Ahmad subagja | ALWUSTHO
2021-10-02 22:37:19ORANG-ORANG YANG DIRINDUKAN SURGA (KULTUM ROMADHON HARI KE 7)
ORANG-ORANG YANG DIRINDUKAN SURGA
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِىْ اَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِىْ قُلُوبِ الْمُؤْمِنِيْنَ. اَشْهَدُ اَنْ لاَّ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَه لاَ شَرِيكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ. شَهَادَةً تُنْجِىْ قَائِلَهَا مِنْ اَهْوَالِ يَوْمِ الدِّينِ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الْمَبْعُوثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبـَارِكْ عَلَـيْهِ وَعَلَى آلِه وَصَحْبِه اَجْمَعِيْنَ. وَعَلَى جَمِيْعِ اِخْوَانِهِ مِنَ اْلاَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِـيْنَ وَالصِّدِّقِـيـنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ. عِبَادَ اللهِ! مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ وَزُمْرَةَ الْمُؤْمِنِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ. اِتَّقُوا اللهَ وَاَحْسِنُوْا، فَاِنَّ اللهَ لاَ يُضِيْعُ اَجْرَ الْمُحْسِنِيْنَ.
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Ilahi Robbiy, Allah Rabbul-‘zzati. Solawat dan salam semoga berlimpah ruah kepada Rasulullah Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Ma’asyiral-muslimin wazumratal-mukminin rahimakumullah
Allah SWT berfirman di dalam al-Quran Surat Ali Imran ayat 133:
(#þqããÍ$yur 4n<Î) ;otÏÿøótB `ÏiB öNà6În/§ >p¨Yy_ur $ygàÊótã ßNºuq»yJ¡¡9$# ÞÚöF{$#ur ôN£Ïãé& tûüÉ)GßJù=Ï9
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali Imran:133)
Ma’asyiral-muslimin wazumratal-mukminin rahimakumullah
Pada ayat tersebut, Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk bersegera dan berlomba-lomba meraih ampunan dari Allah SWT, yang dengan sendirinya apabila ampunan itu sudah diberikan, maka Allah akan menghadiahkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Surga yang di dalamnya terdapat aneka keindahan dan kenikmatan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya sebagai limpahan rahmat dan karunia kepada orang-orang yang bertakwa kepada-Nya.
Akan tetapi, di tengah-tengah orang-orang yang berlomba-lomba untuk meraih surga yang dijanjikan oleh Allah SWT itu, ternyata ada empat kelompok manusia yang justru malah dirindukan oleh surga. Syekh Utsman bin Hasan di dalam kitabnya “Dzurrztun-Nashihin” menguraikan keempat kelompok tersebut sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW:
اَلْجَــنَّةُ مُشْتَقَةٌ اِلـَى اَرْبــَـعَةِ نـَفَرٍ:
Surga itu merindukan empat golongan manusia:
Yang pertama: تَـــــالـــِى الْقُرْآنَ
Orang yang gemar membaca al-Quran, baik di waktu pagi, siang, sore maupun malam. Membaca al-Quran dengan penuh khusyu', penuh penghayatan dan pemahaman. Karena al-Quran diturunkan sebagai penghormatan bagi manusia, dimana penghormatan dan kemuliaan apa pun di dunia ini tidak akan bisa menandingi kehormatan dan kemuliaan al-Quran. Dari al-Quran itulah kita mengenal Allah SWT sebagai Tuhan kita, mengenal asma-asma-Nya, mengetahui sifat-sifat-Nya, dan hal-hal yang melekat pada-Nya. Dari al-Quran itulah kita memahami syariat dan aturan hidup sebagai hamba Allah yang mendambakan kebahagiaan. Dang dari al-Quran itulah kita mengerti ke mana langkah ini diarahkan.
Orang-orang yang gemar membaca al-Quran dengan segenap keikhlasan dan dengan penuh kecintaan akan menjadikan dirinya sebagai sahabat al-Quran. Sehingga dengan sendirinya al-Quran akan menjadi pembimbingnya yang akan membawa sahabatnya meniti tangga-tangga surga. Al-Quran akan menjadi pemandunya yang akan mengantarkannya ke hadirat pemilik Firman suci itu, Allah SWT. Rasulullah SAW menyatakan dalam hadisnya:
Al-Quran akan menemui pembacanya kelak pada hari kiamat, ketika ia dibangkitkan dari kuburnya, seperti seseorang yang kurus dan pucat. Lalu al-Quran bertanya: "Apakah engkau mengenaliku?". Ia menjawab: "Aku tidak mengenalimu". Al-Quran menjelaskan: "Aku adalah al-Quran, sahabatmu, yang membuatmu haus di kala panas, yang membuatmu terjaga di waktu malam. Tiap pedagang ada di belakang daganngannya, dan aku kiini di belakang semua daganganmu". Kerajaan akan diberikan di tangan kanannya, surga di tangan kirinya, dan mahkota kehormatan akan disematkan di atas kepalanya. Kedua orang tuanya akan diberi perhiasan, dua perhiasan yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Keduanya lalu bertanya: "Mengapa kami diberi perhiasan seperti ini?'. Kemudian dijawab: "Karena anak kalian menjadikan al-Quran sebagai sahabat". Lalu diserukan kepadanya: "Bacalah al-Quran itu dan naiklah ke tangga-tangga surga dan bilik-biliknya!". Maka ia berada di atas (sebagai balasan atas bacaan al-Quran), sebagaimana ia telah membaca al-Quran baik secara cepat maupun tartil. (HR. Ibnu Majah)
Oleh karena itu, Rasulullah SAW memerintahkan kepada umat-umatnya untuk senantiasa membaca, menghayati, dan mengamalkan al-Quran, sebagaimana sabdanya:
اِقْرَؤُو الْقُرْآنَ فَاِنَّهُ يــَأتِىْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا ِلاَصْحَابِهِ. (رواه مسلم)
Bacalah al-Quran! Karena bacaanmu itu akan dating pada hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya. (HR. Muslim)
Ma’asyiral-muslimin wazumratal-mukminin rahimakumullah
Yang kedua, orang-orang yang dirindukan surga adalah: حَـــافِظِ اللِّسَانَ
Orang-orang yang menjaga lisan, dari ghibah, dusta, mengadu domba, fitnah, caci-maki, dan kata-kata yang tidak mendatangkan manfaat, baik bagi si pembicara maupun bagi yang mendengarkannya. Allah SWT sangat mencela orang-orang yang tidak menjaga hati dan lisannnya dari sikap dan perbuatan tercela, sebagaimana firman-Nya:
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qç7Ï^tGô_$# #ZÏWx. z`ÏiB Çd`©à9$# cÎ) uÙ÷èt/ Çd`©à9$# ÒOøOÎ) ( wur (#qÝ¡¡¡pgrB wur =tGøót Nä3àÒ÷è/ $³Ò÷èt/ 4 =Ïtär& óOà2ßtnr& br& @à2ù't zNóss9 ÏmÅzr& $\GøtB çnqßJçF÷dÌs3sù 4 (#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# Ò>#§qs? ×LìÏm§ ÇÊËÈ
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan pra-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari pra-sangka itu adalah dosa, dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya, dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. al-Hujurat: 12)
Dan pada hadits yang lain Rasulullah SAW bersabda:
اِيـَّـاكُمْ وَالظَّنَّ فَاِنَّ الظَّنَّ اَكْذَبُ الْحَدِيْثِ، وَلاَ تَجَسَّسُوْا وَلاَ تَبَاغَضُوْا وَلاَ تَنَافَسُوْا وَلاَ تَحَاسَدُوْا وَلاَ تَدَابَرُوْا وَكُونُوْا عِبَادَ اللهِ اِخْوَانًا. (متفق عليه)
Jauhilah olehmu prasangka (buruk), karena prasangka itu adalah sedusta-dustanya berita. Janganlah kamu saling mencari kesalahan, janganlah kamu saling bermarah-marahan, janganlah kamu saling benci, janganlah kamu saling dengki, dan janganlah kamu saling mencaci-maki. Jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara. (HR. Bukhari-Muslim)
Oleh karena itu, orang-orang yang mampu menjaga lisannya dari dusta, ghibah, namimah, perkataan keji dan kotor adalah orang-orang yang dirindukan oleh surga. Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya:
ôs% yxn=øùr& tbqãZÏB÷sßJø9$# ÇÊÈ tûïÏ%©!$# öNèd Îû öNÍkÍEx|¹ tbqãèϱ»yz ÇËÈ tûïÏ%©!$#ur öNèd Ç`tã Èqøó¯=9$# cqàÊÌ÷èãB ÇÌÈ
Sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna. (QS. al-Mukminun: 1-3)
Ma’asyiral-muslimin wazumratal-mukminin rahimakumullah
Yang ketiga, orang-orang yang dirindukan surga adalah: وَمُطْعِمِ الْجِيْعَانَ
Orang yang memberi makan yang kelaparan; orang yang senantiasa menyantuni fakir-miskin dan orang-orang yang hidupnya serba kekurangan. Orang-orang yang menganggap bahwa harta yang dimilikinya itu bukanlah hak mutlak dirinya, melainkan hanya sebatas hak guna pakai. Harta itu akan membawa berkah bila didapatkan dengan cara yang baik, digunakan serta dibelanjakan dengan cara yang baik pula. Sebaliknya, harta itu akan mendatangkan bencana apabila didapat dan digunakan dengan cara yang tidak benar.
Islam mendidik umatnya dan mengangkat jiwa mereka supaya hubungan mereka dengan hartanya berada dalam konteks yang hak, wajar, dan benar. Mereka diajarkan bahwa harta yang mereka miliki itu adalah milik Allah dan mereka hanyalah wakil-Nya yang bertugas mengatur, mengolah, mengelola, dan memanfaatkan harta itu sesuai dengan keinginan Pemilik mutlaknya. Harta itu hanyalah alat yang boleh digunakan untuk menyempurnakan tugas dan menyampaikan risalah yang telah diberikan Allah. Allah-lah yang berkuasa membagikan harta menurut ilmu dan keadilan-Nya. Islam mengatur pembagian harta umatnya agar mereka dapat tolong menolong dan saling membantu satu sama lain. Ini merupakan cara terbaik yang mampu membina satu suasana kehidupan yang harmonis, dinamis, mulia, dan bahagia. Maka orang-orang yang membantu sesamanya termasuk orang-orang yang dirindukan oleh surga.
Allah SWT berfirman:
$¨Br'sù ô`tB 4sÜôãr& 4s+¨?$#ur ÇÎÈ s-£|¹ur 4Óo_ó¡çtø:$$Î/ ÇÏÈ ¼çnçÅc£uãY|¡sù 3uô£ãù=Ï9 ÇÐÈ
Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik -- yaitu surga, maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah untuk mendapatkannya. (QS. al-Lail: 5-7)
Ma’asyiral-muslimin wazumratal-mukminin rahimakumullah
Yang ketiga, orang-orang yang dirindukan surga adalah: وَالصَّائِمِ رَمَضَانَ
Orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadhan; yakni umat-umat Islam yang beriman dengan sebenarnya kepada Allah SWT, yang salah satunya dibuktikan dengan amaliah ibadah puasa Ramadhan. Puasa adalah takwa. Sifat dan karakter orang-orang yang bertakwa. Puasa juga merupakan perisai yang mampu melindungi seseorang dari segala kejahatan dan fitnah. Bahkan puasa merupakan ibadah yang istimewa disbanding ibadah-ibadah yang lain. Melalui Nabi-Nya, Allah SWT telah menegaskan: "Puasa itu untuk-Ku, dan Akulah yang akan memberikan pahala puasa untuknya". (HR. Bukhari-Muslim)
Kemudian Rasulullah SAW bersabda:
اِنَّ فِى الْجَــنَّةِ بــَابـــًا يـُـقَالُ لـَهُ الرَّيـــَّـانُ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُوْنَ يــَوْمَ الْقِيَامَةِ لاَيَدْخُلُ مَعَهُمْ غَيْرُهُمْ. فَاِذَا دَخَل آخِرُهُمْ اُغْلِقَ فَلَمْ يـَدْخُلْ مِنْهُ اَحَدٌ. (متفق عليه)
Di dalam surga ada sebuah pintu yang disebut Rayyan. Orang-orang yang diperkenankan masuk ke surga melalui pintu itu pada hari kiamat kelak hanyalah orang-orang yang berpuasa (khususnya di bulan Ramadhan). Setelah orang terakhir masuk, pintu itu pun ditutup dan dikunci, sehingga tidak ada seorang pun lagi yang masuk melalui pintu itu. (HR. Bukhari-Muslim)
Orang yang berpuasa berarti mengendalikan diri, jiwa, dan raga dari hawa dan nafsu tercela. Maka orang-orang yang berpuasa adalah orang-orang yang dirindukan surga. Allah SWT menegaskan:
$¨Br&ur ô`tB t$%s{ tP$s)tB ¾ÏmÎn/u ygtRur }§øÿ¨Z9$# Ç`tã 3uqolù;$# ÇÍÉÈ ¨bÎ*sù sp¨Ypgø:$# }Ïd 3urù'yJø9$# ÇÍÊÈ
Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya. (QS. an-Nazi'at: 40-41)
Ma’asyiral-muslimin wazumratal-mukminin rahimakumullah
Demikianlah empat golongan manusia yang dirindukan surga, yakni: yang pertama, orang-orang yang gemar membaca al-Quran; kedua, orang-orang yang selalu mejaga lisan; ketiga, orang-orang yang suka membantu orang-orang yang hidupnya serba kekurangan; dan keempat, orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadhan. Semoga kita semua menjadi orang-orang yang selalu merindukan surga dan juga dirindukan oleh surga. Amin ya Rabbal-‘alamin.
هدانا الله واياكم اجمعيـن
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Tentang Penulis
Ahmad subagja | ALWUSTHO
| Jl.Raya Balaraja Kresek Km.06 Pasar Ceplak Kp.Tegal Anyar
MASJID ALWUSTHO SUKAMULYA
SEZARAH BERDIRINYA MASJID ALWUSTHO KP.TEGAL ANYAR SUKAMULYA KAB.TANGERANG
SEZARAH BERDIRINYA MASJID ALWUSTHO KP.TEGAL ANYAR SUKAMULYA KAB.TANGERANG
Semenjak pertama kali menjadi warga Kp.Tegal Anyar Rt.05 Rw.01 Ds.Sukamulya Kec.Sukamulya Kab.Tangerang tepatnya pada bulan Oktober tahun 2003, ketika mau Sholat Jum'at harus jalan dari rumah ke Masjid kurang lebih 1 kilometer, jarak tempuh kalau dengan jalan kaki cukup jauh. Mulai dari sini ada keinginan untuk mendirikan Masjid di kampung tersebut tentunnya dengan warga sekitar.
Sebelas tahun kemudian tepatnya pada tahun 2014 sempat mengadakan obrolan kecil dengan tokoh dan Rt. setempat untuk musyawarah warga jajak pendapat untuk pendirian Masjid dengan mengajak 2 Rt. yang berdekatan, untuk menidak lanjuti rencana kami (Penggiat Pendirian Maasjid) untuk Mendirikan Masjid akhirnya buat surat undangan musyawarah tokoh masyarakat Rt.5,6 & 7 Rw.01 yang terdiri dari tiga kampung, tiga Rt dan tiga Musholla (Tegal Anyar, Tegal Murni dan Pondok Gede) tapi sayang ada salah satu tokoh agama yang menentang dan salah satu Rt. tidak berani untuk melanjutkan undangan tokoh masyarakat, terpaksa rencana gagal.
Semangat kami masih ada untuk pendirian Masjid apalagi ada salah satu Musholla direnovasi total sampai naik jadi 2 lantai, harapan kami bisa dijadikan Masjid. Namun nyatanya dari pengurus musholla menyatakan tidak akan pernah dijadikan Masjid, pedahal jarak Musholla ke Masjid cukup jauh.
Selang lima tahun kemudian pada tanggal 01 Juni tahun 2019 ketemu tetangga H.Zuhdi seorang saudagar/pedagang menyampaikan keinginan yang sama untuk mendirikan Masjid setelah ada yang mau jual tanah disamping rumahnya. Seperti gayung bersambut tanah yang ditawarkan langsung dibayar dan diwakafkan untuk pembangunan Masjid.
Untuk mengawali pembangunan kami mengundang tokoh masyarakat sekitarnya tiga Rt. ; Kp.Tegal anyar Rt.05/01, Kp.Pondok Gede Rt.06/01 dan Kp.Tegal Murni Rt.07/01 Ds.Sukamulya Kec.Sukamulya Kab.Tangerang. Undangan Musyawarah atas nama PENGGIAT PENDIRIAN MASJID, Musyawarah dilaksanakan di Majlis H.Zuhdi Kp.Tegal Anyar Rt.05/01, pada hari Kamis malam Jum'at tgl.20 Juni 2019, menghasilkan keputusa sebagai berikut;
A. Terbentuknya Panitia Pembangunan Masjid
B. Untuk megawali pekerjaan pembangunan, peletakan batu pertama, penentuan arah qiblat dan pemberian nama Masjid nunggu keputusan seorang Kiyai/Abuya yang ditokohkan dan dijadikan rujukan dalam beragama dan bermasyarakat yaitu KH. UCI TURTUSI Cilingok, mengingat ada salah satu tokoh agama termasuk muridnya beliau yang menentang pendirian masjid tersebut.
Abuya KH.Uci Turtusi kami hubungi dan beliau tidak langsung memberikan keputusan, beliau pelajari dulu rencana yang kami sampaikan terkait pendirian Masjid, ternyata beliau sangat teliti dan hati-hati untuk memberikan keputusan kurang lebih memakan waktu satu bulan, tepatnya pada tanggal 03 Juli 2019 beliau langsung datang ke lokasi lahan yang akan dibangun masjid letaknya di Jl.Raya Balaraja Kresek Km.6 Pasar Ceplak Kp.Tegal Anyar Rt.05 Rw.01 Ds.Sukamulya Kec.Sukamulya Kab.Tangerang, didampingi jamaah beliau dan juga dihadiri oleh warga, tokoh dan pejabat setempat berikut Kepala Desa, karena dua hari sebelumnya beliau menginformasikan kepada kami melaui santrinya untuk menyiapkan acara Peletakan batu pertama, pengukuran qiblat sekaligus pemberian nama Masjid, sehingga kami sempat menyampaikan kepada warga dan pejabat setempat semuannya antusias menghadiri dan menyambut Abuya Uci Turtusi.
Acara diawali dengan Tausiyah mauidhotul hasanah, mengutip beberapa pembicaraan beliau sebagai berikut ;
- Selama pembangunan Masjid tidak boleh minta sodaqoh dipinggir jalan karena disamping mengganggu ketertiban umum juga satu hal yang dianggap merendahkan umat Islam dihadapan orang-orang non Muslim,
- Selama pembangunan Masjid tidak boleh buat proposal ke pemerintah dan lembaga, tapi kalau ada pejabat yang datang memberikan sodaqoh atas nama pribadi tidak boleh ditolak jangankan banyak walaupun ngasi sodaqoh Rp.1,000,- (seribu rupiah) harus diterima dan tanpa LPJ.
- Pemberian nama Masjid " ALWUSTHO" artinya mejeuhna (tengah-tengah), khoirul umur awusathuha (sebaik-baiknya urusan tengah-tengah), tengah-tengah baina Balaraja Wakresek (antara lokasi Balaraja dan Kresek), awewe oge anu diteangan nungenah tengah-tengahna kelakar beliau.
Dilanjutkan dengan pengukuran arah qiblat oleh beliau dan sekaligus peletakan batu pertama pembangunan didampingi oleh tukang Masjid yang disaksikan oleh jamaah, warga, dan pejabat setempat kurang lebih ada seribu Jamaah.
Mulai pada hari tersebut Rabu, 03 Juli 2019 M pembangunan MASJID ALWUSTHO dilangsungkan oleh tukang Masjid dibantu Warga sekitarnya, hingga artikel ini ditulis pembangunan masjid masih berlangsung baru 70 persen pekerjaan. Artikel ini ditulis pada hari Jum'at, 01 Oktober 2021 (tahun ketiga pembangunan).
Mohon do'a dan bantuanya khususnya untuk pembaca, umumnya untuk kaum muslimin walmuslimat, mukminin walmukminat. Semoga diberikan kelancaran dan kemudahan kepada kami untuk menyelesaikan pembangunan masjid ALWUSTHO dan mampu memakmurkannya. Semoga semua kegiatan yang kita kerjakan dan rencanakan ada dalan ridho dan lindungan Allah SWT. Amiiin Yaa Robbal 'Alamiin.