Jelang Ramadan, Masjid Ki Marogan Palembang Dipadati Masyarakat
Ahmad subagja | Masjid At Taqwa
2024-03-26 23:01:32

Jelang Ramadan, Masjid Ki Marogan Palembang Dipadati Masyarakat

Masjid Ki Marogan di Palembang dipadati masyarakat menjelang Ramadan. Bukan hanya beribadah, masyarakat dari dalam dan luar Kota Palembang melakukan ziarah di kawasan masjid tersebut.

Pengurus Masjid Ki Marogan, Ismail mengatakan setiap menjelang bulan puasa, masjid dan makam Ki Marogan ramai dikunjungi masyarakat baik untuk berziarah ataupun berwisata religi.

"Sudah hampir dua minggu ini, masjid dan makam Ki Marogan ramai dikunjungi masyarakat. Dalam sehari, pengunjung bisa mencapai 200-300 orang ke sini," katanya kepada detikSumbagsel, Rabu (6/3/2024).

Jelang Ramadan, Masjid Ki Marogan Palembang Dipadati Masyarakat

Masjid Ki Marogan ini berada di jalan KiMarogan, Kecamatan Kertapati, Palembang. Dilansir dari website resmi Masjid Ki Muara Ogan, Masjid ini didirikan oleh Mgs. H. Abdul Hamid seorang ulama Palembang yang sangat terkenal dan usahawan yang sukses. Kiai Masagus Haji Abdul Hamid bin Mahmud alias Kiai Marogan mendirikan masjid di pertemuan antara Sungai Musi dan sungai Ogan yang dibangun kira-kira tahun 1871 M, dari segi arsitektur bangunan masjid ini sama dengan Masjid Agung Palembang.

Masjid ini bernama Masjid Jami' Kiai Haji Abdul Hamid bin Mahmud. Akan tetapi masjid ini kemudian lebih dikenal dengan sebutan Masjid Kiai Muara Ogan yakni masjid yang didirikan oleh Kiai yang bertempat tinggal di tepi sungai Musi di Muara Sungai Ogan. Lama-kelamaan penyebutan Muara Ogan berubah menjadi Marogan atau Merogan sehingga nama Masagus Haji Abdul Hamid sering dipanggil Kiai Masagus Haji atau Kiai Marogan.

Masjid ini dapat menampung hingga 1500 jemaah. Salah satunya di wisata religi yang ada di Masjid Ki Marogan Palembang yang terletak di Kecamatan Kertapati Palembang, menjelang bulan Ramadan ini masjid Ki Marogan ramai dikunjungi masyarakat. Di masjid Ki Marogan ada makam sosok ulama besar sekaligus usahawan ialah Ki Marogan, dia adalah Kiai Muara Ogan. Sosoknya sangat terkenal sebagai seorang ulama penyebar Islam di Palembang, menjelang puasa ini pemakaman Ki Marogan ramai dikunjungi masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Palembang, Sulaiman Amin mengatakan ada banyak tempat wisata religi di Palembang yang memang selalu menjadi lokasi tujuan wisatawan setiap menjelang dan saat Ramadan.

"Ada Masjid Ki Marogan,Masjid Sultan Mahmud Badaruddin II atau Masjid Agung, kemudian Masjid Cheng Ho dan ada makam para raja yang sering dikunjungi masyarakat saat menjelang Ramadan. Belum lama ini kita ada tradisi ziarah kubra," ungkapnya.

Dia mengatakan dengan bertambahnya wisatawan yang berkunjung ke Palembang menjelang Ramadan ini akan bisa menggerakkan roda perekonomian masyarakat.

"Dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisata ke Palembang bisa membantu menaikkan PAD dan menggerakkan roda perekonomian di Palembang," ujarnya.

Masjid Ki Marogan di Palembang dipadati masyarakat menjelang Ramadan. Bukan hanya beribadah, masyarakat dari dalam dan luar Kota Palembang melakukan ziarah di kawasan masjid tersebut.

Pengurus Masjid Ki Marogan, Ismail mengatakan setiap menjelang bulan puasa, masjid dan makam Ki Marogan ramai dikunjungi masyarakat baik untuk berziarah ataupun berwisata religi.

"Sudah hampir dua minggu ini, masjid dan makam Ki Marogan ramai dikunjungi masyarakat. Dalam sehari, pengunjung bisa mencapai 200-300 orang ke sini," katanya kepada detikSumbagsel, Rabu (6/3/2024).

Jelang Ramadan, Masjid Ki Marogan Palembang Dipadati Masyarakat

Gambar Ilustrasi Jelang Ramadan, Masjid Ki Marogan Palembang Dipadati Masyarakat

Jelang Ramadan, Masjid Ki Marogan Palembang Dipadati Masyarakat

Masjid Ki Marogan ini berada di jalan KiMarogan, Kecamatan Kertapati, Palembang. Dilansir dari website resmi Masjid Ki Muara Ogan, Masjid ini didirikan oleh Mgs. H. Abdul Hamid seorang ulama Palembang yang sangat terkenal dan usahawan yang sukses. Kiai Masagus Haji Abdul Hamid bin Mahmud alias Kiai Marogan mendirikan masjid di pertemuan antara Sungai Musi dan sungai Ogan yang dibangun kira-kira tahun 1871 M, dari segi arsitektur bangunan masjid ini sama dengan Masjid Agung Palembang.

Masjid ini bernama Masjid Jami' Kiai Haji Abdul Hamid bin Mahmud. Akan tetapi masjid ini kemudian lebih dikenal dengan sebutan Masjid Kiai Muara Ogan yakni masjid yang didirikan oleh Kiai yang bertempat tinggal di tepi sungai Musi di Muara Sungai Ogan. Lama-kelamaan penyebutan Muara Ogan berubah menjadi Marogan atau Merogan sehingga nama Masagus Haji Abdul Hamid sering dipanggil Kiai Masagus Haji atau Kiai Marogan.

Masjid ini dapat menampung hingga 1500 jemaah. Salah satunya di wisata religi yang ada di Masjid Ki Marogan Palembang yang terletak di Kecamatan Kertapati Palembang, menjelang bulan Ramadan ini masjid Ki Marogan ramai dikunjungi masyarakat. Di masjid Ki Marogan ada makam sosok ulama besar sekaligus usahawan ialah Ki Marogan, dia adalah Kiai Muara Ogan. Sosoknya sangat terkenal sebagai seorang ulama penyebar Islam di Palembang, menjelang puasa ini pemakaman Ki Marogan ramai dikunjungi masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Palembang, Sulaiman Amin mengatakan ada banyak tempat wisata religi di Palembang yang memang selalu menjadi lokasi tujuan wisatawan setiap menjelang dan saat Ramadan.

"Ada Masjid Ki Marogan,Masjid Sultan Mahmud Badaruddin II atau Masjid Agung, kemudian Masjid Cheng Ho dan ada makam para raja yang sering dikunjungi masyarakat saat menjelang Ramadan. Belum lama ini kita ada tradisi ziarah kubra," ungkapnya.

Dia mengatakan dengan bertambahnya wisatawan yang berkunjung ke Palembang menjelang Ramadan ini akan bisa menggerakkan roda perekonomian masyarakat.

"Dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisata ke Palembang bisa membantu menaikkan PAD dan menggerakkan roda perekonomian di Palembang," ujarnya.

Tentang Penulis
 Ahmad subagja  | Masjid At Taqwa

Ahmad subagja | Masjid At Taqwa

| Citra Raya, Tangerang

At Taqwa dibangun pada tahun -. At Taqwa merupakan kategori Masjid Raya. At Taqwa beralamat di Citra Raya, Tangerang . At Taqwa memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . At Taqwa memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .