Relaunching BKM, Gus Yaqut Ingatkan Fungsi Masjid untuk Kesejahteraan Umat

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW membicarakan politik tingkat tinggi ketika berada di masjid. Bukan politik rendahan.

Hal tersebut diungkapkan Gus Yaqut saat memberikan arahan dalam acara Relaunching BKM dan Pengukuhan Pengurus BKM Pusat Periode 2022-2026 yang disiarkan secara daring melalui YouTube Kemenag RI, Rabu (3/5/2023) malam.

Ia mengawalinya dengan menukil sebuah riwayat yang menyebut bahwa pada saat Rasulullah SAW mendirikan masjid untuk pertama kalinya di Quba, beliau memfungsikan masjid untuk dua hal, yakni ibadah dan sosial.

Relaunching BKM, Gus Yaqut Ingatkan Fungsi Masjid untuk Kesejahteraan Umat

Masjid sebagai fungsi sosial pada waktu itu digunakan untuk berbagai kegiatan, termasuk membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan politik. Gus Yaqut menyebut, politik yang dibicarakan Nabi SAW pada saat itu adalah politik tingkat tinggi.

"Nabi Muhammad SAW ketika bicara politik di dalam masjid yang dibicarakan itu adalah politik high, atau high politics, politik tingkat tinggi bukan low politics. Bukan politik rendahan seperti pil-pilan itu, ada pileg, pilpres, pilkades, dan seterusnya nggak ada," ujar Gus Yaqut.

Politik tingkat tinggi yang dimaksud dalam hal ini, kata Gus Yaqut, adalah mengenai bagaimana menyejahterakan masyarakat, bagaimana mendidik masyarakat di sekitar masjid, dan semacamnya.

Gus Yaqut menceritakan, menara Masjid Quba pada waktu itu juga difungsikan sebagai sarana untuk memantau keadaan warga di sekitar masjid dengan melihat kepulan asap dari dapurnya.

Lebih lanjut, pihaknya berharap, kepengurusan Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) yang baru saja dikukuhkan ini bisa membawa manfaat bagi masyarakat, bahkan bukan hanya umat Islam saja. Mengingat, kata Gus Yaqut, masjid memiliki dua fungsi besar yang tidak bisa dipisahkan.

"Masjid ini harus benar-benar membawa manfaat bukan hanya untuk umat muslim saja, tapi juga bisa membawa manfaat untuk masyarakat di sekitar masjid," ujarnya.

Saat ini, ada sekitar 740 ribu masjid yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan BKM memiliki aset terutama tanah yang secara keseluruhan mencapai triliunan rupiah.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW membicarakan politik tingkat tinggi ketika berada di masjid. Bukan politik rendahan.

Hal tersebut diungkapkan Gus Yaqut saat memberikan arahan dalam acara Relaunching BKM dan Pengukuhan Pengurus BKM Pusat Periode 2022-2026 yang disiarkan secara daring melalui YouTube Kemenag RI, Rabu (3/5/2023) malam.

Ia mengawalinya dengan menukil sebuah riwayat yang menyebut bahwa pada saat Rasulullah SAW mendirikan masjid untuk pertama kalinya di Quba, beliau memfungsikan masjid untuk dua hal, yakni ibadah dan sosial.

Gambar Ilustrasi Relaunching BKM, Gus Yaqut Ingatkan Fungsi Masjid untuk Kesejahteraan Umat

Relaunching BKM, Gus Yaqut Ingatkan Fungsi Masjid untuk Kesejahteraan Umat

Masjid sebagai fungsi sosial pada waktu itu digunakan untuk berbagai kegiatan, termasuk membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan politik. Gus Yaqut menyebut, politik yang dibicarakan Nabi SAW pada saat itu adalah politik tingkat tinggi.

"Nabi Muhammad SAW ketika bicara politik di dalam masjid yang dibicarakan itu adalah politik high, atau high politics, politik tingkat tinggi bukan low politics. Bukan politik rendahan seperti pil-pilan itu, ada pileg, pilpres, pilkades, dan seterusnya nggak ada," ujar Gus Yaqut.

Politik tingkat tinggi yang dimaksud dalam hal ini, kata Gus Yaqut, adalah mengenai bagaimana menyejahterakan masyarakat, bagaimana mendidik masyarakat di sekitar masjid, dan semacamnya.

Gus Yaqut menceritakan, menara Masjid Quba pada waktu itu juga difungsikan sebagai sarana untuk memantau keadaan warga di sekitar masjid dengan melihat kepulan asap dari dapurnya.

Lebih lanjut, pihaknya berharap, kepengurusan Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) yang baru saja dikukuhkan ini bisa membawa manfaat bagi masyarakat, bahkan bukan hanya umat Islam saja. Mengingat, kata Gus Yaqut, masjid memiliki dua fungsi besar yang tidak bisa dipisahkan.

"Masjid ini harus benar-benar membawa manfaat bukan hanya untuk umat muslim saja, tapi juga bisa membawa manfaat untuk masyarakat di sekitar masjid," ujarnya.

Saat ini, ada sekitar 740 ribu masjid yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan BKM memiliki aset terutama tanah yang secara keseluruhan mencapai triliunan rupiah.