MENUTUP DAN MEMBATASI MESJID ADALAH PERINTAH KEBATHILAN

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
 
MENUTUP DAN MEMBATASI MESJID ADALAH PERINTAH KEBATHILAN
 
بِسۡـــــــــمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡـمَـٰنِ ٱلرَّحِـــــــيم
 
 
Allah SWT berfirman:
 
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَيَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَا لْمَسْجِدِ الْحَـرَا مِ الَّذِيْ جَعَلْنٰهُ لِلنَّا سِ سَوَآءً ٭لْعَا كِفُ فِيْهِ وَا لْبَا دِ ۗ وَمَنْ يُّرِدْ فِيْهِ بِاِ لْحَـادٍ بِۢظُلْمٍ نُّذِقْهُ مِنْ عَذَا بٍ اَ لِيْمٍ
 
"Sungguh, orang-orang kafir dan yang menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan dari Masjidilharam yang telah Kami jadikan terbuka untuk semua manusia, baik yang bermukim di sana maupun yang datang dari luar dan siapa saja yang bermaksud melakukan kejahatan secara zalim di dalamnya, niscaya akan Kami rasakan kepadanya siksa yang pedih." (QS. Al-Hajj 22: Ayat 25)
 
Orang-orang akan bertanya, kenapa tempat ibadah yang justru "ditutup dan dikalahkan" dibanding tempat berkumpul lain, seperti pasar, tempat hiburan, acara hiburan di televisi masih tetap siaran seperti biasa; tetap mengumpulkan orang dan tidak tampak pembatasan apa pun. Ketidaktegasan ini bisa menimbulkan kegaduhan bila tempat ibadah dibatasi secara sangat ketat dan tegas. Bukankah negara kita juga mendasarkan fondasinya pada Ketuhanan?
 
Masjid dan tempat ibadah lainnya adalah tempat yang bersih dan suci untuk mengajak masyarakat mendekatkan diri kepada Tuhan di saat ketakutan melanda; di saat kekalutan dan kekhawatiran terhadap segala jenis bahaya? Baik bahaya pribadi maupun bahaya bersama. Lalu kenapa sekarang masjid seperti ingin berlepas tangan?
 
Masjid dan rumah ibadah lainnya adalah rumah Tuhan; di sanalah mereka bisa menemui Tuhan, mengadu, dan berkeluh kesah, seperti selama ini para agamawan mengajari mereka. Lalu mengapa sekarang para agamawan pun turut melarang mereka mendatangi rumah Tuhan? Ke manakah mereka kini harus mengadu? Sementara kegiatan lain masih bisa dikatakan berjalan cukup normal.
 
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda,
 
سَيَأتِي عَلَى النَّاس سَنَوَات خَدَّاعَات، يُصَدَّق فِيهَا الكَاذِب ويُكَذَّب فِيهَا الصَّادِق، ويُؤْتَمَن فِيهَا الخَائِن ويُخَوَّن فِيهَا الأَمِين، ويَنْطِق فِيهَا الرُّوَيْبِضَة، قِيْلَ: ومَا الرُّوَيْبِضَة؟ قَالَ: الرَّجُل التَّافِه في أمْر العَامَّة
 
Artinya : “Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh tipu daya, dimana pendusta dipercaya dan orang jujur didustakan, pengkhianat diberi amanah dan orang yang amanah dikhianati, dan berbicara di zaman itu para Ruwaibidhoh.” Ditanyakan, siapakah Ruwaibidhoh itu? Beliau bersabda, “Orang bodoh yang berbicara dalam masalah umum.” (HR. Al-Hakim).
 
Tipu daya yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terbagi menjadi 2 yaitu:
 
1. orang yang benar2 memusuhi agama Islam;
2. orang yang mengaku beragama Islam tetapi bertindak sebagai musuh Islam dari dalam, dengan mengajak pengikutnya.
 
Dalam Hadits tersebut diatas Rasulullah SAW menyebutkan ciri-ciri masa yang penuh tipu daya. Bukan berarti pada zaman beliau tidak ada tipu daya, akan tetapi tipu daya yang akan dihadapi umat Nabi Muhammad di dalam hadits di atas adalah tipu daya yang masif, tipu daya yang menipu manusia, kecuali mereka hamba Allah yang dirahmati Allah SWT.
 
Tipu daya adalah cara yang dilakukan oleh pengusung kebatilan guna menjerumuskan manusia kepada kebatilan itu. Saat ini para pengusung kebatilan bermanuver menemukan jalan lain karena mereka paham bahwa narasi-narasi mereka tidak akan mudah diterima ditengah masyarakat.
 
Firman Allah SWT :
 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدً. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ
 
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan berkatalah dengan kata yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki perbuatan-perbuatanmu dan mengampuni dosa-dosamu.” (QS.33 Al Ahzab :70)
 
Nabi sudah penah menunjukkan PENYEBAB WABAH penyakit menular dan mematikan termasuk jenis virus ini,
 
لَمْ تَظْهَرِ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا إِلَّا فَشَا فِيهِمُ الطَّاعُونُ وَالْأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمِ
 
“Tidaklah muncul al-fahisyah (perbuatan keji) di suatu masyarakat, sehingga mereka melakukannya dengan terang-terangan, kecuali akan tersebar wabah penyakit tho’un (pes) dan penyakit-penyakit lainnya yang tidak pernah ada pada orang-orang dahulu”. (HR. Ibnu Majah, no: 4019; Al-Bazzar; Al-Baihaqi; dari Ibnu Umar. Dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Ash-Shohihah, no: 106; Shohih At-Targhib wat Tarhiib, no: 764; penerbit: Maktabah Al-Ma’arif)
 
Al-fahisyah (perbuatan keji) disebutkan beberapa kali di dalam Al-Qur’an, dengan makna:
 
1. Larangan untuk dinikahi,
 
Allah SWT berfirman:
 
وَلَا تَنْكِحُوْا مَا نَكَحَ اٰبَآ ؤُكُمْ مِّنَ النِّسَآءِ اِلَّا مَا قَدْ سَلَفَ ۗ اِنَّهٗ كَا نَ فَا حِشَةً وَّمَقْتًا ۗ وَسَآءَ سَبِيْلًا
 
"Dan janganlah kamu menikahi perempuan-perempuan yang telah dinikahi oleh ayahmu, kecuali (kejadian pada masa) yang telah lampau. Sungguh, perbuatan itu sangat keji dan dibenci (oleh Allah) dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh)." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 22)
 
2. Homoseksual
 
Allah SWT berfirman:
 
وَلُوْطًا اِذْ قَا لَ لِقَوْمِهٖۤ اِنَّكُمْ لَـتَأْتُوْنَ الْفَا حِشَةَ ۖ مَا سَبَـقَكُمْ بِهَا مِنْ اَحَدٍ مِّنَ الْعٰلَمِيْنَ
 
"Dan (ingatlah) ketika Luth berkata kepada kaumnya, Kamu benar-benar melakukan perbuatan yang sangat keji (homoseksual) yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun dari umat-umat sebelum kamu." (QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 28)
 
3. Membuka aurat/telanjang
 
Allah SWT berfirman:
 
يٰبَنِيْۤ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَـنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَاۤ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَـنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَا سَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰ تِهِمَا ۗ اِنَّهٗ يَرٰٮكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ ۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَآءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
 
"Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 27)
 
Bukankah al-fahisyah di atas benar-benar telah muncul di masyarakat, bahkan hampir seluruh dunia, dan mereka telah melakukannya dengan terang-terangan!!
 
Corona ini adalah murka/adzab Allah untuk manusia yg telah melampaui batas.
 
Allah SWT berfirman:
 
فَكُلًّا اَخَذْنَا بِذَنْبِۢهٖ ۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ اَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَا صِبًا ۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ اَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ ۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ الْاَ رْضَ ۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ اَغْرَقْنَا ۚ وَمَا كَا نَ اللّٰهُ لِيَـظْلِمَهُمْ وَلٰـكِنْ كَا نُوْۤا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ
 
"Maka masing-masing (mereka itu) Kami azab karena dosa-dosanya, di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil, ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, ada yang Kami benamkan ke dalam Bumi, dan ada pula yang Kami tenggelamkan. Allah sama sekali tidak hendak menzalimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri." (QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 40)
 
Negara dan rakyat yg sudah melampaui batas atas perbuatan syirik, zina, LGBT, homosex, industri pornografi dilegalkan, riba, membunuh manusia, industri narkoba dan khomr, sudah dianggap biasa dan dilegalkan.
 
Kebenaran malah dimusuhi, dibenci dan disingkirkan.
 
Allah SWT berfirman:
 
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْۤا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًا ۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَـكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَ نْهٰرُ ۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَا لَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ ۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَ يْمَا نِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَاۤ اَ تْمِمْ لَـنَا نُوْرَنَا وَا غْفِرْ لَـنَا ۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
 
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. At-Tahrim 66: Ayat 8)
 
 
Semoga bermanfaat
 
 
Jazakumullah
Tentang Penulis
 Ahmad subagja  | Masjid Jami' Al Khoir

Ahmad subagja | Masjid Jami' Al Khoir

| Jl. Siliwangi Raya Sepanjang Jaya Rawalumbu Bekasi Jawa Barat

Masjid Jami' Al Khoir dibangun pada tahun -. Masjid Jami' Al Khoir merupakan kategori Masjid Umum.Masjid Jami' Al Khoir beralamat di Jl. Siliwangi Raya Sepanjang Jaya Rawalumbu Bekasi Jawa Barat .Masjid Jami' Al Khoir memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . Masjid Jami' Al Khoir memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .

Tenda & Kanopi Membrane Untuk Masjid. Delivery & Pemasangan sampai di Kota Antum

Wujudkan Kenyamanan Masjid Anda, dengan Kanopi Membrane, Awet sampai 15 tahun!

kanopi-untuk-masjid ciptakonstruksi

Rekomendasi Artikel untuk Anda