Informasi Masjid, Mushola dan Pondok Pesantren di KAB. LOMBOK UTARA

Temukan Masjid Raya, Masjid Agung, Masjid Besar, Masjid Jami, Masjid Umum, Masjid Bersejarah, Masjid Kampus/Sekolah, Masjid Perumahan, Masjid di Mall/Pasar, Masjid Pesantren, Masjid Kantor, Mushola, Pondok Pesantren di KAB. LOMBOK UTARA

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati.

Qs. Ali imran : 139

Pondok Pesantren di KAB. LOMBOK UTARA

Tentang KAB. LOMBOK UTARA

Kabupaten Lombok Utara adalah kabupaten di bagian utara Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2008 yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Lombok Barat. Kabupaten dengan semboyan tioq, tata, tunaq ini merupakan kabupaten termuda di NTB yang memiliki luas 776,25 km², dan secara geografis berada di Kaki Utara Gunung Rinjani. Daerah ini memiliki sejumlah objek Wisata yang cukup terkenal di mancanegara, seperti tiga gili (Gili Air, Gili Meno, Gili Trawangan), Air Terjun Sendang Gila (Desa Senaru, Bayan), serta keindahan Danau Segara Anak yang ada di Lereng Gunung Rinjani.

Lombok Utara terbagi oleh daerah pegunungan, gugusan pegunungan yang membentang dari Kecamatan Bayan sampai Pemenang. Gugusan pegunungan ini merupakan sumber air sungai yang mengalir ke wilayah-wilayah daratan dan bermuara di sepanjang pesisir pantai. Letak Lombok Utara strategis karena terletak pada daerah tujuan pariwisata sedangkan jalur perhubungan laut dengan Selat Lombok sebagai jalur perhubungan laut, dari arah timur tengah untuk lalu lintas bahan bakar minyak dan dari Australia berupa mineral logam ke Asia Pasifik. Di wilayah Lombok Utara terdapat gugusan pulau-pulau kecil yang cukup terkenal dengan wisata alam laut dan pantainya yakni, Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan.

Kabupaten Lombok Utara menjadi salah satu dari 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang posisinya terletak di bagian utara pulau lombok dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

Kabupaten Lombok Utara mempunyai luas wilayah daratan yakni seluas 776,25 Km², dan secara administrastif terbagi dalam 5 (lima) Kecamatan dan 43 desa, yang mana Kecamatan Bayan memiliki luas wilayah terbesar dengan luas wilayah 329,10 Km² dan terkecil adalah Kecamatan Pemenang dengan luas wilayah 81,09 Km².

Berdasarkan data dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kabupaten Lombok Utara tergolong daerah yang beriklim tropis basah dan kering (Aw) dengan temperatur berkisar antara 22° Celsius hingga 32° Celsius. Seperti wilayah lain di Indonesia, wilayah kabupaten Lombok Utara mempunyai dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan di wilayah Lombok Utara dipengaruhi oleh angin monsun baratan yang bersifat lembap, basah, dan banyak membawa uap air atau awan hujan dan angin monsun baratan berlangsung antara periode November hingga April dengan puncaknya berlangsung antara bulan Januari dan Februari. Sementara itu, musim kemarau di wilayah Lombok Utara dipengaruhi angin monsun timuran yang bersifat kering dan biasanya berlangsung pada periode Mei hingga Oktober dengan puncaknya antara bulan Juli dan Agustus. Tingkat kelembapan relatif di wilayah Lombok Utara sendiri terbilang tinggi yaitu berkisar antara 60%-90%.

Kabupaten Lombok Utara terdiri dari 5 Kecamatan dan 43 Desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 233.691 jiwa dengan luas wilayah 776,25 km² dan sebaran penduduk 301 jiwa/km².

Jumlah penduduk Kabupaten Lombok Utara pada tahun 2024 tercatat sebanyak 261.557 jiwa. Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Tanjung sebanyak 57.346 jiwa dan Bayan sebanyak 57.230 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terendah berada di Kecamatan Pemenang yaitu 42.145 jiwa. Laju pertumbuhan penduduk tahunan selama periode 2020–2024 berada pada kisaran 1,49%–1,50% di semua kecamatan. Sebaran persentase penduduk terbesar terdapat di Tanjung (21,92%) dan Bayan (21,88%). Kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Pemenang sebesar 518,52 jiwa per km², sementara yang terendah di Bayan dengan 173,56 jiwa per km². Rasio jenis kelamin secara total sebesar 101, yang berarti terdapat 101 laki-laki untuk setiap 100 perempuan. Rasio jenis kelamin tertinggi terdapat di Gangga dan Pemenang (masing-masing 102), sedangkan yang terendah di Tanjung sebesar 98.

Distribusi penduduk menurut kelompok umur menunjukkan jumlah penduduk usia 0–4 tahun sebanyak 25.080 jiwa dan usia 5–9 tahun sebanyak 24.950 jiwa. Kelompok usia produktif (15–64 tahun) terdiri dari beberapa kategori: usia 15–19 tahun berjumlah 20.173 jiwa, usia 20–24 tahun sebanyak 20.644 jiwa, usia 25–29 tahun sebesar 21.059 jiwa, dan usia 30–34 tahun sebanyak 21.437 jiwa. Total penduduk usia produktif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk lansia (65 tahun ke atas) yang jumlahnya 13.278 jiwa.

Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang termasuk dalam angkatan kerja sebanyak 152.656 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 149.827 orang bekerja dan 2.829 orang menganggur. Tingkat partisipasi angkatan kerja sebesar 80,86%, dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 1,85%. Berdasarkan pendidikan terakhir, angkatan kerja terbanyak berasal dari lulusan SD atau lebih rendah, yaitu 79.889 orang. Lulusan perguruan tinggi tercatat sebanyak 11.119 orang, dengan 10.821 di antaranya bekerja. Jumlah penduduk bukan angkatan kerja sebanyak 36.141 orang, terdiri dari pelajar (9.388 orang), ibu rumah tangga (22.787 orang), dan lainnya (3.966 orang).

Status pekerjaan utama penduduk yang bekerja terdiri dari buruh/karyawan/pegawai sebanyak 37.064 orang, berusaha dibantu buruh tidak tetap sebanyak 33.052 orang, pekerja keluarga tidak dibayar sebanyak 30.751 orang, berusaha sendiri sebanyak 29.552 orang, pekerja bebas sebanyak 17.640 orang, serta berusaha dibantu buruh tetap sebanyak 1.768 orang. Jumlah pekerja laki-laki sebanyak 84.994 orang, sementara pekerja perempuan sebanyak 64.833 orang.

Jumlah tempat peribadatan di Kabupaten Lombok Utara terdiri dari 397 masjid, 328 mushola, 1 gereja, 55 pura, dan 40 vihara. Jumlah tersebut tersebar di seluruh kecamatan, dengan Kecamatan Kayangan memiliki masjid terbanyak yaitu 112 unit. Tanjung memiliki jumlah mushola tertinggi sebanyak 100 unit. Gereja hanya terdapat di Kecamatan Gangga. Pura terbanyak terdapat di Tanjung yaitu 14 unit, sedangkan vihara terbanyak juga berada di Tanjung sebanyak 22 unit.

Jumlah jemaah haji tahun 2024 yang berangkat dari Kabupaten Lombok Utara tercatat sebanyak 94 orang, terdiri dari 51 laki-laki dan 43 perempuan. Kecamatan Pemenang menyumbang jumlah jemaah terbanyak dengan total 29 orang. Terdapat 39 pondok pesantren yang tersebar di seluruh kecamatan, dengan total santri sebanyak 5.230 orang dan jumlah kyai sebanyak 85 orang. Kecamatan Kayangan memiliki santri terbanyak yaitu 1.860 orang. Lembaga dakwah atau majelis taklim berjumlah 74 unit, dengan total jamaah sebanyak 2.220 orang, terbanyak di Kecamatan Tanjung yaitu 720 orang.

Persentase penduduk miskin di Kabupaten Lombok Utara tahun 2024 sebesar 23,96 persen atau setara 56,43 ribu jiwa. Persentase ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2023 sebesar 25,80 persen dan tahun 2022 sebesar 25,93 persen. Garis kemiskinan pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp594.789 per kapita per bulan. Pada tahun 2016, jumlah penduduk miskin mencapai 71,02 ribu jiwa dengan persentase sebesar 33,21 persen. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) menunjukkan penurunan dari 7,06 pada tahun 2016 menjadi 4,81 pada tahun 2024, sementara Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) juga menurun dari 2,22 menjadi 1,35 pada periode yang sama. Penurunan nilai indeks tersebut menunjukkan penurunan kesenjangan pengeluaran antarpenduduk miskin dan distribusi beban kemiskinan yang lebih merata.

Pada tahun 2024, total jumlah keluarga di Kabupaten Lombok Utara mencapai 61.121, dengan rincian 51.991 tergolong pra-sejahtera dan 9.130 tergolong keluarga sejahtera. Kecamatan Bayan memiliki jumlah keluarga pra-sejahtera terbanyak yaitu 12.675, disusul oleh Kecamatan Gangga sebanyak 11.242 dan Kayangan sebanyak 9.852. Kecamatan Tanjung dan Pemenang memiliki jumlah keluarga pra-sejahtera masing-masing sebanyak 10.671 dan 7.551. Komposisi keluarga sejahtera terdiri atas tingkat I hingga III+, dengan keluarga sejahtera III+ paling banyak di Kecamatan Tanjung sebanyak 1.403 keluarga.

Jumlah penyandang disabilitas di Kabupaten Lombok Utara pada tahun 2024 sebanyak 1.661 jiwa. Kecamatan Kayangan mencatat jumlah tertinggi sebesar 406 orang, diikuti Kecamatan Gangga dengan 372 orang dan Bayan sebanyak 325 orang. Disabilitas fisik menjadi jenis terbanyak dengan total 648 orang, disusul sensorik 405 orang dan mental 231 orang. Sebanyak 345 kasus tercatat tidak teridentifikasi jenis disabilitasnya. Pemenang memiliki 340 orang penyandang disabilitas, sedangkan Kecamatan Tanjung mencatat 218 orang.

Selama tahun 2020 hingga 2024, Kabupaten Lombok Utara mengalami berbagai bencana alam. Pada tahun 2024, tercatat 4 desa terdampak banjir, seluruhnya berada di Kecamatan Pemenang. Kejadian gempa bumi tercatat di Kecamatan Bayan sebanyak 6 desa. Tanah longsor terjadi di Kecamatan Tanjung, Kayangan, dan Bayan, masing-masing satu atau dua kejadian. Tahun 2021 mencatat jumlah desa terdampak tanah longsor tertinggi yaitu 5 desa.

Pada tahun ajaran 2024/2025, jumlah satuan pendidikan formal di Kabupaten Lombok Utara terdiri dari 162 sekolah dasar atau sederajat, 46 sekolah menengah pertama atau sederajat, 14 sekolah menengah atas atau sederajat, dan 13 sekolah menengah kejuruan atau sederajat. Selain itu, data Kementerian Agama menunjukkan terdapat 38 Madrasah Ibtidaiyah, 48 Madrasah Tsanawiyah, dan 24 Madrasah Aliyah. Total satuan pendidikan tingkat dasar dan menengah mencakup lembaga di bawah naungan dua kementerian, yaitu Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta Kementerian Agama.

Pada jenjang pendidikan anak usia dini, terdapat 19 Raudhatul Athfal yang seluruhnya berstatus swasta dengan total 115 guru dan 928 murid pada tahun ajaran 2024/2025. Di bawah Kementerian Pendidikan, terdapat 162 taman kanak-kanak dengan 530 guru dan 4.671 murid. Jenjang sekolah dasar terdiri atas 162 sekolah dengan 1.672 guru dan 25.674 murid. Sekolah menengah pertama berjumlah 46 unit dengan total 697 guru dan 8.684 murid. Sekolah menengah atas memiliki 14 unit, dengan 286 guru dan 3.290 murid. Sekolah menengah kejuruan berjumlah 13 unit, dengan 266 guru dan 2.709 murid. Madrasah Ibtidaiyah berjumlah 38 dengan 607 guru dan 6.189 murid, Madrasah Tsanawiyah berjumlah 48 dengan 464 guru dan 4.205 murid, sedangkan Madrasah Aliyah terdiri dari 24 sekolah dengan 353 guru dan 1.952 murid.

Fasilitas pendidikan di tingkat desa tersebar merata di lima kecamatan. Pada tahun 2024, seluruh 43 desa telah memiliki fasilitas pendidikan dasar. Untuk jenjang SMP, sebanyak 42 desa memiliki sekolah menengah pertama. Pada jenjang SMA, terdapat 27 desa yang memiliki fasilitas pendidikan menengah atas. Untuk jenjang SMK, terdapat 11 desa yang memiliki sekolah menengah kejuruan. Sementara itu, jumlah desa yang memiliki fasilitas perguruan tinggi hanya terdapat di dua desa, yakni satu di Kecamatan Tanjung dan satu di Kecamatan Gangga.

Tingkat partisipasi pendidikan diukur melalui Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK). Pada tahun 2024, APM untuk tingkat SD/MI adalah 98,76 persen dengan APK sebesar 108,29 persen. Untuk tingkat SMP/MTs, APM sebesar 86,35 persen dan APK 93,34 persen. Sedangkan pada tingkat SMA/SMK/MA, APM sebesar 67,71 persen dan APK sebesar 82,10 persen. Hal ini menunjukkan perbedaan antara jumlah siswa berusia ideal dengan seluruh peserta didik tanpa melihat usia.

Angka melek aksara berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2024, angka melek huruf kelompok usia 15 tahun ke atas mencapai 82,53 persen. Untuk kelompok usia 15–59 tahun sebesar 90,03 persen dan usia 15–24 tahun sebesar 99,70 persen. Pada kelompok usia 60 tahun ke atas, angka melek huruf hanya mencapai 32,34 persen. Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, laki-laki usia 15 tahun ke atas mencapai 89,22 persen sedangkan perempuan hanya 75,92 persen.

Jumlah rumah sakit umum di Kabupaten Lombok Utara pada tahun 2024 tercatat sebanyak 1 unit, berlokasi di Kecamatan Tanjung. Tidak terdapat rumah sakit khusus di seluruh wilayah kabupaten. Jumlah puskesmas mencapai 8 unit, tersebar di lima kecamatan: Pemenang (2), Tanjung (1), Gangga (1), Kayangan (2), dan Bayan (2). Seluruh puskesmas tersebut menyediakan layanan rawat inap. Terdapat pula 9 klinik pratama dan 425 posyandu aktif.

Tenaga kesehatan yang tercatat tahun 2024 terdiri dari 33 dokter umum, 7 dokter gigi, 252 tenaga keperawatan, 233 tenaga kebidanan, dan 45 tenaga kefarmasian. Selain itu, tersedia 27 tenaga kesehatan masyarakat, 12 tenaga kesehatan lingkungan, 36 tenaga gizi, serta 39 tenaga ahli teknologi laboratorium medis. Jumlah tertinggi tenaga kesehatan berada di Kecamatan Kayangan dan Bayan. Fasilitas kesehatan lainnya mencakup 34 puskesmas pembantu, 40 polindes atau poskesdes, serta 14 apotek yang tersebar di seluruh kecamatan. Tahun 2024 tidak terdapat balai pengobatan gigi maupun BKIA di kabupaten ini. Jumlah desa yang memiliki sarana kesehatan mencapai 83 desa dari total 89 desa di wilayah Kabupaten Lombok Utara.

Jumlah pengunjung puskesmas pada tahun 2024 mencapai 73.133 kunjungan rawat jalan dan 5.043 kunjungan rawat inap. Puskesmas Tanjung mencatat jumlah tertinggi kunjungan rawat jalan dengan 24.251 kunjungan, sementara kunjungan rawat inap tertinggi terjadi di Puskesmas Senaru dengan 867 pasien. Sepuluh penyakit dengan jumlah kasus tertinggi tahun 2024 mencakup ISPA sebanyak 29.784 kasus, hipertensi 16.339 kasus, diabetes melitus 8.209 kasus, gastritis 8.101 kasus, dispepsia 6.906 kasus, demam yang tidak diketahui sebabnya 6.828 kasus, influenza 3.651 kasus, rinitis akut 3.522 kasus, gastroenteritis/diare 3.259 kasus, dan vulnus laceratum 3.486 kasus.

Jumlah bayi lahir tahun 2024 mencapai 1.793 bayi. Dari jumlah tersebut, 276 bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR) dan seluruhnya dirujuk. Jumlah balita gizi buruk tercatat sebanyak 31 anak, dengan jumlah tertinggi berada di Kecamatan Gangga sebanyak 13 balita.

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Lombok Utara tahun 2024 berdasarkan harga berlaku mencapai Rp6.135,69 miliar. Struktur perekonomian masih didominasi oleh sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan kontribusi sebesar 35,49 persen terhadap total PDRB. Sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor berada di posisi kedua dengan kontribusi sebesar 14,89 persen. Sektor konstruksi.com">Konstruksi dan akomodasi dan makan minum masing-masing menyumbang 10,28 persen dan 9,78 persen. Laju pertumbuhan ekonomi Lombok Utara tahun 2024 sebesar 4,28 persen, mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada tahun 2024, jumlah perusahaan menurut badan hukum di Lombok Utara tercatat sebanyak 567 unit. Perusahaan berbadan hukum Perseroan Terbatas berjumlah 270 unit, Persekutuan Komanditer sebanyak 176 unit, koperasi sebanyak 17 unit, dan usaha perseorangan sebanyak 104 unit. Jumlah tersebut menurun drastis dibandingkan tahun 2023 yang mencatat total 5.314 unit usaha, terutama pada kategori perusahaan perseorangan.

Koperasi aktif di Lombok Utara tahun 2024 berjumlah 69 unit yang tersebar di lima kecamatan. Koperasi Konsumen mendominasi dengan jumlah 52 unit, diikuti oleh Koperasi Simpan Pinjam sebanyak 12 unit. Total anggota koperasi aktif sebanyak 11.474 orang dengan nilai simpanan mencapai Rp5,85 miliar dan total aset sebesar Rp10,58 miliar.

Pengadaan pupuk tahun 2024 di Lombok Utara mencapai total 13.242.785 kilogram, terdiri atas pupuk urea sebanyak 7.547.538 kg, pupuk NPK sebanyak 5.242.165 kg, dan pupuk NPK formula khusus sebanyak 453.082 kg. Pengadaan terbesar terjadi pada bulan Februari, yaitu 2.313.640 kg untuk ketiga jenis pupuk.

Tingkat inflasi secara tidak langsung tercermin dari komposisi dan pola pengeluaran penduduk. Pada tahun 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan di Lombok Utara untuk konsumsi makanan sebesar Rp655.673 dan untuk konsumsi non-makanan sebesar Rp662.955. Komoditas makanan dengan pengeluaran tertinggi adalah makanan dan minuman jadi (Rp167.831), padi-padian (Rp131.155), serta daging (Rp51.213). Pada kelompok non-makanan, pengeluaran tertinggi tercatat pada perumahan dan fasilitas rumah tangga (Rp220.268), aneka barang dan jasa (Rp82.589), dan pajak serta asuransi (Rp34.144).

Jumlah pelanggan listrik di Kabupaten Lombok Utara meningkat dari 95.327 pelanggan pada Januari menjadi 102.125 pelanggan pada Desember 2024. Total daya tersambung meningkat dari 139.517.400 VA menjadi 149.380.050 VA. Penjualan energi listrik (kWh) tertinggi terjadi pada bulan Desember dengan volume sebesar 16.720.907 kWh.

Produksi subsektor tanaman pangan di Kabupaten Lombok Utara tahun 2024 terdiri atas padi sawah sebesar 44.749,40 ton dan padi ladang sebanyak 2.680,15 ton. Kecamatan Bayan memiliki produksi padi sawah tertinggi sebesar 17.152,94 ton, sedangkan produksi padi ladang tertinggi juga berasal dari kecamatan yang sama dengan jumlah 2.294,72 ton. Komoditas jagung menghasilkan 31.947,90 ton, kedelai 26,38 ton, kacang tanah 285,50 ton, kacang hijau 142,52 ton, ubi kayu 2.349,23 ton, dan ubi jalar 207,69 ton. Produksi sayuran didominasi oleh cabai rawit sebanyak 162.422,16 kuintal. Produksi biofarmaka tertinggi adalah jahe sebesar 646.515 kg, disusul oleh lengkuas 72.909 kg dan kencur 7.547 kg.

Pada subsektor hortikultura, produksi buah-buahan menunjukkan angka yang signifikan. Komoditas pisang mencapai 127.114,18 kuintal, mangga 80.677,99 kuintal, dan nangka 72.679,64 kuintal. Durian mencatatkan produksi sebesar 32.733,91 kuintal, pepaya 3.814,90 kuintal, dan lengkeng 5.661,21 kuintal. Buah lainnya seperti alpukat (13.035,61 kuintal), rambutan (17.123,56 kuintal), dan jambu biji (1.335,84 kuintal) turut menambah keberagaman hasil hortikultura di wilayah ini. Selain itu, Kabupaten Lombok Utara juga menghasilkan sayuran tahunan seperti petai (715,99 kuintal) dan melinjo (407,62 kuintal).

Subsektor perkebunan rakyat di Kabupaten Lombok Utara pada 2024 mencatat luas areal kelapa sebesar 10.168,05 hektar dengan produksi sebanyak 12.364,69 ton. Tanaman kakao menempati posisi kedua dari sisi luas areal, mencapai 3.053,73 hektar dengan produksi sebesar 850,50 ton. Tanaman kopi memiliki luas areal 1.182,74 hektar dengan produksi mencapai 683,41 ton. Tanaman tembakau menghasilkan 251,67 ton. Tanaman perkebunan lain seperti karet, pala, cengkeh, jambu mete, teh, sagu, dan kelapa sawit tidak memiliki data produksi atau areal tanam di tahun yang sama.

Populasi ternak besar tahun 2024 terdiri dari sapi potong sebanyak 66.903 ekor, kerbau 241 ekor, dan kuda 509 ekor. Kecamatan Bayan menjadi wilayah dengan populasi sapi potong terbanyak yaitu 21.031 ekor. Populasi kambing mencapai 30.030 ekor dan babi sebanyak 2.803 ekor. Populasi unggas didominasi oleh ayam kampung sebanyak 132.052 ekor, ayam petelur 22.049 ekor, ayam pedaging 12.694 ekor, dan itik 5.291 ekor.

Produksi hasil peternakan tahun 2024 mencakup daging sapi potong sebesar 917,75 ton, daging kambing 120,39 ton, daging babi 19,99 ton, dan daging kerbau 0,81 ton. Produksi telur dari ayam buras mencapai 138.627 kg, ayam petelur 1.154.194 kg, dan itik/entok 63.619 kg. Kecamatan Kayangan menyumbang produksi telur terbanyak dengan total 932.910 kg. Produk ternak lainnya yaitu madu juga diproduksi dalam jumlah besar, terdiri atas madu jenis trigona sebanyak 28.085.000 ml dan madu jenis cerena sebesar 6.834.000 ml. Kecamatan Bayan mencatatkan produksi madu trigona tertinggi sebesar 11.516.944 ml dan cerena sebanyak 2.978.789 ml.

Pada tahun 2024, jumlah wisatawan yang datang ke Kabupaten Lombok Utara mencapai 783.110 orang, terdiri atas 703.389 wisatawan mancanegara dan 79.721 wisatawan domestik. Angka ini menunjukkan tren peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, seperti tahun 2023 dengan total 656.448 orang, tahun 2022 sebanyak 278.519 orang, dan tahun 2021 yang hanya mencatat 31.755 orang. Sebelumnya, pada 2020 tercatat 137.100 wisatawan dan 2019 sebanyak 636.436 wisatawan. Lonjakan paling signifikan terjadi setelah 2021, saat pandemi berdampak drastis terhadap arus wisata.

Jumlah hotel pada tahun 2024 sebanyak 314 unit, terdiri dari 62 hotel berbintang dan 252 hotel non berbintang. Distribusi hotel berbintang paling tinggi berada di Kecamatan Pemenang dengan 57 unit, disusul Tanjung 4 unit dan Bayan 1 unit. Tidak terdapat hotel berbintang di Gangga maupun Kayangan. Hotel non berbintang tersebar di Pemenang sebanyak 217 unit, Tanjung 20 unit, Bayan 15 unit, dan nihil di Gangga serta Kayangan.

Tingkat penghunian kamar hotel di Kabupaten Lombok Utara pada 2024 menunjukkan fluktuasi bulanan. Tingkat tertinggi terjadi pada Agustus sebesar 69,59 persen, sedangkan tingkat terendah terjadi pada Januari sebesar 30,45 persen. Rata-rata tingkat penghunian dari bulan Januari hingga Desember bervariasi, mencatat angka di atas 50 persen pada bulan Juni, Juli, Agustus, dan September, serta di bawah 40 persen pada Januari, Februari, November, dan Desember.

Rata-rata lama menginap wisatawan di hotel di Lombok Utara selama tahun 2024 juga tercatat dalam data bulanan. Pada Maret, rata-rata lama menginap wisatawan asing adalah 2,62 hari, sedangkan wisatawan domestik 3,24 hari, dengan rata-rata keseluruhan 2,75 hari. Pada April, wisatawan asing tercatat menginap rata-rata 2,34 hari dan wisatawan domestik 2,54 hari. Pada bulan Januari dan Februari, tidak terdapat data terpisah untuk wisatawan asing dan domestik, namun rata-rata keseluruhan adalah 2,52 dan 2,64 hari secara berturut-turut.

Jumlah restoran dan rumah makan yang terdaftar di Kabupaten Lombok Utara tahun 2024 mencapai 408 unit, meningkat dari 343 unit pada tahun 2022. Distribusi tempat makan terbanyak berada di Kecamatan Pemenang sebanyak 345 unit, sedangkan Tanjung, Gangga, Kayangan, dan Bayan masing-masing memiliki 25, 11, 2, dan 25 unit. Tidak terjadi perubahan signifikan pada jumlah rumah makan di Tanjung, Kayangan, dan Bayan sejak tahun 2021.

Pariwisata alam mendominasi karakter destinasi di Lombok Utara, dengan pusat utama berupa kawasan pantai di Tiga Gili—Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air—di wilayah Kecamatan Pemenang. Selain wisata alam, wisata budaya juga menjadi tujuan yang dicari wisatawan. Infrastruktur dan fasilitas penunjang pariwisata berupa hotel dan restoran menjadi salah satu indikator pertumbuhan kegiatan wisata, di mana peningkatan jumlah dan ragam jenis akomodasi serta tempat makan menunjukkan ekspansi sektor ini di daerah tersebut.

Berita dari Masjid

Artikel pilihan untuk peningkatan pengetahuan dan berbagi dari seluruh masjid di Indonesia.