Puluhan Pemukim Israel Kembali Serbu Masjidil Aqsa

Puluhan pemukim Israel kembali menyerbu kompleks Masjidil Aqsa di Yerusalem di bawah perlindungan polisi pendudukan Israel. Peristiwa serupa juga terjadi pada hari-hari sebelumnya.

Kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan, serbuan pemukim Israel tersebut terjadi pada Rabu (8/11/2023) pagi waktu setempat. Para saksi mata mengatakan, sejumlah pemukim itu memasuki Masjidil Aqsa dalam kelompok terpisah.

Mereka melakukan tur provokatif melalui halaman masjid dan mendengarkan penjelasan tentang dugaan "Kuil Yahudi". Mereka juga menjalankan ritual Talmud di dekat Dome of the Rock.

Puluhan Pemukim Israel Kembali Serbu Masjidil Aqsa

Serbuan para pemukim Israel ini bukan kali pertama sejak meletusnya konflik Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023. Menurut laporan WAFA, pada Selasa (7/11/2023) pagi, puluhan pemukim Israel memasuki kompleks Masjidil Aqsa dan melakukan ritual serupa.

Pada Minggu (5/11/2023) mereka juga menyerbu Masjidil Aqsa lewat Gerbang Mughrabi. Mereka melakukan ritual Talmud di sekitar ruang salat Bab Al-Rahma. Polisi pendudukan Israel juga memperketat tindakan militernya di sekitar masjid.

Hal serupa juga terjadi pada Rabu pagi, 25 Oktober 2023. Insiden ini menambah ketegangan yang tengah berlangsung di sekitar Masjidil Aqsa sebagai salah satu tempat suci umat Islam.

Departemen Wakaf Islam, otoritas Yordania yang bertanggung jawab atas situs suci tersebut, telah berulang kali menyerukan campur tangan internasional untuk mencegah serangan tersebut, lapor WAFA, Rabu (25/10/2023).

Otoritas pendudukan Israel sendiri mengizinkan pemukim Yahudi Israel memasuki kompleks tersebut hampir setiap hari kecuali Jumat, weekend, dan ibadah umat Islam. Hal ini berlangsung sejak tahun 2003.

Sudah dua minggu polisi Israel menutup akses Masjidil Aqsa bagi umat Islam menyusul meletusnya konflik Israel-Hamas 7 Oktober. Pada Selasa (24/10/2023) dini hari, polisi Israel menduduki Masjid Al Aqsa dan menutup total aksesnya bagi seluruh umat Islam, lapor WAFA.

Langkah Kepolisian Israel itu disebut melanggar status quo yang selama ini berlaku untuk kompleks Masjidil Aqsa. Status quo itu menetapkan umat non-Muslim bisa mengunjungi kompleks Masjidil Aqsa, namun hanya umat Islam yang boleh beribadah di tempat tersebut. Meski demikian, masih dijumpai orang Yahudi yang berdoa di sana.

Aturan hukum Yahudi sendiri melarang orang Yahudi memasuki kompleks Masjidil Aqsa yang mereka sebut Temple Mount karena sifat suci dari situs tersebut, lapor detikNews.