Informasi Masjid dan Mushola di KAB. LAMANDAU

Temukan Masjid Raya, Masjid Agung, Masjid Besar, Masjid Jami, Masjid Umum, Masjid Bersejarah, Masjid Kampus/Sekolah, Masjid Perumahan, Masjid di Mall/Pasar, Masjid Pesantren, Masjid Kantor, Mushola di KAB. LAMANDAU

Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (Agama) Allah dan janganlah kamu bercerai berai

Qs Ali Imran : 103

Tentang KAB. LAMANDAU

Koordinat: .mw-parser-output .geo-default,.mw-parser-output .geo-dms,.mw-parser-output .geo-dec{display:inline}.mw-parser-output .geo-nondefault,.mw-parser-output .geo-multi-punct{display:none}.mw-parser-output .longitude,.mw-parser-output .latitude{white-space:nowrap}2°11′4.06″S 111°25′44.18″E / 2.1844611°S 111.4289389°E / -2.1844611; 111.4289389

Kabupaten Lamandau adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Nanga Bulik. Kabupaten Lamandau memiliki luas wilayah 6.414,00 km² dan berpenduduk sebanyak 62.776 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010) dan bertambah menjadi 104.387 jiwa pada tahun 2022.

Lamandau merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Kotawaringin Barat, berdasarkan Undang-Undang nomor 5 Tahun 2002, yang di resmikan pada tanggal 4 Agustus 2002 dengan ibu kota Nanga Bulik. Kabupaten ini merupakan satu-satunya kabupaten pemekaran yang berawal dari sebuah kecamatan atau tidak melalui perubahan status Kabupaten Administratif.

Kabupaten Lamandau sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Kotawaringin Barat, pada tanggal 10 April 2003 dikeluarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 2003 tentang Pengukuhan/Pemekaran 8 Kabupaten, maka Kabupaten Kotawaringin Barat dimekarkan dan ditambahkan dengan Lamandau dan Sukamara.

Secara geografis Kabupaten Lamandau yang meliputi tiga kecamatan terletak pada 1°9' - 3°36' Lintang Selatan dan 110°25' - 112°50' Bujur Timur.

Kabupaten Lamandau memiliki luas wilayah sebesar 6.414,00 km² yang terbagi menjadi 8 wilayah Kecamatan, 3 Kelurahan dan 79 Desa.

Keadaan topografi Kabupaten Lamandau terdiri dari rawa, dataran rendah, dataran tinggi dan perbukitan, juga dialiri oleh sungai-sungai besar maupun kecil yang menjadi urat nadi perekonomian di daerah ini. Kondisi fisik permukaan wilayah sebagian besar berupa dataran yang relatif bergelombang dengan transisi antara 0 – 25 %. Kondisi ini merupakan bentukan dari perbukitan yang banyak dijumpai pada wilayah sebelah barat, sedangkan cekungan dapat ditemukan pada daerah yang masih berupa rawa.

Di bawah permukaan tanah antara kedalaman 10–15 m terdapat kandungan air tanah yang sementara ini digunakan sebagai salah satu sumber air penduduk di samping air permukaan yang ada yaitu sungai. Sedangkan untuk air tanah dalam (>30 m) belum diketahui secara pasti sampai adanya penelitian lanjutan yang lebih detail. Salah satu aliran permukaan (sungai) terbesar yang melalui wilayah kabupaten Lamandau adalah sungai Lamandau dengan beberapa cabang yang membentuk anak sungai yang berada di sekitar kota antara lain sungai Bulik, sungai Samaliba, sungai Sebelimbingan, sungai Dawak dan lain-lain. Sungai Lamandau beserta anak-anak sungainya selain berfungsi untuk menunjang kehidupan sehari-hari dari penduduk di sekitarnya juga berfungsi sebagai jalur transportasi. Ketika curah hujan turun dengan intensitas tinggi memberikan potensi luapan air di DAS di kabupaten Lamandau yang mengakibatkan tergenangnya pemukiman warga dan bangunan akses publik.

Wilayah Kabupaten Lamandau beriklim hutan hujan tropis (Af) dengan curah hujan yang cenderung tinggi sepanjang tahun. Suhu udara di wilayah ini cenderung tetap pada rentang 23°–34° C dengan tingkat kelembapan relatif berkisar antara 70%–90%.

Wisata Lamandau memiliki berbagai macam wisata diantaranya: Wisata Alam (Sungai Lamandau, Bukit Lubang Kilat, Riam Sungai Delang, Air Terjun Silikan Garung, Silingan 33, Silingan Tambai, Bukit Kubau, Sungai Setongah, dan Bukit Sebayan). Wisata Budaya (Rumah Panjang, Ritual Adat Penyambutan Tamu , Desa Wisata Penyombaan , dan Ritual Adat Kobat Tongan). Wisata Festival (Babukung, Balayah Lanting, dan Babantan Laman). Agrowisata ( Zazazizul Farm , Taman Bunga Celosia dan Penangkaran Rusa endemik Lamandau)

Bupati dan wakil bupati Lamandau periode 2018-2023 dijabat oleh Hendra Lesmana sebagai bupati dan Riko Porwanto sebagai wakil bupati. Mereka adalah pemenang pada pemilihan umum bupati Lamandau 2018. Selanjutnya, penjabat bupati diberikan kepada Lilis Suriani. Lilis dilantik oleh gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, pada 25 September 2023.

Kabupaten Lamandau terdiri dari 8 kecamatan, 3 kelurahan, dan 85 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 77.251 jiwa dengan luas wilayah 6.414,00 km² dan sebaran penduduk 12 jiwa/km².

Secara geografis, kabupaten Lamandau berbatasan langsung dengan Provinsi Kalimantan Barat, tepatnya dengan Kabupaten Ketapang. Motto kabupaten Lamandau yakni bahaum bakuba yang artinya selalu bermusyawarah atau bermufakat tidak membedakan agama, suku, warna kulit dan golongan. Keragaman suku dan agama menjadi bagian utama di Lamandau. Suku Dayak memiliki pengaruh budaya yang kuat di Lamandau sebagai suku asli. Suku Banjar, Jawa, dan suku lainnya juga menjadi bagian dari keberagaman suku di kabupaten Lamandau.

Babukung, sebuah acara penghiburan atas meninggal orang Dayak Torun. Upacara Bubukung sudah lama diadakan oleh penganut Kaharingan. Saat ini, Kaharingan sudah menjadi bagian dari agama Hindu. Kemudian, acara Babukung dijadikan sebagai sebuah festival yakni Festival Babukung, yang digelar setiap tahun. Festival diadakan sebagai bagian dari pelestarian budaya dan kepercayaan yang ada di kabupaten Lamandau, dan juga sebagai promosi budaya Lamandau. Babukung akan mengenakan kostum dan bertopeng, dengan bentuk binatang tertentu, dan ini disebut Luha. Pada tahun 2023, festival ini digelar pada 9 Agustus 2023.

Penduduk Kabupaten Lamandau tahun 2010 berjumlah 62.776 jiwa yang terdiri dari 17.554 Kepala Keluarga, dengan kepadatan penduduk 8 jiwa/km². Sementara pada tahun 2022 penduduk Lamandau bertambah menjadi 104.387 jiwa.

Dalam hal keagamaan, penduduk Lamandau menganut agama yang beragam dengan mayoritas beragama Islam. Data Badan Pusat Statistik tahun 2023 mencatat penduduk kabupaten Lamandau yang menganut agama Islam sebanyak 58,22%. Kemudian penduduk yang menganut agama Kekristenan sebanyak 38,70%, dengan rincian Protestan sebanyak 22,90%, dan Katolik sebanyak 15,80%. Yang menganut agama Hindu sebanyak 3,02%, dan sebagian kecil beragama Buddha sebanyak 0,06%. Sementara untuk sarana rumah ibadah, terdapat 69 masjid, 148 mushola, 121 gereja Protestan, 45 gereja Katolik, dan 14 pura.

Artikel bertopik geografi atau tempat Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Berita dari Masjid

Artikel pilihan untuk peningkatan pengetahuan dan berbagi dari seluruh masjid di Indonesia.