Melihat Kemegahan Masjid Agung Baitul Makmur Aceh, Suasananya Bikin Betah

Masjid Agung Baitul Makmur terletak di Jalan Imam Bonjol Meulaboh, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat. Masjid ini termasuk dalam daftar 100 masjid terindah di Indonesia.

Kemegahan Masjid Agung Baitul Makmur terpancar dari konsep bangunannya yang memadukan arsitektur seperti Timur Tengah, Eropa, dan Asia. Dibalut dalam tiga konsep seni yang berbeda menjadikan masjid ini tampak spesial dari masjid lainnya.

Biasanya masjid di Aceh identik dengan warna putih polos. Namun, masjid ini mengadopsi paduan warna yang unik khas Timur Tengah, yaitu cokelat dan merah bata.

Melihat Kemegahan Masjid Agung Baitul Makmur Aceh, Suasananya Bikin Betah

Gaya arsitektur Timur Tengah juga terlihat dari bentuk mihrab. Mihrab masjid ini didominasi warna cokelat dan nuansa keemasan dengan ornamen khas Islam. Mata pun langsung menangkap kesan mewah dan sejuk saat memandang.

Konsep Eropa dapat dilihat dari dua gerbang utama masjid. Gaya arsitektur tersebut mirip dengan monumen Arch de Triomph yang terletak di tengah kota Prancis, Paris.

Sementara itu, nuansa Asia dapat dilihat melalui tiga kubah utama yang diapit dua kubah menara air berukuran lebih kecil. Bentuk kepala semua kubahnya sama, yakni bulat berujung lancip. Kubah ini pula yang menjadikan Masjid Agung Baitul Makmur menjadi populer.

Tidak hanya bagian luarnya saja yang memukau, desain dalam masjid juga sama mewahnya. Hal tersebut dapat dilihat dari dua konsep interior masjid yang berbeda.

Pertama, pengunjung akan disambut oleh ruangan yang memiliki banyak tiang penyangga lantai dua sebagai mezzanine. Saat sudah memasuki bagian tengah, pengunjung akan mendapati ruang lapang sebagai tempat salat yang diberi sentuhan mewah lewat lampu hias di tengahnya.

Masjid Agung Baitul Makmur dibangun pada 1987 atas ide Bupati Malik Ridwan Badai. Lalu setelah diresmikan pada 1 Juni 1999, bangunan ini dikenal sebagai masjid terbesar dan termegah di seluruh kawasan Pantai Barat Aceh.

Berdiri di tanah seluas 5,2 hektare dengan luas bangunan 3.500 persegi, masjid ini mampu menampung sekitar 7.000 jemaah sekaligus. Interaksi terbesar dari masyarakat sekitar adalah saat pelaksanaan salat tarawih pada tahun 2000.

Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Agung Baitul Makmur termasuk sebagai salah satu destinasi wisata religi di Meulaboh. Lokasinya yang ada di pusat kota membuat masjid ini mudah diakses oleh pengunjung. Halaman parkir yang luas juga memberikan nilai tambah bagi rombongan yang ingin berwisata.

Masjid Agung Baitul Makmur juga memiliki fungsi pendidikan. Fungsi ini diwakilkan oleh keberadaan Madrasah Tsanawiyah, Ibtidaiyyah, Diniyyah, TK Al-Quran, dan TPQ yang berada di lokasi masjid. Eksistensi Masjid Baitul Makmur di tengah masyarakat Meulaboh yang religius pun semakin kuat.

Artikel ini ditulis oleh Lita Amalia, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.