Setiap Hari, Masjid di Bali Bagikan 1.000 Porsi Bubur Buat Berbuka
Ahmad subagja | Masjid At Taqwa
2023-10-27 00:30:53

Setiap Hari, Masjid di Bali Bagikan 1.000 Porsi Bubur Buat Berbuka

Meski mayoritas beragama Hindu, tetapi suasana Ramadan tetap terasa di Bali. Setiap hari, masjid di Buleleng membagikan 1.000 porsi bubur buat berbuka puasa.

Halaman Masjid Jami Singaraja di Kabupaten Buleleng, selalu ramai dipenuhi jemaah menjelang waktu berbuka puasa. Pasalnya, masjid yang berlokasi di Kelurahan Kampung Kajanan, Kecamatan Buleleng ini punya hidangan unik yang hanya ada saat bulan Ramadan, yaitu bubur Kajanan.

Pengurus masjid selalu memasak hidangan ini untuk berbuka puasa. Tahun ini mereka menyediakan sekitar 1.000 porsi bubur Kajanan untuk jemaah dan warga sekitar non muslim.

Setiap Hari, Masjid di Bali Bagikan 1.000 Porsi Bubur Buat Berbuka

Beberapa pengurus masjid tampak sibuk memasak. Sejumlah pria terlihat sibuk mengaduk bubur di atas kuali besar di sudut masjid. Mereka bergantian mengaduk bubur agar tidak berkerak di bagian bawah.

Setelah selesai dimasak, pengurus masjid akan menyajikan bubur Kajanan di halaman masjid. Menu berbuka puasa juga dilengkapi kurma dan es cinta (sirup dan semangka). Sementara, warga tampak berdatangan menjelang waktu berbuka dengan membawa mangkok untuk diisi dengan bubur Kajanan.

Rasa bubur Kajanan mirip nasi kebuli karena pembuatannya menggunakan bumbu-bumbu khas Arab. Bedanya bubur ini juga menggunakan bumbu base genep atau bumbu khas bali.

Sekretaris Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Jami Singaraja Muhamad Reza Yunus mengatakan keberadaan bubur Kajanan tak lepas dari kisah para leluhur kampung Kajanan yang keturunan Arab. Dulu, mereka selalu menyiapkan bubur ini untuk berbuka puasa dan membaginya dengan tetangga.

Bubur Kajanan sempat dikenal dengan bubur Arab, namun karena pembuatannya menggunakan bumbu base genep, maka namanya diganti bubur Kajanan. "Datuk-datuk kami dulu orang Arab menyajikan bubur ini kepada kerabat dan tetangga," kata Yunus, Senin (27/3/2023).

"Kebiasaan itulah yang ingin kami kembalikan. Sekitar dua tahun lalu, kami buat lagi di sini bersama warga, dicampur dengan bumbu base genep khas Bali, maka jadilah sekarang bubur Kajanan," sambungnya.

Setiap hari pengurus Masjid Agung Jami Singaraja selalu menyiapkan 1.000 porsi bubur Kajanan. Sebanyak 300 porsi untuk jemaah masjid dan 700 porsi untuk masyarakat umum, termasuk warga non muslim.

"Siapa pun bisa ngambil di sini dengan bawa tempat. Ini bukan khusus untuk masjid saja, umat agama lain pun boleh datang untuk mencicipi bubur Kajanan," imbuhnya.

-----

Artikel ini telah naik di detikBali dan bisa dibaca selengkapnya di sini.

https://www.detik.com/bali/berita/d-6641067/masjid-jami-singaraja-bagikan-1000-porsi-bubur-kajanan-setiap-hari

Meski mayoritas beragama Hindu, tetapi suasana Ramadan tetap terasa di Bali. Setiap hari, masjid di Buleleng membagikan 1.000 porsi bubur buat berbuka puasa.

Halaman Masjid Jami Singaraja di Kabupaten Buleleng, selalu ramai dipenuhi jemaah menjelang waktu berbuka puasa. Pasalnya, masjid yang berlokasi di Kelurahan Kampung Kajanan, Kecamatan Buleleng ini punya hidangan unik yang hanya ada saat bulan Ramadan, yaitu bubur Kajanan.

Pengurus masjid selalu memasak hidangan ini untuk berbuka puasa. Tahun ini mereka menyediakan sekitar 1.000 porsi bubur Kajanan untuk jemaah dan warga sekitar non muslim.

Setiap Hari, Masjid di Bali Bagikan 1.000 Porsi Bubur Buat Berbuka

Gambar Ilustrasi Setiap Hari, Masjid di Bali Bagikan 1.000 Porsi Bubur Buat Berbuka

Setiap Hari, Masjid di Bali Bagikan 1.000 Porsi Bubur Buat Berbuka

Beberapa pengurus masjid tampak sibuk memasak. Sejumlah pria terlihat sibuk mengaduk bubur di atas kuali besar di sudut masjid. Mereka bergantian mengaduk bubur agar tidak berkerak di bagian bawah.

Setelah selesai dimasak, pengurus masjid akan menyajikan bubur Kajanan di halaman masjid. Menu berbuka puasa juga dilengkapi kurma dan es cinta (sirup dan semangka). Sementara, warga tampak berdatangan menjelang waktu berbuka dengan membawa mangkok untuk diisi dengan bubur Kajanan.

Rasa bubur Kajanan mirip nasi kebuli karena pembuatannya menggunakan bumbu-bumbu khas Arab. Bedanya bubur ini juga menggunakan bumbu base genep atau bumbu khas bali.

Sekretaris Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Jami Singaraja Muhamad Reza Yunus mengatakan keberadaan bubur Kajanan tak lepas dari kisah para leluhur kampung Kajanan yang keturunan Arab. Dulu, mereka selalu menyiapkan bubur ini untuk berbuka puasa dan membaginya dengan tetangga.

Bubur Kajanan sempat dikenal dengan bubur Arab, namun karena pembuatannya menggunakan bumbu base genep, maka namanya diganti bubur Kajanan. "Datuk-datuk kami dulu orang Arab menyajikan bubur ini kepada kerabat dan tetangga," kata Yunus, Senin (27/3/2023).

"Kebiasaan itulah yang ingin kami kembalikan. Sekitar dua tahun lalu, kami buat lagi di sini bersama warga, dicampur dengan bumbu base genep khas Bali, maka jadilah sekarang bubur Kajanan," sambungnya.

Setiap hari pengurus Masjid Agung Jami Singaraja selalu menyiapkan 1.000 porsi bubur Kajanan. Sebanyak 300 porsi untuk jemaah masjid dan 700 porsi untuk masyarakat umum, termasuk warga non muslim.

"Siapa pun bisa ngambil di sini dengan bawa tempat. Ini bukan khusus untuk masjid saja, umat agama lain pun boleh datang untuk mencicipi bubur Kajanan," imbuhnya.

-----

Artikel ini telah naik di detikBali dan bisa dibaca selengkapnya di sini.

https://www.detik.com/bali/berita/d-6641067/masjid-jami-singaraja-bagikan-1000-porsi-bubur-kajanan-setiap-hari

Tentang Penulis
 Ahmad subagja  | Masjid At Taqwa

Ahmad subagja | Masjid At Taqwa

| Citra Raya, Tangerang

At Taqwa dibangun pada tahun -. At Taqwa merupakan kategori Masjid Raya. At Taqwa beralamat di Citra Raya, Tangerang . At Taqwa memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . At Taqwa memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .