Perjalanan Masjid di Lahan Wakaf Tukang Becak-Pekerja Serabutan
Ahmad subagja | Masjid At Taqwa
2023-10-27 00:28:37

Perjalanan Masjid di Lahan Wakaf Tukang Becak-Pekerja Serabutan

Sukino (50) bukan orang berada. Ia jadi tukang becak belasan tahun sebelum berhenti karena pandemi. Syukur ia ucapkan karena masjid di tanah wakafnya yang mulai dibangun 10 tahun lalu kini berdiri tegak dan bermanfaat bagi warga sekitar.

Al Maming 20, demikian nama masjid di lahan wakaf Sukino. Luasnya 300 meter persegi dan lokasinya di sebuah gang Dusun Ceplukan, Desa Wonorejo, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar.

"Alhamdulillah bisa jadi seperti ini," kata Sukino kepada detikJateng, Jumat (21/4/2023).

Perjalanan Masjid di Lahan Wakaf Tukang Becak-Pekerja Serabutan

Saat mewakafkan tanah, Sukino bekerja sebagai tukang becak dengan pendapatan pas-pasan. Separuh lahan yang ia miliki diwakafkan. Tahun 2013, masjid dibangun. Karena bantuan minim, proses berjalan sangat perlahan.

"Tarawih pertama 10 tahun lalu saya jadi imam, jemaah cuma beberapa, masjid belum beratap," urai pria yang kini bekerja serabutan ini.

Diakui Sukino, saat itu susah sekali mendapatkan bantuan. Hanya ada 1-2 bantuan. Itu pun tak seberapa. Untuk membeli material saja tak cukup. Sementara untuk merogoh kocek sendiri juga berat karena pendapatannya hanya cukup untuk makan sehari-hari bersama istri dan satu anaknya.

Warga setempat, Sri Retno Indiati (68), mengikuti proses pembangunan masjid di tanah wakaf tersebut. Awal-awal memang dipakai dengan kondisi ala kadarnya. Dari belum berlantai dan beratap hingga seperti sekarang.

"Dulu Pak Sukino sendiri yang urus. Azan, mengimami, sampai urusan bantuan," kata perempuan yang biasa disapa Bu Chalim dan tinggal 100 meter dari masjid.

Di awal-awal, praktis Sukino memutar otak sendiri. Padahal dia sudah menyebarkan informasi soal wakaf ke warga dan orang yang ditemuinya.

"Setelah diberitakan media, mungkin istilahnya viral kalau sekarang, ada bantuan dari Bu Rina," kenangnya.

Rina yang dimaksud Sukino adalah Bupati Karanganyar saat itu, Rina Iriani. Pembangunan lebih lancar. Bagian per bagian masjid terbentuk. Mulai dari ruangan utama, ruang sayap dan tempat wudu, hingga teras.

Setelah itu, bantuan mengalir. Beberapa orang datang ikut memberi bantuan tambahan. Sukino mulai melimpahkan pengelolaan masjid dan bantuan ke pengurus.

"Dulu tak menyangka akan begini," aku pria yang menempati lahan warisan orang tua sejak 1998 silam.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Sukino (50) bukan orang berada. Ia jadi tukang becak belasan tahun sebelum berhenti karena pandemi. Syukur ia ucapkan karena masjid di tanah wakafnya yang mulai dibangun 10 tahun lalu kini berdiri tegak dan bermanfaat bagi warga sekitar.

Al Maming 20, demikian nama masjid di lahan wakaf Sukino. Luasnya 300 meter persegi dan lokasinya di sebuah gang Dusun Ceplukan, Desa Wonorejo, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar.

"Alhamdulillah bisa jadi seperti ini," kata Sukino kepada detikJateng, Jumat (21/4/2023).

Perjalanan Masjid di Lahan Wakaf Tukang Becak-Pekerja Serabutan

Gambar Ilustrasi Perjalanan Masjid di Lahan Wakaf Tukang Becak-Pekerja Serabutan

Perjalanan Masjid di Lahan Wakaf Tukang Becak-Pekerja Serabutan

Saat mewakafkan tanah, Sukino bekerja sebagai tukang becak dengan pendapatan pas-pasan. Separuh lahan yang ia miliki diwakafkan. Tahun 2013, masjid dibangun. Karena bantuan minim, proses berjalan sangat perlahan.

"Tarawih pertama 10 tahun lalu saya jadi imam, jemaah cuma beberapa, masjid belum beratap," urai pria yang kini bekerja serabutan ini.

Diakui Sukino, saat itu susah sekali mendapatkan bantuan. Hanya ada 1-2 bantuan. Itu pun tak seberapa. Untuk membeli material saja tak cukup. Sementara untuk merogoh kocek sendiri juga berat karena pendapatannya hanya cukup untuk makan sehari-hari bersama istri dan satu anaknya.

Warga setempat, Sri Retno Indiati (68), mengikuti proses pembangunan masjid di tanah wakaf tersebut. Awal-awal memang dipakai dengan kondisi ala kadarnya. Dari belum berlantai dan beratap hingga seperti sekarang.

"Dulu Pak Sukino sendiri yang urus. Azan, mengimami, sampai urusan bantuan," kata perempuan yang biasa disapa Bu Chalim dan tinggal 100 meter dari masjid.

Di awal-awal, praktis Sukino memutar otak sendiri. Padahal dia sudah menyebarkan informasi soal wakaf ke warga dan orang yang ditemuinya.

"Setelah diberitakan media, mungkin istilahnya viral kalau sekarang, ada bantuan dari Bu Rina," kenangnya.

Rina yang dimaksud Sukino adalah Bupati Karanganyar saat itu, Rina Iriani. Pembangunan lebih lancar. Bagian per bagian masjid terbentuk. Mulai dari ruangan utama, ruang sayap dan tempat wudu, hingga teras.

Setelah itu, bantuan mengalir. Beberapa orang datang ikut memberi bantuan tambahan. Sukino mulai melimpahkan pengelolaan masjid dan bantuan ke pengurus.

"Dulu tak menyangka akan begini," aku pria yang menempati lahan warisan orang tua sejak 1998 silam.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Tentang Penulis
 Ahmad subagja  | Masjid At Taqwa

Ahmad subagja | Masjid At Taqwa

| Citra Raya, Tangerang

At Taqwa dibangun pada tahun -. At Taqwa merupakan kategori Masjid Raya. At Taqwa beralamat di Citra Raya, Tangerang . At Taqwa memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . At Taqwa memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .