Ahmad subagja | ALWUSTHO
2021-10-02 22:31:32DERAJAT PUASA (KULTUM ROMADHON HARI KE 5)
DERAJAT PUASA
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِىْ هَدَانَا اِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ. وَجَعَلَ لَنَا الصِّيَامَ جُنَّةً وَحِصْنًا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. اَشْهَدُ اَنْ لاَّ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ. شَهَادَةً تُنْجِىْ قَائِلَهَا مِنْ اَهْوَالِ يَوْمٍ عَظِيمٍ. وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الْحَبِيْبُ الْكَرِيمُ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبــَارِكْ عَلَـيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيمِ. صَلاَةً وَسَلاَمًا دَائِمَيْنِ مُتَلاَزِمَيْنِ اِلَى يَوْمِ لاَ يَنْفَعُ مَالٌ وَلاَ بَنُونٌ اِلاَّ مَنْ اَتَى اللهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ. عِبَادَ اللهِ، اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِىْ بِتَقْوَى اللهِ، وَاتَّقُوا اللهَ اِنَّ اللهَ بِكُلِّ شَيٍْء عَلِيمٌ.
Ma’asyiral-muslimin wazumratal-mukminin rahimakumullah
Segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah mencurahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita. Salawat dan salam sejahtera semoga senantiasa tercurah ke haribaan baginda Rasulullah Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya, termasuk kita sekalian selaku umatnya.
Ma’asyiral-muslimin wazumratal-mukminin rahimakumullah
Ibadah puasa yang sedang kita laksanakan sekarang ini merupakan salah satu asas atau pokok kewajiban dalam ajaran Islam. Oleh karena itu, sebagaimana ibadah-ibadah yang lain dalam Islam, dalam Ibadah puasa pun kita dituntut untuk menyempurnakan kewajiban ini dengan sebaik-baiknya. Karena sempurna dan tidaknya ibadah puasa itu akan menentukan derajat puasa kita di hadapan Allah SWT.
Imam al-Ghazali menyebutkan di dalam kitabnya – Ihya Ulumiddin – bahwa orang-orang yang berpuasa itu terbagi menjadi tiga tingkatan sesuai dengan amaliahnya masing-masing.
Pertama shaumul awam, yakni puasanya orang-orang awam yang hanya menahan diri dari lapar, haus, dan bersetubuh saja. Sementara mulutnya masih suka menggunjing, matanya masih suka melihat hal-hal yang menimbulkan syahwat, anggota badan lainnya masih suka melakukan pekerjaan yang sebenarnya tidak bernilai ibadah, dan sebagainya yang sia-sia.
Puasa seperti ini, secara syari’at tetap sah, tetapi sangat riskan dan dikhawatirkan tidak mendapatkan keagungan pahala puasa sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah SWT. Rasulullah SAW telah memperingatkan di dalam sabdanya:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَـيْسَ لَهُ مِنْ صَوْمِهِ اِلَّا الْجُوْعُ وَالْعَطَشُ. (رواه النسائى)
Betapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan apapun dari puasanya itu kecuali rasa lapar dan dahaga saja. (HR. Nasa’i)
Ma’asyiral-muslimin wazumratal-mukminin rahimakumullah
Kedua shaumul khusus, yakni puasa khusus. Yaitu puasanya orang-orang yang telah mampu menahan dirinya bukan hanya dari lapar, dahaga, dan bersetubuh saja, melainkan ia sanggup menahan anggota badan lainnya dari hal-hal yang akan mendatangkan dosa. Lisannya tidak lagi berkata sesuatu yang tidak berguna, apalagi ghibah, namimah, fitnah, dusta, sumpah palsu, dan sebagainya. Telinganya tidak lagi mendengarkan sesuatu yang tidak mendatangkan manfaat bagi dirinya. Matanya tidak lagi melihat sesuatu yang akan mengotori hatinya. Kaki dan tangannya tidak lagi digerakkan untuk sesuatu yang tidak ada faidahnya. Dan sebagainya.
Shaumul-khusus bukan hanya memelihara diri dari sesuatu yang mebatalkan ibadah puasa secara syar’i, tetapi lebih dari itu memelihara diri dari segala sesuatu yang membatalkan ibadah puasa secara hakiki. Sebab seseorang bisa saja puasanya dianggap sah selama ia tidak makan, minum, dan bersetubuh. Tetapi ia kehilangan ruh dari puasanya itu sendiri, yakni menghiolangkan sifat-sifat kotor dan tercela yang melekat pada hati dan seluruh anggota badan lainnya.
Rasulullah SAW bersabda:
خَمْسٌ يُفْطِرْنَ الصَّائِمَ: الْكَذِبُ وَالْغِـيْبَةُ وَالنَّمِيْمَةُ وَالْيَمِيْنُ الْكَاذِبَةُ وَالـنَّظَرُ بِشَهْوَةٍ. (اخرجه الـازدي)
Ada lima perkara yang akan membatalkan (pahala) puasa, yaitu: dusta, ghibah (menggunjing), profokasi (mengadu domba), sumpah palsu, dan melihat sesuatu yang menimbulkan syahwat. (HR. Azadi)
Pada hadits yang lain Rasulullah SAW bersabda:
لَيـْسَ الصِّيَامُ مِنَ اْلاَكْلِ وَالشُّرْبِ، اِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ، فَاِنْ سَابــَّكَ اَحَدٌ اَوْ جَهِلَ عَلَـيْكَ فَقُلْ اِنِّىْ صَائِمٌ اِنِّىْ صَائِمٌ. (رواه الحاكم والبيهقى)
Puasa itu bukanlah sekedar tidak makan dan minum saja, tetapi sebenarnya puasa adalah menahan diri dari perbuatan sia-sia dan perkataan kotor. Apabila seseorang mencela atau memusuhimu, maka katakanlah: aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa. (HR. Hakim dan Baihaqi).
Ma’asyiral-muslimin wazumratal-mukminin rahimakumullah
Ketiga dan paling istimewa adalah shaum khushushi-khushush. Yakni puasanya orang-orang yang bukan hanya menahan diri dari makan, minum, bersetubuh, serta memelihara diri dari sifat-sifat tercela sebagaimana puasa khusus. Lebih dari itu, shaum khushushil-khushush ini adalah puasanya orang-orang yang mampu memelihara hatinya dari bisikan-bisikan duniawi. Hatinya senantiasa diarahkan untuk mengingat Allah SWT. Langkah kakinya, gerak tangannya, kedip matanya, desah napasnya, dan detak jantungnya adalah alunan dzikir yang tiada hentinya menyebut Asma Allah. Bagi mereka yang sudah mampu melakukan puasa seperti ini disebut sebagai ulul-albab, yakni orang-orang yang mempunyai akal, dan dengan akalnya itu ia mampu mengenal Allah SWT. Sebagaimana Firman-Nya:
cÎ) Îû È,ù=yz ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur É#»n=ÏF÷z$#ur È@ø©9$# Í$pk¨]9$#ur ;M»tUy Í<'rT[{ É=»t6ø9F{$# ÇÊÒÉÈ
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang beraka. (QS. 3:190)
tûïÏ%©!$# tbrãä.õt ©!$# $VJ»uÏ% #Yqãèè%ur 4n?tãur öNÎgÎ/qãZã_ tbrã¤6xÿtGtur Îû È,ù=yz ÏNºuq»uK¡¡9$# ÇÚöF{$#ur $uZ/u $tB |Mø)n=yz #x»yd WxÏÜ»t/ y7oY»ysö6ß $oYÉ)sù z>#xtã Í$¨Z9$# ÇÊÒÊÈ
(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka. (QS. 3:191)
Ma’asyiral-muslimin wazumratal-mukminin rahimakumullah
Perbedaan derajat orang yang berpuasa ini disandarkan pada tingkatan iman, kemantapan ilmu, dan kesempurnaan amal masing-masing. Maka momentum puasa ini, marilah kita berlomba-lomba untuk meningkatkan iman, ilmu dan amal saleh. Sebab tanpa iman, ilmu dan amal saleh tidak berarti di hadapan Allah. Rasulullah SAW bersabda:
لاَ يُقْبَلُ اِيـْمَانٌ بِلاَ عَمَلٍ وَلاَ عَمَلٌ بِلاَ اِيـْمَانٍ. (الطبرانى)
Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan, dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman. (HR. Thabrani)
Tanpa ilmu, iman dan amal saleh tidak bernilai dalam pandangan Allah. Rasulullah SAW telah mengingatkan:
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَـيْسَ لَهُ اَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ. (مسلم)
Barangsipa melakukan amal perbuatan yang berkaitan dengan masalah ibadah yang bukan atas syari'at kami, maka amal perbuatannya itu tertolak. (HR. Muslim)
Sedangkan tanpa amal saleh, iman dan ilmu hanya akan mengundang murka Allah. Al-Quran dengan tegas menyatakan:
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä zNÏ9 cqä9qà)s? $tB w tbqè=yèøÿs? ÇËÈ uã92 $ºFø)tB yYÏã «!$# br& (#qä9qà)s? $tB w cqè=yèøÿs? ÇÌÈ
Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. (QS. Ash-Shaf: 2-3)
Tetapi apabila iman, ilmu, dan amal itu menyatu secara utuh, maka terbentuklah citra pribadi mukmin dan muslim yang kaffah, karakter dan sikap yang istiqamah, teguh dan kukuh dalam melaksanakan ibadah. Karena dengan iman kokoh, ilmu dan amal akan membawa berkah. Dengan ilmu yang mantap, iman dan amal akan menjadi rahmah. Dengan amal saleh iman dan ilmu akan menjadi sumber hikmah. Demi meraih kebahagiaan yang hakiki fid-dunya hasanah wafil-akhirati hasanah.
Allah SWT berfirman:
Æìsùöt ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_uy 4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ×Î7yz ÇÊÊÈ
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujadalah: 11)
Ma’asyiral-muslimin wazumratal-mukminin rahimakumullah
Dari uraian di atas, sudah menjadi keharusan bagi kita untuk meningkatkan amaliah puasa kita. Apabila selama ini kita berpuasa hanya sebatas menahan diri dari makan, minum, dan bersetubuh saja, maka sudah saatnya kita meningkatkan nilai dan kualitas ibadah kita menjadi lebih baik lagi. Yakni dengan menjaga dan memelihara seluruh anggota badan kita dari sifat-sifat tercela yang dapat menodai kemurnian ibadah puasa.
بارك الله لـى ولكم
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Tentang Penulis
Ahmad subagja | ALWUSTHO
| Jl.Raya Balaraja Kresek Km.06 Pasar Ceplak Kp.Tegal Anyar
MASJID ALWUSTHO SUKAMULYA
SEZARAH BERDIRINYA MASJID ALWUSTHO KP.TEGAL ANYAR SUKAMULYA KAB.TANGERANG
SEZARAH BERDIRINYA MASJID ALWUSTHO KP.TEGAL ANYAR SUKAMULYA KAB.TANGERANG
Semenjak pertama kali menjadi warga Kp.Tegal Anyar Rt.05 Rw.01 Ds.Sukamulya Kec.Sukamulya Kab.Tangerang tepatnya pada bulan Oktober tahun 2003, ketika mau Sholat Jum'at harus jalan dari rumah ke Masjid kurang lebih 1 kilometer, jarak tempuh kalau dengan jalan kaki cukup jauh. Mulai dari sini ada keinginan untuk mendirikan Masjid di kampung tersebut tentunnya dengan warga sekitar.
Sebelas tahun kemudian tepatnya pada tahun 2014 sempat mengadakan obrolan kecil dengan tokoh dan Rt. setempat untuk musyawarah warga jajak pendapat untuk pendirian Masjid dengan mengajak 2 Rt. yang berdekatan, untuk menidak lanjuti rencana kami (Penggiat Pendirian Maasjid) untuk Mendirikan Masjid akhirnya buat surat undangan musyawarah tokoh masyarakat Rt.5,6 & 7 Rw.01 yang terdiri dari tiga kampung, tiga Rt dan tiga Musholla (Tegal Anyar, Tegal Murni dan Pondok Gede) tapi sayang ada salah satu tokoh agama yang menentang dan salah satu Rt. tidak berani untuk melanjutkan undangan tokoh masyarakat, terpaksa rencana gagal.
Semangat kami masih ada untuk pendirian Masjid apalagi ada salah satu Musholla direnovasi total sampai naik jadi 2 lantai, harapan kami bisa dijadikan Masjid. Namun nyatanya dari pengurus musholla menyatakan tidak akan pernah dijadikan Masjid, pedahal jarak Musholla ke Masjid cukup jauh.
Selang lima tahun kemudian pada tanggal 01 Juni tahun 2019 ketemu tetangga H.Zuhdi seorang saudagar/pedagang menyampaikan keinginan yang sama untuk mendirikan Masjid setelah ada yang mau jual tanah disamping rumahnya. Seperti gayung bersambut tanah yang ditawarkan langsung dibayar dan diwakafkan untuk pembangunan Masjid.
Untuk mengawali pembangunan kami mengundang tokoh masyarakat sekitarnya tiga Rt. ; Kp.Tegal anyar Rt.05/01, Kp.Pondok Gede Rt.06/01 dan Kp.Tegal Murni Rt.07/01 Ds.Sukamulya Kec.Sukamulya Kab.Tangerang. Undangan Musyawarah atas nama PENGGIAT PENDIRIAN MASJID, Musyawarah dilaksanakan di Majlis H.Zuhdi Kp.Tegal Anyar Rt.05/01, pada hari Kamis malam Jum'at tgl.20 Juni 2019, menghasilkan keputusa sebagai berikut;
A. Terbentuknya Panitia Pembangunan Masjid
B. Untuk megawali pekerjaan pembangunan, peletakan batu pertama, penentuan arah qiblat dan pemberian nama Masjid nunggu keputusan seorang Kiyai/Abuya yang ditokohkan dan dijadikan rujukan dalam beragama dan bermasyarakat yaitu KH. UCI TURTUSI Cilingok, mengingat ada salah satu tokoh agama termasuk muridnya beliau yang menentang pendirian masjid tersebut.
Abuya KH.Uci Turtusi kami hubungi dan beliau tidak langsung memberikan keputusan, beliau pelajari dulu rencana yang kami sampaikan terkait pendirian Masjid, ternyata beliau sangat teliti dan hati-hati untuk memberikan keputusan kurang lebih memakan waktu satu bulan, tepatnya pada tanggal 03 Juli 2019 beliau langsung datang ke lokasi lahan yang akan dibangun masjid letaknya di Jl.Raya Balaraja Kresek Km.6 Pasar Ceplak Kp.Tegal Anyar Rt.05 Rw.01 Ds.Sukamulya Kec.Sukamulya Kab.Tangerang, didampingi jamaah beliau dan juga dihadiri oleh warga, tokoh dan pejabat setempat berikut Kepala Desa, karena dua hari sebelumnya beliau menginformasikan kepada kami melaui santrinya untuk menyiapkan acara Peletakan batu pertama, pengukuran qiblat sekaligus pemberian nama Masjid, sehingga kami sempat menyampaikan kepada warga dan pejabat setempat semuannya antusias menghadiri dan menyambut Abuya Uci Turtusi.
Acara diawali dengan Tausiyah mauidhotul hasanah, mengutip beberapa pembicaraan beliau sebagai berikut ;
- Selama pembangunan Masjid tidak boleh minta sodaqoh dipinggir jalan karena disamping mengganggu ketertiban umum juga satu hal yang dianggap merendahkan umat Islam dihadapan orang-orang non Muslim,
- Selama pembangunan Masjid tidak boleh buat proposal ke pemerintah dan lembaga, tapi kalau ada pejabat yang datang memberikan sodaqoh atas nama pribadi tidak boleh ditolak jangankan banyak walaupun ngasi sodaqoh Rp.1,000,- (seribu rupiah) harus diterima dan tanpa LPJ.
- Pemberian nama Masjid " ALWUSTHO" artinya mejeuhna (tengah-tengah), khoirul umur awusathuha (sebaik-baiknya urusan tengah-tengah), tengah-tengah baina Balaraja Wakresek (antara lokasi Balaraja dan Kresek), awewe oge anu diteangan nungenah tengah-tengahna kelakar beliau.
Dilanjutkan dengan pengukuran arah qiblat oleh beliau dan sekaligus peletakan batu pertama pembangunan didampingi oleh tukang Masjid yang disaksikan oleh jamaah, warga, dan pejabat setempat kurang lebih ada seribu Jamaah.
Mulai pada hari tersebut Rabu, 03 Juli 2019 M pembangunan MASJID ALWUSTHO dilangsungkan oleh tukang Masjid dibantu Warga sekitarnya, hingga artikel ini ditulis pembangunan masjid masih berlangsung baru 70 persen pekerjaan. Artikel ini ditulis pada hari Jum'at, 01 Oktober 2021 (tahun ketiga pembangunan).
Mohon do'a dan bantuanya khususnya untuk pembaca, umumnya untuk kaum muslimin walmuslimat, mukminin walmukminat. Semoga diberikan kelancaran dan kemudahan kepada kami untuk menyelesaikan pembangunan masjid ALWUSTHO dan mampu memakmurkannya. Semoga semua kegiatan yang kita kerjakan dan rencanakan ada dalan ridho dan lindungan Allah SWT. Amiiin Yaa Robbal 'Alamiin.