Mengunjungi Masjid Constanta yang Dibangun Raja Rumania
Ahmad subagja | Masjid At Taqwa
2023-10-27 00:28:37

Mengunjungi Masjid Constanta yang Dibangun Raja Rumania

Constanta merupakan salah satu kota utama di Dobruja yang terletak di sebelah timur Rumania, yang memiliki populasi muslim terbesar di Rumania.

Muslim di Constanta didominasi orang-orang keturunan Turki dan Tartar. Letak Dobruja yang diapit oleh Sungai Danube dan Laut Hitam ini menjadikan Kota Constanta memiliki daya tarik tersendiri bagi para turis khususnya ketika musim panas.

Ada satu bangunan di Constanta yang tak pernah sepi pengunjung, khususnya pada bulan Ramadan. bangunan tersebut ialah Masjid Agung Constanta yang dikenal dengan nama King Carol Mosque I. Nama masjid itu tidak lepas dari sejarah bahwa masjid ini dibangun oleh Raja Carol I pada tahun 1910-1913 yang merupakan Raja Rumania pada saat itu. Masjid ini dibangun dengan uang pribadinya sebagai hadiah kepada para umat muslim di Constanta pasca runtuhnya kekaisaran Ottoman sehingga umat muslim yang berada di Constanta dapat menjalani hidup sesuai dengan keyakinannya dengan aman. Masjid Agung ini di desain oleh seorang arsitek Kristen yang bernama Victor Stefanescu dan direalisasikan oleh Insinyur George (Gogu) Constantinescu .

Mengunjungi Masjid Constanta yang Dibangun Raja Rumania

Letak Masjid Carol ini sangat strategis karena berada di area Laut Hitam sehingga dapat dijangkau dengan mudah oleh para pengunjung. Ketika sampai di masjid ini, pengunjung dapat melihat bagian luar masjid yang tampak klasik disertai menara yang tinggi. Bagian gerbang dicat berwarna hijau dengan kaligrafi Arab di atasnya. Sebelum pintu masuk, terdapat Al-Qur'an besar yang terbuka di halaman surat Al-Fatihah yang dapat dibaca oleh setiap pengunjung yang datang.

Di masjid ini terdapat pula pos tiket tepat di sebelah kiri gerbang ketika pengunjung masuk. Adapun harga tiket untuk memasuki Masjid Carol ini ialah 6 Lei atau setara dengan Rp 20.000 untuk orang dewasa dan 3 Lei atau Rp 10.000 untuk pelajar atau anak-anak. Namun, khusus bagi umat muslim yang berkunjung ke sini, dapat masuk tanpa membayar tiket masuk alias gratis. Baru-baru ini pengurus masjid juga menggratiskan tiket masuk bagi para pengungsi dari Ukraina yang ingin berkunjung.

Ketika memasuki area dalam masjid, pengunjung dapat melihat gabungan gaya arsitektur Mesir, Bizantium dan Rumania yang membentuk masjid King Carol I ini. Bagian pintu masjid terbuat dari marmer hitam yang dirancang dengan ornamen perunggu, luas ruang salat utamanya ialah 14 meter persegi.

Selain ruang salat utama, terdapat pula ruang salat khusus bagi muslimah di lantai 2. Ruang salat ini dipercantik oleh kaligrafi Arab di setiap sudutnya yang bertuliskan ayat-ayat suci Al-Wur'an, Asmaul Husna atau nama-nama Allah serta tulisan Nabi Muhammad SAW.

Lampu gantung hias khas Timur Tengah pun menghiasi ruangan ini dan semakin memperindah langit-langit yang bernuansa motif bunga berwarna biru. Adapaun ruang kiblat imam memiliki ceruk dengan memadukan gaya arsitektur sarang lebah khas Persia. Kemudian, di samping kanan ruang salat imam terdapat mimbar yang terbuat dari kayu dengan gaya dan ukiran khas Turki.

Untuk melihat pesona kota tua dan luasnya laut hitam dari ketinggian, pengunjung harus menaiki 140 anak tangga berbentuk spiral menuju puncak menara. Ketika tiba di puncak menara yang tingginya 47 meter ini, pengunjung dapat melihat bangunan bangunan klasik Eropa di kota tua Constanta, bangunan resor, serta birunya Laut Hitam yang 'dihiasi' kapal pesiar yang sungguh memanjakan mata. Rasanya begitu damai ketika berada di atas menara tersebut sehingga sangat tepat untuk menghilangkan rasa penat setelah melakukan aktivitas yang padat. Setiap kali naik ke menara saya selalu mendengar dan melihat ekspresi kagum para pengunjung ketika mereka sampai di atas menara, oleh karena itu saya juga mengabadikan momen berkunjung ke masjid ini dalam channel youtube @ms.nopita7 agar semakin banyak orang yang mengetahui sejarah Islam di benua biru ini.

Selain menara, ciri khas lain dari masjid ini adalah kubah besar yang dibuat dengan konstruksi beton tulang, yang mana konstruksi seperti ini pertama kalinya dilakukan di Rumania. Kubah masjid ini memiliki ukuran diameter 8 meter dan tinggi 25 meter dengan bulan sabit berwarna biru muda pada puncak kubah. Di samping kubah utama terdapat atap kecil bertingkat dan terlihat lengkungan jendela seperti struktur gereja ortodoks di empat sisi masjid dengan tiga lubang kaca.

Masjid yang sudah berusia lebih dari 1 abad ini menjadi saksi eksistensi muslim di tanah Eropa ini. Keberadaan masjid ini menjadi bentuk komitmen keberadaan umat Islam di Rumania guna mempertahankan sejarah dan kebudayaan yang telah tercatat dalam hubungan baik antara Raja Rumania dan Turki Utsmani.

Pengurus Masjid Constanta memberikan penjelasan mengenai Islam bagi mereka yang ingin mengenal Islam, bahkan mereka juga menyediakan kitab suci Al-Qur'an berbahasa Rumania yang mereka berikan kepada siapa saja yang memerlukannya. Bahkan, saya pun diberikan Al-Qur'an berbahasa Rumania oleh Ibu Cadria, salah satu pengurus Masjid Carol ini untuk membantu saya memahami bahasa Rumania dan menjelaskan mengenai Islam kepada teman-teman yang berasal dari Rumania ketika mereka bertanya mengenai Islam. Keberadaan Masjid Bersejarah ini menjadi rumah bagi saya ketika merindukan suasana Tanah Air tercinta, Indonesia.

*) Resti Nopita Nurhasanah, pelajar Indonesia yang menerima beasiswa pemerintah Rumania dalam bidang studi ecomonics and international affairs di Ovidius University of Constanta.

*) Artikel ini terselenggara atas kemitraan PPI Dunia dan detikEdu.

Constanta merupakan salah satu kota utama di Dobruja yang terletak di sebelah timur Rumania, yang memiliki populasi muslim terbesar di Rumania.

Muslim di Constanta didominasi orang-orang keturunan Turki dan Tartar. Letak Dobruja yang diapit oleh Sungai Danube dan Laut Hitam ini menjadikan Kota Constanta memiliki daya tarik tersendiri bagi para turis khususnya ketika musim panas.

Ada satu bangunan di Constanta yang tak pernah sepi pengunjung, khususnya pada bulan Ramadan. bangunan tersebut ialah Masjid Agung Constanta yang dikenal dengan nama King Carol Mosque I. Nama masjid itu tidak lepas dari sejarah bahwa masjid ini dibangun oleh Raja Carol I pada tahun 1910-1913 yang merupakan Raja Rumania pada saat itu. Masjid ini dibangun dengan uang pribadinya sebagai hadiah kepada para umat muslim di Constanta pasca runtuhnya kekaisaran Ottoman sehingga umat muslim yang berada di Constanta dapat menjalani hidup sesuai dengan keyakinannya dengan aman. Masjid Agung ini di desain oleh seorang arsitek Kristen yang bernama Victor Stefanescu dan direalisasikan oleh Insinyur George (Gogu) Constantinescu .

Mengunjungi Masjid Constanta yang Dibangun Raja Rumania

Gambar Ilustrasi Mengunjungi Masjid Constanta yang Dibangun Raja Rumania

Mengunjungi Masjid Constanta yang Dibangun Raja Rumania

Letak Masjid Carol ini sangat strategis karena berada di area Laut Hitam sehingga dapat dijangkau dengan mudah oleh para pengunjung. Ketika sampai di masjid ini, pengunjung dapat melihat bagian luar masjid yang tampak klasik disertai menara yang tinggi. Bagian gerbang dicat berwarna hijau dengan kaligrafi Arab di atasnya. Sebelum pintu masuk, terdapat Al-Qur'an besar yang terbuka di halaman surat Al-Fatihah yang dapat dibaca oleh setiap pengunjung yang datang.

Di masjid ini terdapat pula pos tiket tepat di sebelah kiri gerbang ketika pengunjung masuk. Adapun harga tiket untuk memasuki Masjid Carol ini ialah 6 Lei atau setara dengan Rp 20.000 untuk orang dewasa dan 3 Lei atau Rp 10.000 untuk pelajar atau anak-anak. Namun, khusus bagi umat muslim yang berkunjung ke sini, dapat masuk tanpa membayar tiket masuk alias gratis. Baru-baru ini pengurus masjid juga menggratiskan tiket masuk bagi para pengungsi dari Ukraina yang ingin berkunjung.

Ketika memasuki area dalam masjid, pengunjung dapat melihat gabungan gaya arsitektur Mesir, Bizantium dan Rumania yang membentuk masjid King Carol I ini. Bagian pintu masjid terbuat dari marmer hitam yang dirancang dengan ornamen perunggu, luas ruang salat utamanya ialah 14 meter persegi.

Selain ruang salat utama, terdapat pula ruang salat khusus bagi muslimah di lantai 2. Ruang salat ini dipercantik oleh kaligrafi Arab di setiap sudutnya yang bertuliskan ayat-ayat suci Al-Wur'an, Asmaul Husna atau nama-nama Allah serta tulisan Nabi Muhammad SAW.

Lampu gantung hias khas Timur Tengah pun menghiasi ruangan ini dan semakin memperindah langit-langit yang bernuansa motif bunga berwarna biru. Adapaun ruang kiblat imam memiliki ceruk dengan memadukan gaya arsitektur sarang lebah khas Persia. Kemudian, di samping kanan ruang salat imam terdapat mimbar yang terbuat dari kayu dengan gaya dan ukiran khas Turki.

Untuk melihat pesona kota tua dan luasnya laut hitam dari ketinggian, pengunjung harus menaiki 140 anak tangga berbentuk spiral menuju puncak menara. Ketika tiba di puncak menara yang tingginya 47 meter ini, pengunjung dapat melihat bangunan bangunan klasik Eropa di kota tua Constanta, bangunan resor, serta birunya Laut Hitam yang 'dihiasi' kapal pesiar yang sungguh memanjakan mata. Rasanya begitu damai ketika berada di atas menara tersebut sehingga sangat tepat untuk menghilangkan rasa penat setelah melakukan aktivitas yang padat. Setiap kali naik ke menara saya selalu mendengar dan melihat ekspresi kagum para pengunjung ketika mereka sampai di atas menara, oleh karena itu saya juga mengabadikan momen berkunjung ke masjid ini dalam channel youtube @ms.nopita7 agar semakin banyak orang yang mengetahui sejarah Islam di benua biru ini.

Selain menara, ciri khas lain dari masjid ini adalah kubah besar yang dibuat dengan konstruksi beton tulang, yang mana konstruksi seperti ini pertama kalinya dilakukan di Rumania. Kubah masjid ini memiliki ukuran diameter 8 meter dan tinggi 25 meter dengan bulan sabit berwarna biru muda pada puncak kubah. Di samping kubah utama terdapat atap kecil bertingkat dan terlihat lengkungan jendela seperti struktur gereja ortodoks di empat sisi masjid dengan tiga lubang kaca.

Masjid yang sudah berusia lebih dari 1 abad ini menjadi saksi eksistensi muslim di tanah Eropa ini. Keberadaan masjid ini menjadi bentuk komitmen keberadaan umat Islam di Rumania guna mempertahankan sejarah dan kebudayaan yang telah tercatat dalam hubungan baik antara Raja Rumania dan Turki Utsmani.

Pengurus Masjid Constanta memberikan penjelasan mengenai Islam bagi mereka yang ingin mengenal Islam, bahkan mereka juga menyediakan kitab suci Al-Qur'an berbahasa Rumania yang mereka berikan kepada siapa saja yang memerlukannya. Bahkan, saya pun diberikan Al-Qur'an berbahasa Rumania oleh Ibu Cadria, salah satu pengurus Masjid Carol ini untuk membantu saya memahami bahasa Rumania dan menjelaskan mengenai Islam kepada teman-teman yang berasal dari Rumania ketika mereka bertanya mengenai Islam. Keberadaan Masjid Bersejarah ini menjadi rumah bagi saya ketika merindukan suasana Tanah Air tercinta, Indonesia.

*) Resti Nopita Nurhasanah, pelajar Indonesia yang menerima beasiswa pemerintah Rumania dalam bidang studi ecomonics and international affairs di Ovidius University of Constanta.

*) Artikel ini terselenggara atas kemitraan PPI Dunia dan detikEdu.

Tentang Penulis
 Ahmad subagja  | Masjid At Taqwa

Ahmad subagja | Masjid At Taqwa

| Citra Raya, Tangerang

At Taqwa dibangun pada tahun -. At Taqwa merupakan kategori Masjid Raya. At Taqwa beralamat di Citra Raya, Tangerang . At Taqwa memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . At Taqwa memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .