Persiapan Jelang Idul Adha, Jama'ah Shalahuddin UGM Gelar Sajadha
Ahmad subagja | Masjid At Taqwa
2023-10-27 00:27:50

Persiapan Jelang Idul Adha, Jama'ah Shalahuddin UGM Gelar Sajadha

Dalam menghidupkan masjid kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), peran Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Jama'ah Shalahuddin menjadi kontribusi yang penting dalam berkolaborasi dengan Takmir Masjid Kampus UGM. Salah satu kegiatan yang digelar adalah Sajadha yang rutin digelar menjelang Idul Adha.

Jama'ah Shalahuddin merupakan organisasi yang juga menjadi salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) bidang kerohanian Islam. UKM ini berdiri pada tahun 1976. Hal tersebut sekaligus menjadikannya sebagai salah satu UKM kerohanian Islam universitas pertama di Indonesia.

Dilansir dari laman resmi Jama'ah Shalahuddin, Senin (7/6/2023), nama Shalahuddin diambil dari tokoh pahlawan Islam Shalahuddin Ayyubi yang mampu menerjemahkan Islam tidak hanya sebagai doktrin ibadah yang sempit, tetapi dapat menjabarkannya melalui kerja keras, profesional, disiplin, dan tatapan masa depan yang jauh. Nama tersebut dipilih sebagai representasi kegiatan dan tujuan Jama'ah Shalahuddin yang universal dan merangkul semua kalangan.

Persiapan Jelang Idul Adha, Jama'ah Shalahuddin UGM Gelar Sajadha

Dalam perjalanan awalnya, Jama'ah Shalahuddin mendapat banyak dukungan tokoh-tokoh Islam Yogyakarta, diantaranya AR Baswedan, Ir. RHA Syahirul Alim M.Sc, Ir. Basith Wahid, drs. Aslam Hadi, drs. Saefullah Mahyudin dan Bapak AR Fachrudin (Ketua Muhammadiyah saat itu).

Pada tahun 2023 ini bersamaan dengan datangnya bulan Dzulhijjah yang jatuh pada bulan Juni, Jama'ah Shalahuddin menggandeng Asar Humanity DIY (lembaga kemanusiaan di Indonesia yang berfokus pada pengentasan kemiskinan) untuk menggelar Safari Jama'ah Shalahuddin dalam Idul Adha (Sajadha).

Muhammad Bahrul Hikam selaku Kepala Departemen Jaringan dan Kerjasama Jama'ah Shalahuddin mengatakan Sajadha merupakan program rutin tahunan.

"Sajadha merupakan salah satu program tahunan dari Jama'ah Shalahuddin yang dilaksanakan setiap Hari Raya Idul Adha," tutur Muhammad Bahrul Hikam ketika ditemui detikHikmah di ruang sekretariat Jama'ah Shalahuddin di Masjid Kampus UGM, Sleman, Senin (6/6/2023).

Dengan tajuk "Mengayun Dzikir Menantang Fikir", kegiatan tahunan Sajadha menjadi salah satu cara organisasi kemahasiswaan dalam merayakan Idul Adha, meramaikan Masjid Kampus UGM, serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat sekitar khususnya daerah Yogyakarta. Adapun untuk rekrutmen kepanitiaan Sajadha telah selesai dilaksanakan pada 16-18 Mei 2023 yang dikhususkan hanya untuk internal Jama'ah Shalahuddin saja.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Hikam ini menjelaskan bahwa kegiatan dari Sajadha sangat beragam. Tidak hanya mencakup penerimaan penitipan hewan kurban bagi para shohibul kurban (seseorang yang berkurban), Sajadha juga membuka kesempatan bagi para donatur yang ingin menyisihkan sebagian harta mereka untuk pembagian sembako dan kegiatan operasional. Adapun bertepatan dengan Puasa Arafah, panitia Sajadha pun turut menggelar kajian-kajian dan juga buka puasa bersama.

Sebelum pelaksanaan penyembelihan hewan kurban dimulai, panitia Sajadha khususnya yang tergabung dalam divisi Pemotongan Hewan Kurban (PHQ) mengikuti pelatihan kurban yang diselenggarakan Takmir Masjid Kampus UGM sebelum diterjunkan langsung ke masyarakat. Hal tersebut berkenaan dengan peran mereka dalam menjalankan prosesi kurban hingga pendistribusian yang tepat guna.

Latar belakang pelaksanaan Sajadha juga dimaknai sebagai bentuk manuver dakwah yang ditujukan kepada masyarakat yang membutuhkan perhatian lebih. Hal ini disampaikan oleh Aisyah Rahma Fathia W dan Maidhotul Hasanah, perwakilan Biro Khusus Kaderisasi Jama'ah Shalahuddin yang dihubungi detikHikmah secara daring (6/6/2023).

Aisyah mengatakan bahwa Sajadha yang menjadi agenda rutin Jama'ah Shalahuddin memberikan dampak dalam membangun silaturahmi dengan masyarakat, menyiarkan nilai-nilai keislaman, juga membantu mengatasi permasalahan kekurangan daging hewan kurban di dusun tujuan.

Salah satu implementasinya adalah dengan melakukan pelaksanaan kurban dan juga penyaluran atau pendistribusian daging kurban pada dua lokasi yang telah ditentukan berdasarkan survei. Pertama, di Dusun Kaligede, Desa Pilangrejo, Nglipar Gunungkidul. Kedua, di Dusun Duwet, Desa Puwoharjo, Samigaluh, Kulonprogo.

Sementara Maidhotul yang turut memonitor kegiatan Sajadha kemudian melengkapi bahwa pemilihan kedua dusun tersebut sebagai Desa Binaan Jama'ah Shalahuddin selain karena sebelumnya telah terjalin kerjasama juga karena alasan-alasan sosial ekonomi yang mengikutinya.

Seperti misalnya daerah yang dituju memiliki masyarakat yang sebagian besar merupakan keluarga prasejahtera dan pendapatannya hanya bergantung dari hasil pertanian, jarang terdapat anak muda di daerah tersebut karena sebagian besar merantau, juga pendapatan masyarakat yang kecil dan tidak dapat diukur dengan nominal.

Agar tepat sasaran, Panitia Sajadha mempersiapkan lokasi jauh-jauh hari dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan, bahkan bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk mengakomodasi jalannya pelaksanaan kurban. Berdasarkan hasil riset, penentuan lokasi tersebut juga membantu masyarakat yang kurang melek teknologi untuk tetap mengikuti prosesi ibadah kurban dan menikmati kebermanfaatan secara merata.

Ketua Umum Jama'ah Shalahuddin, Indra Oktafian Hidayat, saat ditemui langsung di pelataran Masjid Kampus UGM (6/6/2023) memaparkan, "Rencananya kami akan melaksanakan kegiatan kurban selama tiga hari yakni pada tanggal 27, 28, dan 29 Juni 2023. Bekerjasama dengan Asar Humanity, kami menetap di sana dari hari raya Idul Adha hingga proses penyaluran daging kepada mustahik selesai."

Ia juga menambahkan bahwa selain membantu masyarakat ketika Idul Adha, Jama'ah Shalahuddin dalam memantau Desa Binaan hingga saat ini juga ikut dalam pengabdian masyarakat seperti kegiatan rutin setiap Sabtu yakni mengajar anak-anak di TPA secara sukarela dan melakukan pendampingan UMKM masyarakat lokal, termasuk Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D).

Sebagai penutup, Indra memungkasi bahwa apabila Desa Binaan yang menjadi fokus telah dapat berkembang secara mandiri dari sektor sosial, ekonomi, dan agama, maka dari pihak Jama'ah Shalahuddin pun akan 'melepaskan' desa tersebut dan melakukan survei baru untuk lokasi selanjutnya yang dianggap belum independen dalam mengelola sumber daya mereka.

Dengan pelaksanaan Sajadha, diharapkan masyarakat dari dusun yang dituju akan merasakan dampak positif dari dakwah yang menjadi agenda utama Jama'ah Shalahuddin. Dakwah yang sifatnya menyeluruh, komitmen pada kesejahteraan masyarakat, dan memuat nilai-nilai ketauhidan sebagaimana ajaran Rasulullah SAW.

Dalam menghidupkan masjid kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), peran Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Jama'ah Shalahuddin menjadi kontribusi yang penting dalam berkolaborasi dengan Takmir Masjid Kampus UGM. Salah satu kegiatan yang digelar adalah Sajadha yang rutin digelar menjelang Idul Adha.

Jama'ah Shalahuddin merupakan organisasi yang juga menjadi salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) bidang kerohanian Islam. UKM ini berdiri pada tahun 1976. Hal tersebut sekaligus menjadikannya sebagai salah satu UKM kerohanian Islam universitas pertama di Indonesia.

Dilansir dari laman resmi Jama'ah Shalahuddin, Senin (7/6/2023), nama Shalahuddin diambil dari tokoh pahlawan Islam Shalahuddin Ayyubi yang mampu menerjemahkan Islam tidak hanya sebagai doktrin ibadah yang sempit, tetapi dapat menjabarkannya melalui kerja keras, profesional, disiplin, dan tatapan masa depan yang jauh. Nama tersebut dipilih sebagai representasi kegiatan dan tujuan Jama'ah Shalahuddin yang universal dan merangkul semua kalangan.

Persiapan Jelang Idul Adha, Jama'ah Shalahuddin UGM Gelar Sajadha

Gambar Ilustrasi Persiapan Jelang Idul Adha, Jama'ah Shalahuddin UGM Gelar Sajadha

Persiapan Jelang Idul Adha, Jama'ah Shalahuddin UGM Gelar Sajadha

Dalam perjalanan awalnya, Jama'ah Shalahuddin mendapat banyak dukungan tokoh-tokoh Islam Yogyakarta, diantaranya AR Baswedan, Ir. RHA Syahirul Alim M.Sc, Ir. Basith Wahid, drs. Aslam Hadi, drs. Saefullah Mahyudin dan Bapak AR Fachrudin (Ketua Muhammadiyah saat itu).

Pada tahun 2023 ini bersamaan dengan datangnya bulan Dzulhijjah yang jatuh pada bulan Juni, Jama'ah Shalahuddin menggandeng Asar Humanity DIY (lembaga kemanusiaan di Indonesia yang berfokus pada pengentasan kemiskinan) untuk menggelar Safari Jama'ah Shalahuddin dalam Idul Adha (Sajadha).

Muhammad Bahrul Hikam selaku Kepala Departemen Jaringan dan Kerjasama Jama'ah Shalahuddin mengatakan Sajadha merupakan program rutin tahunan.

"Sajadha merupakan salah satu program tahunan dari Jama'ah Shalahuddin yang dilaksanakan setiap Hari Raya Idul Adha," tutur Muhammad Bahrul Hikam ketika ditemui detikHikmah di ruang sekretariat Jama'ah Shalahuddin di Masjid Kampus UGM, Sleman, Senin (6/6/2023).

Dengan tajuk "Mengayun Dzikir Menantang Fikir", kegiatan tahunan Sajadha menjadi salah satu cara organisasi kemahasiswaan dalam merayakan Idul Adha, meramaikan Masjid Kampus UGM, serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat sekitar khususnya daerah Yogyakarta. Adapun untuk rekrutmen kepanitiaan Sajadha telah selesai dilaksanakan pada 16-18 Mei 2023 yang dikhususkan hanya untuk internal Jama'ah Shalahuddin saja.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Hikam ini menjelaskan bahwa kegiatan dari Sajadha sangat beragam. Tidak hanya mencakup penerimaan penitipan hewan kurban bagi para shohibul kurban (seseorang yang berkurban), Sajadha juga membuka kesempatan bagi para donatur yang ingin menyisihkan sebagian harta mereka untuk pembagian sembako dan kegiatan operasional. Adapun bertepatan dengan Puasa Arafah, panitia Sajadha pun turut menggelar kajian-kajian dan juga buka puasa bersama.

Sebelum pelaksanaan penyembelihan hewan kurban dimulai, panitia Sajadha khususnya yang tergabung dalam divisi Pemotongan Hewan Kurban (PHQ) mengikuti pelatihan kurban yang diselenggarakan Takmir Masjid Kampus UGM sebelum diterjunkan langsung ke masyarakat. Hal tersebut berkenaan dengan peran mereka dalam menjalankan prosesi kurban hingga pendistribusian yang tepat guna.

Latar belakang pelaksanaan Sajadha juga dimaknai sebagai bentuk manuver dakwah yang ditujukan kepada masyarakat yang membutuhkan perhatian lebih. Hal ini disampaikan oleh Aisyah Rahma Fathia W dan Maidhotul Hasanah, perwakilan Biro Khusus Kaderisasi Jama'ah Shalahuddin yang dihubungi detikHikmah secara daring (6/6/2023).

Aisyah mengatakan bahwa Sajadha yang menjadi agenda rutin Jama'ah Shalahuddin memberikan dampak dalam membangun silaturahmi dengan masyarakat, menyiarkan nilai-nilai keislaman, juga membantu mengatasi permasalahan kekurangan daging hewan kurban di dusun tujuan.

Salah satu implementasinya adalah dengan melakukan pelaksanaan kurban dan juga penyaluran atau pendistribusian daging kurban pada dua lokasi yang telah ditentukan berdasarkan survei. Pertama, di Dusun Kaligede, Desa Pilangrejo, Nglipar Gunungkidul. Kedua, di Dusun Duwet, Desa Puwoharjo, Samigaluh, Kulonprogo.

Sementara Maidhotul yang turut memonitor kegiatan Sajadha kemudian melengkapi bahwa pemilihan kedua dusun tersebut sebagai Desa Binaan Jama'ah Shalahuddin selain karena sebelumnya telah terjalin kerjasama juga karena alasan-alasan sosial ekonomi yang mengikutinya.

Seperti misalnya daerah yang dituju memiliki masyarakat yang sebagian besar merupakan keluarga prasejahtera dan pendapatannya hanya bergantung dari hasil pertanian, jarang terdapat anak muda di daerah tersebut karena sebagian besar merantau, juga pendapatan masyarakat yang kecil dan tidak dapat diukur dengan nominal.

Agar tepat sasaran, Panitia Sajadha mempersiapkan lokasi jauh-jauh hari dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan, bahkan bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk mengakomodasi jalannya pelaksanaan kurban. Berdasarkan hasil riset, penentuan lokasi tersebut juga membantu masyarakat yang kurang melek teknologi untuk tetap mengikuti prosesi ibadah kurban dan menikmati kebermanfaatan secara merata.

Ketua Umum Jama'ah Shalahuddin, Indra Oktafian Hidayat, saat ditemui langsung di pelataran Masjid Kampus UGM (6/6/2023) memaparkan, "Rencananya kami akan melaksanakan kegiatan kurban selama tiga hari yakni pada tanggal 27, 28, dan 29 Juni 2023. Bekerjasama dengan Asar Humanity, kami menetap di sana dari hari raya Idul Adha hingga proses penyaluran daging kepada mustahik selesai."

Ia juga menambahkan bahwa selain membantu masyarakat ketika Idul Adha, Jama'ah Shalahuddin dalam memantau Desa Binaan hingga saat ini juga ikut dalam pengabdian masyarakat seperti kegiatan rutin setiap Sabtu yakni mengajar anak-anak di TPA secara sukarela dan melakukan pendampingan UMKM masyarakat lokal, termasuk Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D).

Sebagai penutup, Indra memungkasi bahwa apabila Desa Binaan yang menjadi fokus telah dapat berkembang secara mandiri dari sektor sosial, ekonomi, dan agama, maka dari pihak Jama'ah Shalahuddin pun akan 'melepaskan' desa tersebut dan melakukan survei baru untuk lokasi selanjutnya yang dianggap belum independen dalam mengelola sumber daya mereka.

Dengan pelaksanaan Sajadha, diharapkan masyarakat dari dusun yang dituju akan merasakan dampak positif dari dakwah yang menjadi agenda utama Jama'ah Shalahuddin. Dakwah yang sifatnya menyeluruh, komitmen pada kesejahteraan masyarakat, dan memuat nilai-nilai ketauhidan sebagaimana ajaran Rasulullah SAW.

Tentang Penulis
 Ahmad subagja  | Masjid At Taqwa

Ahmad subagja | Masjid At Taqwa

| Citra Raya, Tangerang

At Taqwa dibangun pada tahun -. At Taqwa merupakan kategori Masjid Raya. At Taqwa beralamat di Citra Raya, Tangerang . At Taqwa memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . At Taqwa memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .