Informasi Masjid, Mushola dan Pondok Pesantren di KAB. KAYONG UTARA

Temukan Masjid Raya, Masjid Agung, Masjid Besar, Masjid Jami, Masjid Umum, Masjid Bersejarah, Masjid Kampus/Sekolah, Masjid Perumahan, Masjid di Mall/Pasar, Masjid Pesantren, Masjid Kantor, Mushola, Pondok Pesantren di KAB. KAYONG UTARA

Tidakkah dia menyadari bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya ?

Qs Al-Alaq : 14

Tentang KAB. KAYONG UTARA

Kabupaten Kayong Utara (Melayu Jawi: كابوڤاتين كيوڠ اوتارا) adalah kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Sukadana. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2007 pada tanggal 2 Januari 2007.

Kabupaten Kayong Utara adalah 1 dari 16 usulan pemekaran kabupaten/kota yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia pada tanggal 8 Desember 2006. Dan kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Ketapang. Jumlah penduduk Kayong Utara pada akhir tahun 2023 sebanyak 127.956 jiwa.

Berikut ini adalah Daftar Bupati Kayong Utara yang menjabat sejak pembentukannya pada tahun 2007.

Dalam tumpuk pemerintahan, seorang kepala daerah yang mengajukan diri untuk cuti atau berhenti sementara dari jabatannya kepada pemerintah pusat, maka Menteri Dalam Negeri menyiapkan penggantinya yang merupakan birokrat di pemerintah daerah atau bahkan wakil bupati, termasuk ketika posisi bupati berada dalam masa transisi.

Artikel bertopik politik Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Kabupaten Kayong Utara terdiri dari 6 kecamatan dan 43 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 122.311 jiwa dengan luas wilayah 4.568,26 km² dan sebaran penduduk 27 jiwa/km².

Jumlah penduduk Kabupaten Kayong Utara pada tahun 2024 tercatat sebanyak 140.919 jiwa. Laki-laki berjumlah 73.054 orang, sedangkan perempuan sebanyak 67.865 orang. Rasio jenis kelamin mencapai 107,65, menunjukkan jumlah laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan. Penduduk terbanyak berada pada kelompok usia 10–14 tahun dengan jumlah 15.569 jiwa. Komposisi penduduk menurut kelompok umur menunjukkan struktur penduduk muda dengan persentase besar pada kelompok usia 0–14 tahun. Jumlah kepala keluarga sebanyak 39.083 rumah tangga. Rata-rata jumlah anggota rumah tangga sebesar 3,6 orang per rumah tangga. Berdasarkan klasifikasi wilayah, 92.324 penduduk tinggal di wilayah perdesaan dan 48.595 penduduk tinggal di wilayah perkotaan. Sebaran penduduk tidak merata dengan Kecamatan Sukadana menjadi wilayah berpenduduk terbanyak yaitu 38.273 jiwa, sedangkan Kecamatan Simpang Hilir menempati posisi kedua dengan 34.412 jiwa.

Jumlah penduduk berusia kerja (15 tahun ke atas) di Kabupaten Kayong Utara sebanyak 102.231 jiwa. Angkatan kerja sebanyak 72.214 orang, terdiri atas 66.300 orang bekerja dan 5.914 orang menganggur. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mencapai 70,61 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tercatat sebesar 8,19 persen. Penduduk bekerja terbanyak berada di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yaitu 33.769 orang. Sektor perdagangan besar dan eceran menyerap 9.163 tenaga kerja, sementara sektor konstruksi.com">Konstruksi mempekerjakan 4.654 orang. Penduduk bekerja berdasarkan status pekerjaan didominasi oleh pekerja keluarga atau pekerja tidak dibayar sebanyak 26.100 orang, diikuti oleh buruh/karyawan sebanyak 17.705 orang.

Kayong Utara memiliki populasi minoritas Tionghoa dengan mayoritas penduduk asli. Sebagian besar penduduk Tionghoa di Kayong Utara adalah Teochew atau Hakka. Penduduk asli Indonesia yang tinggal di sana sebagian besar adalah keturunan Melayu. Dalam hal tutur kata, sebagian besar warga Kayong Utara menggunakan jenis aksen Melayu dalam bahasa Indonesia mereka, yang agak mirip dengan yang digunakan di Malaysia. Jumlah penduduk menurut agama didominasi oleh pemeluk Islam sebanyak 120.257 jiwa, kemudian Kristen Protestan sebanyak 11.221 jiwa, Katolik 4.431 jiwa, Buddha 4.244 jiwa, dan Konghucu 166 jiwa. Sebanyak 600 orang tercatat menganut kepercayaan lain di luar agama-agama besar tersebut. Fasilitas keagamaan yang terdata terdiri dari 218 masjid, 182 musala, 30 gereja Protestan, 17 gereja Katolik, dan 6 vihara.

Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kayong Utara pada tahun 2024 tercatat sebanyak 18.880 jiwa, menurun dari tahun sebelumnya yang sebesar 19.500 jiwa. Persentase penduduk miskin terhadap jumlah penduduk mencapai 14,65 persen, turun dari 15,24 persen pada tahun 2023. Garis kemiskinan tahun 2024 tercatat sebesar Rp586.218 per kapita per bulan, meningkat dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp540.384. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) pada tahun 2024 sebesar 2,45, lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar 2,64. Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) tercatat sebesar 0,60, juga mengalami penurunan dari angka 0,72 pada tahun 2023. Rasio gini Kabupaten Kayong Utara pada tahun 2024 berada di angka 0,267. Sebaran rumah tangga penerima bantuan sosial berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) mencakup Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 4.296 rumah tangga, Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebanyak 5.820 rumah tangga, dan Program Indonesia Pintar (PIP) menjangkau 7.824 siswa. Pemerintah juga menyalurkan bantuan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI-JKN) kepada 19.732 peserta yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Fasilitas kesehatan di Kabupaten Kayong Utara pada tahun 2024 terdiri dari 5 rumah sakit, 7 puskesmas, 3 puskesmas pembantu, 11 poliklinik, 12 balai pengobatan, serta 45 posyandu aktif yang tersebar di seluruh kecamatan. Dari sisi tenaga medis, tersedia 7 orang dokter umum, 4 dokter gigi, 2 dokter spesialis, 105 perawat, 81 bidan, serta 12 tenaga kesehatan lainnya. Puskesmas di Kabupaten Kayong Utara rata-rata melayani wilayah kerja seluas 560 km² dengan jumlah penduduk sekitar 13 ribu jiwa per unit, sementara posyandu secara rutin melakukan pelayanan terpadu bagi balita dan ibu hamil. Data pelayanan imunisasi menunjukkan bahwa cakupan imunisasi dasar lengkap mencapai 87,49 persen, imunisasi campak 89,12 persen, dan imunisasi hepatitis B sebesar 90,07 persen. Jumlah bayi yang lahir selama tahun 2024 tercatat sebanyak 1.014 jiwa, dengan angka kematian bayi sebesar 5 kasus. Angka kematian balita dilaporkan sebanyak 4 kasus, sedangkan angka kematian ibu melahirkan sebanyak 1 kasus. Pemerintah daerah melalui dinas kesehatan melaksanakan berbagai program promotif dan preventif, termasuk layanan kunjungan rumah oleh bidan desa dan kampanye gizi seimbang untuk menekan angka stunting.

Jumlah kasus penyakit menular yang tercatat di Kabupaten Kayong Utara pada tahun 2024 meliputi 59 kasus tuberkulosis (TBC), 18 kasus HIV/AIDS, 102 kasus diare akut, dan 4 kasus demam berdarah dengue (DBD). Penyakit tidak menular yang paling banyak dilaporkan adalah hipertensi dengan 1.380 kasus, disusul oleh diabetes melitus sebanyak 268 kasus dan penyakit jantung sebanyak 142 kasus. Pemeriksaan kesehatan rutin melalui puskesmas keliling dilaporkan mencapai 8.954 kunjungan selama tahun berjalan, termasuk pelayanan kesehatan gigi dan mata. Angka kunjungan ibu hamil ke fasilitas kesehatan mencapai 97,3 persen dari total kehamilan yang tercatat, dan 92,8 persen persalinan berlangsung di fasilitas kesehatan dengan bantuan tenaga kesehatan profesional. Sebanyak 1.278 ibu menerima pelayanan pasca persalinan dalam waktu 42 hari setelah melahirkan. Untuk pelayanan kesehatan jiwa, tercatat 13 kasus gangguan jiwa berat yang ditangani oleh fasilitas layanan kesehatan primer, sementara pelayanan kesehatan lansia menjangkau 2.047 orang usia di atas 60 tahun melalui posyandu lansia dan klinik geriatri di puskesmas induk.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kabupaten Kayong Utara pada tahun 2023 tercatat sebesar Rp5.375,84 miliar, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp4.920,69 miliar. Sektor terbesar berasal dari pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar Rp2.457,25 miliar, kemudian sektor perdagangan besar dan eceran termasuk reparasi mobil serta sepeda motor sebesar Rp624,49 miliar, dan sektor administrasi pemerintahan sebesar Rp557,84 miliar. Sektor konstruksi.com">Konstruksi memberikan nilai sebesar Rp367,69 miliar, sementara sektor transportasi dan pergudangan menghasilkan Rp204,12 miliar. Industri pengolahan menyumbang Rp151,31 miliar terhadap total PDRB. Struktur PDRB atas dasar harga konstan 2010 juga mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang cukup merata antar sektor. Nilai PDRB atas dasar harga konstan tahun 2023 mencapai Rp2.914,91 miliar, naik dari tahun 2022 sebesar Rp2.751,23 miliar. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kayong Utara tahun 2023 tercatat sebesar 5,94 persen, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 5,31 persen. Laju inflasi pada tahun 2023 mencapai 3,12 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2022 yang berada pada angka 4,05 persen. Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 6,23 persen, sementara kelompok transportasi hanya mencatat inflasi sebesar 1,06 persen.

Jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Kayong Utara mencapai 7.169 unit pada tahun 2023, terdiri atas 6.749 usaha mikro, 382 usaha kecil, dan 38 usaha menengah. UMKM ini tersebar di seluruh kecamatan dengan konsentrasi tertinggi berada di Kecamatan Sukadana. Jenis usaha yang paling umum meliputi perdagangan eceran, makanan dan minuman, serta kerajinan tangan dan pengolahan hasil pertanian. Sektor perdagangan besar dan eceran mengalami perkembangan cukup pesat, tercermin dari pertumbuhan nilai sektor ini dalam PDRB dan meningkatnya jumlah toko, kios, serta pasar rakyat yang beroperasi aktif. Fasilitas pasar terdiri atas 7 pasar permanen dan 3 pasar semi permanen yang tersebar di lima kecamatan. Investasi dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat sebesar Rp231,25 miliar pada tahun 2023. Penanaman modal terbesar berada di sektor perkebunan, perdagangan, serta perikanan tangkap. Pemerintah daerah melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) telah menerima dan memproses 2.718 permohonan perizinan usaha selama tahun 2023. Perizinan terbanyak berasal dari sektor perdagangan dan jasa, diikuti oleh industri rumah tangga serta konstruksi.com">Konstruksi bangunan sederhana. Arus barang dan jasa didukung oleh 5 pelabuhan lokal aktif serta 1 pelabuhan utama di Teluk Melano yang melayani rute logistik domestik antar-pulau.

Sektor pertanian di Kabupaten Kayong Utara pada tahun 2024 didominasi oleh produksi padi sawah dan jagung sebagai komoditas utama tanaman pangan. Luas panen padi sawah mencapai 2.036 hektare dengan total produksi sebesar 8.456 ton gabah kering giling, menghasilkan produktivitas rata-rata 4,15 ton per hektare. Tanaman jagung ditanam pada lahan seluas 70 hektare dengan produksi 196 ton, menghasilkan produktivitas rata-rata sebesar 2,80 ton per hektare. Komoditas sayuran juga menunjukkan angka produksi signifikan, antara lain cabai rawit sebanyak 54 ton, tomat 40 ton, sawi 20 ton, dan bayam 16 ton. Produksi buah-buahan meliputi pisang sebanyak 628 ton, mangga 76 ton, pepaya 80 ton, dan semangka 126 ton. Tanaman obat seperti jahe dan lengkuas masing-masing menghasilkan 10 ton dan 5 ton. Kegiatan pertanian tersebar di enam kecamatan dengan Kecamatan Simpang Hilir dan Sukadana sebagai sentra utama produksi padi. Dukungan terhadap petani diwujudkan dalam bentuk penyediaan pupuk bersubsidi dan bantuan alat mesin pertanian seperti traktor roda dua dan pompa air. Petani di wilayah ini tergabung dalam Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani yang aktif dalam distribusi input produksi serta pemasaran hasil panen. Jumlah tenaga kerja pertanian terus meningkat seiring dengan ekspansi lahan pertanian baru serta program intensifikasi yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten.

Perkebunan kelapa sawit menjadi komoditas unggulan dengan total luas areal mencapai 32.406 hektare dan produksi tandan buah segar sebanyak 632.260 ton pada tahun 2024. Komoditas lainnya yaitu kelapa dengan luas tanam 6.352 hektare dan produksi 4.208 ton kopra, karet seluas 4.106 hektare dengan produksi getah sebesar 1.034 ton, serta lada seluas 176 hektare yang menghasilkan 112 ton lada kering. Sektor peternakan menunjukkan populasi sapi potong sebanyak 2.374 ekor, kerbau 21 ekor, kambing 1.912 ekor, dan ayam kampung sebanyak 74.260 ekor. Produksi daging sapi mencapai 140 ton, daging kambing 20 ton, serta daging ayam kampung 98 ton. Ternak unggas didominasi oleh ayam kampung dan itik dengan populasi 12.460 ekor, menghasilkan telur sebanyak 460 ribu butir sepanjang tahun. Perikanan tangkap laut memberikan kontribusi terbesar dengan volume produksi sebesar 10.602 ton, didominasi oleh ikan tongkol, tenggiri, dan kakap. Jumlah kapal nelayan tercatat sebanyak 1.416 unit, terdiri atas kapal tanpa motor dan kapal motor di bawah 5 GT. Perikanan budidaya menghasilkan 2.685 ton ikan konsumsi yang berasal dari budidaya air payau dan air tawar, antara lain ikan bandeng, lele, dan nila. Dukungan pemerintah terhadap sektor ini meliputi penyediaan benih ikan, pakan, bantuan keramba, dan pelatihan teknis budidaya kepada kelompok pembudidaya ikan di kecamatan Pulau Maya Karimata dan Teluk Batang.

Jumlah lembaga pendidikan formal di Kabupaten Kayong Utara tahun ajaran 2023/2024 terdiri dari 99 Sekolah Dasar, 26 Sekolah Menengah Pertama, 7 Sekolah Menengah Atas, dan 5 Sekolah Menengah Kejuruan. Pada jenjang dasar, terdapat 16.013 murid dan 1.149 guru. Jenjang SMP memiliki 4.836 murid dan 465 guru. SMA memiliki 1.681 murid dengan 170 guru, sementara SMK memiliki 726 murid dan 94 guru. Madrasah Ibtidaiyah berjumlah 13 sekolah dengan total 1.406 siswa dan 144 guru. Madrasah Tsanawiyah terdiri dari 6 sekolah, dihuni oleh 1.128 siswa dengan 115 guru. Madrasah Aliyah hanya berjumlah 3 sekolah dengan 368 siswa dan 59 guru. Di jenjang PAUD dan pendidikan anak usia dini lainnya, terdapat 69 lembaga TK dengan jumlah murid 2.233 dan 243 guru. Pendidikan kesetaraan Paket A, B, dan C juga diselenggarakan melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), meskipun data detail peserta dan pengajar tidak tercantum dalam format agregat. Sekolah Luar Biasa berjumlah satu unit, melayani kebutuhan pendidikan anak berkebutuhan khusus, dengan jumlah murid sebanyak 37 orang dan guru 15 orang. Pemerintah daerah juga mengelola satu unit Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) sebagai pusat pelatihan pendidikan non-formal untuk warga dewasa.

Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang Sekolah Dasar mencapai 99,95 persen dan jenjang SMP sebesar 81,57 persen. Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk Sekolah Dasar tercatat sebesar 108,06 persen dan untuk jenjang SMP sebesar 93,17 persen. APM Sekolah Menengah Atas berada pada angka 67,65 persen dan APK mencapai 86,84 persen. Data ini menunjukkan bahwa sebagian peserta didik masih berada di luar jenjang usia ideal pendidikan formal, khususnya di tingkat atas. Angka Melek Huruf untuk penduduk usia 15 tahun ke atas tercatat sebesar 97,73 persen, dengan perempuan sebesar 97,49 persen dan laki-laki sebesar 97,98 persen. Kelompok usia 15–24 tahun memiliki angka melek huruf sebesar 99,91 persen, sedangkan kelompok usia 60 tahun ke atas hanya sebesar 84,23 persen. Pemerintah daerah belum memiliki perguruan tinggi negeri maupun swasta di dalam wilayah administratif Kabupaten Kayong Utara. Mahasiswa asal kabupaten ini sebagian besar melanjutkan studi ke luar daerah, dan belum terdapat institusi pendidikan tinggi vokasi, politeknik, ataupun universitas terbuka yang aktif secara penuh di wilayah tersebut.

Pantai Pulau Datok adalah salah satu taman wisata alam yang ramai dikunjungi pada saat liburan atau hari biasa. Kawasan ini tergolong ramai bahkan dapat disebut sebagai tempat wisata yang nomor satu (terbanyak pengunjungnya). Tiap tahun wisata pantai ini menyedot ribuan pengunjung yang datang dari berbagai kecamatan di wilayah kabupaten Ketapang. Pantai yang teletak di kawasan Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) ini memiliki panorama alam yang indah. Perpaduan antara pantai dan bukit serta teluk merupakan tempat yang ideal untuk parawisata. Pada saat musim liburan dan lebaran, pengunjung akan semakin banyak datang ke pantai Pulau Datok.

Seiring dengan kepedulian pemerintah yang mulai sadar akan potensi pariwisata yang telah ada sejak zaman nenek moyangnya ini, Pantai Pulau Datok (PaPuTok)telah mulai nampakkan keindahan pantai yang tidak kalah bersaing dengan pantai-pantai terbaik Indonesia. Namun Sayang berita menggembirakan ini belum diketahui banyak orang di dalam maupun di luar negeri,sehingga belumbanyak pendapatan daerah yang dapat di ambil dari sektor yang paling potensial di KKU ini.

Oleh karena itu perlu diadakannya iklan yang banyak dan gencar di media Elektronik seperti Televisi (TV), sehingga dapat menarik minat wisatawan domestik maupun asing. Dan Jika Pemerintah KKU dapat menunjuk pengelola yang berkompeten, maka bukan tidak mungkin melalui iklan yang gencar ini akan membangkitkan angka kunjungan ke Kabupaten yang baru terbentuk sejak tahun 2007 ini.

Letaknya yang tidak jauh dari pusat kota Sukadana juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Dengan menggunakan sepeda motor pengunjung sudah dapat mendatangi daerah wisata ini. Dari kabupaten Ketapang saja jaraknya tidak terlalu jauh, hanya sekitar 86 km. Jalan menuju pantai ini relatif baik dengan telah diaspalnya jalan menuju kawasan ini.

Letak objek wisata ini juga bisa ditempuh melalui jalan air. Bila anda dari kota Pontianak dapat menuju kawasan ini menggunakan speed boat dari “pelabuhan SENG HI” ke Sukadana, kemudian dilanjutkan dengan perjalan darat sekitar 3 km. Speed boat ini tersedia tiap hari dengan tarif Rp. 175 ribu rupiah, berangkat tiap jam 9 dari palabuhan Speed SENG HI (Depan Vihara).

Biasanya pada bulan Desember - Januari merupakan saat yang tepat untuk melakukan wisata mengunjungi kota tertua di Kalimantan Barat ini karena pada bulan-bulan ini penduduk setempat sedang melakukan panen durian. Biasanya tiap panen besar atau disebut buah raya penduduk banyak membuat dodol durian yang di daerah setempat disebut lempok, lempok-lempok produksi Kabupaten Kayong Utara ini sudah sering dipamerkan pada acara-acara jajanan daerah, bahkan sudah menembus pasar dunia.

Durian asli dari daerah ini juga sering dijual keluar kabupaten dan biasanya tujuan utamanya ke daerah Kabupaten Ketapang. Selain memiliki rasa yang khas durian dari Sukadana ini juga memiliki keanekaragaman varitasnya (variant), sehingga cocok untuk para ilmuwan yang akan meneliti buah durian di kawasan ini.

Tak hanya durian, monyet, hewan dan orang utan (Pongo pygmaeus) pada saat panen durian juga datang ke kebun-kebun buah pada siang hari, sehingga saat ini juga merupakan saat yang tepat untuk meneliti perilaku satwa orang hutan langsung di habitatnya. Jadi sambil berwisata kuliner pegunjung juga dapat menikmati kehidupan binatang liar yang tedapat di daerah Sukadana ini.

Untuk mendukung pelancong ke daerah ini pemerintah juga telah memperbaiki sarana jalan dan fasilitas pendukung lainnya. Pemerintah Kota juga telah mendatangkan investor untuk membuat hotel sebagai sarana untuk menginap. Dengan adanya pembangunan hotel ini maka fasilitas kota ini akan semakin lengkap sehingga mendukung kenyamanan para pelancong. Adapun letak hotel yang sedang dibangun ini berada di tepi pantai sehingga akan menambah kesan eksotiknya, pemandangan yang ada di pantai Pulau Datok ini pun tidak kalah indahnya dengan pantai-pantai di daerah lain di Indonesia.

Selain wisata pantai, eko tourism juga mempunyai prospek di daerah Kabupaten Kayong Utara ini. Pantai yang terletak di Kecamatan Sukadana ini merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Gunung Palung sehingga keanekaragaman hayati di kawasan ini juga terkenal di seluruh dunia.

Berita dari Masjid

Artikel pilihan untuk peningkatan pengetahuan dan berbagi dari seluruh masjid di Indonesia.