Jadwal Sholat di Kabupaten Bangli JANUARI 2029

Jadwal Sholat dan Waktu Adzan atau Jadwal Sholat Subuh, Dhuha, Dzuhur, Ashr, Maghrib, Isya Bulan Januari 2029 untuk wilayah Kabupaten Bangli dan sekitarnya

Kami sediakan Jadwal Sholat Bulan JANUARI 2029 lengkap di Kabupaten Bangli. Tersedia dari Shubuh hingga Isya, semua waktu sholat yang Anda butuhkan ada di sini. Waktu sholat ini di-update dari (15 SYA'BAN 1450 s.d. 16 RAMADHAN 1450 ). Tidak perlu lagi khawatir tentang melewatkan sholat tepat waktu.

Dengan panduan waktu sholat ini, Anda bisa lebih tenang dalam menjalankan ibadah sholat tanpa khawatir salah waktu. Jadwal yang akurat ini akan membantu Anda menjaga kualitas ibadah dan meraih lebih banyak kedekatan dengan Allah SWT.

Bulan JANUARI 2029 (15 SYA'BAN 1450 s.d. 16 RAMADHAN 1450 )
Kabupaten Bangli (-9° 27' 42.34" LS 115° 21' 8.91" BT GMT+7)
Tgl Masehi Tgl Hijriah Imsak Shubuh Dhuhur Ashar Maghrib Isya'
1 Januari 2029*15 Sya'ban 14500-4:300-4:4004:2607:5110:4411:59
2 Januari 202916 Sya'ban 14500-4:310-4:4104:2707:5110:4412:00
3 Januari 202917 Sya'ban 14500-4:310-4:4104:2707:5210:4412:00
4 Januari 202918 Sya'ban 14500-4:320-4:4204:2807:5210:4512:00
5 Januari 202919 Sya'ban 14500-4:330-4:4304:2807:5210:4512:01
6 Januari 202920 Sya'ban 14500-4:330-4:4304:2907:5310:4512:01
7 Januari 202921 Sya'ban 14500-4:340-4:4404:2907:5310:4612:01
8 Januari 202922 Sya'ban 14500-4:340-4:4404:2907:5310:4612:01
9 Januari 202923 Sya'ban 14500-4:350-4:4504:3007:5310:4612:02
10 Januari 202924 Sya'ban 14500-4:360-4:4604:3007:5410:4712:02
11 Januari 202925 Sya'ban 14500-4:360-4:4604:3107:5410:4712:02
12 Januari 202926 Sya'ban 14500-4:370-4:4704:3107:5410:4712:02
13 Januari 202927 Sya'ban 14500-4:380-4:4804:3107:5410:4712:02
14 Januari 202928 Sya'ban 14500-4:380-4:4804:3207:5410:4812:02
15 Januari 202929 Sya'ban 14500-4:390-4:4904:3207:5410:4812:02
16 Januari 20291 Ramadhan 14500-4:390-4:4904:3207:5410:4812:02
17 Januari 20292 Ramadhan 14500-4:400-4:5004:3307:5410:4812:03
18 Januari 20293 Ramadhan 14500-4:410-4:5104:3307:5510:4812:03
19 Januari 20294 Ramadhan 14500-4:410-4:5104:3307:5510:4912:03
20 Januari 20295 Ramadhan 14500-4:420-4:5204:3407:5510:4912:03
21 Januari 20296 Ramadhan 14500-4:420-4:5204:3407:5410:4912:03
22 Januari 20297 Ramadhan 14500-4:430-4:5304:3407:5410:4912:03
23 Januari 20298 Ramadhan 14500-4:430-4:5304:3507:5410:4912:03
24 Januari 20299 Ramadhan 14500-4:440-4:5404:3507:5410:4912:03
25 Januari 202910 Ramadhan 14500-4:450-4:5504:3507:5410:4912:02
26 Januari 202911 Ramadhan 14500-4:450-4:5504:3507:5410:4912:02
27 Januari 202912 Ramadhan 14500-4:460-4:5604:3507:5410:4912:02
28 Januari 202913 Ramadhan 14500-4:460-4:5604:3607:5310:4912:02
29 Januari 202914 Ramadhan 14500-4:470-4:5704:3607:5310:4912:02
30 Januari 202915 Ramadhan 14500-4:470-4:5704:3607:5310:4912:02
31 Januari 202916 Ramadhan 14500-4:480-4:5804:3607:5310:4912:02

Dalam agama Islam, mengamalkan ibadah salat merupakan tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh setiap umat Muslim. Salat adalah satu dari sekian banyak bentuk ibadah paling penting dalam Islam, dan kedisiplinan sholat harus diterapkan dengan sepenuh hati. Untuk membantu Anda menjalankan ibadah dengan sesuai jadwal, kami hadir dengan Daftar Waktu Sholat Bulan JANUARI 2029 lengkap untuk Kabupaten Bangli. Dari Fajar hingga Malam, semua waktu sholat yang Anda butuhkan ada di sini.

Informasi Jadwal Sholat Terkini di Kabupaten Bangli

Daftar waktu sholat yang kami sediakan telah diupdate untuk Bulan JANUARI 2029. Jadwal ini mencakup periode berlaku sejak tanggal (15 SYA'BAN 1450 s.d. 16 RAMADHAN 1450 ). Dengan menyimpan jadwal yang diperbarui secara berkala, Anda tidak perlu lagi bingung tentang kehilangan kesempatan sholat tepat waktu.

Manfaat Mempunyai Jadwal Sholat yang Akurat

Mengapa penting untuk memiliki panduan waktu ibadah yang akurat? Karena jadwal yang tepat akan membantu Anda beribadah dengan lebih baik. Berikut beberapa manfaatnya:

  1. Fokus dalam Ibadah: Dengan informasi yang akurat, Anda dapat lebih terarah dalam menjalankan ibadah. Tidak perlu lagi berspekulasi tentang waktu yang tepat.
  2. Ibadah dengan Mutu Tinggi: Jadwal yang akurat membantu Anda menjaga kualitas ibadah. Setiap momen sembahyang bisa dirasakan dengan penuh ketenangan tanpa terburu-buru.
  3. Ketaatan kepada Allah SWT: Menjalankan ibadah tepat waktu adalah wujud ketaatan kepada Allah SWT. Mengikuti jadwal yang akurat membantu Anda lebih dekat dengan-Nya.

Simak Jadwal Sholat Bulan JANUARI 2029 di Kabupaten Bangli

Segera, jangan lewatkan kesempatan ini! Simak Jadwal Sholat Bulan JANUARI 2029 di Kabupaten Bangli sekarang juga. Pastikan ibadah Anda selalu tepat waktu. Semoga Allah terus memberikan berkah langkah Anda dalam beribadah. Dengan jadwal sholat yang akurat, Anda bisa beribadah dengan khusyuk dan dedikasi tinggi. Tetaplah beribadah dengan sepenuh hati, dan semoga Allah SWT melimpahkan kasih Anda setiap saat.

Peta Wilayah Kabupaten Bangli

Training & Sertifikasi K3 di Kabupaten Bangli, Provinsi

Dapatkan Training & Sertifikasi K3 di Kabupaten Bangli, Provinsi . Sertifikasi Kemnaker RI, Terdaftar di TemanK3

Pondok Pesantren di Kabupaten Bangli

Pondok Pesantren di Kabupaten Bangli belum tersedia

Tentang Kabupaten Bangli

Kabupaten Bangli (aksara Bali: ᬓᬩᬸᬧᬢᬾᬦ᭄ᬩᬂᬮᬶ Kabupatén Baṅli) adalah kabupaten yang terletak di bagian timur dan utara pulau Bali. Ibukotanya berada di Kecamatan Bangli. Kabupaten Bangli adalah satu-satunya wilayah kabupaten di Bali yang tidak memiliki wilayah laut. Jumlah penduduk kabupaten Bangli mencapai 258.146 jiwa pada 2023. Kabupaten Bangli berbatasan dengan Kabupaten Buleleng di sebelah utara, Karangasem di timur, Kabupaten Klungkung dan Gianyar di selatan serta dengan Badung dan Kabupaten Gianyar di barat. Perekonomian Kabupaten Bangli terkonsentrasi pada Objek wisata di daerah ini, antara lain adalah wisata Danau Batur di Kintamani.

Luas kabupaten Bangli adalah 519,00 km², jumlah penduduk kabupaten ini mencapai 258.146 jiwa pada sensus 2023, dengan jumlahnya tersebut Bangli adalah kabupaten dengan jumlah penduduk tersedikit ke-2 di Bali setelah Kabupaten Klungkung Objek wisata di daerah ini antara lain adalah danau Batur.

Menurut Prasasti Pura Kehen yang tersimpan di Pura Kehen, diceritakan bahwa pada abad ke-11 di Desa Bangli berkembang wabah penyakit yang disebut kegeringan yang menyebabkan banyak penduduk meninggal. Penduduk lainnya yang masih hidup dan sehat menjadi ketakutan setengah mati, sehinnga mereka berbondong-bondong meninggalkan desa guna menghindari wabah tersebut. Akibatnya Desa Bangli menjadi kosong karena tidak ada seorangpun yang berani tinggal di sana.

Raja Ida Bhatara Guru Sri Adikunti Ketana yang bertahta ketika itu berusaha mengatasi wabah tersebut. Setelah keadaan pulih kembali, sang raja yang bertahta pada tahun Caka 1126, tanggal 10 Tahun Paro Terang, Hari Pasaran Maula, Kliwon, Chandra (senin), Wuku Klurut tepatnya pada tanggal 10 Mei 1204, memerintahkan kepada putra-putrinya yang bernama Dhana Dewi Ketu agar mengajak penduduk kembali ke Desa Bangli guna bersama-sama membangun dan memperbaiki rumahnya masing-masing sekaligus menyelenggarakan upacara/yadnya pada bulan Kasa, Karo, Katiga, Kapat, Kalima, Kalima, Kanem, Kapitu, Kaulu, Kasanga, Kadasa, Yjahstha dan Sadha. Disamping itu, raja juga memerintahkan kepada seluruh penduduk agar menambah keturunan di wilayah Pura Loka Serana di Desa Bangli dan mengijinkan membabat hutan untuk membuat sawah dan saluran air. Untuk itu pada setiap upacara besar penduduk yang ada di Desa Bangli harus melakukan persembahyangan.

Pada saat itu juga, tanggal 10 Mei 1204, Raja Idha Bhatara Guru Sri Adikunti Katana mengucapkan pemastu yaitu:

“Barang siapa yang tidak tunduk dan melanggar perintah, semoga orang itu disambar petir tanpa hujan atau mendadak jatuh dari titian tanpa sebab, mata buta tanpa catok, setelah mati arwahnya disiksa oleh Yamabala, dilempar dari langit turun jatuh ke dalam api neraka”.

Bertitik tolak dari titah-titah Sang Raja yang dikeluarkan pada tanggal 10 Mei 1204, maka pada tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari lahirnya Kota Bangli.

Kisah berdirinya Kerajaan Bangli dapat ditelusuri dari lontar yang ada di Puri Agung Bangli dan Raja Purana Batur. Dikisahkan bahwa Kerajaan Bangli didirikan oleh I Dewa Gede Den Bencingah pada abad ke-15 atau sekitar tahun 1600an Masehi.

Awalnya kerajaan ini didirikan setelah kejatuhan Kerajaan Majapahit yang berimbas kepada Kerajaan Gelgel (wilayah Bali dan Lombok). Dewa Agung Ketut, sang penguasa Bali dan Lombok membagi wilayahnya dalam kerajaan-kerajaan vasal.

Bangli menjadi salah satu kerajaan vasal yang berada di bawah pusat pemerintahan langsung Kerajaan Gelgel dengan pengangkatan I Gusti Wija Pulada sebagai Anglurah di Bali pada 1453.

Kemudian, pada 1686 Bangli lepas dari Kerajaan Gelgel dan menjadi sebuah kerajaan yang berdaulat bersamaan dengan adanya pemberontakan I Gusti Agung Maruti di Gelgel. Didirikanlah Puri Bangli sebagai pusat kota kerajaan Bangli oleh I Dewa Gde Bencingah sekitar 1576 Masehi.

I Dewa Gde Bencingah merupakan putra tertua dari raja di Kerajaan Bhresika (Klungkung), I Dewa Gede Anom Oka dengan permaisuri Dewa Ayu Mas Dalem. Awalnya, wilayah Bangli merupakan wilayah hutan Jarak Bang.

I Dewa Gede Anom Oka memerintahkan putranya untuk membangun istana/kota di hutan Jarak Bang yang nantinya diberi nama Bangli.

Wilayah tersebut meliputi sebelah barat Sungai Melangit dan menghimpun rakyat dari barat laut, timur, utara, hingga ke daerah pegunungan. Selain itu, I Dewa Gede Anom Oka juga berpesan untuk mendirikan sthana bagi para dewa dan Betara Toya Mas Arum. Saat ini, sthana yang dimaksud dikenal dengan nama Pura Penataran Agung Bangli.

Sesuai dengan titah ayahandanya, I Dewa Gede Den Bencingah mulai menata hutan Jarang Bang bersama dengan para pengikutnya. Ia kemudian membangun istana yang diberi nama Puri Rum, yang sekaligus dijadikan pusat pemerintahan. Wilayah ini terus dikembangkan, hingga menjadi Bangli yang dikenal saat ini.

Pada awal tahun 1800an Masehi, Belanda mulai masuk ke Bali dan memberikan dampak yang besar terhadap keberadaan kerajaan-kerajaan di Bali. Intervensi dari Belanda, mengacaukan pemerintahan-pemerintahan yang ada di Bali sehingga beberapa kerajaan pun mulai menghadapi masa kemundurannya.

Pada 26 April 1848, Raja Bangli saat itu mengajukan permohonan kepada Jenderal Michiels agar diperluas kekuasaannya hingga daerah Kerajaan Buleleng, Karangasem, Mengwi, dan Gianyar. Permintaan tersebut tidak serta merta disanggupi oleh Belanda.

Pada 25 Juni 2849, I Dewa Gede Tangkeban dinobatkan sebagai Raja Bangli dan diberikan kekuasaan oleh Belanda untuk memerintah Bangli dan Buleleng. 5 tahun setelahnya, tepatnya pada 15 Februari 1854 raja mengembalikan wilayah Buleleng kepada Belanda dengan alasan agar Raja Bangli dapat lebih berkonsentrasi mengamankan wilayah kerajaannya dari serangan Raja Gianyar dan Karangasem.

Adanya perpecahan antar daerah kerajaan di Bali tak terlepas dari intervensi Pemerintah Hindia Belanda saat itu. Terjadi banyak pemberontakan untuk melawan Belanda seperti Puputan Badung tahun 1906 dan Puputan Klungkung tahun 1909.

Tak lama setelahnya, Kerajaan Bangli menyatakan tunduk kepada Belanda, hingga akhirnya seluruh daerah di Bali dikuasai oleh Pemerintah Hindia Belanda.

Kabupaten Bangli terdiri dari 4 kecamatan, 4 kelurahan, dan 68 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 264.945 jiwa dengan luas wilayah 490,71 km² dan sebaran penduduk 540 jiwa/km².

Sebagian besar suku penduduk yang ada di Bangli adalah suku Bali, dan Bali Aga. Sementara suku lainnya lebih sedikit, jika dibandingkan dengan kabupaten dan kota lainnya di Provinsi BALI. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik dalam Sensus Penduduk Indonesia tahun 2010, sebanyak 207.779 jiwa atau 96,48% dari 215.353 jiwa penduduk kabupaten Bangli adalah suku Bali. Kemudian suku Bali Aga sebanyak 2,18%, dan beberapa lainnya seperti suku Jawa, Sasak, Madura, dan beberapa suku lainnya.

Mayoritas penduduk Bangli menganut agama Hindu. Jika dibandingkan dengan kabupaten dan kota lainnya di Provinsi BALI, penduduk Bangli beragama Hindu lebih dominan, sementara penduduk dengan agama lain lebih sedikit. Data Kementerian Dalam Negeri pertengahan tahun 2023, penduduk yang menganut agama Hindu sebanyak 98,72%. Selebihnya menganut agama Islam sebanyak 1,00%, kemudian Kekristenan sebanyak 0,15%, agama Buddha sebanyak 0,11% dan Konghucu sebanyak 0,02%.

Berita dari Masjid

Artikel pilihan untuk peningkatan pengetahuan dan berbagi dari seluruh masjid di Indonesia.