Bolehkah Itikaf Diamalkan di Rumah?
Ahmad subagja | Masjid At Taqwa
2023-10-27 00:29:14

Bolehkah Itikaf Diamalkan di Rumah?

Untuk meraih kemuliaan malam Lailatul Qadar, muslim yang hendak mengamalkan itikaf perlu memerhatikan ketentuan pengamalan itikaf yang benar. Salah satunya terkait tempat pengamalan itikaf. Bolehkah itikaf dilakukan di rumah?

Sejatinya, itikaf adalah ibadah yang dicirikan dengan berdiam diri di dalam masjid. Berdiam diri merujuk pada tidak keluar masjid karena sibuk melakukan amalan saat itikaf seperti ibadah wajib dan sunnah.

Secara bahasa, itikaf artinya menetap pada sesuatu dan menahan diri kepadanya baik dalam hal kebaikan atau keburukan. Adapun secara syariat, itikaf berarti menetap di masjid dan tinggal di dalamnya dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Bolehkah Itikaf Diamalkan di Rumah?

Pengamalan itikaf telah dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al Baqarah ayat 187. Allah SWT berfirman,

ثُمَّ أَتِمُّوا۟ ٱلصِّيَامَ إِلَى ٱلَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَٰشِرُوهُنَّ وَأَنتُمْ عَٰكِفُونَ فِى ٱلْمَسَٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ ٱللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ ءَايَٰتِهِۦ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

Artinya: "Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beritikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa."

Selain itu, dalam hadits yang diceritakan Aisyah RA, Nabi Muhammad SAW melakukan itikaf selama 10 hari terakhir bulan Ramadan. Berikut haditsnya,

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ اْلعَشَرَ اْلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ. [رواه مسلم]

Artinya: "Nabi SAW melakukan itikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan itikaf setelah beliau wafat." (HR Muslim)

Perkara yang perlu diperhatikan muslim untuk menjawab kebolehan itikaf di rumah adalah rukun dari pengerjaan itikaf. Rukun itikaf adalah perkara yang harus dipenuhi untuk itikaf.

Sesuai hakikatnya, menurut Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam buku Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq, rukun itikaf adalah berdiam diri di masjid disertai dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Keterangan ini dilandasi oleh dalil yang diterangkan dalam surah Al Baqarah ayat 187,

... وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عٰكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ ...

Artinya: "Jangan campuri mereka ketika kamu (dalam keadaan) beriktikaf di masjid. Itulah batas-batas (ketentuan) Allah. Maka, janganlah kamu mendekatinya,"

Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi berpendapat, dalil tersebut menjadi penjelas bahwa masjid menjadi syarat sah pengamalan itikaf pula. Dalil di atas, menurutnya, menunjukkan itikaf hanya dapat dilakukan di masjid karena larangan dalam ayat tersebut hanya mengacu pada pengamalan di masjid.

"Jika tidak ada perbuatan menetap di masjid, atau tidak ada niat taat karena Allah, maka itikaf itu tidak sah," demikian keterangannya.

Senada dengan itu, imam besar empat mazhab juga sepakat bila masjid menjadi tempat yang sah untuk pelaksanaan itikaf. Artinya, amalan itikaf yang dilakukan di rumah tidak memenuhi syarat sah dan rukunnya.

"Tidak sah pelaksanaan itikaf yang dilakukan di rumahnya atau di tempat lain selain masjid," tulis Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi dalam buku Fikih Empat Madzhab Jilid 2.

Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi menggarisbawahi, tidak semua masjid dapat digunakan untuk melaksanakan itikaf. Sebab, masjid yang digunakan itikaf harus memenuhi beberapa syarat tertentu berdasarkan masing-masing mazhab.

Salah satunya, mazhab Syafi'i dalam Al Hawi Al Kabir dan Al Majmu' meyakini, selama masjid yang digunakan untuk itikaf adalah masjid yang diwakafkan maka hukum itikaf tetap sah. Keabsahan ini juga tetap berlaku bagi pria maupun wanita meskipun masjid tersebut tidak digunakan untuk salat Jumat atau tidak untuk masyarakat umum.

Untuk meraih kemuliaan malam Lailatul Qadar, muslim yang hendak mengamalkan itikaf perlu memerhatikan ketentuan pengamalan itikaf yang benar. Salah satunya terkait tempat pengamalan itikaf. Bolehkah itikaf dilakukan di rumah?

Sejatinya, itikaf adalah ibadah yang dicirikan dengan berdiam diri di dalam masjid. Berdiam diri merujuk pada tidak keluar masjid karena sibuk melakukan amalan saat itikaf seperti ibadah wajib dan sunnah.

Secara bahasa, itikaf artinya menetap pada sesuatu dan menahan diri kepadanya baik dalam hal kebaikan atau keburukan. Adapun secara syariat, itikaf berarti menetap di masjid dan tinggal di dalamnya dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Bolehkah Itikaf Diamalkan di Rumah?

Gambar Ilustrasi Bolehkah Itikaf Diamalkan di Rumah?

Bolehkah Itikaf Diamalkan di Rumah?

Pengamalan itikaf telah dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al Baqarah ayat 187. Allah SWT berfirman,

ثُمَّ أَتِمُّوا۟ ٱلصِّيَامَ إِلَى ٱلَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَٰشِرُوهُنَّ وَأَنتُمْ عَٰكِفُونَ فِى ٱلْمَسَٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ ٱللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ ءَايَٰتِهِۦ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

Artinya: "Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beritikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa."

Selain itu, dalam hadits yang diceritakan Aisyah RA, Nabi Muhammad SAW melakukan itikaf selama 10 hari terakhir bulan Ramadan. Berikut haditsnya,

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ اْلعَشَرَ اْلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ. [رواه مسلم]

Artinya: "Nabi SAW melakukan itikaf pada hari kesepuluh terakhir dari bulan Ramadan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan itikaf setelah beliau wafat." (HR Muslim)

Perkara yang perlu diperhatikan muslim untuk menjawab kebolehan itikaf di rumah adalah rukun dari pengerjaan itikaf. Rukun itikaf adalah perkara yang harus dipenuhi untuk itikaf.

Sesuai hakikatnya, menurut Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam buku Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq, rukun itikaf adalah berdiam diri di masjid disertai dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Keterangan ini dilandasi oleh dalil yang diterangkan dalam surah Al Baqarah ayat 187,

... وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عٰكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ ...

Artinya: "Jangan campuri mereka ketika kamu (dalam keadaan) beriktikaf di masjid. Itulah batas-batas (ketentuan) Allah. Maka, janganlah kamu mendekatinya,"

Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi berpendapat, dalil tersebut menjadi penjelas bahwa masjid menjadi syarat sah pengamalan itikaf pula. Dalil di atas, menurutnya, menunjukkan itikaf hanya dapat dilakukan di masjid karena larangan dalam ayat tersebut hanya mengacu pada pengamalan di masjid.

"Jika tidak ada perbuatan menetap di masjid, atau tidak ada niat taat karena Allah, maka itikaf itu tidak sah," demikian keterangannya.

Senada dengan itu, imam besar empat mazhab juga sepakat bila masjid menjadi tempat yang sah untuk pelaksanaan itikaf. Artinya, amalan itikaf yang dilakukan di rumah tidak memenuhi syarat sah dan rukunnya.

"Tidak sah pelaksanaan itikaf yang dilakukan di rumahnya atau di tempat lain selain masjid," tulis Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi dalam buku Fikih Empat Madzhab Jilid 2.

Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi menggarisbawahi, tidak semua masjid dapat digunakan untuk melaksanakan itikaf. Sebab, masjid yang digunakan itikaf harus memenuhi beberapa syarat tertentu berdasarkan masing-masing mazhab.

Salah satunya, mazhab Syafi'i dalam Al Hawi Al Kabir dan Al Majmu' meyakini, selama masjid yang digunakan untuk itikaf adalah masjid yang diwakafkan maka hukum itikaf tetap sah. Keabsahan ini juga tetap berlaku bagi pria maupun wanita meskipun masjid tersebut tidak digunakan untuk salat Jumat atau tidak untuk masyarakat umum.

Tentang Penulis
 Ahmad subagja  | Masjid At Taqwa

Ahmad subagja | Masjid At Taqwa

| Citra Raya, Tangerang

At Taqwa dibangun pada tahun -. At Taqwa merupakan kategori Masjid Raya. At Taqwa beralamat di Citra Raya, Tangerang . At Taqwa memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . At Taqwa memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .