Masjid Tujuh Madinah, Saksi Perjalanan Rasulullah SAW Membela Islam
Ahmad subagja | Masjid At Taqwa
2024-06-11 08:13:28

Masjid Tujuh Madinah, Saksi Perjalanan Rasulullah SAW Membela Islam

Di kota suci Madinah, terdapat sebuah kompleks bersejarah yang menjadi tempat spiritual bagi umat Islam. Masjid Tujuh di kota Madinah, Arab Saudi, merupakan kompleks masjid yang sering dikunjungi jemaah haji pada musim haji karena sejarahnya berkaitan dengan Nabi SAW.

Dikutip dari buku Histori 72 Masjid di Tanah Suci dalam Khazanah Sunnah Nabi oleh H. Brilly El-Rasheed, Masjid tujuh adalah kompleks masjid yang berdiri berdekatan, seolah-olah merupakan sekumpulan bangunan dalam satu area.

Masjid tujuh ini berada tidak jauh dari lokasi khandaq atau dalam bahasa Persia artinya parit. Kompleks masjid ini menjadi tempat bagi umat Islam mengenang peristiwa dahsyat di mana Rasulullah SAW dan para sahabat beliau membuat perlindungan berupa parit sedalam 3 meter dan selebar 3 meter yang sebetulnya berada di area terluar kota Madinah bagian utara hingga bagian Barat.

Masjid Tujuh Madinah, Saksi Perjalanan Rasulullah SAW Membela Islam

Dibangunnya parit ini berfungsi untuk membentengi kaum muslimin proyeksi-menurut-provinsi-dan-jenis-kelamin.html">penduduk Madinah dari serangan kaum Quraisy dan kabilah-kabilah yang memusuhi Islam pada tahun 5-6 Hijriyah. Maka dari itu, kompleks masjid ini juga disebut sebagai masjid Khandaq oleh sebagian orang.

Dirangkum dari laman resmi Kementerian Agama RI, berikut ini adalah masjid tujuh Madinah:

Masjid al-Fat'h merupakan masjid terbesar di antara masjid-masjid yang terdapat di lokasi ini. Dibangun di atas sebuah bukit kecil, masjid ini konon menjadi pos komando Nabi Muhammad SAW selama pertempuran berlangsung. Dari puncak bukit tempat masjid ini berdiri, panorama seluruh medan pertempuran dapat terlihat dengan jelas.

Masjid al-Fat'h terletak di dekat kaki Gunung Sala', tepatnya di sisi utara gunung. Menurut sejarah, masjid ini kemungkinan besar dibangun pertama kali antara tahun 705 dan 711 M, pada masa pemerintahan Umar ibn Abd al-Aziz. Renovasi pertama dilakukan pada tahun 1179 M, dan renovasi besar-besaran berikutnya dilakukan oleh Sultan Ottoman Abdul Majid I pada tahun 1851 M.

Masjid Salman Farisi terletak di sebelah selatan Masjid al-Fat'h, berjarak sekitar 20 meter dari kaki Gunung Sala'. Nama masjid ini diambil dari Salman orang Persia, sahabat Nabi Muhammad SAW, yang merekomendasikan penggalian parit untuk membentengi kota Madinah dari invasi.

Dibandingkan dengan Masjid al-Fat'h, Masjid Salman Farsi memiliki ukuran yang jauh lebih kecil. Masjid ini hanya memiliki satu aula dengan panjang 7 meter dan lebar 2 meter. Kesederhanaan ini menjadi ciri khas dari masjid ini.

Pembangunan Masjid Salman Farsi diperkirakan dilakukan pada masa pemerintahan Umar ibn Abd al-Aziz di Madinah, bersamaan dengan pembangunan Masjid al-Fat'h. Pada tahun 1179 M (575 H), masjid ini direnovasi atas perintah menteri Said al-Deen Abu al-Haija. Renovasi besar-besaran berikutnya dilakukan pada masa pemerintahan Sultan Ottoman Abd al-Majid I.

Masjid Umar terletak di situs Ghazwa-i Khandaq, atau Pertempuran Parit, yang merupakan salah satu pertempuran besar dalam sejarah Islam. Masjid ini memiliki sejarah yang tidak terlalu jelas, namun namanya menunjukkan kemungkinan bahwa Khalifah Umar bin al-Khattab pernah berdoa di sana.

Masjid Abu Bakar terletak 15 meter barat daya Masjid Salman Farisi. Masjid Abu Bakr dibangun di lokasi tempat khalifah pertama, Abu Bakr (RA), memimpin salat Idul Fitri bersama Nabi Muhammad (SAW).

Masjid Abu Bakar dibangun pertama kali pada masa pemerintahan Omar Bin Abdul Aziz (705-709/89-91 H) dan kemudian direnovasi Sultan Mahmoud II pada masa pemerintahannya pada 1838 M/1254 H.

Bertengger di atas bukit, Masjid Ali berdiri kokoh dengan ukuran yang terbilang mungil, hanya selebar 6,5 meter dan sepanjang 8,5 meter. Masjid ini menjadi yang paling tinggi di antara masjid-masjid lainnya di sekitarnya dan terletak di sebelah selatan Masjid Fatima.

Menurut sejarah Islam, Masjid Ali memiliki peran penting dalam Pertempuran Parit. Di sinilah Ali bin Abi Talib radhiyallahu 'anhu, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW, ikut serta dalam pertempuran tersebut. Selain itu, konon beliau juga memimpin shalat Idul Fitri di masjid ini pada masa kekhalifahannya.

Terletak tak jauh dari Masjid Ali, berdirilah Masjid Fatima, sebuah masjid mungil yang memancarkan pesona sejarahnya. Masjid ini juga dikenal dengan nama Masjid Saad ibn Mu'adz, dan merupakan masjid terkecil di antara tujuh masjid yang bersejarah di Madinah.

Dibangun pada masa pemerintahan Sultan Abdul Majid I pada Era Ottoman, Masjid Fatima memiliki ukuran yang sangat kecil, hanya sekitar 4x3 meter.

Masjid Parit, atau Jami' al-Khandaq, berdiri kokoh di kaki Gunung Sala' di Madinah, Arab Saudi. Masjid ini bukan hanya tempat ibadah biasa, tetapi juga monumen bersejarah yang memperingati Pertempuran Parit, salah satu pertempuran penting dalam sejarah Islam.

Di kota suci Madinah, terdapat sebuah kompleks bersejarah yang menjadi tempat spiritual bagi umat Islam. Masjid Tujuh di kota Madinah, Arab Saudi, merupakan kompleks masjid yang sering dikunjungi jemaah haji pada musim haji karena sejarahnya berkaitan dengan Nabi SAW.

Dikutip dari buku Histori 72 Masjid di Tanah Suci dalam Khazanah Sunnah Nabi oleh H. Brilly El-Rasheed, Masjid tujuh adalah kompleks masjid yang berdiri berdekatan, seolah-olah merupakan sekumpulan bangunan dalam satu area.

Masjid tujuh ini berada tidak jauh dari lokasi khandaq atau dalam bahasa Persia artinya parit. Kompleks masjid ini menjadi tempat bagi umat Islam mengenang peristiwa dahsyat di mana Rasulullah SAW dan para sahabat beliau membuat perlindungan berupa parit sedalam 3 meter dan selebar 3 meter yang sebetulnya berada di area terluar kota Madinah bagian utara hingga bagian Barat.

Masjid Tujuh Madinah, Saksi Perjalanan Rasulullah SAW Membela Islam

Gambar Ilustrasi Masjid Tujuh Madinah, Saksi Perjalanan Rasulullah SAW Membela Islam

Masjid Tujuh Madinah, Saksi Perjalanan Rasulullah SAW Membela Islam

Dibangunnya parit ini berfungsi untuk membentengi kaum muslimin proyeksi-menurut-provinsi-dan-jenis-kelamin.html">penduduk Madinah dari serangan kaum Quraisy dan kabilah-kabilah yang memusuhi Islam pada tahun 5-6 Hijriyah. Maka dari itu, kompleks masjid ini juga disebut sebagai masjid Khandaq oleh sebagian orang.

Dirangkum dari laman resmi Kementerian Agama RI, berikut ini adalah masjid tujuh Madinah:

Masjid al-Fat'h merupakan masjid terbesar di antara masjid-masjid yang terdapat di lokasi ini. Dibangun di atas sebuah bukit kecil, masjid ini konon menjadi pos komando Nabi Muhammad SAW selama pertempuran berlangsung. Dari puncak bukit tempat masjid ini berdiri, panorama seluruh medan pertempuran dapat terlihat dengan jelas.

Masjid al-Fat'h terletak di dekat kaki Gunung Sala', tepatnya di sisi utara gunung. Menurut sejarah, masjid ini kemungkinan besar dibangun pertama kali antara tahun 705 dan 711 M, pada masa pemerintahan Umar ibn Abd al-Aziz. Renovasi pertama dilakukan pada tahun 1179 M, dan renovasi besar-besaran berikutnya dilakukan oleh Sultan Ottoman Abdul Majid I pada tahun 1851 M.

Masjid Salman Farisi terletak di sebelah selatan Masjid al-Fat'h, berjarak sekitar 20 meter dari kaki Gunung Sala'. Nama masjid ini diambil dari Salman orang Persia, sahabat Nabi Muhammad SAW, yang merekomendasikan penggalian parit untuk membentengi kota Madinah dari invasi.

Dibandingkan dengan Masjid al-Fat'h, Masjid Salman Farsi memiliki ukuran yang jauh lebih kecil. Masjid ini hanya memiliki satu aula dengan panjang 7 meter dan lebar 2 meter. Kesederhanaan ini menjadi ciri khas dari masjid ini.

Pembangunan Masjid Salman Farsi diperkirakan dilakukan pada masa pemerintahan Umar ibn Abd al-Aziz di Madinah, bersamaan dengan pembangunan Masjid al-Fat'h. Pada tahun 1179 M (575 H), masjid ini direnovasi atas perintah menteri Said al-Deen Abu al-Haija. Renovasi besar-besaran berikutnya dilakukan pada masa pemerintahan Sultan Ottoman Abd al-Majid I.

Masjid Umar terletak di situs Ghazwa-i Khandaq, atau Pertempuran Parit, yang merupakan salah satu pertempuran besar dalam sejarah Islam. Masjid ini memiliki sejarah yang tidak terlalu jelas, namun namanya menunjukkan kemungkinan bahwa Khalifah Umar bin al-Khattab pernah berdoa di sana.

Masjid Abu Bakar terletak 15 meter barat daya Masjid Salman Farisi. Masjid Abu Bakr dibangun di lokasi tempat khalifah pertama, Abu Bakr (RA), memimpin salat Idul Fitri bersama Nabi Muhammad (SAW).

Masjid Abu Bakar dibangun pertama kali pada masa pemerintahan Omar Bin Abdul Aziz (705-709/89-91 H) dan kemudian direnovasi Sultan Mahmoud II pada masa pemerintahannya pada 1838 M/1254 H.

Bertengger di atas bukit, Masjid Ali berdiri kokoh dengan ukuran yang terbilang mungil, hanya selebar 6,5 meter dan sepanjang 8,5 meter. Masjid ini menjadi yang paling tinggi di antara masjid-masjid lainnya di sekitarnya dan terletak di sebelah selatan Masjid Fatima.

Menurut sejarah Islam, Masjid Ali memiliki peran penting dalam Pertempuran Parit. Di sinilah Ali bin Abi Talib radhiyallahu 'anhu, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW, ikut serta dalam pertempuran tersebut. Selain itu, konon beliau juga memimpin shalat Idul Fitri di masjid ini pada masa kekhalifahannya.

Terletak tak jauh dari Masjid Ali, berdirilah Masjid Fatima, sebuah masjid mungil yang memancarkan pesona sejarahnya. Masjid ini juga dikenal dengan nama Masjid Saad ibn Mu'adz, dan merupakan masjid terkecil di antara tujuh masjid yang bersejarah di Madinah.

Dibangun pada masa pemerintahan Sultan Abdul Majid I pada Era Ottoman, Masjid Fatima memiliki ukuran yang sangat kecil, hanya sekitar 4x3 meter.

Masjid Parit, atau Jami' al-Khandaq, berdiri kokoh di kaki Gunung Sala' di Madinah, Arab Saudi. Masjid ini bukan hanya tempat ibadah biasa, tetapi juga monumen bersejarah yang memperingati Pertempuran Parit, salah satu pertempuran penting dalam sejarah Islam.

Tentang Penulis
 Ahmad subagja  | Masjid At Taqwa

Ahmad subagja | Masjid At Taqwa

| Citra Raya, Tangerang

At Taqwa dibangun pada tahun -. At Taqwa merupakan kategori Masjid Raya. At Taqwa beralamat di Citra Raya, Tangerang . At Taqwa memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . At Taqwa memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .

Tenda & Kanopi Membrane Untuk Masjid. Delivery & Pemasangan sampai di Kota Antum

Wujudkan Kenyamanan Masjid Anda, dengan Kanopi Membrane, Awet sampai 15 tahun!

kanopi-untuk-masjid ciptakonstruksi