Jadwal Sholat di Kabupaten Katingan AGUSTUS 2029

Jadwal Sholat dan Waktu Adzan atau Jadwal Sholat Subuh, Dhuha, Dzuhur, Ashr, Maghrib, Isya Bulan Agustus 2029 untuk wilayah Kabupaten Katingan dan sekitarnya

Kami tampilkan Jadwal Sholat Bulan AGUSTUS 2029 lengkap di Kabupaten Katingan. Dimulai dengan Shubuh hingga Isya, semua waktu sholat yang Anda butuhkan ada di sini. Waktu sholat ini di-update dari (20 RABI'UL AWAL 1451 s.d. 20 RABI'UL AKHIR 1451 ). Tak perlu risau tentang melewatkan sholat tepat waktu.

Dengan panduan waktu sholat ini, Anda bisa lebih konsentrasi dalam menjalankan ibadah sholat tanpa khawatir salah waktu. Jadwal yang terpercaya ini akan membantu Anda menjaga kualitas ibadah dan meraih lebih banyak kedekatan dengan Allah SWT.

Bulan AGUSTUS 2029 (20 RABI'UL AWAL 1451 s.d. 20 RABI'UL AKHIR 1451 )
Kabupaten Katingan (-1° 58' 33.01" LS 112° 48' 37.98" BT GMT+7)
Tgl Masehi Tgl Hijriah Imsak Shubuh Dhuhur Ashar Maghrib Isya'
1 Agustus 202920 Rabi'ul Awal 145104:0404:1411:3915:0017:4018:51
2 Agustus 202921 Rabi'ul Awal 145104:0404:1411:3915:0017:4018:51
3 Agustus 202922 Rabi'ul Awal 145104:0404:1411:3914:5917:4018:51
4 Agustus 202923 Rabi'ul Awal 145104:0404:1411:3914:5917:4018:51
5 Agustus 202924 Rabi'ul Awal 145104:0404:1411:3914:5917:4018:51
6 Agustus 202925 Rabi'ul Awal 145104:0404:1411:3914:5817:4018:51
7 Agustus 202926 Rabi'ul Awal 145104:0404:1411:3914:5817:4018:50
8 Agustus 202927 Rabi'ul Awal 145104:0404:1411:3814:5817:4018:50
9 Agustus 202928 Rabi'ul Awal 145104:0404:1411:3814:5717:4018:50
10 Agustus 202929 Rabi'ul Awal 145104:0404:1411:3814:5717:3918:50
11 Agustus 202930 Rabi'ul Awal 145104:0404:1411:3814:5717:3918:49
12 Agustus 20291 Rabi'ul Akhir 145104:0404:1411:3814:5617:3918:49
13 Agustus 20292 Rabi'ul Akhir 145104:0404:1411:3814:5617:3918:49
14 Agustus 20293 Rabi'ul Akhir 145104:0404:1411:3714:5517:3918:49
15 Agustus 20294 Rabi'ul Akhir 145104:0404:1411:3714:5517:3918:48
16 Agustus 20295 Rabi'ul Akhir 145104:0404:1411:3714:5517:3818:48
17 Agustus 20296 Rabi'ul Akhir 145104:0304:1311:3714:5417:3818:48
18 Agustus 20297 Rabi'ul Akhir 145104:0304:1311:3714:5417:3818:47
19 Agustus 20298 Rabi'ul Akhir 145104:0304:1311:3614:5317:3818:47
20 Agustus 20299 Rabi'ul Akhir 145104:0304:1311:3614:5217:3818:47
21 Agustus 202910 Rabi'ul Akhir 145104:0304:1311:3614:5217:3718:46
22 Agustus 202911 Rabi'ul Akhir 145104:0304:1311:3614:5117:3718:46
23 Agustus 202912 Rabi'ul Akhir 145104:0304:1311:3514:5117:3718:46
24 Agustus 2029*13 Rabi'ul Akhir 145104:0204:1211:3514:5017:3718:45
25 Agustus 2029*14 Rabi'ul Akhir 145104:0204:1211:3514:4917:3618:45
26 Agustus 2029*15 Rabi'ul Akhir 145104:0204:1211:3414:4917:3618:45
27 Agustus 202916 Rabi'ul Akhir 145104:0204:1211:3414:4817:3618:44
28 Agustus 202917 Rabi'ul Akhir 145104:0104:1111:3414:4717:3618:44
29 Agustus 202918 Rabi'ul Akhir 145104:0104:1111:3414:4717:3518:44
30 Agustus 202919 Rabi'ul Akhir 145104:0104:1111:3314:4617:3518:43
31 Agustus 202920 Rabi'ul Akhir 145104:0104:1111:3314:4517:3518:43

Dalam agama Islam, menunaikan ibadah sembahyang merupakan suatu kewajiban yang harus ditunaikan oleh seluruh umat Muslim. Sholat adalah satu dari sekian banyak bentuk ibadah paling penting dalam Islam, dan ketepatan waktu sholat harus dijalankan dengan sepenuh hati. Untuk membantu Anda menjalankan ibadah dengan tanpa terlambat, kami hadir dengan Panduan Sholat untuk Bulan AGUSTUS 2029 lengkap untuk Kabupaten Katingan. Dari Shubuh hingga Isya, semua waktu sholat yang Anda butuhkan ada di sini.

Informasi Jadwal Sholat Terkini di Kabupaten Katingan

Informasi waktu sholat yang kami tampilkan telah diperbarui untuk Bulan AGUSTUS 2029. Jadwal ini mencakup periode mulai dari tanggal (20 RABI'UL AWAL 1451 s.d. 20 RABI'UL AKHIR 1451 ). Dengan memiliki jadwal yang diperbarui secara berkala, Anda tidak perlu lagi bingung tentang ketinggalan waktu ibadah tepat waktu.

Manfaat Mempunyai Jadwal Sholat yang Akurat

Mengapa penting untuk memiliki jadwal sholat yang akurat? Karena jadwal yang tepat akan membantu Anda menjalankan ibadah dengan lebih baik. Berikut beberapa manfaatnya:

  1. Meningkatkan Fokus: Dengan informasi yang akurat, Anda dapat lebih fokus dalam menjalankan ibadah. Tidak perlu lagi berspekulasi tentang waktu yang tepat.
  2. Pengalaman Ibadah Maksimal: Jadwal yang akurat membantu Anda menjaga kualitas ibadah. Setiap momen ibadah bisa dirasakan dengan penuh khusyuk tanpa terburu-buru.
  3. Kepatuhan pada Syariat: Menjalankan ibadah tepat waktu adalah wujud ketaatan kepada Allah SWT. Mengikuti jadwal yang akurat membantu Anda lebih dekat dengan-Nya.

Lihat Jadwal Sholat Bulan AGUSTUS 2029 di Kabupaten Katingan

Ayo, jangan lewatkan kesempatan ini! Pantau Jadwal Sholat Bulan AGUSTUS 2029 di Kabupaten Katingan sekarang juga. Pastikan ibadah Anda selalu tepat waktu. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat langkah Anda dalam beribadah. Dengan jadwal sholat yang akurat, Anda bisa beribadah dengan ikhlas dan dedikasi tinggi. Jangan berhenti beribadah dengan sepenuh hati, dan semoga Allah SWT merahmati Anda setiap saat.

Peta Wilayah Kabupaten Katingan

Training & Sertifikasi K3 di Kabupaten Katingan, Provinsi KALIMANTAN TENGAH

Dapatkan Training & Sertifikasi K3 di Kabupaten Katingan, Provinsi KALIMANTAN TENGAH. Sertifikasi Kemnaker RI, Terdaftar di TemanK3

Tentang Kabupaten Katingan

.mw-parser-output .geo-default,.mw-parser-output .geo-dms,.mw-parser-output .geo-dec{display:inline}.mw-parser-output .geo-nondefault,.mw-parser-output .geo-multi-punct,.mw-parser-output .geo-inline-hidden{display:none}.mw-parser-output .longitude,.mw-parser-output .latitude{white-space:nowrap}1°54′23.33″S 113°23′2.65″E / 1.9064806°S 113.3840694°E / -1.9064806; 113.3840694

Kabupaten Katingan adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kasongan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 20.382,26 km². Semboyan kabupaten ini adalah "Penyang Hinje Simpei" (bahasa Ngaju) yang artinya adalah Hidup Rukun dan Damai untuk Kesejahteraan Bersama. Kabupaten ini terdiri dari 13 kecamatan 154 Desa dan 7 Kelurahan. Pada pertengahan 2024, jumlah penduduk Katingan sebanyak 179.950 jiwa.

Pada abad ke-14 wilayah Katingan merupakan salah satu wilayah jajahan Majapahit seperti yang disebutkan dalam Kakawin Nagarakretagama yang ditulis tahun 1365. Nama sungai Katingan diambil dari nama daerah yang terdapat di hulu sungai tersebut, yaitu daerah Katingan (Kasongan). Belakangan muncul daerah baru di hilir, yaitu Mendawai.

Menurut Hikayat Banjar, wilayah Kabupaten Katingan sudah termasuk ke dalam daerah kekuasaan kerajaan Banjar-Hindu (Negara Dipa) sejak pemerintahan Lambung Mangkurat dengan wilayah kekuasaannya perbatasan paling barat berada di Tanjung Puting. Wilayah ini ketika itu terdiri atas dua sakai (daerah), yaitu Mendawai dan Katingan yang masing-masing memiliki ketua daerah sendiri-sendiri yang disebut Menteri Sakai. Pada abad ke-17 pada masa kekuasaan Sultan Banjar IV, Marhum Panembahan (Raja Maruhum), wilayah Mendawai-Katingan merupakan salah satu daerah yang diberikan kepada puteranya Pangeran Dipati Anta-Kasuma yang kemudian menjadi adipati/raja Kotawaringin menggantikan mertuanya Dipati Ngganding yang wilayah kekuasaannya meliputi bagian barat Kalimantan Tengah saat ini. Menurut Hikayat Banjar, pada masa itu Pelabuhan Mendawai merupakan tempat transit para pedagang Banjarmasin jika hendak pergi berlayar menuju negara Kesultanan Mataram di pulau Jawa.

Menurut laporan Radermacher, kepala daerah Mendawai/Katingan pada tahun 1780 adalah Kyai Ingabei Suradi Raja. Kiai Ingabehi Suradiraja adalah gelar yang diberikan kepada seseorang yang telah berhasil membunuh dua orang pengikut Gusti Kasim dari daerah Negara tahun 1780, kemudia ia dilantik sebagai pembantu utama syahbandar di pelabuhan Tatas (Banjarmasin). Pada tanggal 13 Agustus 1787, wilayah Kabupaten Katingan sudah diserahkan Sultan Tahmidullah II kepada VOC Belanda, kemudian daerah ini berkembang menjadi sebuah Distrik.

Pada 2 Mei 1826 Sultan Adam dari Banjarmasin menyerahkan landschap Mendawai (Katingan) kepada Hindia Belanda. Penguasa Mendawai dan Katingan selanjutnya adalah Djoeragan Kassim (1846), Abdolgani (1848), Djoeragan Djenoe (1850), Jaksa kiai Pangoeloe Sitia Maharaja (1851), Kiai Toeainkoe Gembok (1859). Selanjutnya Demang Anoem Tjakra Dalam atau dikenal sebagai Demang Anggen, dilantik oleh Gubernur Hindia Belanda pada tanggal 10 Januari 1895 dan mengepalai wilayah Mandawai (Districtshoofd van Mandawai, afdeeling Sampit, residentje Zuider en Oosterafdeeling van Borneo). Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8

Secara astronomi letak astronomi Kabupaten Katingan adalah antara 1°14'4,9" LU - 3°11'14,72" LS dan 112°39'59" BT - 112°41'47" BT.

Kabupaten Katingan merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan Tengah yang terbentuk sebagai hasil pemekaran dari sebagian wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur. Luas wilayah Kabupaten Katingan adalah 17.500 km2. Wilayah Kabupaten Katingan terbagi menjadi 13 kecamatan dengan ibu kota di Kasongan. Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Hingga tahun 2003, pemanfaatan lahan utama di Kabupaten Katingan terdiri dari perkampungan, industri, sawah, tanah kering, kebun campuran, perkebunan, hutan, hutan kosong dan rusak, perairan dan lainnya. Sekitar 60% wilayah Kabupaten Katingan masih berupa hutan belukar dan hutan lebat. Perkebunan menempati porsi terbesar nomor 2 (dua), yaitu sekitar 11% sehingga penggunaan lahan lainnya tidak sampai 10%. Lokasi pengembangan tambak seluas 2.000 ha di Kabupaten Katingan, yaitu di Kecamatan Katingan Kuala, termasuk dalam wilayah lahan hutan belukar (mangrove).

Karakteristik daerah-daerah di Pulau Kalimantan pada umumnya adalah keberadaan sungai dan hutan yang tersebar di seluruh wilayah. Seperti itu juga yang tampak pada Kabupaten Katingan, Kabupaten yang pada tahun 2002 masih menjadi bagian dari Kabupaten Kotawaringin Timur. Namun salah satu yang menonjol dari wilayah yang dialiri Sungai Katingan, sungai terbesar kedua di Kalimantan Tengah adalah kekayaan hasil hutan ikutan berupa rotan. Katingan merupakan salah satu daerah penghasil rotan terbesar di Indonesia.

Kelerengan di Kabupaten Katingan umumnya bervariasi antara datar, landai, agak curam, dan curam. Topografi di bagian Selatan lebih landai dibandingkan dengan di bagian Utara. Sepanjang batas propinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan tengah umumnya bertopografi curam (>40%).

Sebagian besar wilayah Kabupaten Katingan merupakan dataran rendah yang berada pada ketinggian antara 10-50 meter di atas permukaan air laut (mdpl). Wilayah Kabupaten Katingan terbentang hampir 1.080 km sepanjang daerah aliran Sungai Katingan. Ketinggian wilayah yang tertinggi berdasarkan kecamatan yang berada di Kabupaten Katingan diperoleh oleh Kecamatan Bukit Raya dengan ketinggian 2.278 mdpl yang berada di puncak Gunung Bukit Raya, Pegunungan Schwaner dan Pegunungan Muller. Sedangkan wilayah terendah berada di Kecamatan Katingan Kuala yang berada di dataran paling rendah, yaitu 0–13 mdpl.

Kabupaten Katingan dilintasi oleh Sungai Katingan yang memiliki panjang 650 Km. Sungai yang bermuara di Laut Jawa ini melewati hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Katingan pemekaran ini, seperti Kecamatan Bukit Raya, Katingan Hulu, Marikit, Petak Malai, Katingan Tengah, Pulau Malan, Tewang Sangalang Garing (TWSG), Katingan Hilir, Tasik Payawan, Kamipang, Mendawai dan Katingan Kuala.

Selain sungai besar tersebut, wilayah Kabupaten Katingan dialiri pula oleh puluhan anak sungai dan danau. Sungai dan danau-danau itu biasanya merupakan jalur penghubung antar satu perkampungan/pedukuhan dengan lainnya. Di antara anak sungai tersebut adalah Sungai Kalanaman, Sungai Samba, Sungai Hiran, Sungai Mahop, Sungai Bemban dan Sungai Sanamang.

Kelembapan merupakan salah satu faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap aktivitas organisme di alam. Kelembapan merupakan salah satu faktor ekologis yang mempengaruhi aktivitas organisme seperti penyebaran, keragaman harian, keragaman vertikal dan horizontal. Kelembapan udara juga merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi kondisi/keadaan cuaca dan iklim di suatu wilayah tertentu. Secara ilmiah, kelembapan merupakan jumlah kandungan uap air yang terkandung dalam massa udara pada suatu saat (waktu) dan wilayah (tempat) tertentu.

Rata-rata suhu terendah di Kabupaten Katingan pada Tahun 2020 berkisar 28,52 oC, sedangkan rata-rata suhu tertinggi 30,42 oC.

Curah hujan merupakan jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar selama periode tertentu yang diukur dengan satuan tinggi (mm) di atas permukaan horizontal bila tidak terjadi evaporasi, runoff dan infiltrasi. Jadi, jumlah curah hujan yang diukur, sebenarnya adalah tebalnya atau tingginya permukaan air hujan yang menutupi suatu daerah luasan di permukaan bumi/tanah.

Seperti wilayah lain di Kalimantan, Kabupaten Katingan beriklim hutan hujan tropis (Af) dengan curah hujan yang cenderung tinggi hampir sepanjang tahunnya. Curah hujan yang tinggi tersebut pun diikuti dengan tingkat kelembapan nisbi yang relatif tinggi berkisar antara 70%–80%. Suhu udara di wilayah ini pun cenderung konstan yakni berkisar antara 23°–34°C.

Bupati Katingan periode 2018-2023 ialah Sakariyas, didampingi wakil bupati, Sunardi. Sakariyas dan Sunadi merupakan pemenang pada Pemilihan umum Bupati Katingan 2018. Mereka dilantik pada 24 September 2018, di Istana Isen Mulang Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Setelah masa jabatan selesai pada 24 September 2023, penjabat bupati diberikan kepada Syaiful. Syaiful mulai menjabta pada 25 September 2023. Selanjutnya, pada 11 Agustus 2024, Sutoyo dilantik menjadi penjabat bupati Katingan.

Kabupaten Katingan terdiri dari 13 kecamatan, 7 kelurahan, dan 154 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 147.939 jiwa dengan luas wilayah 17.500,00 km² dan sebaran penduduk 8 jiwa/km².

Pada tahun 2020, jumlah penduduk Kabupaten Katingan mencapai 162.222 jiwa berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020. Selain itu, jumlah KTP dan KK di Kabupaten Katingan di tahun 2020 berjumlah sebesar 109.272 buah dan 50.319 buah.

Penduduk kabupaten Katingan menganut berbagai keyakinan dan agama. Agama atau keyakinan yang diyakini oleh masyarakat Kabupaten Katingan adalah agama Islam sebanyak 59,98%, kemudian agama Kristen sebanyak 21,31% dengan rincian Protestan 18,21% dan Katolik 3,12%. Penduduk yang beragama Hindu Kaharingan sebanyak 18,68%, serta Buddha sebanyak 0,01%.

Bukit Batu Kasongan merupakan obyek wisata alam yang berada di Jalan Tjilik Riwut, Kasongan Lama. Bukit Batu dibuka sebagai lokasi wisata sekitar tahun 1997. Wisata ini pernah menjadi tempat Tjilik Riwut bertapa sebelum akhirnya memutuskan untuk ikut berjuang melawan penjajahan Belanda.

Kebun Raya Katingan adalah Wisata Kebun Raya yang juga bersebelahan dengan Bukit Batu Kasongan. Kebun Raya ini diresmikan pada tanggal 6 Desember 2016 dan telah memiliki koleksi lebih dari 500 jenis buah. Dari puluhan Kebun Raya yang ada di Indonesia, Kebun Raya ini menjadi satu-satunya kebun raya dengan tema koleksi tumbuhan buah tropis. Kebun Raya ini merupakan kebun raya pertama yang berada di Kalimantan Tengah, sekaligus yang kelima di Pulau Kalimantan.

Danau Biru Tewang Manyangen adalah Wisata Danau yang berwarna biru. Danau ini berada di Jalan Kasongan - Tumbang Samba, Desa Tewang Manyangen, Kecamatan Tewang Sangalang Garing.

Dukuh Betung merupakan Obyek Wisata Alam yang berada di Jalan Tjilik Riwut, Tumbang Liting, Kecamatan Katingan Hilir. Wisata ini berada di atas Sungai Liting, Desa Tumbang Liting.

Taman Hijau Kasongan merupakan wisata kuliner yang berada di Jalan Tjilik Riwut Km 2,5 dan juga berdekatan dengan komplek perkantoran pemerintah Kabupaten Katingan. Taman ini memiliki beberapa fasilitas umum seperti gazebo, taman bermain, toilet, tempat sampah, dan lain-lainnya. Taman ini juga memiliki beranekaragam jenis-jenis tumbuhan, dari tumbuhan tropis, tumbuhan yang langka, dan lain-lainnya. Taman ini juga terdapat beberapa pedagang yang berjualan makanan dan minuman.

Rumah Taman Hijau merupakan tempat wisata yang bersebelahan dengan Taman Hijau Kasongan. Taman ini memiliki keanekaragaman tumbuhan dan tanaman.

Taman Religi Kasongan adalah taman yang bersifat religius. Taman ini berada di Jalan Tjilik Riwut sekitar Masjid Baitul Yaqin dan Jembatan Katingan.

Taman Kota Kasongan merupakan kawasan wisata tematik yang berada di bawah Jembatan Katingan dan di pinggir Sungai Katingan. Taman ini memiliki keindahan dengan pemandangan Jembatan Katingan dan Sungai Katingan yang berada dipinggir taman ini. Taman ini juga tidak jauh dari Masjid Baitul Yaqin, sehingga yang baru saja beribadah dapat singgah sebentar kesini. Taman ini memiliki beberapa fasilitas yang dimiliki, seperti toilet, tempat sampah, taman bermain, lapangan kecil, dan lain-lainnya. Disini juga terdapat beberapa pedagang kaki lima yang berjualan.

Berita dari Masjid

Artikel pilihan untuk peningkatan pengetahuan dan berbagi dari seluruh masjid di Indonesia.