Masjid dengan Kategori Masjid Raya
Masjid dengan Kategori Masjid Raya di KAB. BUTON
Gunakan form di bawah ini, untuk mempersempit pencarian
Tentang KAB. BUTON
Kabupaten Buton adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Kabupaten Buton terletak di Pulau Buton yang merupakan pulau terbesar di luar pulau induk Sulawesi, yang menjadikannya pulau ke-130 terbesar di dunia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kecamatan Pasarwajo. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.213,00 km² dan pada tahun 2020 berpenduduk sebanyak 119.185 jiwa. Kabupaten Buton terkenal sebagai penghasil aspal terbesar di Indonesia.
Nama Buton berasal dari nama sejenis pohon, yaitu pohon butun (Barringtonia asiatica). Pohon butun tumbuh secara bebas di kawasan pelabuhan, pelayaran dan perdagangan yang berada di pesisir selatan Pulau Buton. Pohon butun banyak digunakan oleh masyarakat Buton pada tradisi membuat upacara yang dikenal sebagai kaepeta. Masyarakat setempat menggunakan daun pohon butun sebagai pengganti piring untuk makan dalam upacara tersebut. Daun pohon butun digunakan pula sebagai bahan dasar membuat ketupat yang seukuran buah butun oleh masyarakat setempat. Penamaan Buton merupakan penyerapan bahasa Melayu dari kosakata butun. Sumber-sumber historiografi lokal Buton mendukung asal-usul nama Buton dengan menyatakan bahwa Kerajaan Buton didirikan oleh empat orang imigran yang berasal dari kawasan Johor yang merupakan wilayah suku Melayu.
Pada awalnya Kabupaten Buton dengan ibu kota Baubau memiliki wilayah pemerintahan adalah bekas kerajaan Buton atau Kesultanan Buton, yaitu meliputi sebagian wilayah pulau Buton, sebagian wilayah pulau Muna, sedikit bagian pulau Sulawesi serta pulau-pulau yang ada di bagian selatan pulau Buton. Sekarang dengan adanya pemekaran daerah, wilayah itu terbagi menjadi beberapa wilayah kabupaten, yaitu:
Dari keenam kabupaten/kota tersebut, yang berada pada pulau Buton adalah Kabupaten Buton, Kota Baubau, dan sebagian besar wilayah Kabupaten Buton Selatan. Kabupaten Buton Tengah terletak di sebagian besar selatan Pulau Muna dan sebagian kecil Pulau Kabaena. Untuk Kabupaten Wakatobi adalah merupakan kepulauan yang berada pada bagian tenggara Pulau Buton, sedangkan kabupaten Bombana terletak di barat daya daratan Sulawesi dan sebagian besar Pulau Kabaena.
Kabupaten Buton memiliki wilayah daratan seluas ± 2.488,71 km² atau 248.871 ha dan wilayah perairan laut diperkirakan seluas ± 21.054 km², berbatasan dengan:
Kabupaten Buton memiliki sungai–sungai, yaitu: Sungai Sampolawa di Kecamatan Sampolawa, Sungai Winto dan Tondo di Kecamata Pasar Wajo, Sungai Malaoge, Tokulo dan Sungai Wolowa di Kecamatan Lasalimu.
Permukaan tanah pegunungan yang relatif rendah ada juga yang bisa digunakan untuk usaha yang sebagian besar berada pada ketinggian 100–500 m di atas permukaan laut, kemiringan tanahnya mencapai 40º.
Dari sudut oceanagrafi memiliki perairan laut yang masih luas, yaitu diperkirakan sekitar 21.054.69 km² setelah berpisah dengan Kabupaten Wakatobi dan Kabupaten Bombana. Wilayah perairan tersebut sangat potensial untuk pengembangan usaha perikanan dan pengembangan wisata bahari, karena disamping hasil ikan dan hasil laut lainnya, juga memiliki panorama laut yang sangat indah yang tidak kalah dengan daerah lain di Indonesia.
Keadaan iklim di Wilayah Kabupaten Buton hampir tidak berbeda dengan iklim yang ada di Kota Baubau, pengukuran iklim yang ada hanya di Stasion Meteorologi Kls III Betoambari.
Musim hujan terjadi di antara bulan Desember sampai dengan bulan April. Pada saat tersebut, angin barat betiup dari Benua Asia serta Lautan Pasifik banyak mengandung uap air. Musim kemarau terjadi antara bulan Juli dan September, pada bulan-bulan tersebut angin timur yang bertiup dari Benua Australia sifatnya kering dan kurang mengandung uap air. Khusus pada bulan April dan Mei di Daerah Kabupaten Buton arah angin tidak menentu, demikian pula dengan curah hujan, sehingga pada bulan-bulan ini dikenal sebagai musim pancaroba.
Bupati hasil Pilkada Buton tahun 2012 adalah Samsu Umar Abdul Samiun,SH dan Wakil Bupati adalah Drs. La Bakrie, M.si menggantikan Ir. L.M Syafe'i Kahar.
Komposisi perolehan kursi di DPRD Kabupaten Buton hasil Pemilu 2004 berdasarkan partai peserta pemilu dan daerah pemilihan di mana Partai Golkar mendapat kursi terbanyak dengan 6 kursi disusul oleh PBB, PPP, PAN, PNBK dan PDIP dengan 3 kursi, selanjutnya PK Sejahtera dan PBR masing-masing dengan 2 kursi dan PKPI, PKPB, P. Indonesia, PDK dan PKB masing-masing 1 kursi dari total 30 kursi di DPRD Kabupaten Buton.
Kabupaten Buton terdiri dari 7 kecamatan, 12 kelurahan dan 83 desa dengan luas wilayah 1.212,99 km² dan jumlah penduduk sebesar 114.596 jiwa (2017) dengan sebaran penduduk 95 jiwa/km².
Pada tanggal 24 Juni 2014, sesuai UU no.15 tahun 2014, Kabupaten Buton dimekarkan menjadi tiga kabupaten yakni; kabupaten Buton, Buton Selatan dan Buton Tengah.
Kabupaten Buton Selatan terdiri dari kecamatan-kecamatan berikut: Batauga, Sampolawa, Siompu, Siompu Barat, Kadatua, Batu Atas dan Lapandewa. Ibu kota kabupaten ini yaitu Batauga.
Kabupaten Buton Tengah terdiri dari kecamatan-kecamatan berikut: Lakudo, Gu, Sangiawambulu, Mawasangka, Mawasangka Tengah, Mawasangka Timur dan Talaga Raya. Ibu kota kabupaten ini yaitu Labungkari.
Jumlah desa/kelurahan keadaan tahun 2004 adalah 207 desa/kelurahan yang terdiri dari 183 desa dan 24 kelurahan. Menurut klasifikasi desa/kelurahan, dari 183 desa/kelurahan di Kabupaten Buton pada tahun 2004 ada sebanyak 144 desa (87,27%) merupakan desa swadaya dan sisanya 21 desa (12,73%) merupakan desa swakarya.
Jumlah penduduk Kabupaten Buton pada tahun 2022 sebesar 120.524 jiwa, terdiri atas 61.272 laki-laki dan 59.252 perempuan, tersebar di 7 kecamatan, dengan Kecamatan Pasarwajo memiliki jumlah penduduk terbesar yaitu 25.058 jiwa, sedangkan Kecamatan Lasalimu Selatan memiliki jumlah penduduk terkecil yaitu 6.142 jiwa. Kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Batauga dengan 122 jiwa per km², terendah di Kecamatan Lasalimu Selatan dengan 26 jiwa per km². Rasio jenis kelamin tertinggi berada di Kecamatan Siontapina dengan angka 107,64, sedangkan rasio terendah terdapat di Kecamatan Wolowa sebesar 100,31. Persentase penduduk usia 0–14 tahun sebesar 27,41%, usia 15–64 tahun sebesar 66,18%, dan usia 65 tahun ke atas sebesar 6,41%. Persentase penduduk perkotaan sebesar 27,51%, pedesaan 72,49%. Jumlah rumah tangga pada tahun 2022 sebanyak 30.535 dengan rata-rata anggota rumah tangga sebanyak 3,95 orang. Jumlah pemilih terdaftar dalam pemilu 2024 sebanyak 95.762 orang.
Jumlah angkatan kerja pada tahun 2023 sebanyak 64.844 orang terdiri atas 61.382 penduduk bekerja dan 3.462 penganggur, sedangkan bukan angkatan kerja sebanyak 22.511 orang. Tingkat partisipasi angkatan kerja sebesar 74,24%, tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,34%. Penduduk bekerja paling banyak berada pada kategori lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 32.085 orang, disusul kategori perdagangan besar dan eceran sebanyak 6.941 orang, serta kategori administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebanyak 4.668 orang. Penduduk bekerja menurut pendidikan tertinggi sebagian besar berpendidikan SD ke bawah sebanyak 24.006 orang, SMP sebanyak 11.569 orang, SMA sebanyak 12.667 orang, SMK sebanyak 4.001 orang, diploma sebanyak 981 orang, dan universitas sebanyak 8.158 orang. Penduduk bekerja terbanyak berstatus buruh/karyawan/pegawai sebanyak 21.086 orang, pekerja keluarga 11.274 orang, berusaha dibantu buruh tidak tetap 10.060 orang, berusaha sendiri 8.214 orang, pekerja bebas pertanian 6.291 orang, dan pekerja bebas non-pertanian 4.457 orang.
Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Buton pada tahun 2022 sebanyak 19,52 ribu jiwa atau sebesar 16,39% dari total penduduk, berkurang dibanding tahun 2021 sebesar 17,05%. Garis kemiskinan tahun 2022 sebesar Rp400.312 per kapita per bulan. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) sebesar 2,605 dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) sebesar 0,631. Persentase penduduk miskin di perkotaan sebesar 14,70% dan di perdesaan sebesar 17,11%. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Buton pada tahun 2022 sebesar 68,37 meningkat dari tahun 2021 sebesar 67,66. Dimensi umur panjang dan hidup sehat dalam IPM tercermin pada angka harapan hidup saat lahir sebesar 69,67 tahun. Dimensi standar hidup layak dalam IPM tercermin pada pengeluaran per kapita disesuaikan sebesar Rp9.775.000 per tahun. Indeks pengeluaran sebesar 70,61 dan kontribusinya terhadap IPM sebesar 26,84%. IPM laki-laki sebesar 68,96 dan IPM perempuan sebesar 67,76. IPM Kabupaten Buton berada di bawah rata-rata Provinsi Sulawesi Tenggara yang sebesar 72,53.
MBerdasarkan data DUKCAPIL tahun 2020, mayoritas penduduk di kabupaten Buton memeluk agama Islam, yaitu sebanyak 117.234 jiwa atau 98,36%. Selebihnya memeluk agama Hindu sebanyak 1.554 jiwa atau sebesar 1,30%, kemudian Kristen 0,34%, dimana Protestan 0,24% dan Katolik 0,10%. Pada tahun 2004 terdapat 260 unit masjid, 22 langgar/mushola, 8 unit gereja dan 11 unit pura.
Kabupaten Buton pada tahun 2023 memiliki 1 rumah sakit, 14 puskesmas, 35 puskesmas pembantu, 8 apotek, dan 12 poliklinik. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton, berlokasi di Jl. Protokol Laburunce, Kecamatan Pasarwajo, merupakan rumah sakit kelas C dengan nomor telepon 082178001675. Tenaga kesehatan di kabupaten ini pada 2023 terdiri dari 9 dokter umum dan 1 dokter gigi, 71 perawat, 49 bidan, 15 tenaga farmasi, dan 9 tenaga gizi. Angka Harapan Hidup pada tahun 2023 tercatat sebesar 68,56 tahun. Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit Kementerian Kesehatan per Oktober 2024, Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buton memiliki 110 tempat tidur untuk pelayanan rawat inap, meningkat dari 108 tempat tidur pada tahun sebelumnya. Rumah sakit ini dilengkapi dengan 5 dokter spesialis, yaitu 1 dokter spesialis penyakit dalam, 1 dokter spesialis anak, 1 dokter spesialis bedah, dan 1 dokter spesialis radiologi.
Jumlah puskesmas di Kabupaten Buton pada 2024 tetap 14 unit, tersebar di tujuh kecamatan, dengan masing-masing puskesmas memiliki rata-rata 2 dokter umum, 12 bidan, dan 8 perawat. Puskesmas pembantu tetap berjumlah 35 unit, dengan 20 unit di antaranya berlokasi di wilayah pedesaan. Jumlah apotek meningkat menjadi 10 unit pada 2024, dengan 6 apotek di Kecamatan Pasarwajo, 2 di Lasalimu, dan 2 di Kapontori. Poliklinik swasta tetap 12 unit, dengan 9 unit menyediakan layanan dokter umum dan 3 unit khusus dokter gigi. Selain itu, terdapat 5 klinik pratama baru yang beroperasi di Pasarwajo dan Wolowa. Tenaga kesehatan di Kabupaten Buton pada 2024 bertambah menjadi 54 dokter, terdiri dari 34 dokter umum, 18 dokter gigi, dan 2 dokter spesialis tambahan, yaitu 1 dokter spesialis kandungan dan 1 dokter spesialis mata. Jumlah perawat meningkat menjadi 285 orang, bidan tetap 393 orang, tenaga farmasi bertambah menjadi 48 orang, dan tenaga gizi tetap 47 orang. Data ini mencakup tenaga kesehatan di fasilitas publik dan swasta. Selain itu, terdapat 10 tenaga teknisi medis yang baru direkrut untuk mendukung operasional laboratorium dan radiologi di rumah sakit dan puskesmas. Angka Harapan Hidup di Kabupaten Buton pada 2024 meningkat menjadi 68,85 tahun. Kabupaten ini juga memiliki 4 laboratorium kesehatan masyarakat, masing-masing di Pasarwajo, Lasalimu, Kapontori, dan Wolowa, dengan kapasitas pengujian rata-rata 80 sampel per hari. Pada 2023, Kabupaten Buton menerima sertifikat eliminasi malaria dari Kementerian Kesehatan, dengan indikator nol kasus malaria lokal selama tiga tahun berturut-turut dan Annual Parasite Incidence (API) kurang dari 1 per 1.000 penduduk. Data ini bersumber dari laporan resmi Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Buton, dan Badan Pusat Statistik.
Jumlah sekolah pada tahun ajaran 2022/2023 terdiri atas 99 SD, 37 SMP, 13 SMA, dan 9 SMK. Jumlah murid SD sebanyak 16.610, guru 1.428, dan rasio murid per guru 11,63. Jumlah murid SMP sebanyak 6.267, guru 754, rasio murid per guru 8,31. Jumlah murid SMA sebanyak 3.696, guru 335, rasio murid per guru 11,03. Jumlah murid SMK sebanyak 2.311, guru 260, rasio murid per guru 8,89. Jumlah PAUD sebanyak 178 unit dengan 6.298 murid dan 687 guru. Angka partisipasi kasar (APK) PAUD sebesar 88,12%, SD sebesar 112,92%, SMP sebesar 96,73%, SMA/SMK sebesar 77,14%, perguruan tinggi sebesar 21,39%. Angka partisipasi murni (APM) SD sebesar 99,11%, SMP sebesar 84,76%, SMA/SMK sebesar 61,67%. Rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas sebesar 8,77 tahun. Harapan lama sekolah sebesar 13,29 tahun. Jumlah penduduk berusia 15 tahun ke atas berpendidikan tidak sekolah sebanyak 2.683 orang, belum tamat SD 8.710 orang, tamat SD 28.857 orang, tamat SMP 18.982 orang, tamat SMA 18.377 orang, tamat SMK 4.265 orang, tamat D1/D2/D3 sebanyak 1.857 orang, tamat universitas sebanyak 7.626 orang.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Buton pada tahun 2022 sebesar 5,20%, meningkat dibanding tahun sebelumnya sebesar 3,60%. PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp6.211,13 miliar, sedangkan atas dasar harga konstan mencapai Rp4.228,95 miliar. Lapangan usaha dengan kontribusi terbesar terhadap PDRB adalah pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 31,23%, administrasi pemerintahan 20,26%, perdagangan besar dan eceran 11,10%, konstruksi.com">Konstruksi 9,29%, transportasi dan pergudangan 5,49%, penyediaan akomodasi dan makan minum 4,04%. Industri pengolahan berkontribusi sebesar 4,22% terhadap PDRB. Jumlah industri kecil dan menengah pada tahun 2022 sebanyak 207 unit dengan serapan tenaga kerja sebanyak 861 orang, nilai produksi industri kecil dan menengah sebesar Rp35,56 miliar. UMKM di Kabupaten Buton pada tahun 2022 tercatat sebanyak 6.752 unit dengan persebaran terbanyak di Kecamatan Pasarwajo sebanyak 1.465 unit, dan paling sedikit di Kecamatan Lasalimu Selatan sebanyak 354 unit.
Nilai ekspor Kabupaten Buton pada tahun 2022 sebesar 0,00 juta USD, nilai impor juga 0,00 juta USD. Nilai investasi Penanaman Modal Asing (PMA) pada triwulan IV tahun 2022 sebesar 0 USD, nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp5.539.548 ribu. Tingkat inflasi year-on-year (y-on-y) Kabupaten Buton pada Desember 2022 sebesar 5,86%. Kelompok pengeluaran dengan inflasi tertinggi yaitu transportasi sebesar 13,90%, makanan, minuman, dan tembakau 5,60%, perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 5,25%, perawatan pribadi dan jasa lainnya 4,87%, pakaian dan alas kaki 4,36%. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan menurut hasil Susenas Maret 2022 sebesar Rp1.144.926, pengeluaran makanan sebesar Rp620.970 dan pengeluaran nonmakanan sebesar Rp523.956. Rata-rata pengeluaran per kapita per bulan tertinggi berada di Kecamatan Pasarwajo sebesar Rp1.286.408, terendah di Kecamatan Lasalimu Selatan sebesar Rp951.095.
Luas panen padi sawah pada tahun 2023 sebesar 383 hektar dengan produksi 1.026 ton, padi ladang seluas 1.366 hektar dengan produksi 3.314 ton. Produksi jagung sebesar 1.067 ton dari luas panen 588 hektar, ubi kayu 2.197 ton dari 195 hektar, ubi jalar 670 ton dari 59 hektar. Luas panen kacang tanah sebesar 253 hektar dengan produksi 273 ton, kacang hijau 152 hektar dengan 117 ton, kedelai 88 hektar dengan 79 ton. Luas panen cabai besar 36 hektar dengan produksi 39 ton, cabai rawit 44 hektar dengan 56 ton, bawang merah 10 hektar dengan 9 ton, tomat 35 hektar dengan 223 ton, semangka 31 hektar dengan 321 ton. Tanaman buah-buahan meliputi pisang dengan produksi 9.710 ton, durian 1.768 ton, mangga 1.361 ton, rambutan 657 ton, pepaya 1.265 ton, jeruk 627 ton, nenas 725 ton.
Komoditas perkebunan utama meliputi kelapa seluas 18.006 hektar dengan produksi 15.356 ton, jambu mete 4.764 hektar dengan 2.138 ton, kakao 3.176 hektar dengan 1.664 ton, kopi robusta 58 hektar dengan 20 ton, kemiri 201 hektar dengan 81 ton, kapuk 6 hektar dengan 2 ton, aren 15 hektar dengan 8 ton, vanili 1 hektar dengan 0,3 ton. Ternak besar terdiri dari sapi potong sebanyak 20.720 ekor, kerbau 1.611 ekor. Ternak kecil terdiri dari kambing 8.236 ekor, domba 170 ekor, babi 1.279 ekor. Unggas terdiri dari ayam kampung 156.325 ekor, ayam ras pedaging 5.252 ekor, ayam petelur 7.560 ekor, itik 5.014 ekor. Produksi daging sapi tahun 2023 sebesar 373 ton, daging kambing 46 ton, daging ayam kampung 170 ton, daging ayam ras 63 ton, daging itik 7 ton, telur ayam kampung 267 ton, telur ayam ras 760 ton, susu tidak tercatat. Produksi susu sapi dan kerbau nol. Produksi perikanan tangkap di laut pada tahun 2023 sebesar 8.915,70 ton, perikanan tangkap di perairan umum 12,80 ton, perikanan budidaya air laut 3.054 ton, budidaya tambak 135,25 ton, budidaya kolam 125,00 ton, budidaya sawah 65,00 ton. Jumlah rumah tangga usaha perikanan tangkap sebanyak 4.363 rumah tangga, rumah tangga budidaya sebanyak 702 rumah tangga. Armada penangkapan terdiri dari perahu tanpa motor sebanyak 1.601 unit, perahu motor tempel 1.274 unit, kapal motor 158 unit.
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag untuk kelompok bernama "ket.", tapi tidak ditemukan tag yang berkaitan
Berita dari Masjid
Artikel pilihan untuk peningkatan pengetahuan dan berbagi dari seluruh masjid di Indonesia.