Lebih dari 60 Masjid di Gaza Hancur Dibom Israel

Agresi Israel terhadap Palestina yang masih berlanjut hingga kini telah menimbulkan kerusakan fasilitas umum termasuk tempat ibadah. Setidaknya lebih dari 60 masjid di Gaza hancur sejak serangan 7 Oktober 2023.

Bertambahnya kerusakan masjid tersebut terhitung usai Israel melancarkan serangan udara yang menghancurkan Masjid al-Salam di lingkungan Sabra, Kota Gaza bagian utara, lapor kantor berita Palestina, WAFA, seperti dikutip Selasa (14/11/2023).

Tempat ibadah sendiri termasuk kekayaan budaya yang dilindungi oleh hukum humaniter internasional (HHI).

Lebih dari 60 Masjid di Gaza Hancur Dibom Israel

Pekan lalu, Israel menembakkan rudal dan menghancurkan Masjid Khalid bin Walid dan Al-Ikhlas di Khan Younis pada Rabu (8/11/2023) waktu setempat, lapor kantor berita Anadolu.

Rekaman detik-detik jatuhnya rudal Israel yang meluluhlantakan Masjid Khalid bin Walid tersebut beredar di media sosial. Rekaman itu diunggah oleh akun Instagram @eye.on.palestina. Tampak rudal jatuh menghantam atap di sebelah kubah masjid, seketika bangunan hancur.

Hancurnya Masjid Khalid bin Walid ini menambah daftar masjid yang hancur akibat bombardir Israel. Menurut laporan Kementerian Dalam Negeri Gaza dalam sebuah pernyataan, total masjid yang hancur sejak konflik 7 Oktober 2023 menjadi 59 per Rabu (8/11/2023). Sementara 136 masjid dan 3 gereja rusak berat. Laporan minggu ini, lebih dari 60 masjid di Gaza telah hancur.

Selain masjid, Israel baru-baru ini menjatuhkan rudal yang menghantam bangunan tempat tinggal di kamp pengusian Nuseirat dan Deir el-Balah. Keduanya terletak di Gaza tengah.

Al Jazeera melaporkan dalam liputan langsungnya, Selasa (14/11/2023), saat ini korban tewas Palestina meningkat menjadi 11.200 orang sejak serangan Israel 7 Oktober 2023, sementara jumlah korban tewas Israel menurut laporan resmi mencapai lebih dari 1.200 orang.

Warga Palestina mengajukan gugatan federal ke Amerika Serikat terhadap Presiden Biden dan pejabat tinggi lainnya, mereka menyebut bahwa Washington "membantu dan bersekongkol dalam genosida Israel terhadap rakyat Palestina."

Agresi Israel terhadap Palestina yang masih berlanjut hingga kini telah menimbulkan kerusakan fasilitas umum termasuk tempat ibadah. Setidaknya lebih dari 60 masjid di Gaza hancur sejak serangan 7 Oktober 2023.

Bertambahnya kerusakan masjid tersebut terhitung usai Israel melancarkan serangan udara yang menghancurkan Masjid al-Salam di lingkungan Sabra, Kota Gaza bagian utara, lapor kantor berita Palestina, WAFA, seperti dikutip Selasa (14/11/2023).

Tempat ibadah sendiri termasuk kekayaan budaya yang dilindungi oleh hukum humaniter internasional (HHI).

Gambar Ilustrasi Lebih dari 60 Masjid di Gaza Hancur Dibom Israel

Lebih dari 60 Masjid di Gaza Hancur Dibom Israel

Pekan lalu, Israel menembakkan rudal dan menghancurkan Masjid Khalid bin Walid dan Al-Ikhlas di Khan Younis pada Rabu (8/11/2023) waktu setempat, lapor kantor berita Anadolu.

Rekaman detik-detik jatuhnya rudal Israel yang meluluhlantakan Masjid Khalid bin Walid tersebut beredar di media sosial. Rekaman itu diunggah oleh akun Instagram @eye.on.palestina. Tampak rudal jatuh menghantam atap di sebelah kubah masjid, seketika bangunan hancur.

Hancurnya Masjid Khalid bin Walid ini menambah daftar masjid yang hancur akibat bombardir Israel. Menurut laporan Kementerian Dalam Negeri Gaza dalam sebuah pernyataan, total masjid yang hancur sejak konflik 7 Oktober 2023 menjadi 59 per Rabu (8/11/2023). Sementara 136 masjid dan 3 gereja rusak berat. Laporan minggu ini, lebih dari 60 masjid di Gaza telah hancur.

Selain masjid, Israel baru-baru ini menjatuhkan rudal yang menghantam bangunan tempat tinggal di kamp pengusian Nuseirat dan Deir el-Balah. Keduanya terletak di Gaza tengah.

Al Jazeera melaporkan dalam liputan langsungnya, Selasa (14/11/2023), saat ini korban tewas Palestina meningkat menjadi 11.200 orang sejak serangan Israel 7 Oktober 2023, sementara jumlah korban tewas Israel menurut laporan resmi mencapai lebih dari 1.200 orang.

Warga Palestina mengajukan gugatan federal ke Amerika Serikat terhadap Presiden Biden dan pejabat tinggi lainnya, mereka menyebut bahwa Washington "membantu dan bersekongkol dalam genosida Israel terhadap rakyat Palestina."