Jadwal Sholat di Kabupaten Wajo MEI 2028

Jadwal Sholat dan Waktu Adzan atau Jadwal Sholat Subuh, Dhuha, Dzuhur, Ashr, Maghrib, Isya Bulan Mei 2028 untuk wilayah Kabupaten Wajo dan sekitarnya

Kami sediakan Jadwal Sholat Bulan MEI 2028 lengkap di Kabupaten Wajo. Dimulai dengan Shubuh hingga Isya, semua waktu sholat yang Anda butuhkan ada di sini. Jadwal ini diperbarui dari (6 DZUL HIJJAH 1449 s.d. 7 MUHARRAM 1450 ). Tak perlu risau tentang melewatkan sholat tepat waktu.

Dengan panduan waktu sholat ini, Anda bisa lebih konsentrasi dalam menjalankan ibadah sholat tanpa khawatir salah waktu. Informasi waktu yang tepat ini akan membantu Anda menjaga kualitas ibadah dan meraih lebih banyak kedekatan dengan Allah SWT.

Bulan MEI 2028 (6 DZUL HIJJAH 1449 s.d. 7 MUHARRAM 1450 )
Kabupaten Wajo (-5° 6' 43.45" LS 120° 1' 37.76" BT GMT+7)
Tgl Masehi Tgl Hijriah Imsak Shubuh Dhuhur Ashar Maghrib Isya'
1 Mei 20286 Dzul Hijjah 14490-4:300-4:4004:0107:2009:5911:09
2 Mei 20287 Dzul Hijjah 14490-4:300-4:4004:0107:2109:5911:09
3 Mei 20288 Dzul Hijjah 14490-4:300-4:4004:0107:2109:5811:09
4 Mei 20289 Dzul Hijjah 14490-4:300-4:4004:0107:2109:5811:09
5 Mei 202810 Dzul Hijjah 14490-4:300-4:4004:0107:2109:5811:09
6 Mei 202811 Dzul Hijjah 14490-4:300-4:4004:0007:2109:5811:09
7 Mei 202812 Dzul Hijjah 14490-4:300-4:4004:0007:2109:5811:09
8 Mei 202813 Dzul Hijjah 14490-4:300-4:4004:0007:2109:5811:09
9 Mei 202814 Dzul Hijjah 14490-4:300-4:4004:0007:2109:5811:09
10 Mei 202815 Dzul Hijjah 14490-4:300-4:4004:0007:2109:5711:09
11 Mei 202816 Dzul Hijjah 14490-4:290-4:3904:0007:2109:5711:09
12 Mei 202817 Dzul Hijjah 14490-4:290-4:3904:0007:2109:5711:09
13 Mei 202818 Dzul Hijjah 14490-4:290-4:3904:0007:2109:5711:09
14 Mei 202819 Dzul Hijjah 14490-4:290-4:3904:0007:2109:5711:09
15 Mei 202820 Dzul Hijjah 14490-4:290-4:3904:0007:2109:5711:09
16 Mei 202821 Dzul Hijjah 14490-4:290-4:3904:0007:2109:5711:09
17 Mei 202822 Dzul Hijjah 14490-4:290-4:3904:0007:2109:5711:09
18 Mei 202823 Dzul Hijjah 14490-4:290-4:3904:0007:2109:5711:09
19 Mei 202824 Dzul Hijjah 14490-4:290-4:3904:0007:2109:5711:09
20 Mei 202825 Dzul Hijjah 14490-4:290-4:3904:0007:2209:5711:09
21 Mei 202826 Dzul Hijjah 14490-4:290-4:3904:0107:2209:5711:09
22 Mei 202827 Dzul Hijjah 14490-4:290-4:3904:0107:2209:5711:09
23 Mei 202828 Dzul Hijjah 14490-4:290-4:3904:0107:2209:5711:10
24 Mei 202829 Dzul Hijjah 14490-4:290-4:3904:0107:2209:5711:10
25 Mei 20281 Muharram 14500-4:290-4:3904:0107:2209:5711:10
26 Mei 20282 Muharram 14500-4:300-4:4004:0107:2209:5711:10
27 Mei 20283 Muharram 14500-4:300-4:4004:0107:2209:5711:10
28 Mei 20284 Muharram 14500-4:300-4:4004:0107:2309:5711:10
29 Mei 20285 Muharram 14500-4:300-4:4004:0107:2309:5711:10
30 Mei 20286 Muharram 14500-4:300-4:4004:0207:2309:5811:11
31 Mei 20287 Muharram 14500-4:300-4:4004:0207:2309:5811:11

Dalam agama Islam, mengamalkan ibadah sembahyang merupakan suatu kewajiban yang harus ditunaikan oleh semua Muslim. Sholat adalah satu dari sekian banyak bentuk ibadah paling penting dalam Islam, dan ketepatan waktu sholat harus diterapkan dengan sepenuh hati. Untuk membantu Anda melaksanakan kewajiban dengan tanpa terlambat, kami hadir dengan Jadwal Sholat Bulan MEI 2028 lengkap untuk Kabupaten Wajo. Dari Shubuh hingga Malam, semua waktu sholat yang Anda butuhkan kami sediakan di sini.

Informasi Jadwal Sholat Terkini di Kabupaten Wajo

Jadwal sholat yang kami sediakan telah diperbarui untuk Bulan MEI 2028. Jadwal ini mencakup periode mulai dari tanggal (6 DZUL HIJJAH 1449 s.d. 7 MUHARRAM 1450 ). Dengan memiliki jadwal yang diperbarui secara berkala, Anda tidak perlu lagi khawatir tentang melewatinya ibadah tepat waktu.

Manfaat Memiliki Jadwal Sholat yang Tepat

Mengapa penting untuk memiliki panduan waktu ibadah yang akurat? Karena jadwal yang tepat akan membantu Anda beribadah dengan lebih baik. Berikut beberapa manfaatnya:

  1. Meningkatkan Fokus: Dengan informasi yang akurat, Anda dapat lebih konsentrasi dalam menjalankan ibadah. Tidak perlu lagi meragukan tentang waktu yang tepat.
  2. Kualitas Ibadah yang Lebih Baik: Jadwal yang akurat membantu Anda menjaga kualitas ibadah. Setiap momen ibadah bisa dirasakan dengan penuh khusyuk tanpa terburu-buru.
  3. Pengabdian kepada Tuhan: Menjalankan ibadah tepat waktu adalah wujud ketaatan kepada Allah SWT. Mengikuti jadwal yang akurat membantu Anda lebih rapat dengan-Nya.

Simak Jadwal Sholat Bulan MEI 2028 di Kabupaten Wajo

Ayo, jangan lewatkan kesempatan ini! Lihat Jadwal Sholat Bulan MEI 2028 di Kabupaten Wajo sekarang juga. Pastikan ibadah Anda selalu tepat waktu. Semoga Allah selalu memberkahi langkah Anda dalam beribadah. Dengan jadwal sholat yang akurat, Anda bisa beribadah dengan ikhlas dan dedikasi tinggi. Teruslah beribadah dengan sepenuh hati, dan semoga Allah SWT melimpahkan kasih Anda setiap saat.

Peta Wilayah Kabupaten Wajo

Training & Sertifikasi K3 di Kabupaten Wajo, Provinsi

Dapatkan Training & Sertifikasi K3 di Kabupaten Wajo, Provinsi . Sertifikasi Kemnaker RI, Terdaftar di TemanK3

Pondok Pesantren di Kabupaten Wajo

Tentang Kabupaten Wajo

Kabupaten Wajo (Bugis: ᨀᨅᨘᨄᨈᨛ ᨓᨍᨚ ) adalah salah satu Daerah Tingkat II di Provinsi SULAWESI SELATAN, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Sengkang (Kecamatan Tempe). Kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.506,19 km² dan berpenduduk sebanyak kurang lebih 379.396 jiwa pada tahun 2021.

Wajo berarti bayangan atau bayang-bayang (wajo-wajo). Kata Wajo dipergunakan sebagai identitas masyarakat sekitar 605 tahun yang lalu yang menunjukkan kawasan merdeka dan berdaulat dari kerajaan-kerajaan besar pada saat itu.

Di bawah bayang-bayang (wajo-wajo, bahasa Bugis, artinya pohon bajo) diadakan kontrak sosial antara rakyat dan pemimpin adat dan bersepakat membentuk Kerajaan Wajo. Perjanjian itu diadakan di sebuah tempat yang bernama Tosora yang kemudian menjadi ibu kota kerajaan Wajo.

Ada versi lain tentang terbentuknya Wajo, yaitu kisah We Tadampali, seorang putri dari Kerajaan Luwu yang diasingkan karena menderita penyakit kusta. Dia dihanyutkan hingga masuk daerah Tosora. Kawasan itu kemudian disebut Majauleng, berasal dari kata maja (jelek/sakit) oli' (kulit). Konon kabarnya dia dijilati kerbau belang di tempat yang kemudian dikenal sebagai Sakkoli (sakke'=pulih; oli=kulit) sehingga dia sembuh.

Saat dia sembuh, beserta pengikutnya yang setia ia membangun masyarakat baru, hingga suatu saat datang seorang pangeran dari Bone (ada juga yang mengatakan Soppeng) yang beristirahat di dekat perkampungan We Tadampali. Singkat kata mereka kemudian menikah dan menurunkan raja-raja Wajo. Wajo adalah sebuah kerajaan yang tidak mengenal sistem to manurung sebagaimana kerajaan-kerajaan di Sulawesi Selatan pada umumnya. Tipe Kerajaan Wajo bukanlah feodal murni, tetapi kerajaan elektif atau demokrasi terbatas.

Dalam sejarah perkembangan Kerajaan Wajo, kawasan ini mengalami masa keemasan pada zaman La Tadampare Puang Ri Maggalatung Arung Matowa, yaitu raja Wajo ke-6 pada abad ke-15. Islam diterima sebagai agama resmi pada tahun 1610 saat Arung Matowa Lasangkuru Patau Mula Jaji Sultan Abdurrahman memerintah. Hal itu terjadi setelah Gowa, Luwu dan Soppeng terlebih dahulu memeluk agama Islam.

Pada abad ke-16 dan 17 terjadi persaingan antara Kerajaan Makassar (Gowa Tallo) dengan Kerajaan Bugis (Bone, Wajo dan Soppeng) yang membentuk aliansi Tellumpoccoe untuk membendung ekspansi Gowa. Aliansi ini kemudian pecah saat Wajo berpihak ke Gowa dengan alasan Bone dan Soppeng berpihak ke Belanda. Saat Gowa dikalahkan oleh armada gabungan Bone, Soppeng, VOC dan Buton, Arung Matowa Wajo pada saat itu, La Tenri Lai To Sengngeng tidak ingin menandatangani Perjanjian Bungaya.

Akibatnya pertempuran dilanjutkan dengan drama pengepungan Wajo, tepatnya Benteng Tosora selama 3 bulan oleh armada gabungan Bone, di bawah pimpinan Arung Palakka.

Setelah Wajo ditaklukkan, tibalah Wajo pada titik nadirnya. Banyak orang Wajo yang merantau meninggalkan tanah kelahirannya karena tidak sudi dijajah.

Hingga saat datangnya La Maddukkelleng Arung Matowa Wajo, Arung Peneki, Arung Sengkang, Sultan Pasir, dialah yang memerdekakan Wajo sehingga mendapat gelar Petta Pamaradekangngi Wajo (Tuan yang memerdekakan Wajo).

Politik pasifikasi, yang dilancarkan Belanda. memaksa semua kerajaan di Sulawesi Selatan untuk tunduk. Dua sasaran utama Belanda, yaitu Kerajaan Gowa dan Kerajaan Bone. Saat itu Kerajaan Wajo bersekutu dengan Kerajaan Bone. Wajo mengirim pasukan yang dipimpin oleh Jenerala Cakunu dan La Mappa Daeng Jeppu untuk membantu Kerajaan Bone. Pasukan gabungan berbagai kerajaan sekutu Bone dan Bone akhirnya kalah. Belanda kemudian berperang melawan Ranreng Tuwa. Arung Matowa saat itu, Ishak Manggabarani dipaksa oleh Belanda untuk membayar Sebbu Kati yaitu denda perang dan menandatangani perjanjian pendek. Isi dari Perjanjian pendek tersebut (korte veklaring) adalah tunduknya kerajaan lokal (Kerajaan Wajo) pada pemerintah Belanda.

Belanda kemudian menjadikan Wajo sebagai onderafdeling dengan ibu kota Sengkang. Saat itu, terjadi pemindahan ibu kota dari Tosora ke Sengkang. onderafdeling Wajo (ibu kota Sengkang) bersama onderafdeling Bone (ibu kota Watampone) dan onderafdeling Soppeng (ibu kota Watangsoppeng) dibawahi oleh afdeling Bone (ibu kota Pompanua). Sedang afdeling Bone merupakan salah satu dari beberapa afdeling (Makassar, Gowa, Bonthain, Pare-pare, Palopo) yang dibawahi oleh Provinsi Groote Oost. Sedang Provinsi Groote Oost dibawahi oleh pemerintah Hindia Belanda. Adapun onderafdeling Wajo, membawahi 4 distrik yaitu, Distrik Majauleng, Distrik Sabbamparu, Distrik Takkalalla, dan Distrik Pitumpanua. Tiap Distrik membawahi Wanua.

Secara geografis, Kabupaten Wajo terletak pada 3°39' - 4°16' Lintang Selatan dan 119°53' - 120°27' Bujur Timur. Sebagian besar wilayahnya berupa dataran rendah hingga dataran rendah bergelombang dengan ketinggian wilayah 0-520 Mdpl. Hanya sebagian kecil yang berupa perbukitan di bagian utara. Bagian timur berupa dataran rendah dan pesisir Teluk Bone, termasuk pulau-pulau pasir di perairan Teluk Bone. Sedangkan bagian barat merupakan dataran aluvial Danau Tempe-Danau Sidenreng.

Bahasa resmi instansi pemerintahan di Kabupaten Wajo adalah bahasa Indonesia. Menurut Statistik Kebahasaan 2019 oleh Badan Bahasa, terdapat satu bahasa daerah di Kabupaten Wajo, yaitu bahasa Bugis (khususnya dialek Wajo).

Kabupaten Wajo terdiri dari 14 kecamatan, 48 kelurahan dan 142 desa. Pada tahun 2017, kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.504,06 km² dan jumlah penduduk sebesar 460.719 jiwa dengan sebaran penduduk 184 jiwa/km².

Kabupaten Wajo dulunya terdiri dari 10 kecamatan, akan tetapi sejak tahun 2000 terjadi pemekaran hingga saat ini terdapat 14 kecamatan.

Berita dari Masjid

Artikel pilihan untuk peningkatan pengetahuan dan berbagi dari seluruh masjid di Indonesia.