Sejarah Masjid Quba: Masjid yang Pertama Kali Dibangun Rasulullah
Ahmad subagja | Masjid At Taqwa
2023-10-27 00:27:35

Sejarah Masjid Quba: Masjid yang Pertama Kali Dibangun Rasulullah

Pada masa kenabian Rasulullah SAW, masjid dibangun tidak hanya untuk tempat ibadah tetapi juga sebagai sarana penting dalam mempersatukan kaum muslimin. Tidak hanya itu, masjid juga difungsikan sebagai tempat bermusyawarah untuk merundingkan masalah-masalah yang dihadapi.

Semua hal yang bersinggungan dengan kepentingan umat hampir sepenuhnya terselenggara di masjid. Termasuk juga Masjid Quba, Masjid Bersejarah yang berperan penting dalam perkembangan peradaban Islam. Ternyata, masjid ini juga yang pertama kali dibangun oleh Rasulullah SAW.

Masjid Quba merupakan masjid yang pertama dibangun oleh Rasulullah pada tahun 1 Hijriah atau 622 Masehi di Quba. Latar belakang dibangunnya masjid ini adalah karena pada saat itu Nabi Muhammad SAW dan para sahabat hijrah menuju Madinah, mereka singgah di Quba selama lima hari.

Sejarah Masjid Quba: Masjid yang Pertama Kali Dibangun Rasulullah

Masjid Quba dibangun di atas sebidang tanah milik keluarga Kalsum bin Hadam dari kabillah Amir bin Auf yang diwakafnya kepada Nabi Muhammad SAW setibanya di Quba. Pada masa itu, Quba merupakan kawasan pinggiran Yatsrib yang terletak sekitar 3 kilometer di selatan.

Abdurrahman bin Abdul Karim menyebutkan dalam bukunya yang berjudul Sejarah Terlengkap Nabi Muhammad SAW: Dari Sebelum Masa Kenabian hingga Sesudahnya, batu pertama diletakkan oleh Rasulullah SAW kemudian berturut-turut diletakkan oleh Abu Bakar, Umar, Utsman, dan selanjutnya dikerjakan oleh para sahabat Muhajirin dan Anshar sampai selesai.

Selain itu, ketika membangun Masjid Quba, Nabi Muhammad SAW juga dibantu oleh Malaikat Jibril yang memberi petunjuk arah kiblat dari masjid tersebut. Di masjid ini pertama kalinya diadakan sholat berjamaah secara terang-terangan.

Masjid pertama yang dibangun Rasulullah ini disebutkan dalam Al-Qur'an surat at-Taubah ayat 108 yang disebut dengan nama Masjid Takwa,

لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى ٱلتَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُوا۟ ۚ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُطَّهِّرِينَ

Artinya: "Janganlah kamu bersembahyang dalam masjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih."

Semasa hidupnya, Rasulullah SAW selalu pergi ke Masjid Quba setiap hari Sabtu, Senin, dan Kamis. Setelah beliau wafat, para sahabat selalu menziarahi masjid ini dan melaksanakan sholat di dalamnya. Oleh karena itu, setiap umat muslim yang menunaikan ibadah haji atau umrah sangat dianjurkan untuk mengunjungi masjid yang menjadi saksi perjuangan Rasulullah ini.

Meskipun sangat sederhana, Masjid Quba menjadi contoh dari bentuk-bentuk masjid yang didirikan oleh umat muslim di zaman yang lebih modern. bangunan kokoh itu sudah memenuhi syarat-syarat yang diperlukan untuk pendirian masjid.

Dalam buku Pasang Surut Peradaban dalam Lintas Sejarah kajian Sejarah Peradaban Islam Dari Masa Klasik hingga Kontemporer karya Dr. Gandhi Liyorba Indra, S.Ag., M.Ag, disebutkan masjid ini memiliki suatu ruang berbentuk persegi empat yang dikelilingi oleh dinding.

Di sebelah utara dibuat serambi bentuk tempat sholat yang bertiang pohon kurma, beratap datar dari pelepah daun kurma, bercampuran dengan tanah liat. Di tengah-tengah ruang terbuka dalam masjid (sahn) terdapat sebuah sumur untuk tempat berwudhu. Kebersihannya senantiasa terjaga, termasuk cahaya matahari dan sirkulasi udara yang masuk dengan leluasa.

Masjid Quba memiliki 19 pintu dan dari semua pintu itu, terdapat 3 pintu utama berdaun pintu besar yang menjadi tempat masuk jemaah ke dalam masjid. Dua pintu untuk jemaah laki-laki dan satu pintu lainnya untuk jemaah perempuan. Adapun di ruang utama masjid terdapat ruang yang dijadikan tempat belajar mengajar.

Selain itu, tatkala peralihan arah kiblat umat Islam terjadi, maka rekonstruksi pun dilakukan. Arahnya menghadap ke Masjidil Haram. Oleh karena itu, kiblat yang semula menghadap ke Baitul Maqdis di Palestina kemudian diputar balik menghadap ke arah Kota Makkah.

Kini, masjid yang letaknya sekitar 5 kilometer di sebelah tenggara Kota Madinah ini telah mengalami perbaikan dan perluasan berkali-kali. bangunan fisiknya mengalami banyak perkembangan seiring majunya teknologi manusia. Disebutkan bahwa Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah orang yang pertama membangun menara setinggi 47 meter pada masjid ini.

Lantai halaman masjid yang terbuka dilapisi marmer anti panas dan di bagian ini terdapat atap yang dapat terbuka dan tertutup secara otomatis. Terpal yang kokoh juga melindungi lantai atau jemaah dari sengatan matahari. Dibandingkan dengan zaman dahulu yang hanya memiliki luas 1.200 m2, kini Masjid Quba memiliki luas 135.000 m2 dengan ruang sholat utama seluas 5.035 m2.

Demikian sejarah singkat dari Masjid Quba, masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah yang dibantu oleh kaum muslimin dengan giat secara gotong-royong. Dengan mengetahui proses pembangunannya, umat muslim dapat meniru perjuangan Rasulullah dalam menebarkan dakwah Islam di muka bumi melalui pembangunan masjid sebagai bagian dari kepentingan umat.

Pada masa kenabian Rasulullah SAW, masjid dibangun tidak hanya untuk tempat ibadah tetapi juga sebagai sarana penting dalam mempersatukan kaum muslimin. Tidak hanya itu, masjid juga difungsikan sebagai tempat bermusyawarah untuk merundingkan masalah-masalah yang dihadapi.

Semua hal yang bersinggungan dengan kepentingan umat hampir sepenuhnya terselenggara di masjid. Termasuk juga Masjid Quba, Masjid Bersejarah yang berperan penting dalam perkembangan peradaban Islam. Ternyata, masjid ini juga yang pertama kali dibangun oleh Rasulullah SAW.

Masjid Quba merupakan masjid yang pertama dibangun oleh Rasulullah pada tahun 1 Hijriah atau 622 Masehi di Quba. Latar belakang dibangunnya masjid ini adalah karena pada saat itu Nabi Muhammad SAW dan para sahabat hijrah menuju Madinah, mereka singgah di Quba selama lima hari.

Sejarah Masjid Quba: Masjid yang Pertama Kali Dibangun Rasulullah

Gambar Ilustrasi Sejarah Masjid Quba: Masjid yang Pertama Kali Dibangun Rasulullah

Sejarah Masjid Quba: Masjid yang Pertama Kali Dibangun Rasulullah

Masjid Quba dibangun di atas sebidang tanah milik keluarga Kalsum bin Hadam dari kabillah Amir bin Auf yang diwakafnya kepada Nabi Muhammad SAW setibanya di Quba. Pada masa itu, Quba merupakan kawasan pinggiran Yatsrib yang terletak sekitar 3 kilometer di selatan.

Abdurrahman bin Abdul Karim menyebutkan dalam bukunya yang berjudul Sejarah Terlengkap Nabi Muhammad SAW: Dari Sebelum Masa Kenabian hingga Sesudahnya, batu pertama diletakkan oleh Rasulullah SAW kemudian berturut-turut diletakkan oleh Abu Bakar, Umar, Utsman, dan selanjutnya dikerjakan oleh para sahabat Muhajirin dan Anshar sampai selesai.

Selain itu, ketika membangun Masjid Quba, Nabi Muhammad SAW juga dibantu oleh Malaikat Jibril yang memberi petunjuk arah kiblat dari masjid tersebut. Di masjid ini pertama kalinya diadakan sholat berjamaah secara terang-terangan.

Masjid pertama yang dibangun Rasulullah ini disebutkan dalam Al-Qur'an surat at-Taubah ayat 108 yang disebut dengan nama Masjid Takwa,

لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَّمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى ٱلتَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَن تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَن يَتَطَهَّرُوا۟ ۚ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُطَّهِّرِينَ

Artinya: "Janganlah kamu bersembahyang dalam masjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih."

Semasa hidupnya, Rasulullah SAW selalu pergi ke Masjid Quba setiap hari Sabtu, Senin, dan Kamis. Setelah beliau wafat, para sahabat selalu menziarahi masjid ini dan melaksanakan sholat di dalamnya. Oleh karena itu, setiap umat muslim yang menunaikan ibadah haji atau umrah sangat dianjurkan untuk mengunjungi masjid yang menjadi saksi perjuangan Rasulullah ini.

Meskipun sangat sederhana, Masjid Quba menjadi contoh dari bentuk-bentuk masjid yang didirikan oleh umat muslim di zaman yang lebih modern. bangunan kokoh itu sudah memenuhi syarat-syarat yang diperlukan untuk pendirian masjid.

Dalam buku Pasang Surut Peradaban dalam Lintas Sejarah kajian Sejarah Peradaban Islam Dari Masa Klasik hingga Kontemporer karya Dr. Gandhi Liyorba Indra, S.Ag., M.Ag, disebutkan masjid ini memiliki suatu ruang berbentuk persegi empat yang dikelilingi oleh dinding.

Di sebelah utara dibuat serambi bentuk tempat sholat yang bertiang pohon kurma, beratap datar dari pelepah daun kurma, bercampuran dengan tanah liat. Di tengah-tengah ruang terbuka dalam masjid (sahn) terdapat sebuah sumur untuk tempat berwudhu. Kebersihannya senantiasa terjaga, termasuk cahaya matahari dan sirkulasi udara yang masuk dengan leluasa.

Masjid Quba memiliki 19 pintu dan dari semua pintu itu, terdapat 3 pintu utama berdaun pintu besar yang menjadi tempat masuk jemaah ke dalam masjid. Dua pintu untuk jemaah laki-laki dan satu pintu lainnya untuk jemaah perempuan. Adapun di ruang utama masjid terdapat ruang yang dijadikan tempat belajar mengajar.

Selain itu, tatkala peralihan arah kiblat umat Islam terjadi, maka rekonstruksi pun dilakukan. Arahnya menghadap ke Masjidil Haram. Oleh karena itu, kiblat yang semula menghadap ke Baitul Maqdis di Palestina kemudian diputar balik menghadap ke arah Kota Makkah.

Kini, masjid yang letaknya sekitar 5 kilometer di sebelah tenggara Kota Madinah ini telah mengalami perbaikan dan perluasan berkali-kali. bangunan fisiknya mengalami banyak perkembangan seiring majunya teknologi manusia. Disebutkan bahwa Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah orang yang pertama membangun menara setinggi 47 meter pada masjid ini.

Lantai halaman masjid yang terbuka dilapisi marmer anti panas dan di bagian ini terdapat atap yang dapat terbuka dan tertutup secara otomatis. Terpal yang kokoh juga melindungi lantai atau jemaah dari sengatan matahari. Dibandingkan dengan zaman dahulu yang hanya memiliki luas 1.200 m2, kini Masjid Quba memiliki luas 135.000 m2 dengan ruang sholat utama seluas 5.035 m2.

Demikian sejarah singkat dari Masjid Quba, masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah yang dibantu oleh kaum muslimin dengan giat secara gotong-royong. Dengan mengetahui proses pembangunannya, umat muslim dapat meniru perjuangan Rasulullah dalam menebarkan dakwah Islam di muka bumi melalui pembangunan masjid sebagai bagian dari kepentingan umat.

Tentang Penulis
 Ahmad subagja  | Masjid At Taqwa

Ahmad subagja | Masjid At Taqwa

| Citra Raya, Tangerang

At Taqwa dibangun pada tahun -. At Taqwa merupakan kategori Masjid Raya. At Taqwa beralamat di Citra Raya, Tangerang . At Taqwa memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . At Taqwa memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .