Khutbah di Atas (Tanah) Lapang
Laits Abied | Masjid Nurul Jannah
2023-01-14 15:14:35

Khutbah di Atas (Tanah) Lapang

Syahdan, Cluster Roma (sekarang Cluster Azalea) berdiri dan kemudian semakin banyak penghuninya. Lalu warga baru pun berniat membentuk tata administrasi untuk melangsungkan hidup bermasyarakat. Kepengurusan RW dan RT pun segera dibentuk. Untuk memenuhi kebutuhan warga muslim yang jumlahnya banyak maka warga pun mengusahakan berdirinya sebuah masjid, sekedar untuk melaksanakan ibadahnya.

Pengembang Perumahan Grand Depok City tidak menyediakan fasilitas sosial, begitu pun masjid. Maka warga pun melobi pengembang untuk memakai tanah kosong untuk dipakai sebagai tempat fasilitas umum dan fasilitas sosial. Akhirnya warga pun mendapat fasilitas berupa 1 buah lapangan bulutangkis, 2 areal taman bermain anak, 1 buah areal masjid. pemanfaatan tanah kosong ini pun telah dikukuhkan dengan perjanjian tertulis antara pengembang dengan warga.

Lantas warga pun mencari dana untuk pembangunan masjid. Beruntunglah Lembaga Bulan Sabit Merah bersedia mendanai pendirian masjid tersebut sampai selesai. Bahkan secara periodik masih bermurah hati memberikan sumbangan untuk fasilitas pendukung. Jadilah Cluster Azalea salah satu cluster yang memiliki fasilitas sosial berupa masjid. Yakni Masjid Nurul Jannah… Cluster lain yang sementara ini yang sudah ada masjidnya: Cluster Melati, Cluster Puri Insani I (Masjid Baabul Jannah), Cluster Puri Insani 2, Cluster Gardenia (Masjid At Taubah), Cluster Anggrek I (Masjid Madinatun Najah). Selain itu di kompleks gedung DPRD Depok juga ada masjid.

Cluster Azalea, tempat Masjid Nurul Jannah berada memiliki kontur tanah yang rata. Seandainya diatasnya tidak berdiri rumah, maka Cluster Azalea adalah tanah lapang yang luas. Hal ini bisa dilihat di peta bumi di internet seperti google earth dan wikimapia. Jadi jika kita berandai-andai di Cluster Azalea hanya ada masjid tanpa ada rumah, seperti ibarat kuthbah di tanah lapang. Barangkali julukan ini tepat untuk fenomena kutbah Sholat Jum’at di Masjid Nurul Jannah. Meskipun ada rumah-rumah berdiri di kompleks Cluster Azalea, ibaratnya sang khatib sedang berkutbah di tanah lapang.

Meski masjid Nurul Jannah sudah lama berdiri, namun diselenggarakan Sholat Jum’at, pertama kali pada 27 November 2009, bertepatan dengan hari Idhul Adha 1413H.Khutbah dan dakwah warga muslim di Cluster Azalea bukan hanya pada Sholat Jum’at, tapi juga pada momentum lain. Sholat Iedul Fitri dan Iedul Adha, peringatan hari besar Islam dan lain sebagainya. Bahkan sebelum masjid ada, warga muslim Cluster Azalea juga sudah terbiasa menyelenggarakan jama’ah sholat tarawih di bulan puasa 1427 H. Ya mereka (ber)khutbah di tanah lapang. Tanah kosong yang belum didirikan rumah.

Masjid Nurul Jannah dimulai peletakan batu pertama pada tanggal 22 Juni 2007. Kala itu dilakukan oleh donatur utama yakni Yayasan Bulan Sabit Merah didampingi oleh Camat Sukmajaya dan Lurah Jatimulya. Tanggal 1 September 2007 dibentuk Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Nurul Jannah dan tanggal 7 Desember 2007 dilakukan serah-terima masjid dari Yayasan Bulan Sabit Merah kepada DKM.

Sejarah “kuthbah di tanah lapang (Azalea)” adalah sejarah pluralitas. Apapun alasannya Cluster Azalea dihuni oleh warga dengan tingkat keragaman yang tinggi. Berbeda dengan Cluster tetangga Puri Insani I maupun Puri Insani II yang didesain untuk warga muslim, di Cluster Azalea warga muslim berdampingan rumah dengan warga yang beragam agama dan kepercayaan. Di sinilah pengembangan konsep toleransi dalam berdakwah menjadi keniscayaan.

Dan persepsi seperti itu telah berkembang sedemikian rupa. Seperti ungkapan Ustad Yoda Pralandono(2010):
…Mereka berkumpul dari waktu ke waktu di Masjid tersebut. Selain memenuhi panggilan meramaikan masjid juga untuk bersosialisasi dengan warga lain, suatu kebutuhan yang paling mendasar bagi makhluk sosial. Masjid berkembang menjadi community center dan melayani kebutuhan warga dalam berbagai hal. Masjid membentuk majelis taklim yang secara rutin membahas ayat Al Quran dan ilmu fiqih sebagai penjabaran yang sempurna dari ajaran Islam. Mereka secara terarah membentuk pergaulan Muslim madani yang istiqomah dan bermartabat…

Hingga saat ini kepengurusan DKM Nurul Jannah adalah periode kedua sejak berdiri akhir tahun 2007.

Inilah kisah sebuah masjid itu. Ada seribu masjid, Nurul Jannah salah satunya…

Khutbah di Atas (Tanah) Lapang

Gambar Ilustrasi Khutbah di Atas (Tanah) Lapang

Tentang Penulis
 Laits Abied  | Masjid Nurul Jannah

Laits Abied | Masjid Nurul Jannah

| Jl Boulevard GDC Cluster Azalea Grand Depok City 16413

Masjid Nurul Jannah adalah masjid yang terletak di perumahan Cluster Azalea Grand Depok City. Lokasinya berada tepat disebelah taman kota Depok.
Pembangunan Masjid Nurul Jannah dilatarbelakangi oleh tidak adanya sarana beribadah bagi warga Sektor Azalea. Sejarah dimulai ketika saat bulan suci ramadhan tahun 1427 H, dalam rangka peningkatan ibadah di bulan puasa, warga membangun mushola darurat di atas tanah kosong yang datar. Namun karena musim hujan, mushola darurat akhirnya hancur oleh kekuatan alam. Berkat kegigihan warga dan uluran tangan dari para donatur, mushola tersebut dibangun kembali dengan mengambil lokasi di jalan komplek dengan menggunakan tenda – tenda darurat.
Melalui serangkaian rapat warga, akhirnya pada bulan Januari 2007 terbentuk susunan panitia pembangunan masjid dan menghasilkan Proposal Pembangunan Masjid yang diedarkan ke beberapa donatur.
Tanggal 22 Juni 2007 telah dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Nurul Jannah oleh donatur utama yakni Yayasan Bulan Sabit Merah dengan didampingi oleh Camat Sukmajaya dan Lurah Jatimulya. Tanggal 1 September 2007 dibentuk Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Nurul Jannah dengan ketua Bapak H. Misbahul Munir W6/18 dan tanggal 7 Desember 2007 dilakukan serah-terima masjid dari Yayasan Bulan Sabit Merah kepada DKM. (Sumber: sektorazalea.wordpress.com, 7 Desember 2007)
Pada bulan Agustus 2007, ketika masjid masih dalam proses pembangunan sempat dilaksanakan sholat malam Nisfu Sa’ban dan sholat Tasbih bersama di depan rumah Bapak Parso Prasetyo W1/21. Pada bulan September tercatat ada kegiatan sholat tarawih pertama di masjid Nurul Jannah. Kemudian diselenggarakan peringatan Nuzulul Qur’an mengundang penceramah dari luar. Diselenggarakan Ramadhan Kids di masjid Nurul Jannah dengan mengundang penceramah cilik Salsa. Pada bulan Desember 2007 terlaksana kegiatan pelaksanaan Qurban oleh DKM Nurul Jannah dengan perincian hewan kurban 2 ekor sapi dan 6 ekor kambing. (sumber: sektorazalea.wordpress.com, 31 Desember 2007)
Selanjutnya, Yayasan Bulan Sabit Merah masih membantu keberlanjutan Masjid Nurul Jannah. Pada tanggal 14 Juni 2009 Masjid Nurul Jannah kembali menerima bantuan dari Yayasan Bulan Sabit Merah berupa 30 Al-Quran, 18 Lekar dan 1 White Board.
Bantuan ini merupakan program pembinaan dari BSME untuk melengkapi sarana masjid khususnya untuk masjid-masjid yang dibangun dengan dana dari donatur BSME.
Sumbangan diserahkan oleh BSME diwakili oleh Bapak Nurhadi dan diterima langsung oleh Jul Tjahja selaku RW 06 sekaligus selaku Dewan Pelindung DKM Nurul Jannah, disaksikan oleh Bambang S (Ketua RT 02), L. Nainggolan (Bendahara RT 02), Suriani (Sekretaris RW 06) serta Sabirin (Marbot). (Sumber: sektorazalea.wordpress.com, 14 Juni 2009).
Tahun 2019 ada wacana untuk merenovasi dan membangun ulang bangunan masjid Nurul Jannah. Kemudian panitia pembangunan dibentuk dan penggalangan dana dilakukan. Namun dalam perjalanannya, pemerintah Kota Depok yang berniat mengambil alih kegiatan renovasi tersebut. Akhirnya tahun 2022 kegiatan pembangunan ulang masjid tersebut benar-benar dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Depok melalui Dinas PUPR. Setelah melakukan pembangunan pagar keliling, maka pada bulan Agustus 2022 renovasi tersebut dimulai. Untuk sementara kegiatan ibadah dipindah ke bangunan sementara di dekat lapangan badminton Azalea.
Rencananya pada bulan Desember 2022 kegiatan ibadah akan kembali ke bangunan baru di tempat semula, seiring selesainya pembangunan ulang masjid Nurul Jannah tersebut. Pembanguan ulang masjid tersebut menelan biaya Rp 5,6 miliar.
Sholat maghrib berjamaah pada tanggal 18 Desember 2022 merupakan sholat jamaah pertama di masjid baru Nurul Jannah. Sekaligus sholat ashar pada 18 Desember 2022 menjadi sholat terakhir di bangunan masjid sementara.
Hari Rabu, 4 Januari 2023 Wali Kota Depok, KH Dr. Mohammad Idris, MA meresmikan penggunaan masjid Nurul Jannah setelah dibangun ulang.