imunisasi dasar lengkap untuk bayi usia di bawah satu tahun tercapai pada 3.829 bayi dari target 4.057 bayi. Jumlah balita gizi buruk sebanyak 97 anak, dengan 47 kasus tertangani di fasilitas kesehatan, sementara kasus gizi kurang sebanyak 276 balita. Kasus balita pendek (stunting) tercatat sebanyak 1.421 balita dari total 7.831 balita yang diukur tinggi badannya.

Pemanfaatan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kabupaten Nias Utara tahun 2024 menunjukkan cakupan yang cukup luas. Jumlah penduduk peserta JKN sebanyak 145.831 jiwa dari total jumlah penduduk 151.349 jiwa. Peserta JKN terdiri atas 126.342 peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan 19.489 peserta non-PBI. Sebanyak 5.273 penduduk tercatat belum menjadi peserta JKN. Selama tahun berjalan, tercatat 91.354 kunjungan peserta JKN ke fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dan 12.618 kunjungan rujukan ke fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL). Kasus penyakit terbanyak yang ditangani di fasilitas kesehatan meliputi infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dengan 14.276 kasus, hipertensi dengan 3.912 kasus, dan diare sebanyak 2.805 kasus. Jumlah kematian ibu sebanyak 4 kasus dan kematian bayi sebanyak 9 kasus. Pelayanan kesehatan dasar juga mencakup pemberian vitamin A kepada 6.439 balita, pemeriksaan status gizi pada 8.721 balita, serta skrining kesehatan bagi remaja dan lansia melalui kegiatan posyandu khusus. Program pelayanan kesehatan masyarakat terpencil dan daerah tertinggal dilaksanakan melalui kegiatan kunjungan medis keliling sebanyak 112 kegiatan di desa yang belum memiliki fasilitas kesehatan tetap.

Jumlah satuan pendidikan formal di Kabupaten Nias Utara tahun ajaran 2023/2024 terdiri atas 160 Sekolah Dasar (SD), 41 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 14 Sekolah Menengah Atas (SMA), dan 8 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Total murid pada jenjang SD mencapai 22.837 orang yang dilayani oleh 1.468 guru, sedangkan jenjang SMP memiliki 7.613 murid dengan 748 guru. SMA mencatatkan 2.754 murid yang didampingi oleh 352 guru, sedangkan SMK memiliki 1.399 murid dan 225 guru. Lembaga pendidikan keagamaan juga hadir dalam bentuk 1 unit Madrasah Ibtidaiyah (MI), 1 Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan 1 Madrasah Aliyah (MA) yang masing-masing melayani 150, 110, dan 92 murid. Terdapat pula 86 Taman Kanak-Kanak (TK) dengan 3.221 murid dan 317 guru. Jenjang Pendidikan Luar Biasa dilayani oleh 1 Sekolah Luar Biasa (SLB) dengan 56 murid dan 12 guru. Pemerintah daerah belum memiliki perguruan tinggi di wilayah administrasi Kabupaten Nias Utara. Pelajar yang menamatkan jenjang pendidikan menengah sebagian besar melanjutkan studi ke luar daerah, terutama ke Kota Gunungsitoli dan Kota Medan. Tidak terdapat data spesifik mengenai jumlah lulusan di tiap jenjang, tetapi angka partisipasi pada jenjang menengah dan tinggi menunjukkan kecenderungan peningkatan keterlibatan peserta didik usia produktif.

Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang SD/MI tahun 2024 berada pada angka 98,13 persen, SMP/MTs sebesar 86,25 persen, dan SMA/SMK/MA sebesar 69,42 persen. Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk jenjang SD/MI sebesar 107,28 persen, SMP/MTs sebesar 98,73 persen, dan SMA/SMK/MA sebesar 89,51 persen. Selisih antara APM dan APK menunjukkan bahwa terdapat sebagian peserta didik berusia lebih atau kurang dari jenjang ideal pendidikan yang sedang mereka tempuh. Angka Melek Aksara penduduk usia 15 tahun ke atas mencapai 95,85 persen. Kelompok usia 15–24 tahun mencatat tingkat melek huruf sebesar 99,12 persen, sedangkan kelompok usia 25–59 tahun sebesar 94,73 persen. Kelompok usia 60 tahun ke atas memiliki tingkat melek huruf sebesar 73,16 persen, mencerminkan adanya kesenjangan antar generasi dalam akses dan capaian pendidikan. Sebaran fasilitas pendidikan lebih padat di kecamatan yang memiliki jumlah penduduk tinggi, seperti Lotu, Tuhemberua, dan Alasa. Sementara itu, wilayah pedalaman seperti Afulu dan Tugala Oyo memiliki jumlah satuan pendidikan lebih sedikit dengan distribusi peserta didik yang tersebar di area geografis cukup sulit dijangkau.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kabupaten Nias Utara tahun 2024 tercatat sebesar Rp2.146.544,67 juta, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp2.009.395,12 juta. Sektor dengan nilai tambah bruto tertinggi berasal dari kategori pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar Rp986.626,71 juta. Sektor konstruksi.com">Konstruksi berada di urutan kedua dengan kontribusi sebesar Rp244.936,43 juta, dan sektor administrasi pemerintahan sebesar Rp213.896,58 juta. PDRB atas dasar harga konstan 2010 tahun 2024 tercatat sebesar Rp1.388.653,64 juta, meningkat dari Rp1.330.032,55 juta pada tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nias Utara tahun 2024 mencapai 4,40 persen, sedikit lebih tinggi dari capaian tahun 2023 yang sebesar 4,02 persen. Pertumbuhan tertinggi tercatat pada kategori jasa lainnya yaitu 8,17 persen, diikuti sektor informasi dan komunikasi sebesar 6,53 persen. Laju inflasi pada tahun 2024 berada pada angka 3,12 persen dengan kenaikan tertinggi berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta kelompok transportasi. Indeks harga konsumen digunakan sebagai dasar perhitungan inflasi tahunan yang dihitung berdasarkan perbandingan harga sejumlah komoditas utama di pasar tradisional dan modern di wilayah kabupaten.

Industri pengolahan di Kabupaten Nias Utara tahun 2024 mencakup 354 unit usaha, mayoritas bergerak di sektor pengolahan makanan, minuman lokal, dan kerajinan rumah tangga. Jumlah tenaga kerja terserap oleh sektor industri mencapai 1.276 orang, sebagian besar berada di Kecamatan Lotu dan Alasa. Pemerintah daerah mendata 6.708 unit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terdiri atas 6.131 usaha mikro, 528 usaha kecil, dan 49 usaha menengah. Jenis usaha paling dominan mencakup kuliner, hasil olahan pertanian, pakaian, jasa potong rambut, dan warung kelontong. Sektor perdagangan mencatat 1.237 toko, kios, dan warung yang tersebar di seluruh kecamatan dengan konsentrasi terbesar di kawasan ibu kota kabupaten. Volume perdagangan antarwilayah meningkat melalui pasar mingguan dan kegiatan niaga lokal yang aktif. Realisasi investasi tahun 2024 di Kabupaten Nias Utara tercatat sebesar Rp62.438,20 juta, terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp42.973,71 juta dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp19.464,49 juta. Sektor investasi utama meliputi infrastruktur dasar, perdagangan, industri makanan ringan, dan jasa pariwisata berbasis komunitas. Pemerintah daerah juga mencatat penerimaan pajak daerah sebesar Rp11.609,48 juta dan retribusi daerah sebesar Rp2.105,34 juta, yang digunakan untuk mendukung pengembangan sektor ekonomi daerah.

Produksi pertanian tanaman pangan di Kabupaten Nias Utara tahun 2024 mencakup beberapa komoditas utama. Luas panen padi sawah tercatat sebesar 2.911 hektar dengan total produksi mencapai 9.251 ton gabah kering giling. Padi ladang memiliki luas panen 1.287 hektar dengan produksi 2.733 ton. Komoditas jagung ditanam di lahan seluas 435 hektar menghasilkan 907 ton, sedangkan ubi kayu dipanen dari 1.710 hektar menghasilkan 25.056 ton. Produksi ubi jalar sebesar 1.258 ton dari 157 hektar lahan. Kacang tanah dipanen dari 164 hektar menghasilkan 142 ton, dan kedelai dari 47 hektar menghasilkan 45 ton. Sektor hortikultura mencatat produksi cabai merah sebanyak 184 ton dari 40 hektar lahan, tomat sebanyak 189 ton dari 35 hektar, dan sayuran daun seperti kangkung dan bayam masing-masing sebesar 150 dan 107 ton. Produksi buah-buahan meliputi pisang sebanyak 1.374 ton, jeruk 468 ton, dan pepaya 352 ton. Tanaman sayur dan buah ditanam secara terpadu di pekarangan maupun ladang dengan pola tanam tumpangsari, terutama di wilayah Kecamatan Lotu dan Alasa. Sektor pertanian juga didukung oleh ketersediaan alat dan mesin pertanian, dengan jumlah traktor tangan sebanyak 108 unit dan pompa air sebanyak 56 unit. Lahan sawah irigasi teknis tercatat seluas 601 hektar, irigasi setengah teknis 1.025 hektar, dan irigasi sederhana 1.285 hektar. Sementara lahan non-irigasi masih mendominasi sebagian besar pola tanam tahunan dan musiman di wilayah ini.

Komoditas perkebunan rakyat di Kabupaten Nias Utara pada tahun 2024 didominasi oleh kelapa, karet, kakao, kopi, dan pinang. Luas areal tanaman kelapa mencapai 23.230 hektar dengan hasil produksi sebesar 15.372 ton. Tanaman karet memiliki luas 5.764 hektar dengan produksi getah 2.356 ton. Kakao ditanam di 4.327 hektar lahan dengan hasil panen sebesar 1.032 ton, sementara kopi robusta dipanen dari 2.190 hektar dengan produksi 1.104 ton. Tanaman pinang menyumbang produksi sebesar 1.288 ton dari luas 1.469 hektar. Sektor peternakan tahun 2024 menunjukkan populasi sapi potong sebanyak 3.816 ekor, kerbau 964 ekor, kambing 10.471 ekor, babi 35.241 ekor, dan ayam kampung 299.884 ekor. Produksi daging sapi sebesar 254 ton, daging kambing 112 ton, dan daging babi 1.832 ton. Produksi telur ayam kampung sebanyak 1.209 ton. Sektor perikanan terdiri dari perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Jumlah nelayan tercatat 1.418 orang, dengan hasil tangkapan laut sebesar 1.928 ton dan hasil budidaya perairan tawar sebesar 342 ton. Komoditas utama perikanan antara lain ikan tongkol, kembung, nila, dan lele. Sarana tangkap yang digunakan meliputi perahu motor tempel sebanyak 512 unit dan perahu tanpa motor sebanyak 298 unit. Sentra perikanan tangkap terkonsentrasi di Kecamatan Lahewa dan Sitolu Ori. Pemerintah daerah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan menyediakan bantuan alat tangkap serta bibit ikan air tawar melalui kegiatan penyuluhan dan program pemberdayaan nelayan lokal.

Kabupaten Nias Utara memiliki beragam objek wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Danau Megoto adalah satu-satunya objek wisata danau yang terletak di Desa Ononamolo Tumula, Kecamatan Alasa, Kabupaten Nias Utara. Danau Megoto dikenal dengan air danau yang jernih, bening dan unik dimana saat-saat tertentu warna air Danau Megoto dapat berubah warna. Selain itu, danau ini juga bisa digunakan sebagai tempat berenang serta media perikanan ikan tawar.

Air Terjun Luaha Ndroi terletak di Desa Fulolo, Kecamatan Alasa, Kabupaten Nias Utara. Air Terjun Luaha Ndroi memiliki air yang jernih udara yang sejuk dan pemandangan alam yang indah.

Tempat selancar di Pantai Turedawola terletak di Desa Afulu, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara. Pantai Turedawola memiliki beberapa daya tarik wisatawan yaitu tempat berselancar, berenang dan bermain pasir. Bulan Juni sampai Juli 2023 yang lalu telah dilaksanakan kompetisi Surfing Nort Nias untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Nias Utara yang ke -14.

Pantai Tureloto terletak di Desa Balefadoro Tuho Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara. Keunikannya sama seperti Laut Mati yang ada antara negara Israel dan Yordania, orang yang berenang tidak akan tenggelam tetapi mengapung di atas air laut, tepiannya banyak karang yang tersebar digaris pantai, gelombang lautnya tenang dan airnya jernih.

Berita dari Masjid

Artikel pilihan untuk peningkatan pengetahuan dan berbagi dari seluruh masjid di Indonesia.