Sejarah Seoul Central Mosque, Masjid Pertama di Korea Selatan
Ahmad subagja | Masjid At Taqwa
2023-10-27 00:27:17

Sejarah Seoul Central Mosque, Masjid Pertama di Korea Selatan

Seoul Central Mosque adalah masjid pertama dan tertua di Korea Selatan yang mulai digunakan sejak tahun 1976 atas keputusan Presiden Korea Selatan pada Mei 1969. Tempat ibadah umat Islam ini menjadi satu-satunya masjid yang ada di ibu kota negara, tepatnya berada di Distrik Yongsan, Itaewon, Seoul.

Jumlah masjid di Korea Selatan memang masih sangat sedikit sebab kehidupan beragama di Korea cenderung didominasi oleh agama Budha dan Nasrani.

Namun, keberadaan Seoul Central Mosque justru menjadi salah satu ikon turisme di daerah Itaewon. bangunan masjid yang menggunakan kubah bertema Timur Tengah itu tampak unik dan berbeda dari bangunan di sekitarnya.

Sejarah Seoul Central Mosque, Masjid Pertama di Korea Selatan

Mengutip buku Sejarah Sosial Muslim Minoritas di Kawasan Asia karya Asep Achmad Hidayat, berdirinya Seoul Central Mosque sebenarnya tidak terlepas dari sejarah perkembangan Islam di Korea.

Di Korea Selatan, populasi muslim terus meningkat sejak diperkenalkannya Islam, tak lama setelah Perang Korea pada tahun 1950-an. Selama Perang Korea, negara Turki modern telah mengirim sejumlah besar pasukan untuk membantu Korea Selatan di bawah kendali PBB.

Tak lama setelah perang Korea selesai, beberapa orang Turki yang bertugas di Korea Selatan, selain melanjutkan tugasnya sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB, mereka juga mulai mengajarkan tentang Islam kepada proyeksi-menurut-provinsi-dan-jenis-kelamin.html">penduduk asli.

Selanjutnya mereka mendirikan Asosiasi yang diberi nama "Korean Muslim Society" pada tahun 1955. Organisasi ini semakin berkembang lalu berganti nama menjadi "Korean Muslim Federation atau Federasi Muslim Korea" pada tahun 1967.

Federasi Muslim Korea inilah yang memiliki peran penting dalam mendirikan Seoul Central Mosque di Itaewon pada tahun 1976. Masjid ini tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah salat, tetapi juga dilengkapi dengan kantor, ruang kelas untuk belajar, sekolah, dan aula untuk kegiatan seminar dan konferensi.

Hal ini ditujukan agar masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat dakwah dan pendidikan. Mengingat mayoritas muslim Korea merupakan kaum imigran, khutbah Jumat, Idul Fitri, dan Idul Adha di masjid ini disampaikan dalam tiga bahasa, yaitu Arab, Inggris, dan bahasa Korea.

Seiring berjalannya waktu, Islam terus bertahan di Korea dan terus berkembang secara perlahan. Menurut laporan Federasi Muslim Korea, jumlah muslim di Korea kurang dari 200.000 orang. Pada 2022 lalu, ada 15 masjid yang terdaftar secara resmi dan 150-200 Mushola, seperti dilansir The Korea Times.

Mengutip dari buku Moslem Traveler: Korea Selatan karya Fitriana Astuti, bangunan Seoul Central Mosque cukup luas dan terdiri dari tiga lantai. Di lantai dasar, terdapat ruang pertemuan dan Kantor Federasi Muslim Korea Selatan. Sementara ruang salat untuk laki-laki terletak di lantai dua dan bagi perempuan berada di lantai tiga.

Bagian dalam maupun luar bangunan masjid didominasi dengan warna biru, putih, abu-abu, dan hijau. Di bagian luar, terdapat puluhan anak tangga untuk akses langsung menuju lantai dua masjid.

Selain itu, terdapat pula tempat wudhu di luar masjid serta TK Islam Prince Sultan Islamic School sebagai lembaga pendidikan anak-anak muslim. Pada bagian atap masjid, terdapat kaligrafi bertuliskan 'Allahu Akbar'. Banyak sekali travellers yang mengambil foto dengan latar belakang anak tangga dan kaligrafi indah itu.

Seoul Central Mosque adalah masjid pertama dan tertua di Korea Selatan yang mulai digunakan sejak tahun 1976 atas keputusan Presiden Korea Selatan pada Mei 1969. Tempat ibadah umat Islam ini menjadi satu-satunya masjid yang ada di ibu kota negara, tepatnya berada di Distrik Yongsan, Itaewon, Seoul.

Jumlah masjid di Korea Selatan memang masih sangat sedikit sebab kehidupan beragama di Korea cenderung didominasi oleh agama Budha dan Nasrani.

Namun, keberadaan Seoul Central Mosque justru menjadi salah satu ikon turisme di daerah Itaewon. bangunan masjid yang menggunakan kubah bertema Timur Tengah itu tampak unik dan berbeda dari bangunan di sekitarnya.

Sejarah Seoul Central Mosque, Masjid Pertama di Korea Selatan

Gambar Ilustrasi Sejarah Seoul Central Mosque, Masjid Pertama di Korea Selatan

Sejarah Seoul Central Mosque, Masjid Pertama di Korea Selatan

Mengutip buku Sejarah Sosial Muslim Minoritas di Kawasan Asia karya Asep Achmad Hidayat, berdirinya Seoul Central Mosque sebenarnya tidak terlepas dari sejarah perkembangan Islam di Korea.

Di Korea Selatan, populasi muslim terus meningkat sejak diperkenalkannya Islam, tak lama setelah Perang Korea pada tahun 1950-an. Selama Perang Korea, negara Turki modern telah mengirim sejumlah besar pasukan untuk membantu Korea Selatan di bawah kendali PBB.

Tak lama setelah perang Korea selesai, beberapa orang Turki yang bertugas di Korea Selatan, selain melanjutkan tugasnya sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB, mereka juga mulai mengajarkan tentang Islam kepada proyeksi-menurut-provinsi-dan-jenis-kelamin.html">penduduk asli.

Selanjutnya mereka mendirikan Asosiasi yang diberi nama "Korean Muslim Society" pada tahun 1955. Organisasi ini semakin berkembang lalu berganti nama menjadi "Korean Muslim Federation atau Federasi Muslim Korea" pada tahun 1967.

Federasi Muslim Korea inilah yang memiliki peran penting dalam mendirikan Seoul Central Mosque di Itaewon pada tahun 1976. Masjid ini tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah salat, tetapi juga dilengkapi dengan kantor, ruang kelas untuk belajar, sekolah, dan aula untuk kegiatan seminar dan konferensi.

Hal ini ditujukan agar masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat dakwah dan pendidikan. Mengingat mayoritas muslim Korea merupakan kaum imigran, khutbah Jumat, Idul Fitri, dan Idul Adha di masjid ini disampaikan dalam tiga bahasa, yaitu Arab, Inggris, dan bahasa Korea.

Seiring berjalannya waktu, Islam terus bertahan di Korea dan terus berkembang secara perlahan. Menurut laporan Federasi Muslim Korea, jumlah muslim di Korea kurang dari 200.000 orang. Pada 2022 lalu, ada 15 masjid yang terdaftar secara resmi dan 150-200 Mushola, seperti dilansir The Korea Times.

Mengutip dari buku Moslem Traveler: Korea Selatan karya Fitriana Astuti, bangunan Seoul Central Mosque cukup luas dan terdiri dari tiga lantai. Di lantai dasar, terdapat ruang pertemuan dan Kantor Federasi Muslim Korea Selatan. Sementara ruang salat untuk laki-laki terletak di lantai dua dan bagi perempuan berada di lantai tiga.

Bagian dalam maupun luar bangunan masjid didominasi dengan warna biru, putih, abu-abu, dan hijau. Di bagian luar, terdapat puluhan anak tangga untuk akses langsung menuju lantai dua masjid.

Selain itu, terdapat pula tempat wudhu di luar masjid serta TK Islam Prince Sultan Islamic School sebagai lembaga pendidikan anak-anak muslim. Pada bagian atap masjid, terdapat kaligrafi bertuliskan 'Allahu Akbar'. Banyak sekali travellers yang mengambil foto dengan latar belakang anak tangga dan kaligrafi indah itu.

Tentang Penulis
 Ahmad subagja  | Masjid At Taqwa

Ahmad subagja | Masjid At Taqwa

| Citra Raya, Tangerang

At Taqwa dibangun pada tahun -. At Taqwa merupakan kategori Masjid Raya. At Taqwa beralamat di Citra Raya, Tangerang . At Taqwa memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . At Taqwa memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .