Informasi Masjid, Mushola dan Pondok Pesantren di KAB. GORONTALO UTARA

Temukan Masjid Raya, Masjid Agung, Masjid Besar, Masjid Jami, Masjid Umum, Masjid Bersejarah, Masjid Kampus/Sekolah, Masjid Perumahan, Masjid di Mall/Pasar, Masjid Pesantren, Masjid Kantor, Mushola, Pondok Pesantren di KAB. GORONTALO UTARA

Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (Agama) Allah dan janganlah kamu bercerai berai

Qs Ali Imran : 103

Tentang KAB. GORONTALO UTARA

Kabupaten Gorontalo Utara adalah sebuah kabupaten di Provinsi Gorontalo, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kwandang. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2007 pada tanggal 2 Januari 2007. Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran ketiga (2007) Kabupaten Gorontalo. Kabupaten Gorontalo Utara terdiri atas 11 kecamatan, dan 123 desa dengan jumlah penduduk 131.338 jiwa pada pertengahan tahun 2024, serta luas 1.703,06 km², sehingga tingkat kepadatan penduduknya adalah 77 jiwa/km².

Kabupaten Gorontalo Utara terdiri dari 11 kecamatan dan 123 desa. Pada tahun 2017, Luas wilayahnya mencapai 1.676,15 km² dan jumlah penduduk 124.202 jiwa dengan sebaran penduduk 74 jiwa/km².

Jumlah penduduk Kabupaten Gorontalo Utara pada pertengahan tahun 2024 tercatat sebanyak 132.412 jiwa, terdiri atas 67.504 laki-laki dan 64.908 perempuan. Rasio jenis kelamin sebesar 104 menunjukkan bahwa terdapat 104 laki-laki untuk setiap 100 perempuan. Jumlah rumah tangga mencapai 34.346, sehingga rata-rata anggota rumah tangga sebanyak 3,86 orang. Sebaran penduduk tidak merata antar kecamatan, dengan Kecamatan Kwandang sebagai wilayah dengan jumlah penduduk tertinggi sebanyak 25.274 jiwa, sedangkan Kecamatan Tomilito memiliki jumlah terendah yaitu 6.960 jiwa. Distribusi umur penduduk memperlihatkan dominasi kelompok usia produktif (15–64 tahun) sebesar 64,74 persen, sementara usia muda (0–14 tahun) sebesar 30,39 persen, dan lansia (65 tahun ke atas) sebesar 4,87 persen. Jumlah penduduk berstatus kawin sebanyak 74.792 jiwa, belum kawin 44.354 jiwa, cerai hidup 1.511 jiwa, dan cerai mati 11.755 jiwa. Tingkat migrasi masuk tercatat sebanyak 2.106 orang, sedangkan migrasi keluar sebanyak 1.275 orang.

Jumlah angkatan kerja di Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2024 mencapai 61.544 orang, terdiri atas 58.572 orang yang bekerja dan 2.972 pengangguran terbuka. Tingkat partisipasi angkatan kerja sebesar 69,42 persen, sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) berada pada angka 4,83 persen. Pekerja penuh waktu mencapai 48.381 orang, pekerja paruh waktu 8.869 orang, dan setengah penganggur sebanyak 1.322 orang. Sebagian besar penduduk bekerja di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebanyak 39.293 orang. Sektor perdagangan besar dan eceran termasuk reparasi mobil dan sepeda motor menyerap 4.615 orang. Sektor konstruksi.com">Konstruksi menyerap 2.622 orang, sedangkan sektor administrasi pemerintahan dan jaminan sosial wajib menyerap 2.494 orang. Jumlah penduduk yang bekerja di sektor industri pengolahan mencapai 1.130 orang, sedangkan sektor transportasi dan pergudangan menyerap 1.266 orang. Berdasarkan agama, penduduk Kabupaten Gorontalo Utara terdiri atas 128.451 pemeluk Islam, 1.942 pemeluk Kristen Protestan, 1.649 pemeluk Katolik, 145 pemeluk Hindu, 32 pemeluk Buddha, dan 193 penganut kepercayaan lainnya. Terdapat 200 masjid, 101 musala, 21 gereja Protestan, 3 gereja Katolik, dan 1 pura yang digunakan sebagai tempat ibadah utama di wilayah ini.

Jumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2024 terdiri atas 2 rumah sakit, 11 puskesmas, 6 puskesmas pembantu, 1 rumah bersalin, 6 klinik, 2 laboratorium kesehatan, serta 67 posyandu yang tersebar di seluruh kecamatan. Rumah sakit tersebut adalah RSUD Zainal Umar Sadiki dan RS Ainun Habibie, dengan kapasitas tempat tidur rawat inap masing-masing 120 dan 100 unit. Puskesmas yang beroperasi tersebar di lokasi strategis kecamatan, rata-rata melayani 5.000–12.000 jiwa per unit. Jumlah tenaga medis terdiri dari 36 dokter umum, 3 dokter gigi, 13 dokter spesialis, 1 apoteker, serta 218 perawat dan bidan. Tenaga kesehatan lain yang tercatat antara lain 6 analis kesehatan, 4 sanitarian, dan 8 tenaga gizi. Rasio dokter terhadap jumlah penduduk berada pada angka 1:7.402, lebih tinggi dibanding standar ideal WHO. Pelayanan imunisasi dasar lengkap pada bayi usia 0–11 bulan mencapai 3.021 anak dari total target 3.104 bayi. Cakupan imunisasi DPT-HB-Hib sebanyak 2.964 anak, imunisasi polio 2.927 anak, imunisasi campak rubella (MR) dosis pertama 2.945 anak. Program imunisasi tambahan seperti BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) dijalankan di 78 sekolah dasar.

Program kesehatan ibu dan anak dijalankan melalui Posyandu dan fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Jumlah ibu hamil tahun 2024 sebanyak 3.311 orang, dengan 2.950 di antaranya menjalani pemeriksaan kehamilan minimal empat kali selama masa gestasi. Persalinan di fasilitas kesehatan dicatat sebanyak 2.857 kasus atau sekitar 86,3 persen dari total perkiraan kelahiran, sisanya ditangani oleh tenaga nonfasilitas dengan pemantauan bidan desa. Jumlah peserta KB aktif sebanyak 8.728 pasangan usia subur, didominasi oleh metode suntik dan pil, sementara peserta KB baru sebanyak 1.451. Kasus stunting berdasarkan penimbangan balita sebanyak 1.253 anak, dari total 10.236 balita, dengan prevalensi tertinggi berada di Kecamatan Sumalata. Jaminan kesehatan mencakup 117.301 jiwa atau sekitar 92 persen dari jumlah penduduk, melalui program JKN, baik peserta PBI maupun non-PBI. Total kunjungan rawat jalan ke seluruh fasilitas kesehatan mencapai 129.315 kasus, sedangkan jumlah pasien rawat inap di dua rumah sakit utama mencapai 5.784 kasus. Kasus tertinggi penyakit tidak menular yaitu hipertensi sebanyak 12.093 kasus, diikuti dengan diabetes mellitus sebanyak 2.271 kasus. Sementara itu, penyakit menular yang dominan adalah ISPA sebanyak 18.982 kasus, diare sebanyak 4.512 kasus, dan tuberkulosis sebanyak 238 kasus.

Jumlah satuan pendidikan di Kabupaten Gorontalo Utara tahun ajaran 2023/2024 terdiri atas 131 Sekolah Dasar, 44 Sekolah Menengah Pertama, 10 Sekolah Menengah Atas, dan 6 Sekolah Menengah Kejuruan. Sekolah Dasar memiliki 1.000 ruang kelas, 1.009 guru, dan 15.690 murid. Sekolah Menengah Pertama memiliki 343 ruang kelas, 500 guru, dan 6.264 murid. Sekolah Menengah Atas memiliki 130 ruang kelas, 178 guru, dan 2.710 murid, sedangkan Sekolah Menengah Kejuruan memiliki 80 ruang kelas, 148 guru, dan 1.247 murid. Pendidikan luar biasa difasilitasi melalui 1 Sekolah Luar Biasa yang memiliki 7 guru dan 43 siswa. Jenjang pendidikan anak usia dini terdiri dari 94 TK dan 7 Kelompok Bermain. TK memiliki 376 guru dan 2.390 murid, sedangkan Kelompok Bermain memiliki 9 guru dan 113 murid. Jumlah madrasah di seluruh jenjang mencapai 40 unit, terdiri atas 28 Madrasah Ibtidaiyah, 8 Madrasah Tsanawiyah, dan 4 Madrasah Aliyah. Total siswa madrasah mencapai 4.253 siswa, dengan rincian 2.270 di MI, 1.283 di MTs, dan 700 di MA. Jumlah guru madrasah secara keseluruhan berjumlah 463 orang. Seluruh pendidikan non-formal dikelola melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang tersebar di beberapa kecamatan dengan jenis layanan pendidikan kesetaraan seperti Paket A, B, dan C.

Angka Partisipasi Murni (APM) jenjang Sekolah Dasar di Kabupaten Gorontalo Utara mencapai 98,60 persen dan Angka Partisipasi Kasar (APK) sebesar 107,42 persen. Jenjang SMP mencatat APM sebesar 85,70 persen dan APK sebesar 95,36 persen. Jenjang SMA/SMK memiliki APM sebesar 68,30 persen dan APK sebesar 86,11 persen. Jumlah lulusan Sekolah Dasar sebanyak 2.821 orang, lulusan SMP sebanyak 1.973 orang, dan lulusan SMA sebanyak 958 orang. Lulusan SMK tercatat sebanyak 417 orang. Angka Melek Aksara penduduk usia 15 tahun ke atas mencapai 98,63 persen. Tidak terdapat perguruan tinggi negeri maupun swasta di wilayah administrasi Kabupaten Gorontalo Utara. Mahasiswa asal wilayah ini tersebar di berbagai perguruan tinggi di luar daerah, dengan bantuan program beasiswa daerah serta koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo. Pendidikan vokasi belum tersedia dalam bentuk kampus mandiri, tetapi pelatihan keterampilan kerja berbasis sektor dilakukan secara terbatas melalui Balai Latihan Kerja yang bekerja sama dengan dinas terkait tingkat provinsi.

Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Gorontalo Utara pada tahun 2024 tercatat sebanyak 23,26 ribu jiwa, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 23,67 ribu jiwa. Persentase penduduk miskin berada pada angka 16,58 persen, menurun dari 17,06 persen pada tahun 2023. Garis kemiskinan mengalami kenaikan menjadi Rp462.451 per kapita per bulan dari sebelumnya Rp432.398. Indeks Kedalaman Kemiskinan tercatat sebesar 2,197 dan Indeks Keparahan Kemiskinan sebesar 0,624, keduanya turun dari tahun sebelumnya masing-masing sebesar 2,536 dan 0,731. Jumlah rumah tangga penerima bantuan sosial berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebanyak 12.517 rumah tangga untuk Program Keluarga Harapan (PKH), 22.486 rumah tangga untuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan 37.947 rumah tangga untuk Program Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK). Seluruh bantuan ini dikelola oleh Dinas Sosial Kabupaten Gorontalo Utara dengan pembaruan data secara periodik bekerja sama dengan pemerintah desa dan kelurahan. Sebaran rumah tangga penerima PKH terbanyak berada di Kecamatan Kwandang dan Tomilito, sementara jumlah penerima PBI-JK relatif merata di seluruh wilayah kecamatan.

Fasilitas kesejahteraan sosial di Kabupaten Gorontalo Utara meliputi lembaga pelayanan sosial formal dan non-formal untuk mendukung kelompok rentan dan masyarakat berisiko. Jumlah Panti Sosial di daerah ini terdiri atas satu unit Panti Anak dan satu unit Panti Lansia dengan kapasitas terbatas, masing-masing mengelola 34 dan 28 orang binaan. Pemerintah daerah melalui Dinas Sosial juga mengelola satu Balai Rehabilitasi Sosial yang melayani penyandang disabilitas, pecandu yang telah pulih, serta masyarakat dengan kebutuhan intervensi sosial lainnya. Jumlah penyandang disabilitas terdata sebanyak 614 orang, terdiri dari disabilitas fisik, sensorik, intelektual, dan ganda. Program pemberdayaan sosial dilaksanakan melalui pelatihan keterampilan kerja dan pemberian alat bantu untuk mobilitas. Pemerintah mendukung keberadaan 123 karang taruna aktif di desa dan kelurahan dengan kegiatan pengembangan usaha, pelatihan kewirausahaan, dan fasilitasi kegiatan sosial kepemudaan. Program Kampung Siaga Bencana telah diaktifkan di beberapa wilayah pesisir serta daerah rawan banjir untuk memperkuat ketahanan sosial masyarakat dalam menghadapi risiko bencana berbasis komunitas. Aktivitas kepemudaan dan kepramukaan dikelola oleh Dinas Pemuda dan Olahraga bekerja sama dengan Kwartir Cabang Pramuka, yang mencatat partisipasi sebanyak 9.742 anggota aktif di seluruh jenjang gugus depan.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Gorontalo Utara atas dasar harga berlaku tahun 2024 mencapai Rp6.259.651,70 juta. Struktur PDRB berdasarkan lapangan usaha menunjukkan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan memiliki kontribusi tertinggi dengan nilai Rp2.926.418,29 juta atau 46,74 persen. Sektor konstruksi.com">Konstruksi berada pada posisi kedua dengan nilai Rp935.143,38 juta atau 14,94 persen. Perdagangan besar dan eceran termasuk reparasi mobil dan sepeda motor menyumbang Rp434.939,85 juta atau 6,95 persen. Industri pengolahan tercatat sebesar Rp123.544,39 juta atau 1,97 persen. Sektor transportasi dan pergudangan memberikan nilai sebesar Rp326.215,57 juta atau 5,21 persen. Akomodasi dan makan minum mencatat angka Rp54.425,13 juta atau 0,87 persen. Sektor informasi dan komunikasi menyumbang Rp97.151,03 juta atau 1,55 persen. Sektor jasa keuangan dan asuransi menyumbang Rp54.616,36 juta atau 0,87 persen. Kegiatan pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib menghasilkan Rp865.476,57 juta atau 13,83 persen. Berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan 2010, pertumbuhan ekonomi tahun 2024 tercatat sebesar 4,42 persen. Distribusi pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 13,36 persen, disusul sektor transportasi dan pergudangan sebesar 9,60 persen.

Data industri kecil dan menengah tahun 2024 terdiri dari 408 unit industri rumah tangga, 14 unit industri kecil, dan 5 unit industri menengah. Jenis usaha yang paling banyak dijalankan adalah produksi makanan ringan dan hasil olahan pertanian lokal. Sentra UMKM yang tersebar di kecamatan Anggrek, Atinggola, dan Kwandang menjadi pusat kegiatan ekonomi berbasis masyarakat. Usaha mikro mendominasi komposisi pelaku usaha di daerah ini dengan jumlah terbesar berada di sektor perdagangan dan jasa makanan. Sektor perdagangan besar dan eceran mencatat kenaikan dalam jumlah izin usaha selama tahun 2024, tetapi data angka pastinya tidak ditampilkan secara agregat dalam dokumen. Volume ekspor melalui Pelabuhan Anggrek terdiri dari hasil pertanian dan perikanan dengan tujuan utama negara-negara Asia Tenggara. Nilai ekspor tidak disebutkan secara eksplisit. Perdagangan antar pulau mencakup hasil panen jagung, kelapa, dan ikan segar dengan tujuan utama Kota Gorontalo dan wilayah Sulawesi Utara. Inflasi tahunan yang tercatat oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo menunjukkan angka sebesar 3,21 persen untuk wilayah provinsi, sementara angka khusus untuk Kabupaten Gorontalo Utara tidak tersedia secara spesifik dalam dokumen. Namun, perkembangan harga rata-rata komoditas utama seperti beras, cabai, dan ikan tongkol menunjukkan tren naik sepanjang semester kedua tahun 2024.

Produksi tanaman pangan di Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2024 didominasi oleh padi dan jagung sebagai komoditas utama. Luas panen padi sawah mencapai 2.500 hektar dengan total produksi 11.250 ton gabah kering giling, sementara padi ladang tercatat memiliki luas panen 634 hektar dengan produksi 2.469 ton. Jagung menjadi tanaman dengan produksi tertinggi, yaitu sebesar 221.661 ton yang diperoleh dari luas panen 32.077 hektar. Kedelai dipanen pada 16 hektar dengan hasil 23 ton, kacang tanah diproduksi sebesar 153 ton dari 142 hektar, dan ubi kayu sebanyak 24.750 ton dari 1.500 hektar. Tanaman hortikultura terdiri dari beberapa jenis sayuran dan buah-buahan, di antaranya cabai besar sebanyak 347 ton dari 34 hektar, bawang merah sebesar 245 ton dari 40 hektar, dan tomat sebesar 563 ton dari 53 hektar. Komoditas buah-buahan seperti durian tercatat sebanyak 327 ton, pisang 1.556 ton, pepaya 88 ton, dan mangga 394 ton. Tanaman obat keluarga dan biofarmaka seperti jahe tercatat memiliki produksi sebesar 21 ton dari 3 hektar lahan. Luas lahan sawah irigasi teknis seluas 1.275 hektar, setengah teknis seluas 1.025 hektar, dan tadah hujan seluas 1.008 hektar. Teknologi pertanian masih mengandalkan sistem konvensional dengan sebagian besar petani menggunakan tenaga kerja manual. Jumlah rumah tangga usaha pertanian tanaman pangan sebanyak 14.556 rumah tangga, tersebar di seluruh kecamatan, dengan konsentrasi tertinggi di Kecamatan Kwandang dan Anggrek.

Sektor perkebunan di Kabupaten Gorontalo Utara mencakup komoditas kelapa, cengkeh, kakao, kopi, kemiri, pala, dan pinang. Tanaman kelapa memiliki luas areal 9.243 hektar dengan produksi 6.746 ton. Cengkeh tercatat seluas 3.254 hektar dan menghasilkan 1.716 ton bunga cengkeh. Kakao memiliki luas 1.829 hektar dengan hasil produksi 944 ton biji kering. Tanaman kopi robusta dibudidayakan pada lahan seluas 125 hektar dengan produksi 46 ton, sedangkan kopi arabika pada lahan 36 hektar menghasilkan 15 ton. Pala mencakup 89 hektar dengan produksi 39 ton, dan kemiri sebanyak 227 ton dari 289 hektar lahan. Tanaman pinang dibudidayakan pada 183 hektar dan menghasilkan 125 ton biji pinang kering. Sektor peternakan mencatat populasi sapi potong sebanyak 10.636 ekor, kerbau 448 ekor, kambing 3.716 ekor, dan babi 9.647 ekor. Unggas yang tercatat meliputi ayam kampung 148.602 ekor, ayam pedaging 132.401 ekor, ayam petelur 40.015 ekor, serta itik 8.106 ekor. Produksi susu segar tidak tersedia, namun konsumsi daging lokal disuplai dari rumah potong hewan di kecamatan-kecamatan. Sektor perikanan terdiri atas perikanan laut dan perikanan budidaya. Produksi perikanan tangkap di laut mencapai 21.894 ton, sedangkan budidaya perairan menghasilkan 2.406 ton yang berasal dari tambak, kolam, dan keramba. Jumlah nelayan sebanyak 3.095 orang, sedangkan pembudidaya ikan mencapai 1.205 orang. Armada perikanan terdiri atas 2 kapal motor ukuran besar, 258 kapal motor kecil, dan 486 perahu tanpa motor. Kecamatan Kwandang dan Gentuma Raya menjadi wilayah sentra perikanan laut, sedangkan Kecamatan Tolinggula mendominasi budidaya air tawar.

Jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2024 tercatat sebanyak 22.361 orang, terdiri atas 22.351 wisatawan nusantara dan 10 wisatawan mancanegara. Angka ini menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan tahun 2023 dengan total kunjungan sebesar 34.191 orang. Penurunan juga terjadi jika dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencatatkan 27.323 wisatawan. Kunjungan terbanyak berasal dari wisatawan domestik yang mengakses objek wisata unggulan seperti Pantai Minanga, Pantai Dunu, Pantai Botutonuo, dan kawasan wisata bahari di perairan Teluk Tomini. Pantai Botutonuo dikenal dengan pasir putihnya yang landai, sementara Pantai Minanga sering menjadi lokasi kegiatan kemah dan pelatihan berbasis alam. Pantai Dunu ramai pada musim liburan sekolah dan hari raya, karena letaknya berdekatan dengan pemukiman warga serta akses jalan yang cukup memadai. Selain wisata pantai, terdapat beberapa air terjun dan kawasan perbukitan yang dijadikan objek wisata alam terbuka meskipun masih minim fasilitas. Wisata budaya dan religi juga tercatat dalam daftar destinasi yang dikembangkan oleh pemerintah kabupaten, termasuk situs sejarah Islam lokal dan pusat tradisi suku Gorontalo di wilayah perbukitan Kwandang.

Fasilitas akomodasi pariwisata di Kabupaten Gorontalo Utara pada tahun 2024 terdiri atas 14 hotel dan penginapan, semuanya berstatus melati tanpa klasifikasi bintang. Jumlah kamar tersedia sebanyak 208 unit dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 364 unit. Tenaga kerja yang terserap dalam sektor penyediaan akomodasi dan makan minum tercatat sebanyak 198 orang, tersebar di unit-unit usaha penginapan kecil serta rumah makan lokal yang melayani kebutuhan wisatawan dan masyarakat umum. Retribusi sektor pariwisata daerah tercatat sebesar Rp7.425.000 sepanjang tahun 2024, yang diperoleh dari karcis masuk lokasi wisata serta izin pemanfaatan ruang wisata tertentu. Retribusi ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp10.050.000. Penurunan pendapatan seiring dengan menurunnya jumlah kunjungan wisatawan sepanjang tahun 2024. Pemerintah daerah melalui Dinas Pariwisata menyelenggarakan sejumlah event lokal seperti Festival Minanga dan Pameran Ekonomi Kreatif di kawasan Pantai Monano, dengan tujuan menarik wisatawan domestik dan memperkenalkan potensi kerajinan serta kuliner khas Gorontalo Utara. Namun, belum terdapat maskapai atau agen perjalanan besar yang beroperasi secara permanen di kabupaten ini, sehingga akses wisatawan masih mengandalkan jalur darat dari pusat Provinsi Gorontalo menuju lokasi-lokasi wisata.

Artikel bertopik geografi atau tempat Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Berita dari Masjid

Artikel pilihan untuk peningkatan pengetahuan dan berbagi dari seluruh masjid di Indonesia.