Kapan Mulai I'tikaf? Ini Waktu yang Disunnahkan saat Ramadan
Ahmad subagja | Masjid At Taqwa
2023-10-27 00:29:45

Kapan Mulai I'tikaf? Ini Waktu yang Disunnahkan saat Ramadan

I'tikaf bisa dikerjakan selama 10 hari terakhir atau hingga 20 hari terakhir bulan Ramadan menurut keterangan hadits. Kapan mulai i'tikaf pada Ramadan 2023 ini?

I'tikaf adalah ibadah secara berdiam diri atau menetap di dalam masjid guna bertaqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dikutip dari buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan karya Abu Maryam Kautsar Amru, jika berdiam diri di lingkungan masjid selama beberapa waktu, namun tidak dengan niat dan tujuan untuk bertaqarrub mendekatkan diri kepada Allah SWT maka itu tidak disebut sebagai ibadah i'tikaf.

Waktu untuk i'tikaf itu bisa dilakukan kapan saja, tidak harus di bulan Ramadan. Namun, terdapat keterangan yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW melakukan i'tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Hal ini dijelaskan oleh Abu Hurairah radhiallahu 'anhu yang menyampaikan:

Kapan Mulai I'tikaf? Ini Waktu yang Disunnahkan saat Ramadan

يعتكف في كل رمضان عشرة أيام ، فلما كان العام الذي قُبِضَ فيه r كان رسول الله اعتكف عشرين يوماً

Artinya: "Rasulullah shallallahu alaihi wasallam selalu i'tikaf setiap bulan Ramadhan selama 10 hari. Tapi pada tahun dimana beliau wafat, beliau i'tikaf selama 20 hari." (HR Bukhari)

Menurut Abu Maryam Kautsar Amru, Rasulullah SAW melazimkan untuk melakukan i'tikaf pada 10 hari terakhir Ramadan. Bahkan beliau ketika menginjak usia tua dan mendekati akhir hayat, beliau justru menambah i'tikaf beliau hingga 20 hari terakhir di bulan Ramadan.

Dalam riwayat hadits lain, dari 'Aisyah radliallahu 'anhu menyampaikan, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika memasuki sepuluh akhir (dari bulan Ramadan), Beliau mengencangkan sarung Beliau, menghidupkan malamnya dengan beribadah serta membangunkan keluarga Beliau." (HR Bukhari)

Sementara itu, untuk menentukan kapan sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan 2023 dapat dilihat berdasarkan penetapan awal Ramadan 2023 dari pemerintah. Berdasarkan hasil sidang isbat sesuai dengan kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) 2021, Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Ramadan 1444 H jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023.

Berdasarkan keterangan di atas, sepuluh hari terakhir bulan Ramadan 2023 jatuh pada 20 Ramadan 1444 H atau bertepatan dengan Selasa, 11 April 2023 dalam kalender Masehi. Sementara malam sepuluh hari terakhir Ramadan dimulai sejak hari ini, Senin (10/4/2023) yang artinya i'tikaf sudah bisa dilakukan mulai malam ini. Sebab, permulaan hari pada kalender Hijriah dimulai dari waktu Maghrib.

Setelah mengetahui waktu kapan mulai i'tikaf, hal yang bisa kita pelajari salah satunya adalah contoh perbuatan atau amalan ketika i'tikaf. Berikut adalah hadits keterangan perbuatan yang bisa diamalkan ketika i'tikaf.

Dari Abu Abdirrahman, ia memberitakan bahwa ia mendengar Ali berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا جَلَسَ فِي مُصَلَاهُ بَعْدَ الصَّلَاةِ صَلَّتْ عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةُ، وَصَلَاتُهُمْ عَلَيْهِ: اَللَّهُمَّ أَغْفِرْ لَهُ أَللَّهُمَّ ارْحَمْهُ. وَإِنْ جِجَلَسَ يَنْتَظِرُ الصَّلاةَ صَلَّتْ عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةُ وَصَلَاتُهُمْ عَلَيْهِ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ

Artinya: "Sesungguhnya jika seorang hamba duduk di masjid setelah melaksanakan sholat, maka para malaikat akan bersholawat untuknya, dan sholawat mereka kepadanya adalah dengan berkata, 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah, sayangilah ia.'

Jika ia duduk untuk menunggu salat, maka para Malaikat akan bersholawat kepadanya, shalawat mereka kepadanya adalah dengan berdoa, 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah, sayangilah ia.'" (HR Ahmad)

Dari Anas bin Malik menyampaikan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ » كَانَتْ لَهُ كَأَجْرٍ حَبَّةٍ وَعُمْرَةٍ ». قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم- « تَامَّةٍ تَامَّةٍ « تَامَّةٍ

Artinya: "Barangsiapa yang melaksanakan salat Subuh secara berjamaah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan salat dua raka'at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh." Beliau pun bersabda, "Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna."" (HR Tirmidzi)

Terdapat juga keutamaan dari ibadah i'tikaf yaitu dengan menetap di masjid. Keutamaan tersebut adalah bisa menyebabkan kita termasuk salah satu dari tujuh golongan yang nantinya akan mendapatkan naungan Allah SWT di hari kiamat nanti yakni bagi hamba laki-laki yang hatinya terikat dengan masjid.

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ ....... رَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ

Artinya: "Terdapat tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tak ada naungan kecuali naungan-Nya,...... (hingga sampai pada) seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid...." (HR Bukhari)

Lebih lanjut, ada sejumlah amalan i'tikaf lain yang dapat dikerjakan oleh seorang muslim. Sejatinya, mengutip Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq, disunnahkan bagi mu'takif untuk memperbanyak ibadah sunnah dan wajib hingga amalan lain yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Lebih lanjut, Syaikh Sulaiman berpendapat, makruh hukumnya bila menyibukkan diri dengan hal-hal yang tidak perlu berupa perkataan maupun perbuatan saat i'tikaf. Selain itu, makruh bila i'tikaf hanya dilakukan dengan menahan diri dari berbicara.

Sementara itu, Ulama Ibnu Al-Qasim yang berpendapat, amalan yang dikerjakan selama i'tikaf hanya berupa salat, zikir kepada Allah, dan membaca Al-Qur'an. Sementara amal-amal kebaikan (taqarrub) lainnya tidak termasuk. Pendapat ini didukung oleh Imam Syafi'i dan Imam Abu Hanifah.

I'tikaf bisa dikerjakan selama 10 hari terakhir atau hingga 20 hari terakhir bulan Ramadan menurut keterangan hadits. Kapan mulai i'tikaf pada Ramadan 2023 ini?

I'tikaf adalah ibadah secara berdiam diri atau menetap di dalam masjid guna bertaqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dikutip dari buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan karya Abu Maryam Kautsar Amru, jika berdiam diri di lingkungan masjid selama beberapa waktu, namun tidak dengan niat dan tujuan untuk bertaqarrub mendekatkan diri kepada Allah SWT maka itu tidak disebut sebagai ibadah i'tikaf.

Waktu untuk i'tikaf itu bisa dilakukan kapan saja, tidak harus di bulan Ramadan. Namun, terdapat keterangan yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW melakukan i'tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Hal ini dijelaskan oleh Abu Hurairah radhiallahu 'anhu yang menyampaikan:

Kapan Mulai I'tikaf? Ini Waktu yang Disunnahkan saat Ramadan

Gambar Ilustrasi Kapan Mulai I'tikaf? Ini Waktu yang Disunnahkan saat Ramadan

Kapan Mulai I'tikaf? Ini Waktu yang Disunnahkan saat Ramadan

يعتكف في كل رمضان عشرة أيام ، فلما كان العام الذي قُبِضَ فيه r كان رسول الله اعتكف عشرين يوماً

Artinya: "Rasulullah shallallahu alaihi wasallam selalu i'tikaf setiap bulan Ramadhan selama 10 hari. Tapi pada tahun dimana beliau wafat, beliau i'tikaf selama 20 hari." (HR Bukhari)

Menurut Abu Maryam Kautsar Amru, Rasulullah SAW melazimkan untuk melakukan i'tikaf pada 10 hari terakhir Ramadan. Bahkan beliau ketika menginjak usia tua dan mendekati akhir hayat, beliau justru menambah i'tikaf beliau hingga 20 hari terakhir di bulan Ramadan.

Dalam riwayat hadits lain, dari 'Aisyah radliallahu 'anhu menyampaikan, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ketika memasuki sepuluh akhir (dari bulan Ramadan), Beliau mengencangkan sarung Beliau, menghidupkan malamnya dengan beribadah serta membangunkan keluarga Beliau." (HR Bukhari)

Sementara itu, untuk menentukan kapan sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan 2023 dapat dilihat berdasarkan penetapan awal Ramadan 2023 dari pemerintah. Berdasarkan hasil sidang isbat sesuai dengan kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) 2021, Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Ramadan 1444 H jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023.

Berdasarkan keterangan di atas, sepuluh hari terakhir bulan Ramadan 2023 jatuh pada 20 Ramadan 1444 H atau bertepatan dengan Selasa, 11 April 2023 dalam kalender Masehi. Sementara malam sepuluh hari terakhir Ramadan dimulai sejak hari ini, Senin (10/4/2023) yang artinya i'tikaf sudah bisa dilakukan mulai malam ini. Sebab, permulaan hari pada kalender Hijriah dimulai dari waktu Maghrib.

Setelah mengetahui waktu kapan mulai i'tikaf, hal yang bisa kita pelajari salah satunya adalah contoh perbuatan atau amalan ketika i'tikaf. Berikut adalah hadits keterangan perbuatan yang bisa diamalkan ketika i'tikaf.

Dari Abu Abdirrahman, ia memberitakan bahwa ia mendengar Ali berkata bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا جَلَسَ فِي مُصَلَاهُ بَعْدَ الصَّلَاةِ صَلَّتْ عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةُ، وَصَلَاتُهُمْ عَلَيْهِ: اَللَّهُمَّ أَغْفِرْ لَهُ أَللَّهُمَّ ارْحَمْهُ. وَإِنْ جِجَلَسَ يَنْتَظِرُ الصَّلاةَ صَلَّتْ عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةُ وَصَلَاتُهُمْ عَلَيْهِ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ

Artinya: "Sesungguhnya jika seorang hamba duduk di masjid setelah melaksanakan sholat, maka para malaikat akan bersholawat untuknya, dan sholawat mereka kepadanya adalah dengan berkata, 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah, sayangilah ia.'

Jika ia duduk untuk menunggu salat, maka para Malaikat akan bersholawat kepadanya, shalawat mereka kepadanya adalah dengan berdoa, 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah, sayangilah ia.'" (HR Ahmad)

Dari Anas bin Malik menyampaikan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ » كَانَتْ لَهُ كَأَجْرٍ حَبَّةٍ وَعُمْرَةٍ ». قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم- « تَامَّةٍ تَامَّةٍ « تَامَّةٍ

Artinya: "Barangsiapa yang melaksanakan salat Subuh secara berjamaah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan salat dua raka'at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh." Beliau pun bersabda, "Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna."" (HR Tirmidzi)

Terdapat juga keutamaan dari ibadah i'tikaf yaitu dengan menetap di masjid. Keutamaan tersebut adalah bisa menyebabkan kita termasuk salah satu dari tujuh golongan yang nantinya akan mendapatkan naungan Allah SWT di hari kiamat nanti yakni bagi hamba laki-laki yang hatinya terikat dengan masjid.

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ ....... رَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ

Artinya: "Terdapat tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tak ada naungan kecuali naungan-Nya,...... (hingga sampai pada) seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid...." (HR Bukhari)

Lebih lanjut, ada sejumlah amalan i'tikaf lain yang dapat dikerjakan oleh seorang muslim. Sejatinya, mengutip Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq, disunnahkan bagi mu'takif untuk memperbanyak ibadah sunnah dan wajib hingga amalan lain yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Lebih lanjut, Syaikh Sulaiman berpendapat, makruh hukumnya bila menyibukkan diri dengan hal-hal yang tidak perlu berupa perkataan maupun perbuatan saat i'tikaf. Selain itu, makruh bila i'tikaf hanya dilakukan dengan menahan diri dari berbicara.

Sementara itu, Ulama Ibnu Al-Qasim yang berpendapat, amalan yang dikerjakan selama i'tikaf hanya berupa salat, zikir kepada Allah, dan membaca Al-Qur'an. Sementara amal-amal kebaikan (taqarrub) lainnya tidak termasuk. Pendapat ini didukung oleh Imam Syafi'i dan Imam Abu Hanifah.

Tentang Penulis
 Ahmad subagja  | Masjid At Taqwa

Ahmad subagja | Masjid At Taqwa

| Citra Raya, Tangerang

At Taqwa dibangun pada tahun -. At Taqwa merupakan kategori Masjid Raya. At Taqwa beralamat di Citra Raya, Tangerang . At Taqwa memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . At Taqwa memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .