Kisruh Satpam Masjid Sheikh Zayed Dipecat Gegara Terima Tip, eh Dibatalkan
Ahmad subagja | Masjid At Taqwa
2023-10-27 00:27:35

Kisruh Satpam Masjid Sheikh Zayed Dipecat Gegara Terima Tip, eh Dibatalkan

Masjid Sheikh Zayed Solo tengah dilanda polemik. Salah satu satpam di sana dipecat gara-gara menerima tip. Namun keputusan itu akhirnya dianulir.

Salah satu sekuriti Masjid Sheikh Zayed bernama Eko Setiawan (sebelumnya ditulis inisial DES) dipecat usai menerima tip dari pengunjung. Pemecatan itu menuai kecaman dari karyawan.

Mereka pun melakukan aksi unjuk rasa terhadap pihak manajemen. Mereka bahkan melayangkan petisi ke PT Arsa yang menjadi pihak ketiga untuk pengelolaan di masjid hadiah Pangeran UEA itu.

Kisruh Satpam Masjid Sheikh Zayed Dipecat Gegara Terima Tip, eh Dibatalkan

Petisi itu sudah ditandatangani oleh 140 karyawan dari PT Arsa yang bekerja di Masjid Zayed dan sudah diberikan kepada PT Arsa pada Minggu (18/6) sore.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pun sampai turut turun tangan. Kini Eko sudah dipekerjakan lagi di Masjid Sheikh Zayed. Namun Eko sempat menolak, karena ternyata Eko akan dipekerjakan di kantor PT Arsa, bukan di masjid.

"Info terakhir saya disuruh masuk lagi tapi jaga di kantor Arsa, bukan di masjid tapi, saya tolak," kata Eko, Senin (19/6).

Dirinya mengaku menolak tawaran tersebut lantaran tuntutan dari teman-teman kerja untuk bisa kembali bekerja di masjid. Sehingga dirinya lebih memilih untuk kembali bekerja di masjid bukan di kantor PT Arsa.

Eko menghargai perjuangan rekan kerjanya yang telah membelanya agar tidak dipecat hingga melakukan aksi secara bersamaan.

"Saya menolak soale tuntunan temen-temen, saya kembali bekerja di Masjid dan saya menghargai perjuangan temen-temen yang menginginkan saya kembali bekerja di masjid bukan di kantor Arsa," bebernya.

Mengenai pemecatan yang sempat menimpanya, Eko mengakui bahwa dia memang pernah menerima tip dari pengunjung. Hanya saja saat itu belum ada larangan bagi sekuriti untuk menerima tip.

"Kalau besaran saya lupa karena dikumpulkan, kalau pas dikasih itu rata-rata Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu. Yang beredar itu sekitar Rp 5 ribu," jelasnya.

Setelah ini, Eko berharap aturan mengenai menerima tip lebih diperjelas lagi. Meski begitu, ia mengaku lega bisa kembali bekerja di Masjid Zayed.

"Harapannya bisa diperjelas lagi aturannya, tapi ini saya lega, alhamdulillah," pungkasnya.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka turun tangan terkait persoalan Eko, sekuriti outsourcing Masjid Sheikh Zayed yang dipecat gegara menerima tip dari pengunjung. Gibran mengaku sudah menyelesaikan persoalan itu dan EKo batal dipecat.

"Ceritanya panjang, intinya di outsourcing. Intinya wis tak rampungke (sudah saya selesaikan)," kata Gibran di Balai Kota Solo, Senin (19/6).

Gibran menyebut sekuriti itu batal dipecat. Menurutnya, hal ini merupakan persoalan dengan pihak ketiga atau vendor.

"Nggak jadi dipecat kok, iya dipindah nanti tak rampungke (saya selesaikan) ya. Soalnya ini pihak ketiga, aku wis (sudah) komunikasi juga kok," ungkapnya.

Gibran mengakui perlu ada evaluasi antara pihak manajemen PT Arsa sebagai pihak ketiga untuk pekerja. Menurut Gibran, ini bukan pertama kali persoalan antara PT Arsa dengan pekerjanya.

"Iya perlu dievaluasi manajemennya, iya kemarin juga dapat cerita dari temen-temen yang ikut Arsa itu. Nanti tak rampungke itu," bebernya.

Direktur Operasional Masjid Sheikh Zayed Solo, Munajat memberikan penjelasan mengenai kisruh yang melibatkan sekuriti masjid. Menurut Munajat, Eko saat ini sudah mendapat tawaran untuk bekerja kembali.

Munajat mengatakan, rekan kerja Eko meminta agar yang bersangkutan langsung bekerja di Masjid Sheikh Zayed. Alasan rekan kerja Eko, lantaran kesalahan yang bersangkutan dinilai tidak fatal.

"Meminta kalau bisa langsung dipekerjakan kembali, karena kesepakatan belum ada sejak awal. Tapi itu bukan dari pengurus ya, yang memberhentikan bukan pengurus," ujarnya.

Munajat menyampaikan sampai saat ini pihaknya masih memediasi PT Arsa, vendor outsourcing Masjid Sheikh Zayed, dengan pekerjanya. Terkait pekerjaan Eko di kantor, Munajat mengaku belum tahu berapa lama. Dirinya meminta agar yang bersangkutan bisa bekerja kembali di Masjid Zayed.

"Belum tahu berapa lama kita, terus nanti permintaan kita, kita ingin dikembalikan seperti biasa. Ini bukan mayor kesalahannya, dan ini aturan belum jelas dari vendor sendiri. Sebelumnya belum ada aturan sendiri," ujar dia.

------

Artikel ini telah naik di detikJateng.

Masjid Sheikh Zayed Solo tengah dilanda polemik. Salah satu satpam di sana dipecat gara-gara menerima tip. Namun keputusan itu akhirnya dianulir.

Salah satu sekuriti Masjid Sheikh Zayed bernama Eko Setiawan (sebelumnya ditulis inisial DES) dipecat usai menerima tip dari pengunjung. Pemecatan itu menuai kecaman dari karyawan.

Mereka pun melakukan aksi unjuk rasa terhadap pihak manajemen. Mereka bahkan melayangkan petisi ke PT Arsa yang menjadi pihak ketiga untuk pengelolaan di masjid hadiah Pangeran UEA itu.

Kisruh Satpam Masjid Sheikh Zayed Dipecat Gegara Terima Tip, eh Dibatalkan

Gambar Ilustrasi Kisruh Satpam Masjid Sheikh Zayed Dipecat Gegara Terima Tip, eh Dibatalkan

Kisruh Satpam Masjid Sheikh Zayed Dipecat Gegara Terima Tip, eh Dibatalkan

Petisi itu sudah ditandatangani oleh 140 karyawan dari PT Arsa yang bekerja di Masjid Zayed dan sudah diberikan kepada PT Arsa pada Minggu (18/6) sore.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pun sampai turut turun tangan. Kini Eko sudah dipekerjakan lagi di Masjid Sheikh Zayed. Namun Eko sempat menolak, karena ternyata Eko akan dipekerjakan di kantor PT Arsa, bukan di masjid.

"Info terakhir saya disuruh masuk lagi tapi jaga di kantor Arsa, bukan di masjid tapi, saya tolak," kata Eko, Senin (19/6).

Dirinya mengaku menolak tawaran tersebut lantaran tuntutan dari teman-teman kerja untuk bisa kembali bekerja di masjid. Sehingga dirinya lebih memilih untuk kembali bekerja di masjid bukan di kantor PT Arsa.

Eko menghargai perjuangan rekan kerjanya yang telah membelanya agar tidak dipecat hingga melakukan aksi secara bersamaan.

"Saya menolak soale tuntunan temen-temen, saya kembali bekerja di Masjid dan saya menghargai perjuangan temen-temen yang menginginkan saya kembali bekerja di masjid bukan di kantor Arsa," bebernya.

Mengenai pemecatan yang sempat menimpanya, Eko mengakui bahwa dia memang pernah menerima tip dari pengunjung. Hanya saja saat itu belum ada larangan bagi sekuriti untuk menerima tip.

"Kalau besaran saya lupa karena dikumpulkan, kalau pas dikasih itu rata-rata Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu. Yang beredar itu sekitar Rp 5 ribu," jelasnya.

Setelah ini, Eko berharap aturan mengenai menerima tip lebih diperjelas lagi. Meski begitu, ia mengaku lega bisa kembali bekerja di Masjid Zayed.

"Harapannya bisa diperjelas lagi aturannya, tapi ini saya lega, alhamdulillah," pungkasnya.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka turun tangan terkait persoalan Eko, sekuriti outsourcing Masjid Sheikh Zayed yang dipecat gegara menerima tip dari pengunjung. Gibran mengaku sudah menyelesaikan persoalan itu dan EKo batal dipecat.

"Ceritanya panjang, intinya di outsourcing. Intinya wis tak rampungke (sudah saya selesaikan)," kata Gibran di Balai Kota Solo, Senin (19/6).

Gibran menyebut sekuriti itu batal dipecat. Menurutnya, hal ini merupakan persoalan dengan pihak ketiga atau vendor.

"Nggak jadi dipecat kok, iya dipindah nanti tak rampungke (saya selesaikan) ya. Soalnya ini pihak ketiga, aku wis (sudah) komunikasi juga kok," ungkapnya.

Gibran mengakui perlu ada evaluasi antara pihak manajemen PT Arsa sebagai pihak ketiga untuk pekerja. Menurut Gibran, ini bukan pertama kali persoalan antara PT Arsa dengan pekerjanya.

"Iya perlu dievaluasi manajemennya, iya kemarin juga dapat cerita dari temen-temen yang ikut Arsa itu. Nanti tak rampungke itu," bebernya.

Direktur Operasional Masjid Sheikh Zayed Solo, Munajat memberikan penjelasan mengenai kisruh yang melibatkan sekuriti masjid. Menurut Munajat, Eko saat ini sudah mendapat tawaran untuk bekerja kembali.

Munajat mengatakan, rekan kerja Eko meminta agar yang bersangkutan langsung bekerja di Masjid Sheikh Zayed. Alasan rekan kerja Eko, lantaran kesalahan yang bersangkutan dinilai tidak fatal.

"Meminta kalau bisa langsung dipekerjakan kembali, karena kesepakatan belum ada sejak awal. Tapi itu bukan dari pengurus ya, yang memberhentikan bukan pengurus," ujarnya.

Munajat menyampaikan sampai saat ini pihaknya masih memediasi PT Arsa, vendor outsourcing Masjid Sheikh Zayed, dengan pekerjanya. Terkait pekerjaan Eko di kantor, Munajat mengaku belum tahu berapa lama. Dirinya meminta agar yang bersangkutan bisa bekerja kembali di Masjid Zayed.

"Belum tahu berapa lama kita, terus nanti permintaan kita, kita ingin dikembalikan seperti biasa. Ini bukan mayor kesalahannya, dan ini aturan belum jelas dari vendor sendiri. Sebelumnya belum ada aturan sendiri," ujar dia.

------

Artikel ini telah naik di detikJateng.

Tentang Penulis
 Ahmad subagja  | Masjid At Taqwa

Ahmad subagja | Masjid At Taqwa

| Citra Raya, Tangerang

At Taqwa dibangun pada tahun -. At Taqwa merupakan kategori Masjid Raya. At Taqwa beralamat di Citra Raya, Tangerang . At Taqwa memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . At Taqwa memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .