Ahmad subagja | Masjid Jami' Al Khoir
2020-04-16 20:20:46PARA PENGKHIANAT
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
PARA PENGKHIANAT
بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيم
Allah SWT berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَخُوْنُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ وَتَخُوْنُوْۤا اَمٰنٰتِكُمْ وَاَنْـتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui." (QS. Al-Anfal 8: 27)
Tidak sedikit diantara kita, tidak sanggup menahan ketamakan diri saat amanah sampai. Jamak para elite Politik berkhianat terhadap amanah rakyat, korupsi uang negara, dari Gubernur, Walikota, Bupati, Menteri, pejabat kedinasan silih berganti mencuri uang Negara, tetapi tragisnya, mereka terus berusaha mempertahankan amanah yang diberikan kepadanya dengan berbagai cara.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَلَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَظْهَرَ الْفُحْشُ وَالتَّفَاحُشُ، وَقَطِيعَةُ الرَّحِمِ، وَسُوءُ الْمُجَاوَرَةِ، وَحَتَّى يُؤْتَمَنَ الْخَائِنُ وَيُخَوَّنَ الْأَمِينُ
Artinya : Tidak akan terjadi hari kiamat sehingga muncul perkataan keji, kebiasaan berkata keji, memutuskan kerabat, keburukan bertetangga, dan sehingga orang yang khianat diberi amanah (kepercayaan) sedangkan orang yang amanah dianggap berkhianat. (HR. Ahmad).
Allah SWT berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَخُوْنُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ وَتَخُوْنُوْۤا اَمٰنٰتِكُمْ وَاَنْـتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui." (QS. Al-Anfal 8: 27)
Sedungguhnya ayat ini diturunkan kepada Abu Lubabah ketika Rasulullah SAW mengutusnya ke Bani Quraizhah, saat mereka dikepung. Sedang keluarga dan anaknya ada di dalamnya.
Kemudian mereka berkata kepada Abu Lubabah, “ Wahai Abu Lubabah, apa pendapatnmu jika kita memakai keputusan Sa’ad demi kepentingan kita?“ Kemudian Abu Lubabah mengisyaratkan kelehernya, maksudnya ia akan disembelih, maka jangan kalian melakukan hal tersebut.
Perbuatan itu adalah khianat kepada Allah dan Rasul-Nya. Abu Lubabah berkata “ Kakiku masih tetap berada pada tempat itu, sampai aku sendiri menyadari bahwa aku telah khianat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Allah SWT berfirman:
ذٰلِكَ لِيَـعْلَمَ اَنِّيْ لَمْ اَخُنْهُ بِالْغَيْبِ وَاَنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِيْ كَيْدَ الْخَـآئِنِيْنَ
Artinya : "(Yusuf berkata), Yang demikian itu agar dia (Al 'Aziz) mengetahui bahwa aku benar-benar tidak mengkhianatinya ketika dia tidak ada (di rumah), dan bahwa Allah tidak meridai tipu daya orang-orang yang berkhianat." (QS. Yusuf 12: 52)
Sahabat Rasulullah Ibnu Abbas berkata,” khianat kepada Allah itu berupa perbuatan meninggalkan kewajiban-kewajiban yang diperintahkan dan khianat kepada Rasulullah SAW berupa perbuatan meninggalkan sunah-sunah yang telah beliau gariskan dan melakukan maksiat terhadapnya. Begitu juga khianat terhadap amanat, yaitu amal-amal yang telah Allah percayakan kepada hamba-hambaNya.
Pada sebuah sirah diceritakan tentang pengkhinatan yang dilakukan Ar Rajjal bin Unfuwah. Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya, di antara kalian ada seseorang laki-laki yang kelak gigi gerahamnya di neraka lebih besar dari gunung Uhud”.
Tiba-tiba dalam majlis kecil yang dihadiri oleh beberapa sahabat terbaik itu, Rasulullah SAW mengabarkan kepada mereka bahwa kelak diantara mereka ada yang gigi geraham nya di neraka lebih besar dari gunung Uhud.
Semua sahabat yang hadir dalam majlis kemudian diliputi kecemasan dari hari ke hari. Hingga syahid lah mereka satu persatu dan akhirnya tinggal dua orang tersisa.
Abu Hurairah begitu ketakutan, sebab semua sahabat yang hadir pada majlis itu sudah wafat dalam keadaan Husnul khotimah, yang tersisa hanya dia dan Ar Rajjal.
Abu Hurairah khawatir jika sampai dia menjadi orang yang dikabarkan oleh Rasulullah tersebut. Hingga tibalah masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar.
Saat itu muncul Nabi palsu bernama Musailamah yang kemudian diberi gelar oleh orang-orang Muslim sebagai Al Kadzaab (pendusta), Musailamah Al Kadzaab. Keberadaan nabi palsu ini semakin mengkhawatirkan sebab pengikutnya banyak.
Sebab itulah Khalifah Abu Bakar sudah berniat untuk memerangi mereka habis-habisan. Ar Rajjal bin Unfuwah, merupakan seorang sahabat yang banyak hafalan Qur'an nya, bisa jadi sudah hafal Al-Qur'an, juga dia sudah hidup dan berjuang bersama Rasulullah beserta para sahabat. Dia bahkan beberapa kali diutus untuk mendakwahkan Islam di berbagai daerah.
Ia meminta agar dikirim oleh Khalifah Abu Bakar untuk menemui dan mendakwahi Musailamah Al Kadzaab. Khalifah pun memberikan ijin dan berangkat lah Ar Rajjal menemui si Nabi palsu ini.
Jangankan mendakwahi Musailamah, justru ia menjadi ragu disana, dilihatnya jumlah pengikut Musailamah sangat banyak, dia mendapatkan tawaran yang menggiurkan, disertai banyak pengikutnya, maka Ar Rajjal memutuskan ia mulai saat itu menjadi pengikut Musailamah.
Sejarah mencatat, salah satu tokoh utama sahabat dimasa lalu, betapapun dia sudah berjuang bersama Rasulullah, menghafalkan Al-Qur'an sekalipun, dia tetap berpindah kubu dia khianati kepercayaan diberikan Khalifah kepadanya.
Dalam peperangan Ar Rajjal berhasil dibunuh oleh Zaaid bin Khattab, mati dalam kesesatan.
Allah SWT berfirman:
وَاِمَّا تَخَافَنَّ مِنْ قَوْمٍ خِيَانَةً فَانْۢبِذْ اِلَيْهِمْ عَلٰى سَوَآءٍ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْخَآئِنِيْنَ
Artinya : "Dan jika engkau (Muhammad) khawatir akan (terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berkhianat." (QS. Al-Anfal 8: 58)
Sesungguhnya sifat khianat adalah salah satu diantara sifat-sifat orang munafik.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” آيَةُ المُنَافِقِ ثَلاَثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ “
Artinya : Dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Tanda orang munafik ada tiga yaitu apabila bercerita dia berdusta, apabila berjanji dia menyelisihi janjinya, dan apabila diberi amanah (kepercayaan) ia berkhianat”.
[HR. Al-Bukhâri, dan Muslim, no. 59]
Sabda Rasulullah SAW :
))عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ: مَنْ مَاتَ وَهُوَ بَرِيءٌ مِنْ ثَلاَثٍ، الْكِبْرِ وَ الْغُلُوْلِ وَ الدَّيْنِ، دَخَلَ اْلجَنَّةَ
Artinya : “Dari Tsauban ia berkata, “Rasululloh bersabda: “Barangsiapa meninggal dunia dalam keadaan terbebas dari tiga hal, yaitu: sombong, khianat dan hutang, maka ia masuk surga.” (HR. At-Tirmidzi)
Sesungguhnya ayat Al-Qur’an dan hadits di atas menunjukkan bahwa khianat adalah perbuatan curang, dampak khianat sangat merusak tatanan bermasyarakat dan bernegara.
Dan merupakan sifat yang dibenci Allah SWT karena termasuk sifat orang–orang munafiq yang dikabarkan-Nya.
SEMOGA BERMANFAAT
Jazakumullah
Tentang Penulis
Ahmad subagja | Masjid Jami' Al Khoir
| Jl. Siliwangi Raya Sepanjang Jaya Rawalumbu Bekasi Jawa Barat
Masjid Jami' Al Khoir dibangun pada tahun -. Masjid Jami' Al Khoir merupakan kategori Masjid Umum.Masjid Jami' Al Khoir beralamat di Jl. Siliwangi Raya Sepanjang Jaya Rawalumbu Bekasi Jawa Barat .Masjid Jami' Al Khoir memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . Masjid Jami' Al Khoir memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .