Informasi Masjid, Mushola dan Pondok Pesantren di KAB. LIMA PULUH KOTA

Temukan Masjid Raya, Masjid Agung, Masjid Besar, Masjid Jami, Masjid Umum, Masjid Bersejarah, Masjid Kampus/Sekolah, Masjid Perumahan, Masjid di Mall/Pasar, Masjid Pesantren, Masjid Kantor, Mushola, Pondok Pesantren di KAB. LIMA PULUH KOTA

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati.

Qs. Ali imran : 139

Pondok Pesantren di KAB. LIMA PULUH KOTA

Tentang KAB. LIMA PULUH KOTA

Kabupaten Lima Puluh Kota (bahasa Minangkabau: Limo Puluah Koto; Jawi, ليمو ڤولوه كوتو) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Nagari Sarilamak. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 3.354,30 km2 dan berpenduduk sebanyak 348.555 jiwa (Sensus Penduduk 2010). Kabupaten ini terletak di bagian timur wilayah Provinsi Sumatera Barat atau 124 km dari Kota Padang, ibu kota provinsi. dilalui langsung oleh garis Khatulistiwa

Menurut tukang kaba, dalam salah satu tambo- cerita historis tetang asal-usul dan silsilah nenek moyang orang Minangkabau di Sumatera Barat terdapat sebuah kerajaan Pariangan yang dipimpin oleh Datuak Badaryo Kayo. Ia memiliki saudara seayah bernama Datuak Ketumanggugan dan Datuak Perpatih Nan Sabatang. Suatu hari kedua saudara ini bertemu Datuak Bandaryo Kayo guna membicarakan masalah kepadatan penduduk di kerajaan tersebut. Dalam pertemuan itu disepakati untuk memindahkan sebagian peduduk kerajaan ke daerah pemukiman baru.

Setelah mengetahui daerah-daerah yang akan dijadikan permukiman baru, mulailah pemindahan sebagai penduduk ke tiga arah yakni Utara, Barat dan Timur. Daerah permukiman baru di sebelah Barat kemudian diberi nama Luhak (daerah) Agam. Daerah sebelah Timur dinamakan Luhak Tanah Datar. Semetara itu, Datuak Sri Maharajo Nan Banego memimpin 50 orang menuju ke arah Utara, daerah Payakumbuh. Tempat ini kemudian dikenal dengan nama Luhak Lima Puluah yang dalam perkembanganya menjadi Kabupaten 50 Kota. Untuk mengenang searah asal-usul nama kabupaten ini, pada lambang daerahnya kemudian dicatumkan angka 50.

Di pelosok desa Mahat, kecamatan Bukit Barisan, banyak ditemukan peninggalan kebudayaan megalitikum. Di desa ini dapat disaksikan pemandangan kumpulan batu-batu menhir dengan latar belakang perkebunan tanaman gambir yang menyerupai panorama perkebunan teh di daerah Puncak, Jawa Barat. Karena pemandangan inilah, pada tahun 1981 desa Mahat dimasukkan dalam salah satu objek wisata dari 73 objek wisata di kabupaten ini.

Menurut sebagian sejarawan, Minanga Tamwan berada di hulu sungai Kampar, di sebelah timur kabupaten Lima Puluh Kota. Daerah ini tercantum dalam Prasasti Kedukan Bukit sebagai daerah asal Dapunta Hyang Sri Jayanasa, pendiri Kerajaan Sriwijaya. Dalam prasasti tersebut Dapunta Hyang membawa 20.000 tentara dengan perbekalan sebanyak dua ratus peti berjalan dengan perahu, dan yang berjalan kaki sebanyak seribu tiga ratus dua belas orang. Tambo Minangkabau mencatat bahwa Dapunta Hyang turun dari Gunung Marapi ke Minanga Tamwan dan keturunannya meluaskan rantau ke selatan Sumatra. Minanga Tamwan atau Minanga Kabwa diperkirakan merupakan asal-usul nama Minangkabau.

Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki 13 kecamatan dan 79 nagari. Luas wilayahnya mencapai 3.571,14 km² dan penduduk 374.067 jiwa (2017) dengan sebaran 105 jiwa/km².

Melambangkan jiwa persatuan, Bulek Sagolongan, Picak Salayangan, Barek Samo Dipikua, Ringan Samo Dijinjiang.

Melambangkan sifat ramah tamah dan setia, Aianyo Janiah, Ikannyo Jinak, Sayaknyo Landai, Dalam nan indak Taajuk, Dangkanyo Nan Indak Tasubarangi, buayonyo gadang nan maunikan.

Melambangkan Lima Puluh Kota sebagai daerah agraris yang menghasilkan padi sebagai bahan pangan pokok bagi rakyat.

Melambangkan Adatnya nan Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah nan indak Lakang dek Paneh, Indak Lapuak dek Hujan.

Jumlah penduduk Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2023 mencapai 396.427 jiwa dengan sex ratio sebesar 100,47 dan kepadatan penduduk 121 jiwa per km². Laju pertumbuhan penduduk selama periode 2022–2023 sebesar 1,21 persen dengan proporsi penduduk usia kerja (15–64 tahun) sebanyak 68 persen. Tingkat partisipasi angkatan kerja pada tahun 2023 sebesar 72,63 persen dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 3,95 persen. Persentase penduduk usia kerja yang bekerja mencapai lebih dari 96 persen, dengan distribusi pekerja terbesar di sektor pertanian sebesar 43,11 persen, sektor jasa 37,90 persen dan sektor manufaktur 18,98 persen. Pengangguran didominasi lulusan SMA, SMK, Diploma dan Sarjana sebesar 72 persen. Berdasarkan data agama, penduduk Kabupaten Lima Puluh Kota didominasi oleh pemeluk Islam sebesar 99,74 persen, disusul Kristen Protestan 0,13 persen, Katolik 0,07 persen, Buddha 0,03 persen, Hindu 0,01 persen dan Konghucu 0,01 persen. Pada tahun 2023, jumlah rumah ibadah terdiri dari 886 masjid, 622 musholla/langgar, 12 gereja Protestan, 6 gereja Katolik, 1 vihara dan 1 pura.

Fasilitas kesehatan di Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2023 mencakup 1 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Achmad Darwis di Kecamatan Suliki, 22 Puskesmas Non Rawat Inap, 13 Puskesmas Rawat Inap, 21 Klinik Pratama dan 572 Posyandu. Jumlah Puskesmas Non Rawat Inap terbanyak berada di Kecamatan Akabiluru, Harau, Bukik Barisan dan Pangkalan Koto Baru masing-masing sebanyak 2 unit. Jumlah Posyandu terbanyak terdapat di Kecamatan Harau sebanyak 63 unit. Tenaga kesehatan di Kecamatan Suliki terdiri atas 36 tenaga medis, 146 tenaga keperawatan, 61 tenaga kebidanan, 32 tenaga kefarmasian, 7 tenaga kesehatan masyarakat, 5 tenaga kesehatan lingkungan, 4 tenaga gizi, 3 tenaga keterapian fisik, 21 tenaga keteknisan medis, 11 tenaga teknik biomedika dan 14 ahli teknologi laboratorium medik. Pada tahun 2023, sebanyak 54,99 persen masyarakat menggunakan Puskesmas dan Unit Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) sebagai tempat berobat.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lima Puluh Kota tahun 2023 sebesar 4,55 persen meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 4,02 persen. Sektor pertanian menyumbang kontribusi terbesar terhadap PDRB sebesar 31,08 persen, diikuti sektor perdagangan dan sektor transportasi. Kontribusi sektor industri pengolahan terhadap total PDRB sebesar 6,51 persen, dengan jumlah unit usaha sebanyak 1.057 unit terdiri dari 917 industri pangan, 52 industri kimia dan bahan bangunan, 39 industri sandang dan kulit, 38 industri logam dan elektronika, serta 11 industri kerajinan. Nilai produksi terbesar berasal dari industri pangan sebesar 61,9 miliar rupiah dan industri kimia serta bahan bangunan sebesar 29,3 miliar rupiah. Nilai tambah bruto sektor industri pengolahan mengalami pertumbuhan 4,55 persen pada tahun 2023. Jumlah koperasi tahun 2023 sebanyak 220 unit dengan jumlah anggota 38.654 orang, terdiri atas 47 KUD dan 173 Non-KUD, dengan jumlah terbanyak di Kecamatan Harau sebanyak 41 unit. Nilai aset Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mengalami penurunan sebesar 7 persen dengan jumlah BPR tersisa 6 unit. Rata-rata pengeluaran penduduk per kapita per bulan sebesar 1.317.702 rupiah terdiri atas 760.234 rupiah untuk makanan dan 557.469 rupiah untuk non makanan. Kelompok 20 persen penduduk dengan pengeluaran tertinggi memiliki pengeluaran rata-rata 2.097.505 rupiah, kelompok 40 persen menengah sebesar 1.320.470 rupiah dan kelompok 40 persen terbawah sebesar 927.060 rupiah. Konsumsi energi harian rata-rata penduduk sebesar 2.271,97 kilokalori dan konsumsi protein sebesar 61,47 gram per kapita per hari.

Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki beragam objek wisata. Baik itu wisata alam, objek cagar budaya, ataupun wisata kuliner.

Berita dari Masjid

Artikel pilihan untuk peningkatan pengetahuan dan berbagi dari seluruh masjid di Indonesia.