Arkeolog Temukan Bangunan Diduga Masjid Tertua di Eropa, Terkubur dalam Tanah Kota Tua

Para arkeolog telah menemukan sebuah bangunan yang diduga masjid tertua di Eropa. bangunan tersebut berada di bawah kota Visigothic yang telah lama tersembunyi di Spanyol.

Para peneliti menggunakan instrumen geomagnetik untuk mengungkap dinding dan struktur lain yang masih terkubur di bawah tanah di Reccopolis, yang berada di daerah pedesaan di luar Madrid.

Mereka menemukan bahwa kota berusia 1.400 tahun itu jauh lebih luas daripada reruntuhan yang terlihat di situs hari ini.

Arkeolog Temukan bangunan Diduga Masjid Tertua di Eropa, Terkubur dalam Tanah Kota Tua

"Di setiap ruang yang dapat kami survei, kami menemukan bangunan, jalan, dan lorong," ungkap Michael McCormick, seorang sejarawan dan arkeolog abad pertengahan di Universitas Harvard, dikutip dari Live Science.

Visigoth adalah orang Jermanik yang mendirikan kerajaan di Eropa barat daya pada zaman kuno akhir, tepat sebelum Abad Pertengahan dimulai.

Pada paruh kedua abad keenam, Semenanjung Iberia adalah pusat kekuatan Visigoth. Raja Leovigild menjadikan ibu kota kerajaannya di Toledo, Spanyol, dan lebih jauh ke hulu di sepanjang Sungai Tagus. Dia membangun sebuah Kota Baru bernama Reccopolis pada tahun 578.

Selama beberapa dekade, penggalian telah berlangsung di Reccopolis, namun para arkeolog hanya menemukan sekitar 8% area di dalam tembok kota dan menduga terdapat bagian lainnya dari kota purba tersebut.

Kemudian para peneliti dan beberapa rekan lainnya bekerja sama pada tahun berikutnya untuk melakukan survei geomagnetik pertama di situs tersebut.

Melalui teknik prospeksi noninvasif, peneliti bisa melihat struktur di bawah tanah dengan memetakan anomali magnetik di bawah permukaan bumi.

Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat ruang kosong di dalam tembok kota Reccopolis yang penuh dengan jalan dan bangunan tersembunyi.

Bahkan ada pinggiran kota di luar gerbang monumental kota. Temuan ini dipublikasikan di jurnal Antiquity.

"Berkat survei geomagnetik baru ini, kami mengetahui bahwa ruang yang dikelilingi oleh tembok kota berkembang sepenuhnya dan populasinya cukup besar bahkan ke luar tembok kota," kata Noel Lenski, seorang profesor klasik dan sejarah di Yale University.

Peneliti menuturkan bahwa Reccopolis memang dibangun di tengah pergolakan abad keenam. Dari Eropa Barat ke Cina, di mana era tersebut dikaitkan dengan migrasi massal, keruntuhan kekaisaran, kekurangan pangan dan kelaparan, serta wabah pes pertama yang diketahui.

"Sungguh luar biasa melihat monarki Visigoth bersatu saat ini dan mengumpulkan sumber daya untuk dapat menemukan Kota Baru," kata McCormick.

Selain penemuan kota, peneliti juga mengatakan bahwa penguasa Visigoth di wilayah itu digulingkan selama penaklukan Islam tahun 711.

Ada juga bukti geofisika baru yang menunjukkan beberapa tanda proyeksi-menurut-provinsi-dan-jenis-kelamin.html">pendudukan Muslim sebelum kota itu ditinggalkan sekitar tahun 800.

Dari hasil penelitian, arkeolog menemukan satu bangunan besar dengan orientasi yang berbeda dari semua bangunan lain di lokasi tersebut, yaitu ke arah Makkah.

Menariknya, denah bangunan yang diduga masjid tersebut juga menyerupai masjid-masjid di Timur Tengah.

McCormick mengatakan hanya penggalian yang dapat memastikan bahwa bangunan itu memang sebuah masjid atau bukan. Jika iya, maka itu akan masjid tertua yang tersisa di Eropa.

Para arkeolog telah menemukan sebuah bangunan yang diduga masjid tertua di Eropa. bangunan tersebut berada di bawah kota Visigothic yang telah lama tersembunyi di Spanyol.

Para peneliti menggunakan instrumen geomagnetik untuk mengungkap dinding dan struktur lain yang masih terkubur di bawah tanah di Reccopolis, yang berada di daerah pedesaan di luar Madrid.

Mereka menemukan bahwa kota berusia 1.400 tahun itu jauh lebih luas daripada reruntuhan yang terlihat di situs hari ini.

Gambar Ilustrasi Arkeolog Temukan Bangunan Diduga Masjid Tertua di Eropa, Terkubur dalam Tanah Kota Tua

Arkeolog Temukan bangunan Diduga Masjid Tertua di Eropa, Terkubur dalam Tanah Kota Tua

"Di setiap ruang yang dapat kami survei, kami menemukan bangunan, jalan, dan lorong," ungkap Michael McCormick, seorang sejarawan dan arkeolog abad pertengahan di Universitas Harvard, dikutip dari Live Science.

Visigoth adalah orang Jermanik yang mendirikan kerajaan di Eropa barat daya pada zaman kuno akhir, tepat sebelum Abad Pertengahan dimulai.

Pada paruh kedua abad keenam, Semenanjung Iberia adalah pusat kekuatan Visigoth. Raja Leovigild menjadikan ibu kota kerajaannya di Toledo, Spanyol, dan lebih jauh ke hulu di sepanjang Sungai Tagus. Dia membangun sebuah Kota Baru bernama Reccopolis pada tahun 578.

Selama beberapa dekade, penggalian telah berlangsung di Reccopolis, namun para arkeolog hanya menemukan sekitar 8% area di dalam tembok kota dan menduga terdapat bagian lainnya dari kota purba tersebut.

Kemudian para peneliti dan beberapa rekan lainnya bekerja sama pada tahun berikutnya untuk melakukan survei geomagnetik pertama di situs tersebut.

Melalui teknik prospeksi noninvasif, peneliti bisa melihat struktur di bawah tanah dengan memetakan anomali magnetik di bawah permukaan bumi.

Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat ruang kosong di dalam tembok kota Reccopolis yang penuh dengan jalan dan bangunan tersembunyi.

Bahkan ada pinggiran kota di luar gerbang monumental kota. Temuan ini dipublikasikan di jurnal Antiquity.

"Berkat survei geomagnetik baru ini, kami mengetahui bahwa ruang yang dikelilingi oleh tembok kota berkembang sepenuhnya dan populasinya cukup besar bahkan ke luar tembok kota," kata Noel Lenski, seorang profesor klasik dan sejarah di Yale University.

Peneliti menuturkan bahwa Reccopolis memang dibangun di tengah pergolakan abad keenam. Dari Eropa Barat ke Cina, di mana era tersebut dikaitkan dengan migrasi massal, keruntuhan kekaisaran, kekurangan pangan dan kelaparan, serta wabah pes pertama yang diketahui.

"Sungguh luar biasa melihat monarki Visigoth bersatu saat ini dan mengumpulkan sumber daya untuk dapat menemukan Kota Baru," kata McCormick.

Selain penemuan kota, peneliti juga mengatakan bahwa penguasa Visigoth di wilayah itu digulingkan selama penaklukan Islam tahun 711.

Ada juga bukti geofisika baru yang menunjukkan beberapa tanda proyeksi-menurut-provinsi-dan-jenis-kelamin.html">pendudukan Muslim sebelum kota itu ditinggalkan sekitar tahun 800.

Dari hasil penelitian, arkeolog menemukan satu bangunan besar dengan orientasi yang berbeda dari semua bangunan lain di lokasi tersebut, yaitu ke arah Makkah.

Menariknya, denah bangunan yang diduga masjid tersebut juga menyerupai masjid-masjid di Timur Tengah.

McCormick mengatakan hanya penggalian yang dapat memastikan bahwa bangunan itu memang sebuah masjid atau bukan. Jika iya, maka itu akan masjid tertua yang tersisa di Eropa.