Jadwal Sholat di Kota Kediri SEPTEMBER 2033

Jadwal Sholat dan Waktu Adzan atau Jadwal Sholat Subuh, Dhuha, Dzuhur, Ashr, Maghrib, Isya Bulan September 2033 untuk wilayah Kota Kediri dan sekitarnya

Kami tampilkan Jadwal Sholat Bulan SEPTEMBER 2033 lengkap di Kota Kediri. Mulai dari Shubuh hingga Isya, semua waktu sholat yang Anda butuhkan ada di sini. Waktu sholat ini di-update dari (6 JUMADIL AKHIR 1455 s.d. 6 RAJAB 1455 ). Tak usah cemas lagi tentang melewatkan sholat tepat waktu.

Dengan panduan waktu sholat ini, Anda bisa lebih fokus dalam menjalankan ibadah sholat tanpa khawatir salah waktu. Jadwal yang terpercaya ini akan membantu Anda menjaga kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Bulan SEPTEMBER 2033 (6 JUMADIL AKHIR 1455 s.d. 6 RAJAB 1455 )
Kota Kediri (-8° 48' 43.89" LS 112° 0' 51.42" BT GMT+7)
Tgl Masehi Tgl Hijriah Imsak Shubuh Dhuhur Ashar Maghrib Isya'
1 September 20336 Jumadil Akhir 14550-3:070-3:1704:3607:5310:3411:43
2 September 20337 Jumadil Akhir 14550-3:070-3:1704:3507:5210:3411:42
3 September 20338 Jumadil Akhir 14550-3:060-3:1604:3507:5210:3311:42
4 September 20339 Jumadil Akhir 14550-3:060-3:1604:3507:5110:3311:42
5 September 203310 Jumadil Akhir 14550-3:050-3:1504:3407:5110:3311:42
6 September 203311 Jumadil Akhir 14550-3:050-3:1504:3407:5010:3311:42
7 September 203312 Jumadil Akhir 14550-3:040-3:1404:3407:4910:3311:41
8 September 2033*13 Jumadil Akhir 14550-3:040-3:1404:3307:4910:3311:41
9 September 2033*14 Jumadil Akhir 14550-3:030-3:1304:3307:4810:3311:41
10 September 2033*15 Jumadil Akhir 14550-3:030-3:1304:3307:4810:3311:41
11 September 203316 Jumadil Akhir 14550-3:020-3:1204:3207:4710:3211:41
12 September 203317 Jumadil Akhir 14550-3:010-3:1104:3207:4610:3211:41
13 September 203318 Jumadil Akhir 14550-3:010-3:1104:3207:4610:3211:40
14 September 203319 Jumadil Akhir 14550-3:000-3:1004:3107:4510:3211:40
15 September 203320 Jumadil Akhir 14550-3:000-3:1004:3107:4410:3211:40
16 September 203321 Jumadil Akhir 14550-4:590-3:0904:3107:4410:3211:40
17 September 203322 Jumadil Akhir 14550-4:590-3:0904:3007:4310:3211:40
18 September 203323 Jumadil Akhir 14550-4:580-3:0804:3007:4210:3111:40
19 September 203324 Jumadil Akhir 14550-4:580-3:0804:3007:4110:3111:40
20 September 203325 Jumadil Akhir 14550-4:570-3:0704:2907:4110:3111:39
21 September 203326 Jumadil Akhir 14550-4:560-3:0604:2907:4010:3111:39
22 September 203327 Jumadil Akhir 14550-4:560-3:0604:2807:3910:3111:39
23 September 203328 Jumadil Akhir 14550-4:550-3:0504:2807:3810:3111:39
24 September 203329 Jumadil Akhir 14550-4:550-3:0504:2807:3810:3111:39
25 September 20331 Rajab 14550-4:540-3:0404:2707:3710:3011:39
26 September 20332 Rajab 14550-4:540-3:0404:2707:3610:3011:39
27 September 20333 Rajab 14550-4:530-3:0304:2707:3510:3011:39
28 September 20334 Rajab 14550-4:520-3:0204:2607:3410:3011:38
29 September 20335 Rajab 14550-4:520-3:0204:2607:3410:3011:38
30 September 20336 Rajab 14550-4:510-3:0104:2607:3310:3011:38

Dalam ajaran Islam, mengamalkan ibadah sembahyang merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap umat Muslim. Sembahyang adalah salah satu bentuk ibadah paling penting dalam Islam, dan kepatuhan terhadap jadwal sholat harus dipatuhi dengan penuh ketaatan. Untuk membantu Anda melaksanakan kewajiban dengan tepat waktu, kami hadir dengan Daftar Waktu Sholat Bulan SEPTEMBER 2033 lengkap untuk Kota Kediri. Dari Fajar hingga Isya, semua waktu sholat yang Anda butuhkan tersedia di sini.

Jadwal Sholat Terbaru di Kota Kediri

Jadwal sholat yang kami sediakan telah diperbaharui untuk Bulan SEPTEMBER 2033. Jadwal ini mencakup periode berlaku sejak tanggal (6 JUMADIL AKHIR 1455 s.d. 6 RAJAB 1455 ). Dengan menyimpan jadwal yang diperbarui secara berkala, Anda tidak perlu lagi takut tentang ketinggalan waktu sholat tepat waktu.

Manfaat Mempunyai Jadwal Sholat yang Akurat

Mengapa penting untuk memiliki jadwal sholat yang akurat? Karena jadwal yang tepat akan membantu Anda beribadah dengan lebih baik. Berikut beberapa manfaatnya:

  1. Konsentrasi saat Beribadah: Dengan jadwal sholat yang jelas, Anda dapat lebih terarah dalam menjalankan ibadah. Tidak perlu lagi berspekulasi tentang waktu yang tepat.
  2. Pengalaman Ibadah Maksimal: Jadwal yang akurat membantu Anda menjaga kualitas ibadah. Setiap momen sholat bisa dirasakan dengan penuh penghayatan tanpa terburu-buru.
  3. Ketaatan kepada Allah SWT: Menjalankan ibadah tepat waktu adalah wujud ketaatan kepada Allah SWT. Mengikuti jadwal yang akurat membantu Anda lebih erat dengan-Nya.

Simak Jadwal Sholat Bulan SEPTEMBER 2033 di Kota Kediri

Mari, jangan lewatkan kesempatan ini! Simak Jadwal Sholat Bulan SEPTEMBER 2033 di Kota Kediri sekarang juga. Pastikan ibadah Anda selalu tepat waktu. Semoga Allah selalu memberkahi langkah Anda dalam beribadah. Dengan jadwal sholat yang akurat, Anda bisa beribadah dengan ikhlas dan dedikasi tinggi. Tetaplah beribadah dengan sepenuh hati, dan semoga Allah SWT merahmati Anda setiap saat.

Peta Wilayah Kota Kediri

Training & Sertifikasi K3 di Kota Kediri, Provinsi

Dapatkan Training & Sertifikasi K3 di Kota Kediri, Provinsi . Sertifikasi Kemnaker RI, Terdaftar di TemanK3

Pondok Pesantren di Kota Kediri

Tentang Kota Kediri

Kota Kediri (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦏꦝꦶꦫꦶ, Pegon: كاڎيري, translit. Kadhiri; pengucapan bahasa Jawa: ) adalah sebuah kota yang berada di Provinsi JAWA TIMUR, Indonesia. Kota ini terletak sekitar 130 km sebelah Barat Daya Kota Surabaya dan merupakan kota terbesar ketiga di Provinsi JAWA TIMUR setelah Kota Surabaya dan Kota Malang menurut jumlah penduduk. Kota Kediri merupakan kota tertua yang ada di Jawa Timur. Kota Kediri memiliki luas wilayah 63,40 km² . dan seluruh wilayahnya merupakan enklave dari Kabupaten Kediri. Kota Kediri terbelah oleh Sungai Brantas yang membujur dari Selatan ke Utara sepanjang 7 kilometer. Penduduk kota ini berjumlah 289.418 jiwa, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Kediri tahun 2023.

Kediri dikenal merupakan salah satu pusat produksi gula dan industri rokok terbesar di Indonesia. Perusahaan rokok Gudang Garam berpusat di kota ini.

Artefak arkeologi yang ditemukan pada tahun 2007 menunjukkan bahwa daerah sekitar Kediri menjadi lokasi dari Kerajaan Kadiri, sebuah kerajaan Hindu-Buddha pada masa antara abad ke-11.

Menurut Serat Calon Arang, awal mula wilayah Kediri sebagai permukiman perkotaan dimulai ketika raja Airlangga memindahkan pusat pemerintahan kerajaannya yang sebelumnya dari istana Kahuripan berpindah ke Dahanapura ("dahana" = api, "pura" = kota), yang selanjutnya lebih dikenal dengan singkatannya sebagai Daha berlokasi di wilayah sekitar Kota Kediri. Sepeninggal Airlangga, wilayah kerajaan dibagi menjadi dua, yaitu Kediri di barat dan Jenggala di timur. Daha menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Panjalu dan Kahuripan menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Janggala. Panjalu oleh penulis-penulis periode belakangan juga disebut sebagai Kerajaan Kadiri/Kediri, dengan wilayah awal kira-kira Kabupaten Kediri sampai Kabupaten Madiun sekarang.

Semenjak pengaruh wilayah Tumapel (yang berpusat di Singhasari) menguat, ibu kota Dahanapura diserang dan kota ini menjadi kedudukan raja vazal, yang terus berlanjut hingga Majapahit hingga Demak dan Mataram Islam.

Kediri jatuh ke tangan VOC sebagai konsekuensi Geger Pecinan. Jawa Timur pada saat itu dikuasai Cakraningrat IV, adipati Madura yang memihak VOC dan menginginkan bebasnya Madura dari Kasunanan Kartasura. Karena Cakraningrat IV keinginannya ditolak oleh VOC, ia memberontak. Pemberontakannya ini dikalahkan VOC, dibantu Pakubuwana II, sunan Kartasura. Sebagai pembayaran, Kediri menjadi bagian yang dikuasai VOC. Kekuasaan Belanda atas Kediri terus berlangsung sampai Perang Kemerdekaan Indonesia.

Perkembangan Kota Kediri menjadi swapraja dimulai ketika diresmikannya Karesidenan Kediri atau Gemeente Kediri pada tanggal 1 April 1906 berdasarkan Staasblad (Lembaran Negara) no. 148 tertanggal 1 Maret 1906, yang mana pada saat itu Kota Kediri masih termasuk wilayah administrasi dibawah naungan Kabupaten Kediri. Gemeente ini menjadi tempat kedudukan Residen Kediri dengan sifat pemerintahan otonom terbatas dan mempunyai Gemeente Raad ("Dewan Kota"/DPRD) sebanyak 13 orang, yang terdiri dari delapan orang golongan Eropa dan yang disamakan (Europeanen), empat orang Pribumi (Inlanders) dan satu orang Bangsa Timur Asing. Sebagai tambahan, berdasarkan Staasblad No. 173 tertanggal 13 Maret 1906 ditetapkan anggaran keuangan sebesar f. 15.240 dalam satu tahun. Baru sejak tanggal 1 November 1928 berdasarkan Stbl No. 498 tanggal 1 Januari 1928, Kota Kediri menjadi "Zelfstanding Gemeenteschap" ("kota swapraja" dengan menjadi otonomi penuh).

Kediri pada masa Revolusi Kemerdekaan 1945-1949 menjadi salah satu titik rute gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman. Kediri juga mencatat sejarah yang kelam juga ketika era Pemberontakan G30S PKI karena banyak penduduk Kediri yang ikut menjadi korbannya.

Luas wilayah Kota Kediri adalah 63,40 km² atau (6.340 ha) dan merupakan kota sedang di Provinsi JAWA TIMUR. Terletak di daerah yang dilalui Sungai Brantas dan di antara sebuah lembah di kaki gunung berapi, Gunung Wilis dengan tinggi 2552 meter. Kota ini berjarak ±130 km dari Surabaya, ibu kota Provinsi JAWA TIMUR terletak antara 07°45'-07°55'LS dan 111°05'-112°3' BT. Dari aspek topografi, Kota Kediri terletak pada ketinggian rata-rata 67 meter di atas permukaan laut, dengan tingkat kemiringan 0-40%.

Struktur wilayah Kota Kediri terbelah menjadi 2 bagian oleh Sungai Brantas, yaitu sebelah timur dan barat sungai. Wilayah dataran rendah terletak di bagian timur sungai, meliputi Kecamatan Kota dan Kecamatan Pesantren, sedangkan dataran tinggi terletak pada bagian barat sungai yaitu Kecamatan Mojoroto yang mana di bagian barat sungai masuk kawasan lereng Gunung Klotok (472 m) dan Gunung Maskumambang (300 m) yang keduanya termasuk gugusan Pegunungan Wilis .

Seluruh wilayah kota Kediri berbatasan dengan Kabupaten Kediri, dengan batas wilayah sebagai berikut:

Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen, wilayah Kota Kediri beriklim tropis basah dan kering (Aw) dengan dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim kemarau di kota ini berlangsung sejak awal bulan Mei hingga awal bulan November dengan bulan terkering adalah Agustus. Sementara itu, musim hujan di wilayah Kediri berlangsung pada pertengahan November hingga akhir April dengan bulan terbasah adalah Januari dengan curah hujan bulanan lebih dari 325 mm per bulan. Curah hujan tahunan di wilayah Kota Kediri berkisar antara 1.500–2.00 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar pada 80–130 hari hujan per tahun. Suhu udara di kota ini bervariasi antara 19°-32 °C dengan tingkat kelembapan relatif berkisar antara 67%–84%.

Secara administrasi pemerintahan Kota Kediri dipimpin oleh seorang wali kota dan wakil wali kota yang dipilih langsung oleh rakyat Kediri dalam pemilihan wali kota Kediri setiap lima tahun sekali. Wali kota Kediri membawahi koordinasi atas wilayah administrasi kecamatan yang dikepalai oleh seorang camat. Kecamatan dibagi lagi menjadi kelurahan-kelurahan yang dikepalai oleh seorang lurah. Seluruh camat dan lurah merupakan jajaran pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah kota. Pemilihan wali kota dan wakil wali kota secara langsung pertama di kota Kediri pertama kali diselenggarakan pada tahun 2008, setelah sebelumnya wali kota dan wakilnya dipilih oleh anggota DPRD kota. Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri saat ini adalah Abdullah Abu Bakar dan Alm.Lilik Muhibbah yang berasal dari Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia. Saat ini, wali kota Kediri dijabat oleh Abdullah Abu Bakar.

Kota Kediri terdiri dari 3 kecamatan dan 46 kelurahan (dari total 666 kecamatan, 777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 287.528 jiwa dengan luas wilayah 63,40 km² dan sebaran penduduk 4.535 jiwa/km².

Menurut catatan Badan Pusat Statistik Kota Kediri tahun 2022, jumlah penduduk Kota Kediri pada tahun 2021 sebanyak 287.962 jiwa. Kepadatan penduduk Kota Kediri adalah sebesar 4.611 jiwa/km². Menjadi situs sebuah ibu kota kuno bagi kerajaan Jawa, kota ini merupakan salah satu pusat kebudayaan utama bagi suku Jawa dan di kota ini juga berisi beberapa reruntuhan kuno dan candi era Kerajaan Kediri dan Kerajaan Majapahit. Mayoritas penduduk Kota Kediri adalah suku Jawa, dan beberapa suku lain dari berbagai daerah di Indonesia seperti Tionghoa, Batak, Minahasa, Ambon, Madura, Sunda, Arab, dan berbagai perantau di luar suku Jawa lainnya yang tinggal dan menetap di kota ini.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, penduduk Kota Kediri mayoritas beragama Islam yakni sebanyak 91,59%. Kemudian diikuti dengan agama Kristen sebanyak 7,93% (Protestan 5,71%, dan Katolik 2,22%), sebagian lagi menganut agama Buddha sebanyak 0,40%, Hindu sebanyak 0,07% dan Konghucu sebanyak 0,01%. Banyaknya tempat ibadah di Kota kediri, terdiri dari 259 masjid, 79 gereja Protestan, 8 gereja Katolik, 3 vihara dan 1 pura. Bangunan Gereja GPIB Kediri merupakan peninggalan masa kolonial Belanda dan Kelenteng Tjio Hwie Kiong, sudah berusia ratusan tahun. Toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Kediri terjalin dengan baik. Tokoh agama Islam asal Kediri yang terkenal yaitu Gus Miek, Gus Kautsar, KH Kafabih, Ning Sheila, Ning Imaz

Bahasa Indonesia menjadi bahasa formal di masyarakat Kota Kediri, sedangkan Bahasa Jawa Mataraman menjadi yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan keluarga, tetangga, teman, atau orang-orang sesama penutur bahasa Jawa lainnya. Berbeda dengan bahasa Jawa Dialek Surabaya dan Dialek Malang yang memiliki dialek dan gaya bahasa Jawa yang blak-blakan dan egaliter, bahasa Jawa mayoritas masyarakat Kediri dan wilayah Mataraman Jawa Timur lainnya cenderung halus dari segi pemakaian kata dan penuturan.

Kota ini berkembang seiring meningkatnya kualitas dalam berbagai aspek, yaitu pendidikan, pariwisata, perdagangan, birokrasi pemerintah, hingga olahraga. Pusat perbelanjaan dari pasar tradisional hingga pusat perbelanjaan modern sudah beroperasi di kota ini.

Industri rokok Gudang Garam yang berada di kota ini, menjadi penopang mayoritas perekonomian warga Kediri, yang sekaligus merupakan perusahaan rokok terbesar di Indonesia. . Gudang Garam menyumbangkan pajak dan cukai yang relatif besar kepada pemerintah kota maupun kabupaten karena letak nya berada tepat di perbatasan antara Kota Kediri dengan Kabupaten Kediri.

Di bidang pariwisata, kota ini mempunyai beragam tempat wisata, seperti Gunung Klotok, Sumber Air Jiput, Sumber Air Banteng, Kolam Renang Pagora, Water Park Tirtayasa, Dermaga Jayabaya, Gua Selomangleng, Kediri Eco Park, Taman Sekartaji, Taman Brantas, Taman Hutan Joyoboyo, Taman Kresek dan Taman Ngronggo. Di area sepanjang Jalan Dhoho menjadi pusat pertokoan terpadat di Kediri. Beberapa sudut kota juga terdapat minimarket, cafe, resort, hiburan malam dan banyak tempat lain yang menjadi penopang ekonomi sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kota Kediri menerima penghargaan sebagai kota yang paling kondusif untuk berinvestasi dari sebuah ajang yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat dan kualitas otonomi. Kediri menjadi rujukan para investor yang ingin menanamkan modalnya di kota ini. Beberapa perguruan tinggi swasta, pondok pesantren, dan lain sebagainya juga memberi dampak ke sektor perekonomian kota ini. Pondok pesantren besar yang ada di Kota Kediri di antaranya adalah Pondok Pesantren Lirboyo dan Pondok Pesantren Wali Barokah.

Pusat perbelanjaan, Mall dan Pasar di area Kota Kediri yang menunjang perputaran ekonomi Kediri diantaranya Doho Plaza, Kediri Town Square, Kediri Mall, Ramayana, dan lainnya.

Terdapat berbagai lembaga pendidikan tinggi yang ada di Kota Kediri baik negeri maupun swasta, antara lain Institut Agama Islam Negeri Kediri (IAIN Kediri), Universitas Kadiri (UNIK), Universitas Nusantara PGRI Kediri (UNP), Universitas Islam Kadiri (UNISKA), Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri (UIT Lirboyo), Universitas Wahidiyah (UNIWA), Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata (IIK), Institut Ilmu Kesehatan Strada Indonesia (IIK Strada), Institut Teknologi Al Mahrusiyah (ITAMA), Politeknik Mercusuar Indonesia (POLIMERCIA), STIKES RS Baptis Kediri dan lainnya.

Kampus dari luar kota juga membuka kampus cabang atau Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) di Kota Kediri seperti Universitas Brawijaya (UB), Politeknik Negeri Malang (POLINEMA), Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Malang (POLKESMA), dan Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS).

Selain perguruan tinggi juga terdapat lembaga pendidikan nonformal seperti LP3I College Kediri yang dikelola Yayasan LP3I dan menyelenggarakan program pelatihan kerja dua tahun.

Berikut ini adalah daftar rumah sakit di Kota Kediri, Jawa Timur yang sudah terdaftar di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia:

Klub sepak bola Persik Kediri adalah sebuah tim sepak bola yang berasal dari kota Kediri, didirikan pada pada 9 Mei 1950 oleh Bupati Kediri saat itu, R. Muhammad Machin. Persik saat ini tengah bersaing di Liga 1 yang merupakan kasta liga sepak bola tertinggi di Indonesia. Sejak liga Indonesia dimulai di tahun 1994, Persik tercatat telah meraih dua kali gelar Juara Liga Indonesia masing-masing edisi IX & XII 2003 dan 2006. Julukan bagi Persik Kediri adalah Macan Putih dengan semboyan kebanggaan tim yaitu Djajati, atau Panjalu Jayati yang berarti Kadiri Menang. Persik Kediri saat ini bermarkas di Stadion Brawijaya yang merupakan stadion utama di Kota Kediri.

Kota Kediri mendapat julukan Kota Tahu sebagai ciri khas oleh-oleh kuliner paling terkenal berupa Tahu Kuning yang biasa diburu oleh wisatawan saat berkunjung atau melewati Kota Kediri. Juga ada Nasi Pecel Tumpang sebagai makanan khas daerah ini.

Berita dari Masjid

Artikel pilihan untuk peningkatan pengetahuan dan berbagi dari seluruh masjid di Indonesia.