
Ahmad subagja | Masjid At Taqwa
2024-06-11 08:20:195 Dalil Iktikaf Ramadan dalam Al-Qur'an dan Hadits

Gambar Ilustrasi 5 Dalil Iktikaf Ramadan dalam Al-Qur'an dan Hadits
Terdapat beberapa ayat Al-Qur'an dan hadits Rasulullah SAW yang menjelaskan anjuran iktikaf. Amalan ini bisa dikerjakan pada sepuluh malam terakhir Ramadan.
Ramadan bulan yang mulia, banyak amalan yang khusus hanya bisa dikerjakan di bulan ini. Salah satu amalan yang dianjurkan saat Ramadan adalah iktikaf.
Merujuk buku Itikaf Penting Dan Perlu oleh Dr. Ahmad Abdurrazaq Al-Kubaisi dijelaskan Iktikaf berasal dari kata 'akafa yang maknanya menetap, mengurung diri atau terhalangi.
5 Dalil Iktikaf Ramadan dalam Al-Qur'an dan Hadits
Menurut Imam Nawawi, iktikaf adalah menetapnya seseorang dalam masjid dengan disertai niat khusus. Definisi ini juga diikuti dan disepakati Asy Syarbini dan Al-Kauhaji dalam kitab Mughni Al Muhtaji dan Zaadul Muhtaji.
Terdapat beberapa dalil yang menjelaskan tentang disyariatkannya iktikaf. Iktikaf menjadi ibadah dan cara yang paling utama untuk bertaqarrub kepada Allah SWT.
Ayat Al-Qur'an tentang Iktikaf
ÙˆÙŽØ¥ÙØ°Ù’ جَعَلْنَا ٱلْبَيْتَ مَثَابَةً لّÙلنَّاس٠وَأَمْنًا ÙˆÙŽÙ±ØªÙ‘ÙŽØ®ÙØ°Ùوا۟ Ù…ÙÙ† Ù…Ù‘ÙŽÙ‚ÙŽØ§Ù…Ù Ø¥ÙØ¨Ù’رَٰهÙÛ¦Ù…ÙŽ Ù…ÙØµÙŽÙ„ًّى Û– ÙˆÙŽØ¹ÙŽÙ‡ÙØ¯Ù’نَآ Ø¥Ùلَىٰٓ Ø¥ÙØ¨Ù’رَٰهÙÛ¦Ù…ÙŽ ÙˆÙŽØ¥ÙØ³Ù’مَٰعÙيلَ Ø£ÙŽÙ† Ø·ÙŽÙ‡Ù‘ÙØ±ÙŽØ§ بَيْتÙÙ‰ÙŽ Ù„ÙلطَّآئÙÙÙينَ وَٱلْعَٰكÙÙÙينَ وَٱلرّÙÙƒÙ‘ÙŽØ¹Ù Ù±Ù„Ø³Ù‘ÙØ¬ÙودÙ
Arab latin: Wa iż ja'alnal-baita maṡÄbatal lin-nÄsi wa amnÄ, wattakhiżụ mim maqÄmi ibrÄhÄ«ma muá¹£allÄ, wa 'ahidnÄ ilÄ ibrÄhÄ«ma wa ismÄ'Ä«la an á¹ahhirÄ baitiya liá¹-á¹Ä`ifÄ«na wal-'ÄkifÄ«na war-rukka'is-sujụd
Artinya: "Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: 'Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang itikaf, yang ruku' dan yang sujud',"
Ø£ÙØÙلَّ Ù„ÙŽÙƒÙمْ لَيْلَةَ ٱلصّÙيَام٠ٱلرَّÙَث٠إÙلَىٰ Ù†ÙØ³ÙŽØ§Ù“ئÙÙƒÙمْ Ûš Ù‡Ùنَّ Ù„ÙØ¨ÙŽØ§Ø³ÙŒ لَّكÙمْ وَأَنتÙمْ Ù„ÙØ¨ÙŽØ§Ø³ÙŒ لَّهÙنَّ Û— عَلÙÙ…ÙŽ ٱللَّه٠أَنَّكÙمْ ÙƒÙنتÙمْ تَخْتَانÙونَ Ø£ÙŽÙ†ÙÙØ³ÙŽÙƒÙمْ Ùَتَابَ عَلَيْكÙمْ وَعَÙَا عَنكÙمْ Û– Ùَٱلْـَٰٔنَ Ø¨ÙŽÙ°Ø´ÙØ±ÙوهÙنَّ وَٱبْتَغÙوا۟ مَا كَتَبَ ٱللَّه٠لَكÙمْ Ûš ÙˆÙŽÙƒÙÙ„Ùوا۟ وَٱشْرَبÙوا۟ ØÙŽØªÙ‘َىٰ يَتَبَيَّنَ Ù„ÙŽÙƒÙم٠ٱلْخَيْط٠ٱلْأَبْيَض٠مÙÙ†ÙŽ ٱلْخَيْط٠ٱلْأَسْوَد٠مÙÙ†ÙŽ ٱلْÙَجْر٠ۖ Ø«Ùمَّ أَتÙمّÙوا۟ ٱلصّÙيَامَ Ø¥ÙÙ„ÙŽÙ‰ ٱلَّيْل٠ۚ وَلَا ØªÙØ¨ÙŽÙ°Ø´ÙرÙوهÙنَّ وَأَنتÙمْ عَٰكÙÙÙونَ ÙÙÙ‰ Ù±Ù„Ù’Ù…ÙŽØ³ÙŽÙ°Ø¬ÙØ¯Ù Û— تÙلْكَ ØÙدÙود٠ٱللَّه٠Ùَلَا تَقْرَبÙوهَا Û— كَذَٰلÙÙƒÙŽ ÙŠÙØ¨ÙŽÙŠÙ‘Ùن٠ٱللَّه٠ءَايَٰتÙÙ‡ÙÛ¦ Ù„Ùلنَّاس٠لَعَلَّهÙمْ يَتَّقÙونَ
Arab latin: Uḥilla lakum lailataá¹£-á¹£iyÄmir-rafaṡu ilÄ nisÄ`ikum, hunna libÄsul lakum wa antum libÄsul lahunn, 'alimallÄhu annakum kuntum takhtÄnụna anfusakum fa tÄba 'alaikum wa 'afÄ 'angkum, fal-Äna bÄsyirụhunna wabtagụ mÄ kataballÄhu lakum, wa kulụ wasyrabụ ḥattÄ yatabayyana lakumul-khaiá¹ul-abyaá¸u minal-khaiá¹il-aswadi minal-fajr, ṡumma atimmuá¹£-á¹£iyÄma ilal-laÄ«l, wa lÄ tubÄsyirụhunna wa antum 'Äkifụna fil-masÄjid, tilka ḥudụdullÄhi fa lÄ taqrabụhÄ, każÄlika yubayyinullÄhu ÄyÄtihÄ« lin-nÄsi la'allahum yattaqụn
Artinya: "Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beritikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa,"
Ø£ÙŽÙ†ÙŽÙ‘ النَّبÙÙŠÙŽÙ‘ صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكÙÙ٠اْلعَشَرَ Ø§Ù’Ù„Ø£ÙŽÙˆÙŽØ§Ø®ÙØ±ÙŽ Ù…Ùنْ رَمَضَانَ ØÙŽØªÙŽÙ‘Ù‰ تَوَÙَّاه٠الله٠ثÙÙ…ÙŽÙ‘ اعْتَكَÙÙŽ أَزْوَاجÙÙ‡Ù Ù…Ùنْ بَعْدÙÙ‡Ù. [رواه مسلم]
Artinya: "Bahwa Nabi saw melakukan iktikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan iktikaf setelah beliau wafat." (HR Muslim)
كَانَ رَسÙول٠اللَّه٠- صلى الله عليه وسلم - يَعْتَكÙÙ٠الْعَشْرَ Ø§Ù„Ø£ÙŽÙˆÙŽØ§Ø®ÙØ±ÙŽ Ù…Ùنْ رَمَضَانَ
Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam beriktikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan." (HR Bukhari dan Muslim)
Umar RA, bertanya kepada Rasulullah SAW tentang iktikaf,
ÙƒÙنْت٠نَذَرْت٠ÙÙÙ‰ الْجَاهÙÙ„Ùيَّة٠أَنْ أَعْتَكÙÙÙŽ لَيْلَةً ÙÙÙ‰ Ø§Ù„Ù’Ù…ÙŽØ³Ù’Ø¬ÙØ¯Ù الْØÙŽØ±ÙŽØ§Ù…Ù
Artinya: "Pada masa jahiliyah, saya pernah bernadzar untuk beriktikaf semalam di Masjidil Haram." Maka Nabi SAW pun memerintahkannya untuk menunaikan nadzar tersebut. (HR Bukhari)
Iktikaf secara garis besar memiliki makna berdiam diri di masjid namun bukan berarti hanya duduk santai saja selama di masjid. Ada beberapa amalan yang bisa dikerjakan saat iktikaf. Berikut amalan selama mengerjakan iktikaf:
1. Mengerjakan salat fardu dan salat sunnah seperti salat tahiyatul masjid, salat malam dan salat sunah lainnya
2. Membaca dan tadarus Al-Qur'an
3. Memperpanjang zikir
4. Memperbanyak doa
5. Berkumpul dalam majelis dan memperdalam ajaran Islam
Tentang Penulis

Ahmad subagja | Masjid At Taqwa
| Citra Raya, Tangerang
At Taqwa dibangun pada tahun -. At Taqwa merupakan kategori Masjid Raya. At Taqwa beralamat di Citra Raya, Tangerang . At Taqwa memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . At Taqwa memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .