Wonosobo Memang Kota Dingin, tapi Air di Masjid Ini Hangat Alami
Ahmad subagja | Masjid At Taqwa
2024-03-26 23:00:35

Wonosobo Memang Kota Dingin, tapi Air di Masjid Ini Hangat Alami

Salah satunya adalah Masjid Jawahirul Akbar yang berada di Kelurahan Kalianget, Kecamatan Wonosobo punya fasilitas air wudu yang hangat dan alami 24 jam nonstop. Tentu ini jadi daya tarik di Kota Dingin Wonosobo.

Masjid yang berada di jalur utama Wonosobo-Dieng ini pun selalu ramai dikunjungi wisatawan terutama saat akhir pekan.

"Banyak orang yang salat di sini apalagi masjid ini di jalur wisata Dieng. Utamanya Jumat sampai Minggu. Tetapi ada juga yang sebenarnya tidak satu arah tetapi menyempatkan. Seperti kalau ke Semarang dan Jogja itu kan tidak searah tapi banyak yang mampir ke masjid sini," ujar Takmir Masjid Jawahirul Akbar, Ahmad Ridho saat ditemui di lokasi, Rabu (20/3/2024).

Wonosobo Memang Kota Dingin, tapi Air di Masjid Ini Hangat Alami

Selain terdapat fasilitas air wudu hangat alami, juga ada kamar mandi dan bak air hangat yang bisa digunakan untuk berendam. Biasanya bak air hangat ini dimanfaatkan orang untuk menghilangkan rasa lelah dari perjalanan.

"Selain ada keran air wudu yang hangat juga ada kamar mandi dan juga bak untuk berendam. Semua airnya juga hangat. Jadi kalau orang yang lagi perjalanan biasa istirahat di sini berendam untuk melepas lelah," sambungnya.

Masjid dua lantai dengan kapasitas sekitar 800 jemaah ini sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka. Pada tahun 2010 lalu, masjid ini dipugar dan dibangun kembali dengan arsitektur yang lebih modern.

"Masjid ini sudah ada sejak zaman Belanda. Dibangun oleh salah satu tokoh ulama yang ada di Kelurahan Kalianget. Kemudian tahun 2010 ada pemugaran," terangnya.

Sedangkan untuk fasilitas air hangat, baru tersedia mulai tahun 2014. Air hangat alami ini muncul dari sumber mata air hangat yang jaraknya sekitar 1,5 kilometer dari masjid. Ridho menjelaskan jika di Kelurahan Kalianget banyak terdapat sumber mata air hangat di area persawahan.

"Di sini memang banyak dijumpai mata air hangat dengan skala kecil di area persawahan warga. Kemudian ada pengeboran dari pihak swasta untuk mencari sumber air, tapi ternyata muncul air panas. Kemudian warga meminta untuk dialirkan ke masjid," jelasnya.

Ia mengatakan air hangat yang ada di Masjid Jawahirul Akbar ini aman untuk digunakan. Suhunya sudah turun jika dibandingkan pada titik mata airnya langsung.

"Kalau di sumbernya bisa mencapai 70 derajat, tapi di sini hanya 30 derajat. Jadi aman digunakan selama tidak dikonsumsi," kata dia.

Ridho menambahkan, layaknya masjid pada umumnya, tidak ada biaya untuk beribadah atau beristirahat di Masjid Jawahirul Akbar. Termasuk jika mandi atau berendam air hangat.

"Kalau biaya tidak ada, ini gratis. Hanya memang ada infak itu pun sifatnya seikhlasnya," ujarnya.

Salah satunya adalah Masjid Jawahirul Akbar yang berada di Kelurahan Kalianget, Kecamatan Wonosobo punya fasilitas air wudu yang hangat dan alami 24 jam nonstop. Tentu ini jadi daya tarik di Kota Dingin Wonosobo.

Masjid yang berada di jalur utama Wonosobo-Dieng ini pun selalu ramai dikunjungi wisatawan terutama saat akhir pekan.

"Banyak orang yang salat di sini apalagi masjid ini di jalur wisata Dieng. Utamanya Jumat sampai Minggu. Tetapi ada juga yang sebenarnya tidak satu arah tetapi menyempatkan. Seperti kalau ke Semarang dan Jogja itu kan tidak searah tapi banyak yang mampir ke masjid sini," ujar Takmir Masjid Jawahirul Akbar, Ahmad Ridho saat ditemui di lokasi, Rabu (20/3/2024).

Wonosobo Memang Kota Dingin, tapi Air di Masjid Ini Hangat Alami

Gambar Ilustrasi Wonosobo Memang Kota Dingin, tapi Air di Masjid Ini Hangat Alami

Wonosobo Memang Kota Dingin, tapi Air di Masjid Ini Hangat Alami

Selain terdapat fasilitas air wudu hangat alami, juga ada kamar mandi dan bak air hangat yang bisa digunakan untuk berendam. Biasanya bak air hangat ini dimanfaatkan orang untuk menghilangkan rasa lelah dari perjalanan.

"Selain ada keran air wudu yang hangat juga ada kamar mandi dan juga bak untuk berendam. Semua airnya juga hangat. Jadi kalau orang yang lagi perjalanan biasa istirahat di sini berendam untuk melepas lelah," sambungnya.

Masjid dua lantai dengan kapasitas sekitar 800 jemaah ini sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka. Pada tahun 2010 lalu, masjid ini dipugar dan dibangun kembali dengan arsitektur yang lebih modern.

"Masjid ini sudah ada sejak zaman Belanda. Dibangun oleh salah satu tokoh ulama yang ada di Kelurahan Kalianget. Kemudian tahun 2010 ada pemugaran," terangnya.

Sedangkan untuk fasilitas air hangat, baru tersedia mulai tahun 2014. Air hangat alami ini muncul dari sumber mata air hangat yang jaraknya sekitar 1,5 kilometer dari masjid. Ridho menjelaskan jika di Kelurahan Kalianget banyak terdapat sumber mata air hangat di area persawahan.

"Di sini memang banyak dijumpai mata air hangat dengan skala kecil di area persawahan warga. Kemudian ada pengeboran dari pihak swasta untuk mencari sumber air, tapi ternyata muncul air panas. Kemudian warga meminta untuk dialirkan ke masjid," jelasnya.

Ia mengatakan air hangat yang ada di Masjid Jawahirul Akbar ini aman untuk digunakan. Suhunya sudah turun jika dibandingkan pada titik mata airnya langsung.

"Kalau di sumbernya bisa mencapai 70 derajat, tapi di sini hanya 30 derajat. Jadi aman digunakan selama tidak dikonsumsi," kata dia.

Ridho menambahkan, layaknya masjid pada umumnya, tidak ada biaya untuk beribadah atau beristirahat di Masjid Jawahirul Akbar. Termasuk jika mandi atau berendam air hangat.

"Kalau biaya tidak ada, ini gratis. Hanya memang ada infak itu pun sifatnya seikhlasnya," ujarnya.

Tentang Penulis
 Ahmad subagja  | Masjid At Taqwa

Ahmad subagja | Masjid At Taqwa

| Citra Raya, Tangerang

At Taqwa dibangun pada tahun -. At Taqwa merupakan kategori Masjid Raya. At Taqwa beralamat di Citra Raya, Tangerang . At Taqwa memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . At Taqwa memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .