Hikmah Nuzulul Quran: Menguatkan Hati Rasulullah-Menjawab Problematika Umat
Ahmad subagja | Masjid At Taqwa
2024-03-26 23:09:20

Hikmah Nuzulul Quran: Menguatkan Hati Rasulullah-Menjawab Problematika Umat

Nuzulul Quran merupakan salah satu peristiwa penting dalam agama Islam yang diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan. Lalu, apa hikmah di balik peristiwa Nuzulul Quran?

Nuzulul Quran adalah waktu diturunkannya Al-Quran oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad. Umat Islam biasanya memperingati peristiwa ini dengan melakukan berbagai amalan ibadah seperti tadarus, shalat malam, i'tikaf di masjid, dan lain-lain.

Selain itu, kaum muslimin juga menggelar berbagai lomba keagamaan seperti tilawah, nasyid, ceramah, dan sebagainya. Meskipun diperingati setiap tahunnya, namun tidak bisa dipungkiri kalau masih ada yang belum mengetahui hikmah Nuzulul Quran dan bagaimana sejarahnya.

Hikmah Nuzulul Quran: Menguatkan Hati Rasulullah-Menjawab Problematika Umat

Nah, agar lebih paham, berikut ini hikmah Nuzulul Quran lengkap dengan sejarahnya. Yuk, simak selengkapnya!

Dikutip dari jurnal Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul Hikmah Diturunkannya Al-Quran secara Berangsur, ada beberapa hikmah di balik peristiwa Nuzulul Quran. Adapun hikmahnya yakni sebagai berikut.

Hikmah Nuzulul Quran yang pertama ialah menguatkan hati Nabi Muhammad dalam menerima dan menyampaikan kalam Allah kepada umat manusia. Tidak hanya itu, Nuzulul Quran juga sebagai penghibur hati beliau saat menghadapi kesulitan, kesedihan, atau perlawanan dari orang-orang kafir.

Rasulullah SAW kerap mendapat pertanyaan-pertanyaan dari orang kafir yang bermaksud melemahkan, menantang, dan menguji kenabiannya. Orang-orang kafir bahkan pernah bertanya kepada Rasulullah tentang kapan datangnya kiamat.

Nah, Al-Quran menjadi mukjizat Rasulullah untuk menjawab dan mematahkan tantangan orang-orang kafir itu.

Al-Quran bukan syair atau prosa tetapi kalam Allah SWT yang isinya sarat akan makna yang berbobot. Hal ini tentunya memerlukan hafalan dan kajian secara khusus.

Agar tidak memberatkan Rasulullah dalam membaca, menjelaskan, dan menghafalkannya, maka Allah SWT menurunkan Al-Quran secara berangsur-angsur.

Hikmah diturunkannya Al-Quran secara berangsur-angsur yakni agar memudahkan umat pada masa itu untuk menghafal, mencatat dan memahami Alquran.

Al-Quran diturunkan untuk menerangkan apa-apa yang dibutuhkan masyarakat sesuai dengan kondisi dan masalah yang mereka hadapi.

Masih dari jurnal yang sama, Nuzulul Quran adalah peristiwa awal turunnya Al-Quran dari "Lauh Mahfuz ke Langit Dunia" kepada Nabi Muhammad. Ayat pertama Al-Quran yang diturunkan oleh Allah SWT ialah surah Al-Alaq ayat 1-5. Ayat ini diterima oleh Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril di Gua Hira, Jabal Nur.

Secara bahasa, Nuzul Quran berasal dari kata nazzala-yunazzilu-tanzilan yang artinya turun secara berangsur-angsur dan kata anzala-yunzilu-inzalan yang bermakna denotatif "menurunkan." Sedangkan secara terminologi yang dimaksud dengan Nuzulul Quran adalah cara dan fase turunnya Al Qur'an dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.

Dalam beberapa doktrin teologis, disebutkan bahwa sebelum diturunkan, Al-Quran disimpan di dalam Lauh Mahfudz. Sebuah catatan gaib yang sangat besar, detail, dan komplek tentang segala sesuatu yang tercipta, baik yang ada, akan ada, dan sudah tiada.

Peristiwa Nuzulul Quran terjadi pada tanggal 17 Ramadhan. Dilansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama, Syekh M Ali As-Shabuni menceritakan bahwa pada saat Al-Quran turun Rasulullah SAW berusia 40 tahun atau sekitar tahun 608-609 M.

Saat itu, Rasulullah sedang beruzlah (menyepi) di Gua Hira, sekitar 5 kilometer dari Mekkah. Malaikat Jibril tiba-tiba datang kepadanya membawa wahyu.

Jibril memeluk lalu melepaskan Rasulullah. Hal ini ia lakukan sebanyak tiga kali.Setiap kali memeluk, Jibril mengatakan "Iqra!" yang artinya "Bacalah!"

Mendengar perintah itu, Rasulullah menjawab "Aku tidak mengenal bacaan."

"Iqra' bismi rabbikal ladzi khalaq, khalaqal insana min alaq. Iqra wa rabbukal akram. Alldzi allama bil qalam. Allamal bil qalam. Allamal insana ma lam ya'lam," kata Jibril pada kali ketiga membaca Surat Al-Alaq ayat 1-5.

Ini adalah awal mula turunnya wahyu Allah atau disebut juga sebagai awal turunnya Al-Qur'an. Sebelum peristiwa ini terjadi, Rasulullah SAW sebenarnya telah mendapat beberapa petunjuk yang mengisyaratkan semakin dekatnya wahyu kenabian.

Salah satu tandanya adalah adanya kesenangan Rasulullah untuk uzlah (menyepi). Pandangan ini didukung oleh riwayat Imam Bukhari dari Sayyidah Aisyah RA.

Nah, itulah tadi hikmah di balik peristiwa Nuzulul Quran lengkap dengan pengertian dan sejarahnya. Semoga bermanfaat ya, rekan-rekan!

Nuzulul Quran merupakan salah satu peristiwa penting dalam agama Islam yang diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan. Lalu, apa hikmah di balik peristiwa Nuzulul Quran?

Nuzulul Quran adalah waktu diturunkannya Al-Quran oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad. Umat Islam biasanya memperingati peristiwa ini dengan melakukan berbagai amalan ibadah seperti tadarus, shalat malam, i'tikaf di masjid, dan lain-lain.

Selain itu, kaum muslimin juga menggelar berbagai lomba keagamaan seperti tilawah, nasyid, ceramah, dan sebagainya. Meskipun diperingati setiap tahunnya, namun tidak bisa dipungkiri kalau masih ada yang belum mengetahui hikmah Nuzulul Quran dan bagaimana sejarahnya.

Hikmah Nuzulul Quran: Menguatkan Hati Rasulullah-Menjawab Problematika Umat

Gambar Ilustrasi Hikmah Nuzulul Quran: Menguatkan Hati Rasulullah-Menjawab Problematika Umat

Hikmah Nuzulul Quran: Menguatkan Hati Rasulullah-Menjawab Problematika Umat

Nah, agar lebih paham, berikut ini hikmah Nuzulul Quran lengkap dengan sejarahnya. Yuk, simak selengkapnya!

Dikutip dari jurnal Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul Hikmah Diturunkannya Al-Quran secara Berangsur, ada beberapa hikmah di balik peristiwa Nuzulul Quran. Adapun hikmahnya yakni sebagai berikut.

Hikmah Nuzulul Quran yang pertama ialah menguatkan hati Nabi Muhammad dalam menerima dan menyampaikan kalam Allah kepada umat manusia. Tidak hanya itu, Nuzulul Quran juga sebagai penghibur hati beliau saat menghadapi kesulitan, kesedihan, atau perlawanan dari orang-orang kafir.

Rasulullah SAW kerap mendapat pertanyaan-pertanyaan dari orang kafir yang bermaksud melemahkan, menantang, dan menguji kenabiannya. Orang-orang kafir bahkan pernah bertanya kepada Rasulullah tentang kapan datangnya kiamat.

Nah, Al-Quran menjadi mukjizat Rasulullah untuk menjawab dan mematahkan tantangan orang-orang kafir itu.

Al-Quran bukan syair atau prosa tetapi kalam Allah SWT yang isinya sarat akan makna yang berbobot. Hal ini tentunya memerlukan hafalan dan kajian secara khusus.

Agar tidak memberatkan Rasulullah dalam membaca, menjelaskan, dan menghafalkannya, maka Allah SWT menurunkan Al-Quran secara berangsur-angsur.

Hikmah diturunkannya Al-Quran secara berangsur-angsur yakni agar memudahkan umat pada masa itu untuk menghafal, mencatat dan memahami Alquran.

Al-Quran diturunkan untuk menerangkan apa-apa yang dibutuhkan masyarakat sesuai dengan kondisi dan masalah yang mereka hadapi.

Masih dari jurnal yang sama, Nuzulul Quran adalah peristiwa awal turunnya Al-Quran dari "Lauh Mahfuz ke Langit Dunia" kepada Nabi Muhammad. Ayat pertama Al-Quran yang diturunkan oleh Allah SWT ialah surah Al-Alaq ayat 1-5. Ayat ini diterima oleh Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril di Gua Hira, Jabal Nur.

Secara bahasa, Nuzul Quran berasal dari kata nazzala-yunazzilu-tanzilan yang artinya turun secara berangsur-angsur dan kata anzala-yunzilu-inzalan yang bermakna denotatif "menurunkan." Sedangkan secara terminologi yang dimaksud dengan Nuzulul Quran adalah cara dan fase turunnya Al Qur'an dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW.

Dalam beberapa doktrin teologis, disebutkan bahwa sebelum diturunkan, Al-Quran disimpan di dalam Lauh Mahfudz. Sebuah catatan gaib yang sangat besar, detail, dan komplek tentang segala sesuatu yang tercipta, baik yang ada, akan ada, dan sudah tiada.

Peristiwa Nuzulul Quran terjadi pada tanggal 17 Ramadhan. Dilansir dari laman resmi Nahdlatul Ulama, Syekh M Ali As-Shabuni menceritakan bahwa pada saat Al-Quran turun Rasulullah SAW berusia 40 tahun atau sekitar tahun 608-609 M.

Saat itu, Rasulullah sedang beruzlah (menyepi) di Gua Hira, sekitar 5 kilometer dari Mekkah. Malaikat Jibril tiba-tiba datang kepadanya membawa wahyu.

Jibril memeluk lalu melepaskan Rasulullah. Hal ini ia lakukan sebanyak tiga kali.Setiap kali memeluk, Jibril mengatakan "Iqra!" yang artinya "Bacalah!"

Mendengar perintah itu, Rasulullah menjawab "Aku tidak mengenal bacaan."

"Iqra' bismi rabbikal ladzi khalaq, khalaqal insana min alaq. Iqra wa rabbukal akram. Alldzi allama bil qalam. Allamal bil qalam. Allamal insana ma lam ya'lam," kata Jibril pada kali ketiga membaca Surat Al-Alaq ayat 1-5.

Ini adalah awal mula turunnya wahyu Allah atau disebut juga sebagai awal turunnya Al-Qur'an. Sebelum peristiwa ini terjadi, Rasulullah SAW sebenarnya telah mendapat beberapa petunjuk yang mengisyaratkan semakin dekatnya wahyu kenabian.

Salah satu tandanya adalah adanya kesenangan Rasulullah untuk uzlah (menyepi). Pandangan ini didukung oleh riwayat Imam Bukhari dari Sayyidah Aisyah RA.

Nah, itulah tadi hikmah di balik peristiwa Nuzulul Quran lengkap dengan pengertian dan sejarahnya. Semoga bermanfaat ya, rekan-rekan!

Tentang Penulis
 Ahmad subagja  | Masjid At Taqwa

Ahmad subagja | Masjid At Taqwa

| Citra Raya, Tangerang

At Taqwa dibangun pada tahun -. At Taqwa merupakan kategori Masjid Raya. At Taqwa beralamat di Citra Raya, Tangerang . At Taqwa memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . At Taqwa memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .