Masjid dengan Kategori Masjid Besar

Masjid dengan Kategori Masjid Besar di KAB. BONE BOLANGO

Gunakan form di bawah ini, untuk mempersempit pencarian

Tentang KAB. BONE BOLANGO

.mw-parser-output .geo-default,.mw-parser-output .geo-dms,.mw-parser-output .geo-dec{display:inline}.mw-parser-output .geo-nondefault,.mw-parser-output .geo-multi-punct,.mw-parser-output .geo-inline-hidden{display:none}.mw-parser-output .longitude,.mw-parser-output .latitude{white-space:nowrap}0°31′N 123°17′E / 0.517°N 123.283°E / 0.517; 123.283

Kabupaten Bone Bolango adalah sebuah kabupaten di Provinsi Gorontalo, Indonesia. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran Kabupaten Gorontalo tahun 2003. Pada waktu dimekarkan, Kabupaten Bone Bolango hanya terdiri atas 4 wilayah kecamatan, yaitu: Bone Pantai, Kabila, Suwawa, dan Tapa.

Bertitik tolak amanah Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah serta mengingat Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2000 tentang terbentuknya Provinsi Gorontalo yang kala itu hanya memiliki 3 daerah, sementara idealnya minimal memiliki 5 kabupaten atau kota.

Maka atas semangat dan aspirasi seluruh kalangan masyarakat di 4 kecamatan yang terdapat di Kabupaten Gorontalo masing‐masing Kecamatan Suwawa, Kabila, Tapa dan Bonepantai dibawah naungan Komite Solidaritas Pembentukan Kabupaten Baru (KSPKB) yang berusaha, berjuang menjadikan 4 kecamatan ini untuk menjadi suatu daerah kabupaten.

Sedangkan tepat pada tanggal 25 Februari 2003 diresmikan Kabupaten Bone Bolango sebagai kabupaten yang keempat di Provinsi Gorontalo sesuai amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Pohuwato dan Kabupaten Bone Bolango di Provinsi Gorontalo.

Provinsi Gorontalo adalah satu kesatuan masyarakat yang kukuh walaupun terbagi‐ bagi dalam beberapa daerah yang sejak dulu kala dikenal dengan sebutan Limo Lopahalaa yang berarti lima bersaudara, serikat dari lima kerajaan yaitu:

Secara geografis, Kabupaten Bone Bolango terletak antara 00° 18’ 25” – 00° 48’ 21” LU dan 123° 03’ 41” – 123° 33’ 06” BT.

Kabupaten Bone Bolango terletak di bagian timur Provinsi Gorontalo dan merupakan bagian dari Lengan Utara Sulawesi yang memiliki topografi bervariasi berupa perbukitan, pegunungan, dan dataran fluvial. Secara geomorfologi, wilayah ini terdiri atas satuan pegunungan vulkanik, perbukitan denudasional, serta dataran aluvial yang mendukung keberadaan sistem hidrologi permukaan dan bawah tanah. Formasi geologi utamanya meliputi batuan vulkanik (andesit dan dasit), batuan beku intrusif (seperti diorit dan granodiorit), dan endapan kuarter. Beberapa formasi penting di wilayah ini adalah Formasi Bilungala, Pinogu, dan Diorit Bone. Struktur geologi Bone Bolango dipengaruhi oleh keberadaan kekar dan sesar mendatar yang cukup aktif, membentuk saluran bagi migrasi fluida bawah permukaan serta menjadi faktor pengontrol utama dalam munculnya manifestasi hidrotermal di wilayah ini.

Salah satu potensi geologi yang menonjol di Bone Bolango adalah sistem panas bumi Lombongo, yang memunculkan mata air panas dengan suhu antara 42–48 °C. Manifestasi ini dikendalikan oleh sesar mendatar dan berada dalam sistem vulkanik yang kompleks. Daerah recharge umumnya berada di zona pegunungan utara, sedangkan daerah discharge seperti mata air panas dan sungai muncul di bagian selatan. Selain potensi panas bumi, kekar dan rekahan yang terbentuk di batuan andesit dan diorit juga memungkinkan adanya akuifer yang mendukung sistem hidrogeologi lokal.

Kabupaten Bone Bolango berada dalam wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Limboto–Bolango–Bone seluas ±2.700 km², dengan karakteristik curah hujan tahunan rata-rata 1.500–1.900 mm dan pola hujan bimodal yang memuncak pada November–Januari serta Maret–Juni. Sistem hidrologinya ditopang oleh Sungai Bone sebagai sungai utama, memiliki panjang ±76,7 km dan luas sub-DAS sekitar 1.320 km², dengan morfologi landai (kemiringan rata-rata 0,4%) dan aliran yang dipengaruhi batuan vulkanik serta sedimen kuarter. Sungai Bone bersama anak-anak sungainya seperti Sungai Bolango dan Tamalate menjadi jalur utama drainase wilayah ini, tetapi mengalami tekanan akibat perubahan tutupan lahan, aktivitas galian pasir, dan sedimentasi tinggi. Hal ini menyebabkan penurunan kapasitas aliran dan risiko banjir yang signifikan, terbukti dari tujuh kejadian banjir besar pada tahun 2020 yang merendam ±631 hektar wilayah, merusak infrastruktur dan lahan pertanian.

Kabupaten Bone Bolango memiliki proporsi wilayah kurang lebih 16,24% dari luas wilayah Provinsi Gorontalo. Wilayah Kabupaten Bone Bolango ini dilalui oleh beberapa Daerah Aliran Sungai (DAS). DAS terbesar yang melalui wilayah tersebut adalah DAS Bone dan DAS Bulango.

Dimana Kecamatan yang dilalui adalah Kecamatan Suwawa, Kecamatan Kabila dan Kecamatan Tapa. Luas DAS ini adalah ± 265.000 Ha dengan panjang sungai utama 100 Km yang bermuara ke Teluk Tomini. Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih kebutuhan sehari-hari masyarakat, diperoleh melalui air tanah galian dengan kedalaman 5-10 meter.

Kabupaten Bone Bolango terdiri dari 18 kecamatan, 5 kelurahan, dan 160 Desa. Pada tahun 2017, Luas wilayahnya mencapai 1.984,31 km² dan jumlah penduduk 160.154 jiwa dengan sebaran penduduk 81 jiwa/km².

Disamping itu, Kabupaten Bone Bolango terdiri atas 5 kelurahan dan 160 desa dengan jumlah penduduk 159.581 jiwa (berdasarkan DAK2 Tahun 2012). Luas wilayahnya adalah 1.984,31 km, sehingga daerah ini memiliki tingkat kepadatan penduduk sekitar 80,42 jiwa/km2.

Jumlah penduduk Kabupaten Bone Bolango pada tahun 2024 tercatat sebanyak 174.788 jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari 88.055 penduduk laki-laki dan 86.733 penduduk perempuan. Secara administratif, Kecamatan Kabila memiliki proporsi penduduk terbesar, yaitu 14,22% dari total populasi kabupaten. Namun, kepadatan tertinggi berada di Kecamatan Bulango Selatan yang mencapai 2.125,44 jiwa per kilometer persegi. Dari sisi laju pertumbuhan, rata-rata pertumbuhan penduduk Kabupaten Bone Bolango selama periode 2020–2024 adalah sebesar 1,25% per tahun. Pertumbuhan tertinggi tercatat di Kecamatan Suwawa Timur dengan angka 1,94%, sedangkan pertumbuhan negatif terjadi di Kecamatan Pinogu sebesar -0,37%.

Jika dilihat berdasarkan struktur umur, kelompok usia terbanyak berada pada rentang 20–24 tahun dengan jumlah 16.888 jiwa. Diikuti kelompok usia 15–19 tahun sebanyak 15.154 jiwa dan 10–14 tahun sebesar 14.980 jiwa. Komposisi ini mengindikasikan dominasi penduduk usia muda, yang berpotensi menjadi tulang punggung pembangunan dalam jangka menengah. Total penduduk usia 0–14 tahun mencapai 43.148 jiwa, sedangkan kelompok usia lansia (60 tahun ke atas) berjumlah 17.405 jiwa. Rasio jenis kelamin di kabupaten ini adalah 101,5, menunjukkan sedikit keunggulan jumlah penduduk laki-laki dibandingkan perempuan secara umum.

Penduduk usia kerja yang berumur 15 tahun ke atas pada tahun 2024 tercatat sebanyak 129.273 jiwa. Dari jumlah tersebut, 89.002 orang termasuk dalam kategori angkatan kerja, sedangkan 40.271 orang tergolong bukan angkatan kerja. Angkatan kerja terdiri atas 85.657 penduduk yang bekerja dan 3.345 penduduk yang menganggur. Tingkat pengangguran terbuka mencapai 3,76%, sedangkan tingkat partisipasi angkatan kerja berada pada angka 68,85%. Dari sisi distribusi aktivitas, 10.968 penduduk usia kerja masih bersekolah, 23.799 mengurus rumah tangga, dan 5.504 menjalani aktivitas lain di luar pekerjaan formal.

Sebagian besar penduduk bekerja berada pada sektor perdagangan, jasa, transportasi, dan administrasi pemerintahan yang menyerap 47.903 tenaga kerja. Sektor ini didominasi oleh perempuan, yaitu sebanyak 25.147 orang, melebihi laki-laki sebanyak 22.756 orang. Sektor kedua terbesar adalah pertambangan, industri, konstruksi.com">Konstruksi, dan utilitas, yang melibatkan 19.121 tenaga kerja. Sementara itu, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menyerap 18.633 orang, dengan dominasi laki-laki sebanyak 16.107 orang. Jika dilihat dari status pekerjaan utama, terdapat 36.163 orang yang bekerja sebagai buruh/karyawan, 25.476 sebagai pekerja mandiri, dan 8.242 sebagai pekerja keluarga tidak dibayar.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku di Kabupaten Bone Bolango tahun 2024 tercatat sebesar Rp6.049,22 miliar, naik dari Rp5.698,78 miliar pada tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi yang berada di angka 4,19 persen, sedikit lebih rendah dibanding tahun 2023 yang mencapai 4,48 persen. Sektor penyumbang utama terhadap nilai PDRB adalah sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dengan porsi sebesar 35,19 persen. Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga menyumbang paling besar, yakni mencapai Rp3.726,38 miliar atau 61,60 persen dari total PDRB.

Struktur industri di Bone Bolango pada 2024 masih didominasi oleh sektor industri kecil dan menengah. Industri produk roti dan kue mencatat jumlah unit usaha terbanyak yaitu 532 unit, disusul industri kue basah sebanyak 342 unit, serta industri gula merah sejumlah 335 unit. Industri penjahitan pakaian mencapai 316 unit dan industri furnitur kayu mencatat 248 unit. Dari aspek produksi, industri roti dan kue menghasilkan nilai tertinggi sebesar Rp27,5 miliar, sedangkan industri furnitur sebesar Rp11,3 miliar. Seluruh jenis industri tersebut secara kolektif menyerap ribuan tenaga kerja lokal.

Investasi sektor perdagangan dan jasa di Kabupaten Bone Bolango menunjukkan pertumbuhan dari sisi sarana. Terdapat 4.720 unit fasilitas perdagangan pada 2024, naik signifikan dari tahun sebelumnya. Jumlah toko kelontong mencapai 3.450 unit, warung makan sebanyak 1.140 unit, restoran sejumlah 66 unit, dan minimarket sebanyak 45 unit. Keberadaan berbagai entitas usaha ini menunjukkan dinamika permintaan barang dan jasa yang terus berlangsung. Data ini diperkuat dengan total perusahaan aktif yang terdaftar dengan badan hukum resmi pada periode yang sama.

Inflasi tidak terdapat dalam informasi, tetapi pengeluaran per kapita bulanan dapat dijadikan indikator tekanan harga. Rata-rata pengeluaran per kapita di Bone Bolango mencapai Rp502.656 per bulan, dengan 48,70 persen dialokasikan untuk makanan dan 51,30 persen untuk non-makanan. Kelompok pengeluaran terbesar berasal dari perumahan dan fasilitas rumah tangga sebesar Rp341.783, sementara pengeluaran makanan tertinggi berada pada makanan dan minuman jadi senilai Rp160.873.

Produksi hortikultura di Kabupaten Bone Bolango pada tahun 2024 terdiri atas berbagai jenis tanaman sayur dan buah. Cabai rawit tercatat memiliki luas panen 210 hektare dan menghasilkan 14.688 kuintal. Tomat dibudidayakan di atas lahan seluas 6 hektare dengan hasil panen 360 kuintal, sedangkan terung diproduksi dari 24 hektare dengan hasil 2.337 kuintal. Untuk komoditas buah-buahan, mangga menghasilkan 4.059,86 kuintal, pisang 2.103,84 kuintal, pepaya 946,94 kuintal, durian 767,70 kuintal, dan duku 364,87 kuintal. Beberapa jenis buah lain seperti nangka juga tercatat menghasilkan 282,43 kuintal di tahun yang sama.

Di sektor perkebunan, Kabupaten Bone Bolango menunjukkan dominasi produksi kelapa dengan total hasil mencapai 2.477,95 ton pada tahun 2024. Komoditas kakao menghasilkan 94,33 ton, sedangkan kopi menghasilkan 34,67 ton. Tanaman lain seperti cengkeh mencapai produksi 290 ton, sedangkan jambu mete dan pala masing-masing mencapai 24,63 ton dan 7 ton. Luas lahan kelapa mencapai 6.107,41 hektare, menjadikannya komoditas perkebunan terbesar secara spasial. Kakao dan kopi masing-masing tercatat menempati lahan seluas 2.310,26 hektare dan 425 hektare.

Sektor peternakan menampilkan populasi ternak yang cukup besar, terutama sapi potong. Total populasi sapi potong di seluruh kecamatan tercatat mencapai lebih dari 5.000 ekor, dengan distribusi tertinggi di kecamatan Suwawa Timur dan Bone Raya. Populasi kambing dan domba berkisar di atas 2.000 ekor, dengan sebaran merata di hampir seluruh kecamatan. Sementara itu, populasi kuda hanya berada di kisaran belasan hingga puluhan ekor per kecamatan, sedangkan babi nyaris tidak tercatat dalam jumlah signifikan di sebagian besar wilayah.

Populasi unggas juga menunjukkan volume besar, terutama ayam kampung dan itik. Ayam kampung tersebar di hampir seluruh kecamatan dengan populasi tertinggi berada di Kecamatan Bulango Selatan dan Kabila Bone. Itik pun ditemukan dalam jumlah besar di kecamatan seperti Suwawa dan Bone. Data populasi ayam pedaging dan ayam petelur juga tersedia, meski jumlahnya tidak sebesar ayam kampung. Sektor unggas tetap menjadi komponen penting dalam struktur peternakan Bone Bolango, baik untuk konsumsi lokal maupun usaha kecil menengah.

Perikanan budidaya di Bone Bolango pada tahun 2024 mencatat total produksi sebesar 413,33 ton. Komoditas utama berasal dari kolam budidaya, yang melibatkan 256 rumah tangga petani dan mencakup lahan seluas 170.178 meter persegi, dengan total produksi mencapai 379,25 ton. Selain itu, budidaya laut tercatat menghasilkan 9,74 ton dari lahan seluas 3.300 meter persegi yang digarap dua rumah tangga petani. Jaring tancap juga tercatat menghasilkan 16,80 ton dari 3.200 meter persegi lahan.

Data perikanan tangkap laut menunjukkan jumlah nelayan laut sebanyak 3.054 orang. Sebagian besar menggunakan alat pancing (2.680 orang), sementara pengguna jaring dan pukat masing-masing tercatat 14 dan 45 orang. Dari sisi kepemilikan perahu, sebanyak 2.211 nelayan merupakan pemilik perahu, sedangkan 824 lainnya bekerja tanpa kepemilikan alat transportasi laut. Sebagian besar perahu yang digunakan memiliki kapasitas di bawah 10 GT, mencerminkan dominasi armada kecil dalam operasional tangkapan laut.

Tingkat pendidikan nelayan didominasi oleh lulusan sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Tidak ada catatan jumlah pasti per jenjang pendidikan, namun data menyebutkan distribusi nelayan terbagi ke dalam kategori tidak tamat SD hingga diploma. Pendapatan nelayan juga terbagi dalam kelompok di bawah Rp500.000 hingga di atas Rp1.000.000, menunjukkan tingkat kesejahteraan yang bervariasi. Tidak ditemukan penggunaan alat tangkap modern dalam skala besar, dan armada nelayan sebagian besar tidak bermotor atau menggunakan kapal kecil tanpa mesin.

Pada tahun ajaran 2024/2025, Angka Partisipasi Murni (APM) untuk jenjang SD/MI sederajat di Kabupaten Bone Bolango mencapai 98,57 persen, naik dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 97,73 persen. Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang ini mencapai 106,27 persen. Pada jenjang SMP/MTs sederajat, APM justru turun dari 79,36 persen pada 2023 menjadi 74,61 persen di 2024, sedangkan APK-nya naik dari 74,78 persen menjadi 85,12 persen. Untuk jenjang SMA/SMK/MA sederajat, APM naik dari 60,27 persen ke 62,57 persen, dan APK sedikit menurun dari 88,99 persen menjadi 88,61 persen.

Pada aspek literasi, angka melek aksara kelompok usia 15–24 tahun mencapai 100 persen untuk laki-laki maupun perempuan pada tahun 2023 dan 2024. Untuk kelompok usia 15–59 tahun, persentasenya mencapai 99,37 persen secara keseluruhan di tahun 2024. Kelompok usia 60 tahun ke atas menunjukkan peningkatan signifikan dari 95,03 persen pada 2023 menjadi 97,95 persen di 2024. Secara agregat, penduduk usia 15 tahun ke atas memiliki tingkat literasi 99,14 persen di tahun 2024, naik dari 99,00 persen pada 2023.

Jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kabupaten Bone Bolango pada Desember 2024 sebanyak 4.159 orang, terdiri atas 1.176 laki-laki dan 2.983 perempuan. Komposisi jabatan terbanyak berada di Jabatan Fungsional Guru sebanyak 1.673 orang, disusul Jabatan Fungsional Umum atau Pelaksana sebanyak 982 orang, serta Jabatan Fungsional Medis sebanyak 766 orang. ASN dalam Jabatan Fungsional Teknis berjumlah 371 orang, sedangkan jabatan administrator dan pengawas masing-masing mencatatkan 135 dan 204 orang.

Ditinjau dari tingkat pendidikan, ASN Kabupaten Bone Bolango didominasi lulusan Sarjana (S1) sebanyak 2.026 orang dan lulusan Pascasarjana (S2) sebanyak 259 orang. Terdapat pula 436 orang lulusan Diploma III serta 78 orang lulusan Diploma IV. ASN dengan pendidikan menengah atas tercatat sebanyak 467 orang. Pada level tertinggi, jumlah ASN bergelar Doktor (S3) tercatat sebanyak 3 orang. Tidak terdapat ASN dengan pendidikan hanya sampai tingkat SD maupun SMP pada data yang tersedia.

Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Bone Bolango pada tahun 2024 mencapai 2.372 orang, seluruhnya merupakan tenaga kesehatan tanpa tercatatnya tenaga non-kesehatan dalam struktur pelayanan. Angka ini naik signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 1.207 orang. Jika dilihat komposisinya, terdapat 37 tenaga medis, 187 tenaga keperawatan, 266 tenaga kebidanan, 38 tenaga kefarmasian, 67 tenaga kesehatan masyarakat, 39 tenaga kesehatan lingkungan, 72 tenaga gizi, 9 tenaga keteknisan medis, serta 29 tenaga teknik biomedika. Distribusi ini menunjukkan dominasi tenaga perawat dan bidan dalam struktur pelayanan kesehatan tingkat kecamatan.

Dari sisi fasilitas, Kabupaten Bone Bolango memiliki 2 rumah sakit umum yang berlokasi di Tilongkabila dan Bone Raya. Jumlah puskesmas rawat inap sebanyak 4 unit, sedangkan puskesmas non rawat inap sebanyak 16 unit, tersebar merata di hampir seluruh kecamatan. Selain itu, tercatat pula 17 apotek, serta sejumlah poliklinik yang tersebar di Kabila, Bulango Timur, Botupingge, dan Tilongkabila. Tidak terdapat rumah sakit bersalin maupun rumah sakit khusus hingga tahun 2024.

Pada aspek imunisasi, jumlah balita yang mendapat imunisasi polio secara lengkap mencapai 2.746 untuk dosis IV. Jumlah ini lebih tinggi dibanding dosis I, II, dan III yang masing-masing berada pada kisaran 2.130 hingga 2.207. Sementara itu, imunisasi MR1 dan MR2 menunjukkan angka 2.200 dan 2.023. Kecamatan Kabila tercatat sebagai wilayah dengan cakupan imunisasi tertinggi pada hampir semua jenis vaksin, terutama pada vaksin polio dosis IV sebanyak 477 balita.

Sepuluh jenis penyakit dengan jumlah penderita tertinggi tahun 2024 didominasi oleh penyakit infeksi dan penyakit tidak menular. Nasofaringitis akut menduduki peringkat pertama dengan 7.370 kasus, diikuti hipertensi esensial sebanyak 5.087 kasus, dispepsia 3.736 kasus, dan influenza virus tidak teridentifikasi sebanyak 3.646 kasus. Selain itu, tercatat 2.851 kasus infeksi saluran pernapasan atas tidak spesifik, serta 1.387 kasus tuberkulosis paru-paru. Penyakit lainnya meliputi nyeri otot, diare, dan diabetes melitus tipe 2 dengan jumlah penderita di bawah 1.400 kasus.

Bayi lahir di Kabupaten Bone Bolango tahun 2024 mencapai 2.372, mengalami peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya. Kasus bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) tercatat sebanyak 245, dengan 102 di antaranya harus dirujuk. Tidak terdapat data eksplisit mengenai jumlah bayi bergizi buruk pada tahun yang sama, namun pada tahun-tahun sebelumnya, angka tersebut bervariasi antara 46 hingga 186 kasus. Lonjakan BBLR tahun 2024 menjadi perhatian tersendiri, karena naik hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Jumlah ibu hamil tahun 2024 tercatat sebanyak 2.851 orang, dengan 2.461 di antaranya melakukan kunjungan pertama (K1) ke fasilitas kesehatan. Dari jumlah tersebut, hanya 2.057 yang melanjutkan hingga kunjungan keempat (K4). Sebanyak 134 ibu hamil teridentifikasi mengalami kekurangan energi kronis (KEK), dan seluruh ibu hamil yang melakukan K1 juga tercatat menerima tablet zat besi. Cakupan kunjungan kehamilan dan pemberian tablet Fe menjadi indikator penting dalam upaya penurunan risiko komplikasi kehamilan dan kelahiran.

Pada aspek keluarga berencana, tercatat 34 petugas KB tersebar di 18 kecamatan, dengan dukungan dari 165 unit PPKBD dan 560 sub-PPKBD. Keterpaduan jaringan pelayanan KB menunjukkan dukungan struktur kelembagaan yang relatif merata. Kecamatan Kabila dan Bone menjadi wilayah dengan jumlah sub-PPKBD terbanyak, masing-masing 39 dan 48 unit. Keberadaan jaringan ini berfungsi sebagai garda depan dalam distribusi alat kontrasepsi dan penyuluhan kesehatan reproduksi kepada masyarakat.

Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Bone Bolango pada tahun 2024 tercatat sebanyak 650.014 orang. Jumlah ini terdiri dari 648.819 wisatawan domestik dan 1.195 wisatawan mancanegara. Angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatatkan total 883.400 pengunjung. Kecenderungan kunjungan wisatawan lebih dominan berasal dari dalam negeri, dengan porsi wisatawan domestik mencapai 99,81% dari total kunjungan pada 2024.

Objek wisata Danau Perintis yang berada di Kecamatan Suwawa menjadi destinasi dengan jumlah pengunjung tertinggi pada tahun 2024, yaitu sebanyak 188.195 orang. Seluruh pengunjung Danau Perintis merupakan wisatawan domestik. Sementara itu, objek wisata yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara adalah atraksi wisata Ikan Hiu Paus Botubarani di Kecamatan Kabila Bone, dengan jumlah pengunjung asing sebanyak 907 orang. Objek lainnya yang juga ramai dikunjungi meliputi Center Point (59.670 pengunjung), Pantai Kurenai (159.403 pengunjung), dan Matobonebol (47.480 pengunjung).

Jumlah restoran dan rumah makan di Bone Bolango pada tahun 2024 mencapai 66 unit. Sebaran rumah makan terbesar berada di Kecamatan Tilongkabila (11 unit), Kabila (10 unit), dan Suwawa (10 unit). Selain itu, juga terdapat 1.140 warung atau kedai makanan dan 3.450 toko atau warung kelontong yang ikut mendukung pelayanan konsumsi wisatawan. Unit-unit ini turut tersebar merata di hampir seluruh kecamatan dengan konsentrasi tinggi di daerah Kabila Bone dan Bone Pantai.

Pada sektor transportasi darat, total panjang jalan di Kabupaten Bone Bolango pada tahun 2024 tercatat mencapai 342,71 km. Seluruhnya masuk dalam kategori jalan kabupaten. Dari total tersebut, panjang jalan dengan permukaan aspal mencapai 199,54 km atau setara dengan 58,22%. Jalan beton sepanjang 80,46 km, jalan kerikil sepanjang 15,40 km, dan jalan tanah sepanjang 47,32 km. Sisanya merupakan jalan dengan jenis permukaan lainnya yang tidak tercatat secara spesifik pada tahun tersebut.

Berdasarkan kondisi permukaan, jalan dengan kondisi baik pada tahun 2024 mencapai 186,48 km atau 54,41% dari total panjang jalan. Jalan dengan kondisi sedang sepanjang 24,68 km, rusak ringan sepanjang 24,29 km, dan rusak berat mencapai 107,27 km. Rasio kerusakan berat terhadap total panjang jalan masih berada pada angka tinggi, yaitu 31,30%, yang berarti hampir sepertiga infrastruktur jalan berada dalam kondisi tidak layak digunakan secara optimal.

Jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di Bone Bolango tahun 2024 menunjukkan dominasi oleh kendaraan roda empat jenis mini bus sebanyak 2.878 unit. Diikuti oleh kendaraan jenis pick up sebanyak 1.418 unit dan sepeda motor yang meskipun tidak disebutkan secara eksplisit dalam tabel, diketahui menjadi moda transportasi yang paling umum digunakan. Selain itu, kendaraan berat seperti truk dan bus juga terdata, masing-masing sebanyak 183 unit dan 8 unit untuk jenis bus besar, yang mengindikasikan peran sektor logistik dan angkutan penumpang regional.

Kondisi dukungan infrastruktur transportasi lainnya masih terbatas. Kabupaten Bone Bolango hanya memiliki dua kantor pos pembantu, yaitu di Kecamatan Tapa dan Kecamatan Suwawa. Fasilitas ini menjadi titik akses penting dalam pelayanan komunikasi dan pengiriman barang. Ketiadaan kantor pos utama atau sistem terminal terpadu menunjukkan bahwa moda transportasi di wilayah ini masih bergantung pada jaringan jalan darat yang disediakan pemerintah kabupaten sebagai otoritas tunggal.

Berita dari Masjid

Artikel pilihan untuk peningkatan pengetahuan dan berbagi dari seluruh masjid di Indonesia.