Kisah Arsitek Hindu Asal India Bangun 114 Masjid selama 6 Dekade
Ahmad subagja | Masjid At Taqwa
2024-03-26 23:05:04

Kisah Arsitek Hindu Asal India Bangun 114 Masjid selama 6 Dekade

Kepercayaan akan kerukunan beragama membuat Govindan Gopalakrishnan, seorang arsitek Hindu asal Kerala, India, membangun tempat ibadah umat Islam. Setidaknya ada 114 masjid yang ia bangun selama hampir enam dekade.

Gopalakrishnan saat ini telah berusia 87 tahun. Ia pertama kali membangun masjid saat berusia 29 tahun. proyek pertamanya kala itu adalah Masjid Beemapally, seperti dilansir Religion News Service, Rabu (1/11/2023).

Masjid Beemapally yang berwarna merah muda itu merupakan masjid yang cukup populer. Di dalamnya terdapat makam Beema Biwi, seorang wali wanita yang diyakini masih kerabat Nabi Muhammad SAW.

Kisah Arsitek Hindu Asal India Bangun 114 Masjid selama 6 Dekade

Sebelum memegang proyek sendiri, Gopalakrishnan membantu ayahnya merenovasi Masjid Palayam yang ikonik di Kerala pada tahun 1961. Dari situ ia mulai belajar menjadi seorang arsitek secara otodidak.

Seorang juru gambar Anglo-India yang terkenal di kota itu, LA Saldana, juga mengajari Gopalakrishnan teknik-teknik dasar dalam membuat sketsa dan gambar.

Hingga akhirnya, Gopalakrishnan ditugaskan untuk merancang dan membangun Masjid Beemapally pada tahun 1967. Masjid ini berdiri di lahan seluas 3 hektar di daerah pemukiman nelayan. proyek besar ini memakan waktu 18 tahun.

Gopalakrishnan pun menggarap proyek tersebut bermodalkan buku dua jilid karya sejarawan Inggris Percy Brown yang berjudul Indian Architecture (Islamic Period) dan Indian Architecture (Buddhist and Hindu). Dua referensi itu menjadi pijakan Gopalakrishnan dalam memahami arsitektur masjid gaya Indo-Saracenic.

Dalam beberapa dekade berikutnya, Gopalakrishnan dipercaya untuk membangun masjid-masjid lainnya. Hingga pada akhirnya ia dikenal sebagai "Bapak Masjid" saking banyaknya rumah ibadah umat Islam di India yang lahir dari sentuhan tangannya.

Selama puluhan tahun terjun ke dunia arsitektur, berbagai peristiwa turut mewarnai karier Gopalakrishnan itu. Salah satunya tatkala ia harus berhadapan dengan beberapa anggota komunitas Muslim yang memintanya menghapus motif teratai dari bawah kubah masjid yang telah ia rancang.

Desakan tersebut muncul usai aktivis Hindu menghancurkan Masjid Babri di Ayodhya pada tahun 1992 dan memicu kerusuhan komunal di berbagai penjuru negeri. Bunga teratai sendiri identik dengan simbol-simbol dalam agama Hindu.

Gopalakrishnan dalam beberapa kesempatan mencoba menghormati dan menenangkan perseteruan antar kelompok umat beragama. Ia sendiri dikenal sebagai pribadi yang menyukai adanya kerukunan dalam beragama.

Seiring berjalannya waktu, Gopalakrishnan mulai melahirkan desain masjid dengan gaya modern. Ia juga bermain-main dengan warna, seperti mengganti warna tradisional dengan merah jambu dan hijau pistachio.

Bagi Gopalakrishnan, semua ini tak lepas dari campur tangan Tuhan yang menuntunnya untuk membangun masjid. Menurutnya, ini merupakan cerminan dari keharmonisan antar umat beragama.

"Saya yakin campur tangan Tuhanlah yang menuntun saya--seorang penganut Hindu--untuk membangun sebuah masjid dengan dukungan seorang teman Kristen (LA Saldana) dan membangun sebuah masjid yang disandingkan antara kuil dan gereja--sebuah contoh cemerlang dari keharmonisan umat beragama," ujarnya kepada Al Jazeera dalam wawancara pada 2021 lalu.

Melansir Curly Tales, Rabu (1/11/2023), dalam salah satu wawancara, Gopalakrishnan juga pernah mengatakan, "Tuhan pada dasarnya adalah satu, tidak peduli agama apa yang kita gunakan sebagai kendaraan untuk mencapai-Nya."

Kepercayaan akan kerukunan beragama membuat Govindan Gopalakrishnan, seorang arsitek Hindu asal Kerala, India, membangun tempat ibadah umat Islam. Setidaknya ada 114 masjid yang ia bangun selama hampir enam dekade.

Gopalakrishnan saat ini telah berusia 87 tahun. Ia pertama kali membangun masjid saat berusia 29 tahun. proyek pertamanya kala itu adalah Masjid Beemapally, seperti dilansir Religion News Service, Rabu (1/11/2023).

Masjid Beemapally yang berwarna merah muda itu merupakan masjid yang cukup populer. Di dalamnya terdapat makam Beema Biwi, seorang wali wanita yang diyakini masih kerabat Nabi Muhammad SAW.

Kisah Arsitek Hindu Asal India Bangun 114 Masjid selama 6 Dekade

Gambar Ilustrasi Kisah Arsitek Hindu Asal India Bangun 114 Masjid selama 6 Dekade

Kisah Arsitek Hindu Asal India Bangun 114 Masjid selama 6 Dekade

Sebelum memegang proyek sendiri, Gopalakrishnan membantu ayahnya merenovasi Masjid Palayam yang ikonik di Kerala pada tahun 1961. Dari situ ia mulai belajar menjadi seorang arsitek secara otodidak.

Seorang juru gambar Anglo-India yang terkenal di kota itu, LA Saldana, juga mengajari Gopalakrishnan teknik-teknik dasar dalam membuat sketsa dan gambar.

Hingga akhirnya, Gopalakrishnan ditugaskan untuk merancang dan membangun Masjid Beemapally pada tahun 1967. Masjid ini berdiri di lahan seluas 3 hektar di daerah pemukiman nelayan. proyek besar ini memakan waktu 18 tahun.

Gopalakrishnan pun menggarap proyek tersebut bermodalkan buku dua jilid karya sejarawan Inggris Percy Brown yang berjudul Indian Architecture (Islamic Period) dan Indian Architecture (Buddhist and Hindu). Dua referensi itu menjadi pijakan Gopalakrishnan dalam memahami arsitektur masjid gaya Indo-Saracenic.

Dalam beberapa dekade berikutnya, Gopalakrishnan dipercaya untuk membangun masjid-masjid lainnya. Hingga pada akhirnya ia dikenal sebagai "Bapak Masjid" saking banyaknya rumah ibadah umat Islam di India yang lahir dari sentuhan tangannya.

Selama puluhan tahun terjun ke dunia arsitektur, berbagai peristiwa turut mewarnai karier Gopalakrishnan itu. Salah satunya tatkala ia harus berhadapan dengan beberapa anggota komunitas Muslim yang memintanya menghapus motif teratai dari bawah kubah masjid yang telah ia rancang.

Desakan tersebut muncul usai aktivis Hindu menghancurkan Masjid Babri di Ayodhya pada tahun 1992 dan memicu kerusuhan komunal di berbagai penjuru negeri. Bunga teratai sendiri identik dengan simbol-simbol dalam agama Hindu.

Gopalakrishnan dalam beberapa kesempatan mencoba menghormati dan menenangkan perseteruan antar kelompok umat beragama. Ia sendiri dikenal sebagai pribadi yang menyukai adanya kerukunan dalam beragama.

Seiring berjalannya waktu, Gopalakrishnan mulai melahirkan desain masjid dengan gaya modern. Ia juga bermain-main dengan warna, seperti mengganti warna tradisional dengan merah jambu dan hijau pistachio.

Bagi Gopalakrishnan, semua ini tak lepas dari campur tangan Tuhan yang menuntunnya untuk membangun masjid. Menurutnya, ini merupakan cerminan dari keharmonisan antar umat beragama.

"Saya yakin campur tangan Tuhanlah yang menuntun saya--seorang penganut Hindu--untuk membangun sebuah masjid dengan dukungan seorang teman Kristen (LA Saldana) dan membangun sebuah masjid yang disandingkan antara kuil dan gereja--sebuah contoh cemerlang dari keharmonisan umat beragama," ujarnya kepada Al Jazeera dalam wawancara pada 2021 lalu.

Melansir Curly Tales, Rabu (1/11/2023), dalam salah satu wawancara, Gopalakrishnan juga pernah mengatakan, "Tuhan pada dasarnya adalah satu, tidak peduli agama apa yang kita gunakan sebagai kendaraan untuk mencapai-Nya."

Tentang Penulis
 Ahmad subagja  | Masjid At Taqwa

Ahmad subagja | Masjid At Taqwa

| Citra Raya, Tangerang

At Taqwa dibangun pada tahun -. At Taqwa merupakan kategori Masjid Raya. At Taqwa beralamat di Citra Raya, Tangerang . At Taqwa memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . At Taqwa memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .