
Ahmad subagja | Masjid Jami' Al Khoir
2020-04-16 06:25:19HENTIKAN PRASANGKA BURUK TERHADAP ALLAH DAN RASUL

Gambar Ilustrasi HENTIKAN PRASANGKA BURUK TERHADAP ALLAH DAN RASUL
اَلسَّلاَم٠عَلَيْكÙمْ وَرَØÙ’مَة٠الله٠وَبَرَكَاتÙÙ‡Ù
HENTIKAN PRASANGKA BURUK TERHADAP ALLAH DAN RASUL
Oleh: Setiono Winardi
Ø¨ÙØ³Û¡Ù€Ù€Ù€Ù€Ù€Ù€Ù€Ù€Ù€Ù…٠ٱلله٠ٱلرَّØÛ¡Ù€Ù…َـٰن٠ٱلرَّØÙـــــــيم
tidak menolak perintah Allah dan Rasul dalam merapatkan shaf saat shalat berjemaah
Sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:
اقيمو صÙÙˆÙكم وتراصوا, ÙØ§Ù†ÙŠÙÙ‘ اراكم من وراء ظهري
“luruskan shaf kalian dan hendaknya kalian saling menempel, karena aku melihat kalian dari balik punggungku” (HR. Al Bukhari no.719).
dalam riwayat lain, terdapat penjelasan dari perkataan dari Anas bin Malik,
كان Ø£ØØ¯Ùنا ÙŠÙŽÙ„Ø²ÙŽÙ‚Ù Ù…ÙŽÙ†ÙƒÙØ¨ÙŽÙ‡ Ø¨Ù…ÙŽÙ†ÙƒÙØ¨Ù ØµØ§ØØ¨Ùه، وقدمَه بقدمÙÙ‡
“Setiap orang dari kami (para sahabat), merapatkan pundak kami dengan pundak sebelahnya, dan merapatkan kaki kami dengan kaki sebelahnya” (HR. Al Bukhari no.725).
Dan wajib menempelkan kaki dengan kaki orang disebelahnya, serta pundak dengan pundak di sebelahnya. Inilah hakekat merapatkan shaf.
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
أقيموا الصÙÙˆÙ ÙˆØØ§Ø°ÙˆØ§ بين المناكب وسدوا الخلل ولينوا بأيدي إخوانكم ØŒ ولا تذروا ÙØ±Ø¬Ø§Øª للشيطان ومن وصل ØµÙØ§ وصله الله ومن قطع ØµÙØ§ قطعه الله
“Luruskan shaf dan luruskan pundak-pundak serta tutuplah celah. Namun berlemah-lembutlah terhadap saudaramu. Dan jangan kalian biarkan ada celah untuk setan. Barangsiapa yang menyambung shaf, Allah akan menyambungnya. Barangsiapa yang memutus shaf, Allah akan memutusnya” (HR. Abu Daud no. 666, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud).
Saudaraku
Dalam berbagai kesempatan saat wabah virus Corona COVID-19 melanda suatu negeri yang memiliki jumlah umat muslim mayoritas, ada beberapa pemimpin umatnya yang menganjurkan untuk memutus (merenggangkan) shaf dalam sholat berjemaah dengan alasan memutus mata rantai penyebaran virus.
Saudaraku,
Ujian yang diturunkan Allah kepada manusia adalah untuk mengetahui tingkat ketaqwaan hamba kepada Allah, untuk mengikuti segala petunjuk Al Quran dan/As Sunnah, agar mereka mengikuti yang sudah ditentukan bukan untuk mengingkari dan memutuskan sikap sendiri yang tidak memiliki dasar atau tuntunan berdasarkan Al Quran dan As Sunnah.
Walaupun demikian, Allah dalam memberikan ujian kepada hambaNya, sesuai dengan keteguhan imannya yang dapat dilihat dalam Al Quran,
Allah SWT berfirman:
وَلَـنَبْلÙوَنَّكÙمْ Ø¨ÙØ´ÙŽÙŠÙ’ء٠مّÙÙ†ÙŽ الْخَـوْÙ٠وَا لْجÙـوْع٠وَنَقْص٠مّÙÙ†ÙŽ الْاَ مْوَا ل٠وَا لْاَ نْÙÙØ³Ù وَا لثَّمَرٰت٠ۗ ÙˆÙŽØ¨ÙŽØ´Ù‘ÙØ±Ù Ø§Ù„ØµÙ‘Ù°Ø¨ÙØ±Ùيْنَ Û™
"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar," (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 155)
dan juga di dalam ayat lain,
Allah SWT berfirman:
لَا ÙŠÙكَلّÙÙ٠اللّٰه٠نَÙْسًا اÙلَّا ÙˆÙØ³Ù’عَهَا Û— لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ Û— رَبَّنَا لَا ØªÙØ¤ÙŽØ§Ø®Ùذْنَاۤ اÙنْ نَّسÙيْنَاۤ اَوْ اَخْطَأْنَا Ûš رَبَّنَا وَلَا تَØÙ’Ù…Ùلْ عَلَيْنَاۤ Ø§ÙØµÙ’رًا كَمَا ØÙŽÙ…َلْتَهٗ عَلَى الَّذÙيْنَ Ù…Ùنْ قَبْلÙنَا Ûš رَبَّنَا وَلَا ØªÙØÙŽÙ…Ù‘Ùلْنَا مَا لَا طَا قَةَ لَنَا بÙهٖ Ûš وَا عْÙ٠عَنَّا Û— وَا غْÙÙØ±Ù’ لَنَا Û— وَا رْØÙŽÙ…ْنَا Û— اَنْتَ مَوْلٰٮنَا Ùَا Ù†Ù’ØµÙØ±Ù’نَا عَلَى الْقَوْم٠الْكٰÙÙØ±Ùيْنَ
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 286)
Saudaraku
Dalam menghadapi ujian yang diturunkan Allah kepada manusia berupa wabah virus corona covid-19, janganlah berprasangka buruk kepada Allah, karena apabila kita memikiki prasangka buruk maka prasangka buruk itulah yang dikabulkan sesuai Sabda Rasul,
وَعَنْ أَبÙÙŠ Ù‡ÙØ±ÙŽÙŠÙ’رَةَ – رَضÙÙŠÙŽ الله٠عَنْه٠– : أَنَّ رَسÙوْلَ الله٠– صَلَّى الله٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ – ØŒ قَالَ : (( ÙŠÙŽÙ‚Ùوْل٠الله٠تَعَالَى : أَنَا عÙنْدَ ظَنّ٠عَبْدÙÙŠ بÙÙŠ ØŒ وَأَنَا Ù…ÙŽØ¹ÙŽÙ‡Ù Ø¥ÙØ°ÙŽØ§ ذَكَرَنÙÙŠ ØŒ ÙÙŽØ¥Ùنْ ذَكَرَنÙÙŠ ÙÙÙŠ Ù†ÙŽÙْسÙÙ‡Ù ØŒ ذَكَرْتÙÙ‡Ù ÙÙÙŠ Ù†ÙŽÙْسÙÙŠ ØŒ ÙˆÙŽØ¥Ùنْ ذَكَرنÙÙŠ ÙÙÙŠ مَلَأ٠ذَكَرْتÙÙ‡Ù ÙÙÙŠ مَلأ٠خَيْر٠مÙنْهÙمْ )) Ù…ÙØªÙ‘ÙŽÙÙŽÙ‚ÙŒ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di kumpulan yang lebih baik daripada pada itu (kumpulan malaikat).” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 6970 dan Muslim, no. 2675]
Maka dari itu, hentikan prasangka buruk terhadap Allah dan Rasul serta kembalilah kepada tuntunan Allah, dan jangan sekali-kali keluar dari tuntunannya dalam memutus suatu perkara karena Allah telah memutuskan cara menyelesaikan masalah wdalam menghadapi ujian yang diberikan walaupun terdapat perselisihan diantara umat islam, sebagaimana dimaksud dalam Al Quran,
Allah SWT berfirman:
يٰۤـاَيّÙهَا الَّذÙيْنَ اٰمَنÙوْۤا اَطÙيْـعÙوا اللّٰهَ وَاَ Ø·ÙيْـعÙوا الرَّسÙوْلَ وَا٠ولÙÙ‰ الْاَ مْر٠مÙنْكÙمْ Ûš Ùَا٠نْ تَنَا زَعْتÙمْ ÙÙيْ شَيْء٠ÙÙŽØ±ÙØ¯Ù‘Ùوْه٠اÙÙ„ÙŽÙ‰ اللّٰه٠وَا لرَّسÙوْل٠اÙنْ ÙƒÙنْـتÙمْ ØªÙØ¤Ù’Ù…ÙÙ†Ùوْنَ Ø¨ÙØ§ للّٰه٠وَا لْيَـوْم٠الْاٰ Ø®ÙØ±Ù Û— ذٰلÙÙƒÙŽ خَيْرٌ وَّاَØÙ’سَن٠تَأْوÙيْلًا
"Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 59)
Seberapa besarnya kesalahan dan dosa yang pernah diperbuat oleh hambaNya, maka Allah akan mengampuni,
Allah SWT berfirman:
Ù‚Ùلْ ÙŠÙ°Ø¹ÙØ¨ÙŽØ§ دÙÙŠÙŽ الَّذÙيْنَ اَسْرَÙÙوْا عَلٰۤى اَنْÙÙØ³ÙÙ‡Ùمْ لَا تَقْنَطÙوْا Ù…Ùنْ رَّØÙ’مَة٠اللّٰه٠ۗ اÙنَّ اللّٰهَ يَغْÙÙØ±Ù الذّÙÙ†Ùوْبَ جَمÙيْعًا Û— اÙنَّهٗ Ù‡ÙÙˆÙŽ الْغَÙÙوْر٠الرَّØÙيْمÙ
"Katakanlah, Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Az-Zumar 39: Ayat 53)
Semoga bisa mengembalikan taqwa kepada Allah.
Jazakumullah.
Tentang Penulis

Ahmad subagja | Masjid Jami' Al Khoir
| Jl. Siliwangi Raya Sepanjang Jaya Rawalumbu Bekasi Jawa Barat
Masjid Jami' Al Khoir dibangun pada tahun -. Masjid Jami' Al Khoir merupakan kategori Masjid Umum.Masjid Jami' Al Khoir beralamat di Jl. Siliwangi Raya Sepanjang Jaya Rawalumbu Bekasi Jawa Barat .Masjid Jami' Al Khoir memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . Masjid Jami' Al Khoir memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .