Jadwal Sholat di Kabupaten Blora JANUARI 2025

Jadwal Sholat dan Waktu Adzan atau Jadwal Sholat Subuh, Dhuha, Dzuhur, Ashr, Maghrib, Isya Bulan Januari 2025 untuk wilayah Kabupaten Blora dan sekitarnya

Kami tampilkan Jadwal Sholat Bulan JANUARI 2025 lengkap di Kabupaten Blora. Tersedia dari Shubuh hingga Isya, semua waktu sholat yang Anda butuhkan ada di sini. Waktu sholat ini di-update dari (1 RAJAB 1446 s.d. 1 SYA'BAN 1446 ). Tak usah cemas lagi tentang melewatkan sholat tepat waktu.

Berkat jadwal waktu sholat ini, Anda bisa lebih konsentrasi dalam menjalankan ibadah sholat tanpa khawatir salah waktu. Jadwal yang terpercaya ini akan membantu Anda menjaga kualitas ibadah dan meraih lebih banyak kedekatan dengan Allah SWT.

Bulan JANUARI 2025 (1 RAJAB 1446 s.d. 1 SYA'BAN 1446 )
Kabupaten Blora (-7° 58' 10.98" LS 111° 24' 53.72" BT GMT+7)
Tgl Masehi Tgl Hijriah Imsak Shubuh Dhuhur Ashar Maghrib Isya'
1 Januari 20251 Rajab 14460-4:490-4:5904:4208:0710:5712:12
2 Januari 20252 Rajab 14460-4:500-3:0004:4308:0710:5712:12
3 Januari 20253 Rajab 14460-4:500-3:0004:4308:0810:5812:13
4 Januari 20254 Rajab 14460-4:510-3:0104:4308:0810:5812:13
5 Januari 20255 Rajab 14460-4:510-3:0104:4408:0810:5812:13
6 Januari 20256 Rajab 14460-4:520-3:0204:4408:0910:5912:14
7 Januari 20257 Rajab 14460-4:530-3:0304:4508:0910:5912:14
8 Januari 20258 Rajab 14460-4:530-3:0304:4508:0910:5912:14
9 Januari 20259 Rajab 14460-4:540-3:0404:4608:0911:0012:14
10 Januari 202510 Rajab 14460-4:540-3:0404:4608:1011:0012:15
11 Januari 202511 Rajab 14460-4:550-3:0504:4608:1011:0012:15
12 Januari 202512 Rajab 14460-4:560-3:0604:4708:1011:0112:15
13 Januari 2025*13 Rajab 14460-4:560-3:0604:4708:1011:0112:15
14 Januari 2025*14 Rajab 14460-4:570-3:0704:4808:1011:0112:15
15 Januari 2025*15 Rajab 14460-4:570-3:0704:4808:1111:0112:15
16 Januari 202516 Rajab 14460-4:580-3:0804:4808:1111:0212:15
17 Januari 202517 Rajab 14460-4:590-3:0904:4908:1111:0212:16
18 Januari 202518 Rajab 14460-4:590-3:0904:4908:1111:0212:16
19 Januari 202519 Rajab 14460-3:000-3:1004:4908:1111:0212:16
20 Januari 202520 Rajab 14460-3:000-3:1004:4908:1111:0212:16
21 Januari 202521 Rajab 14460-3:010-3:1104:5008:1111:0212:16
22 Januari 202522 Rajab 14460-3:010-3:1104:5008:1111:0312:16
23 Januari 202523 Rajab 14460-3:020-3:1204:5008:1111:0312:16
24 Januari 202524 Rajab 14460-3:020-3:1204:5108:1111:0312:16
25 Januari 202525 Rajab 14460-3:030-3:1304:5108:1111:0312:16
26 Januari 202526 Rajab 14460-3:030-3:1304:5108:1011:0312:16
27 Januari 202527 Rajab 14460-3:040-3:1404:5108:1011:0312:16
28 Januari 202528 Rajab 14460-3:040-3:1404:5108:1011:0312:15
29 Januari 202529 Rajab 14460-3:050-3:1504:5208:1011:0312:15
30 Januari 202530 Rajab 14460-3:050-3:1504:5208:1011:0312:15
31 Januari 20251 Sya'ban 14460-3:060-3:1604:5208:0911:0312:15

Dalam keyakinan Islam, melaksanakan ibadah salat merupakan suatu kewajiban yang harus dijalankan oleh semua Muslim. Sholat adalah salah satu bentuk ibadah paling penting dalam Islam, dan kedisiplinan sholat harus dijalankan dengan penuh ketaatan. Untuk membantu Anda melaksanakan kewajiban dengan tepat waktu, kami hadir dengan Daftar Waktu Sholat Bulan JANUARI 2025 lengkap untuk Kabupaten Blora. Dari Fajar hingga Isya, semua waktu sholat yang Anda butuhkan kami sediakan di sini.

Informasi Jadwal Sholat Terkini di Kabupaten Blora

Informasi waktu sholat yang kami tampilkan telah diperbarui untuk Bulan JANUARI 2025. Jadwal ini mencakup periode berlaku sejak tanggal (1 RAJAB 1446 s.d. 1 SYA'BAN 1446 ). Dengan menyimpan jadwal yang diperbarui secara berkala, Anda tidak perlu lagi khawatir tentang ketinggalan waktu sembahyang tepat waktu.

Manfaat Mempunyai Jadwal Sholat yang Presisi

Mengapa penting untuk memiliki panduan waktu ibadah yang akurat? Karena jadwal yang tepat akan membantu Anda menyempurnakan kewajiban dengan lebih baik. Berikut beberapa manfaatnya:

  1. Konsentrasi saat Beribadah: Dengan panduan waktu yang pasti, Anda dapat lebih fokus dalam menjalankan ibadah. Tidak perlu lagi berspekulasi tentang waktu yang tepat.
  2. Kualitas Ibadah yang Lebih Baik: Jadwal yang akurat membantu Anda menjaga kualitas ibadah. Setiap momen sholat bisa dirasakan dengan penuh khusyuk tanpa terburu-buru.
  3. Kepatuhan pada Syariat: Menjalankan ibadah tepat waktu adalah wujud ketaatan kepada Allah SWT. Mengikuti jadwal yang akurat membantu Anda lebih dekat dengan-Nya.

Simak Jadwal Sholat Bulan JANUARI 2025 di Kabupaten Blora

Ayo, jangan lewatkan kesempatan ini! Pantau Jadwal Sholat Bulan JANUARI 2025 di Kabupaten Blora sekarang juga. Pastikan ibadah Anda selalu tepat waktu. Semoga Allah selalu memberkahi langkah Anda dalam beribadah. Dengan jadwal sholat yang akurat, Anda bisa beribadah dengan ikhlas dan dedikasi tinggi. Tetaplah beribadah dengan sepenuh hati, dan semoga Allah SWT memberikan rahmat Anda setiap saat.

Peta Wilayah Kabupaten Blora

Training & Sertifikasi K3 di Kabupaten Blora, Provinsi

Dapatkan Training & Sertifikasi K3 di Kabupaten Blora, Provinsi . Sertifikasi Kemnaker RI, Terdaftar di TemanK3

Pondok Pesantren di Kabupaten Blora

Tentang Kabupaten Blora

Kabupaten Blora (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦨ꧀ꦭꦺꦴꦫ, Pegon: بلورا, translit. Blora) adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi JAWA TENGAH, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Blora. Kabupaten ini terletak di bagian timur Jawa Tengah, Blora berbatasan langsung dengan Provinsi JAWA TIMUR. Kabupaten ini berbatasan dengan Rembang dan Pati di utara, Tuban dan Kabupaten Bojonegoro (Jawa Timur) di sebelah timur, Ngawi di selatan, serta Grobogan di bagian barat. Pada pertengahan tahun 2024, jumlah penduduk Blora Sebanyak 925.434 jiwa.

Menurut cerita rakyat Blora berasal dari kata belor yang berarti lumpur, kemudian berkembang menjadi mbeloran yang akhirnya sampai sekarang lebih dikenal dengan nama blora.

Secara etimologi Blora berasal dari kata wai + lorah. Wai berarti air, dan lorah berarti jurang atau tanah rendah. Dalam bahasa Jawa sering terjadi pergantian atau pertukaran huruf W dengan huruf B, tanpa menyebabkan perubahan arti kata. Sehingga seiring dengan perkembangan zaman kata wailorah menjadi bailorah, dari bailorah menjadi balora dan kata balora akhirnya menjadi blora.

Jadi nama Blora berarti tanah rendah berair, ini dekat sekali dengan pengertian tanah berlumpur. Namun mitos yang beredar, pengucapannya di luar bahasa Jawa, terdengar seperti kata "flora" yang artinya "sesuatu yang berhubungan/berkaitan dengan bunga".

Blora berada di bawah pemerintahan Kadipaten Jipang pada abad XVI, yang pada saat itu masih di bawah pemerintahan Demak. Adipati Jipang pada saat itu bernama Aryo Penangsang, yang lebih dikenal dengan nama Aria Jipang. Daerah kekuasaannya meliputi Pati, Lasem, Blora, dan Jipang sendiri. Akan tetapi, setelah Jaka Tingkir (Hadiwijaya) mewarisi takhta Demak, pusat pemerintahan dipindah ke Pajang. Dengan demikian, Blora masuk Kerajaan Pajang.

Kerajaan Pajang tidak lama memerintah, karena direbut oleh Kerajaan Mataram yang berpusat di Kotagede, Yogyakarta. Blora termasuk wilayah Mataram bagian timur atau daerah Bang Wetan. Pada masa pemerintahan Pakubuwana I (1704-1719) daerah Blora diberikan kepada putranya yang bernama Pangeran Blitar dan diberi gelar Adipati. Luas Blora pada saat itu 3.000 karya (1 karya = ¾ hektare). Pada tahun 1719–1727 Kerajaan Mataram dipimpin oleh Amangkurat IV, sehingga sejak saat itu Blora berada di bawah pemerintahan Amangkurat IV.

Pada saat Mataram di bawah Pakubuwana II (1727–1749), terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Mangkubumi dan Mas Syahid, Mangkubumi berhasil menguasai Sukawati, Grobogan, Demak, Blora, dan Yogyakarta. Akhirnya Mangkubumi diangkat oleh rakyatnya menjadi raja di Yogyakarta.

Berita dari Babad Giyanti dan Serat Kuntharatama menyatakan bahwa Mangkubumi menjadi raja pada tanggal 1 Sura tahun Alib 1675, atau 11 Desember 1749. Bersamaan dengan diangkatnya Mangkubumi menjadi raja, maka diangkat pula para pejabat yang lain, di antaranya adalah pemimpin prajurit Mangkubumen, Wilatikta, menjadi Bupati Blora.

Blora di bawah Kasultanan Perang Mangkubumi diakhiri dengan perjanjian Giyanti, tahun 1755, yang terkenal dengan nama 'palihan nagari', karena dengan perjanjian tersebut Mataram terbagi menjadi dua kerajaan, yaitu Kerajaan Surakarta di bawah Pakubuwana III, sedangkan Yogyakarta di bawah Sultan Hamengku Buwana I. Di dalam palihan nagari itu, Blora menjadi wilayah kasunanan sebagai bagian dari daerah Mancanegara Timur, Kasunanan Surakarta. Akan tetapi bupati Wilatikta tidak setuju masuk menjadi daerah Kasunanan, sehingga dia pilih mundur dari jabatannya.

Sejak zaman Pajang sampai dengan zaman Mataram, Kabupaten Blora merupakan daerah penting bagi Pemerintahan Pusat Kerajaan, hal ini karena Blora terkenal dengan hutan jatinya. Blora mulai berubah statusnya dari apanage menjadi daerah kabupaten pada hari Kamis Kliwon, tanggal 2 Sura tahun Alib 1675, atau tanggal 11 Desember 1749 Masehi, yang sampai sekarang dikenal dengan Hari Jadi Kabupaten Blora. Adapun bupati pertamanya adalah Wilatikta.

Perlawanan Rakyat Blora yang dipelopori petani muncul pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Perlawanan petani ini tak lepas dari makin memburuknya kondisi sosial dan ekonomi penduduk pedesaan pada waktu itu.

Pada tahun 1882, pajak kepala yang diterapkan oleh Pemerintah Penjajah sangat memberatkan bagi pemilik tanah (petani). Di daerah-daerah lain di Jawa, kenaikan pajak telah menimbulkan pemberontakan petani, seperti peristiwa Cilegon pada tahun 1888. Selang dua tahun kemudian seorang petani dari Blora mengawali perlawanan terhadap pemerintahan penjajah yang dipelopori oleh Samin Surosentiko.

Gerakan Samin sebagai gerakan petani anti kolonial lebih cenderung mempergunakan metode protes pasif, yaitu suatu gerakan yang tidak merupakan pemberontakan radikal bersenjata.

Beberapa indikator penyebab adanya pemberontakan untuk menentang kolonial penjajah Belanda antara lain:

Indikator-indikator ini mempunyai hubungan langsung dengan gerakan protes petani di daerah Blora. Gerakan ini mempunyai corak millinarisme, yaitu gerakan yang menentang ketidakadilan dan mengharapkan zaman emas yang makmur.

Lokasi situs fosil hewan purba terletak di Dukuh Kawung dan Singget, Desa Menden dan Dukuh Sunggun, Desa Medalem, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora. Lokasinya berada di tepian daerah aliran sungai Bengawan Solo dan berjarak kurang lebih 65 km arah selatan dari Kota Blora. Di lokasi ini telah ditemukan fosil Kepala kerbau purba, kura-kura purba, dan Gajah Purba. Diperkirakan umur fosil antara 200.000-300.000 tahun. Fosil ini awalnya ditemukan oleh penduduk kemudian diamankan oleh Yayasan Mahameru. Sekarang sedang diteliti oleh ahli antropologi dari Bandung, Fahrul Azis dan tim dari Universitas Wolongong, Australia, yang dipimpin Gertz Vandenburg.

Lokasi situs Wura-Wari ini terletak di desa Ngloram. Haji Wura-Wari adalah penguasa bawahan (vasal) yang pada tahun 1017 Masehi menyerang Kerajaan Mataram Hindu (semasa Raja Darmawangsa Teguh). Saat itu Kerajaan Mataram Hindu berpusat di daerah yang sekarang dikenal dengan Maospati, Magetan, Jawa Timur. Serangan dilakukan ketika pesta pernikahan putri Raja Darmawangsa Teguh dengan Airlangga, yang juga keponakan raja, sedang dilangsungkan.

Membalas dendam atas kematian istri, mertua, dan kerabatnya, Airlangga yang lolos dari penyerangan dan tinggal di Wanagiri (di daerah perbatasan Jombang-Lamongan), akhirnya balik menghancurkan Haji Wura-Wari. Namun, sebelumnya Haji Wura-Wari terlebih dahulu menyerang Airlangga sehingga dia terpaksa mengungsi dan keluar dari keratonnya di Wattan Mas (sekarang Kecamatan Ngoro, Pasuruan, Jawa Timur). Serangan balik Airlangga, yang ketika itu sudah dinobatkan menggantikan Darmawangsa Teguh, ditulis dalam Prasasti Pucangan (abad XI) yang terjadi pada tahun 1032 M. Serangan itu pula yang memperkuat dugaan batu bata kuno berserakan di sekitar situs tersebut.

Situs yang ditemukan tim ekspedisi berada di tengah tegalan, di tepi persawahan, berupa tumpukan batu bata kuno berlumut yang kini dijadikan areal pemakaman. Sejak tahun 2000, telah dikumpulkan serpihan batu bata kuno berukuran 20 x 30 sentimeter dengan tebal sekitar 4 cm, serpihan keramik, serta serpihan perunggu yang kini disimpan di Museum Mahameru. Temuan di situs itu memperkuat isi Prasasti Pucangan bertarikh Saka 963 (1041/1042 Masehi) yang pernah diuraikan ahli huruf kuno (epigraf) Boechori dari Universitas Indonesia. Boechori menyebutkan, "Haji Wura-Wari mijil sangke Lwaram". Mijil mempunyai arti keluar (muncul dari).

Hasil analisis toponimi (nama tempat), kemungkinan nama Lwaram berubah menjadi Desa Ngloram sekarang. “Pelesapan konsonan ’w’, penyengauan di awal kata, dan perubahan vokal ’a’ menjadi ’o’ menjadikan nama lama Lwaram menjadi Ngloram sekarang. Penjelasan seperti itu pula yang membantah berbagai pendapat terdahulu yang menyebutkan Haji Wura-Wari berasal dari daerah Indocina atau Sumatra sebagai koalisi Sriwijaya. Cepu memiliki data arkeologis, toponimi, dan geografis kuat untuk melokasikannya di tepian Bengawan Solo di Desa Ngloram.

Petilasan Kadipaten Jipang Panolan berada di Desa Jipang, sekitar 8 kilometer dari Cepu. Petilasannya berwujud makam Gedong Ageng yang dahulu merupakan pusat pemerintahan dan bandar perdagangan Kadipaten Jipang. Di tempat tersebut juga terlihat Petilasan Siti Hinggil, Petilasan Semayam Kaputren, Petilasan Bengawan Sore, dan Petilasan Masjid.

Ada juga makam kerabat kerajaan, antara lain makam R. Bagus Sumantri, R. Bagus Sosrokusumo, R. A. Sekar Winangkrong, dan Tumenggung Ronggo Atmojo. Di sebelah utara Makam Gedong Ageng, terdapat Makam Santri Songo. Disebut demikian karena di situ ada sembilan makam santri dari Kerajaan Pajang yang dibunuh oleh prajurit Jipang karena dicurigai sebagai telik sandi atau mata-mata Sultan Hadiwijaya.

Wilayah Kabupaten Blora terdiri atas dataran rendah dan perbukitan dengan ketinggian 20-280 meter dpl. Bagian utara merupakan kawasan perbukitan, bagian dari rangkaian Pegunungan Kapur Utara. Bagian selatan berupa dataran rendah. Ibu kota kabupaten Blora sendiri terletak di cekungan Pegunungan Kapur Utara.

Separuh dari wilayah Kabupaten Blora merupakan kawasan hutan, terutama di bagian utara, timur, dan selatan. Dataran rendah di bagian tengah umumnya merupakan areal persawahan.

Sebagian besar wilayah Kabupaten Blora merupakan daerah krisis air (baik untuk air minum maupun untuk irigasi) pada musim kemarau, terutama di daerah pegunungan kapur. Sementara pada musim penghujan, rawan banjir longsor di sejumlah kawasan.

Sungai Bengawan solo merupakan sungai terbesar di Kabupaten Blora, dan sungai Lusi adalah sungai terbesar kedua, bermata air di Pegunungan Kapur Utara (Rembang), mengalir ke arah barat melintasi kota Purwodadi yang akhirnya bergabung dengan Kali Serang.

Seperti wilayah lain di Indonesia, Kabupaten Blora beriklim tropis dengan tipe monsunal (Am) yang memiliki dua perbedaan musim yang disebabkan oleh pergerakan angin monsun, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan dipengaruhi oleh angin monsun baratan yang bersifat basah, lembap, serta banyak membawa uap air dan biasanya terjadi pada periode November hingga April. Sementara itu, musim kemarau di wilayah Blora disebabkan oleh angin monsun timuran yang bersifat kering dan sedikit membawa uap air dan biasanya berlangsung pada periode Mei hingga Oktober. Suhu udara di wilayah Blora rata-rata berada dalam rentang 23°–35 °C dengan tingkat kelembapan relatif berkisar antara 60% hingga 90%.

Bupati adalah pimpinan tertinggi dalam pemerintahan Kabupaten Blora. Bupati dan wakil bupati yang menjabat saat ini ialah Arief Rohman dan Tri Yuli Setyowati. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, melantik Arief dan Yuli pada 26 Februari 2021, untuk periode jabatan 2021-2026.

Kabupaten Blora terdiri dari 16 kecamatan, 24 kelurahan, dan 271 desa. Pada tahun 2019, jumlah penduduknya mencapai 925.642 jiwa dengan luas wilayah 1.804,59 km² dan sebaran penduduk 513 jiwa/km². Ibu kotanya terletak di Kecamatan Blora. Di samping Blora, kota-kota kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah Cepu, Jiken, Ngawen, Randublatung, dan Kunduran.

Bupati Blora dan Pemkab Blora mempunyai beberapa rencana jangka panjang dan jangka pendek untuk membangun Kabupaten Blora, diantaranya:

Membangun Taman Kota yang pada bagian tengah taman tersebut dibangun Patung Barongan khas Blora yaitu Barongan Gembong Amijoyo, seperti Kota Semarang memiliki Taman Pandanaran Semarang yang terdapat Patung Warak ngendok (sejenis barongan Khas Kota Semarang).

yang jalan rayanya di cat hijau dan di beri semacam trotoar pemisah dengan jalan raya mobil dan motor. Jalur sepeda agar meningkatkan minat bersepeda dan meninggalkan kendaraan bermotor supaya Blora udaranya tidak polusi. '

Menjadikan seluruh sawah di Blora menjadi sawah organik, yaitu padi organik, jagung organik, blewah organik, dll.

Mengadakan acara perayaan tahunan Blora Barongan Carnival yang diikuti berbagai jenis Barongan seluruh Indonesia, yaitu Barongan Gembong Amijoyo, Barong Loreng Gonteng, Barongan Dencong, Barongan Gembong Kamijoyo, Barongan Singo Karya, Singo Ulung, Barong Bali, Reog Ponorogo, Ondel-Ondel, Hudoq, Bebegig Sumantri, Barong Kemiren, dll.

Kota Johor ada LEGOLAND Malaysia harusnya Kabupaten Blora memiliki taman bermain seperti DUFAN (Dunia Fantasi) tetapi bertema hutan jati yang di berinama "TEAKLAND Indonesia", tempat besar dan luas dengan arena wahana berbentuk pohon jati, kayu jati, daun jati, ulat jati, bunga pohon jati, dll. Selain sebagai tempat wisata juga semakin memperkuat brand Blora sebagai Kota yang peduli hutan terutama hutan jati.

Pertanian merupakan sektor utama perekonomian di Kabupaten Blora. Pada subsektor kehutanan, Blora adalah salah satu daerah utama penghasil kayu jati berkualitas tinggi di Pulau Jawa.

Daerah Cepu sejak lama dikenal sebagai daerah tambang minyak bumi, yang dieksploitasi sejak era Hindia Belanda. Blora mendapat sorotan internasional ketika di kawasan Blok Cepu ditemukan cadangan minyak bumi sebanyak 250 juta barel. Bulan Maret 2006 Kontrak Kerja Sama antara pemerintah dan kontraktor (PT Pertamina EP Cepu, Exxon Mobil Cepu Ltd, PT Ampolex Cepu) telah ditandatangani, dan Exxon Mobil Cepu Ltd. ditunjuk sebagai operator lapangan, sesuai kesepakatan Joint Operating Agreement (JOA) dari ketiga kontraktor tersebut, perkembangan terakhir untuk saat ini Plan Of Development (POD) Lapangan Banyu Urip telah disahkan Menteri ESDM.

Berdasarkan tutur bahasa Jawa, Dialek Blora merupakan bahasa pergaulan dan termasuk tataran ngoko atau bahasa kasar. Jadi, di daerah Blora tataran krama (halus) maupun madya (biasa, campuran krama dan ngoko) tetap digunakan selain tataran dialek pergaulan ngoko kasar tersebut.

Madya adalah salah satu tingkatan bahasa Jawa yang paling umum dipakai di kalangan orang Jawa. Tingkatan ini merupakan bahasa campuran antara ngoko dan krama, bahkan kadang dipengaruhi dengan bahasa Indonesia. Bahasa madya ini mudah dipahami dan dimengerti.

Bahasa yang digunakan di daerah kabupaten Blora adalah bahasa Indonesia dan Aneman/Mataraman Pesisir dalam tingkat tutur ngoko, madya maupun krama oleh penggunanya masing-masing (formal "mis: pidato tema-solving-analisis, dll" maupun non formal dalam wawancara atau dialog percakapan–lancar / njagong;epyek).

Blora dilalui jalan provinsi yang menghubungkan Kota Semarang dengan Kota Surabaya lewat Purwodadi. Jalur ini cukup ramai, jika dibandingkan dengan jalur Semarang-Surabaya lewat Rembang, karena kondisi jalannya yang kalah lebar. Blora juga dapat dicapai dengan menempuh jalur Semarang-Kudus-Rembang-Blora. Blora sendiri setidaknya memiliki dua terminal bus tipe B; yaitu Terminal Gagak Rimang di Kecamatan Blora, Terminal Lama Blora dekat Stasiun Blora, dan satu Terminal tipe A Cepu di Cepu. ]] Blora juga memiliki tiga subterminal bertipe C; diantaranya Subterminal Kunduran, Subterminal Ngawen, SubTerninal Kedungtuban Subterminal Sambong Dan Subterminal Randublatung.

Jalur kereta api melewati wilayah Kabupaten Blora, namun tidak melintasi ibu kota kabupaten ini. Jalur tersebut melintas di bagian selatan. Stasiun Cepu merupakan stasiun besar kereta api utama di kabupaten ini yang terletak di lintas utara Jawa menghubungkan Jakarta dengan Surabaya selain itu ada Stasiun Randublatung, Stasiun Wadu, Stasiun Kapuan, Stasiun Doplang, kecuali KA Argo Bromo Anggrek. Pada jalur kereta Semarang-Demak-Godong-Purwodadi-Wirosari-Kunduran-Blora-Cepu sebenarnya terdapat empat stasiun yang kini sudah tak beroperasi, yaitu:

Jalur kereta itu sendiri saat ini sudah tidak difungsikan lagi. Rencananya akan beroperasi kembali segera dan akan melayani kembali dengan dua pilihan jalur.

Blora terdapat moda trasportasi jalur udara dengan adanya Bandar Udara Ngloram (Bandara Aryo Penagsang). Diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 17 Desember 2021 dengan Konsep ramah lingkungan dengan metode Nuansa Pohon Jati.

Dijuluki Kayu Jati, karena Blora merupakan penghasil kayu jati terbesar se-pulau Jawa. Kayu jati dari Blora dikenal memiliki kualitas paling baik se-Indonesia, bahkan kayu jati Blora juga dikenal di mancanegara.

Berita dari Masjid

Artikel pilihan untuk peningkatan pengetahuan dan berbagi dari seluruh masjid di Indonesia.