Afghanistan Resmikan Replika Dome of the Rock Kapasitas 350 Jemaah

Gambar Ilustrasi Afghanistan Resmikan Replika Dome of the Rock Kapasitas 350 Jemaah

Afghanistan meresmikan sebuah masjid dengan kubah replika Dome of the Rock di Kabul. Peresmian dilakukan di tengah memanasnya konflik Hamas-Israel.

Melansir Times of Malta, Senin (30/10/2023), kubah tersebut berada di atas Masjid Molla Omer baru yang terletak di puncak bukit di sebuah taman di pusat Kabul dan pembangunannya didanai oleh organisasi IDDEF yang berbasis di Istanbul. Replika bangunan suci kompleks Masjidil Aqsa di Yerusalem ini diresmikan pada Jumat.

Peresmian masjid tersebut dilakukan di tengah meletusnya konflik Hamas Palestina dan Israel. Hamas meluncurkan serangan dalam skala besar ke Israel pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.400 orang dengan mayoritas warga sipil dan menyandera 230 lainnya, menurut pejabat Israel.

Afghanistan Resmikan Replika Dome of the Rock Kapasitas 350 Jemaah

Sementara itu, serangan balasan dari Israel telah menewaskan lebih dari 8.000 rakyat Palestina, sebagian besar merupakan warga sipil dan setengah dari mereka adalah anak-anak, menurut laporan Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza.

Para pejabat Taliban--yang berkuasa di Afghanistan--dan ketua IDDEF menyuarakan dukungan mereka terhadap rakyat Palestina dengan peresmian masjid replika Dome of the Rock tersebut.

"Masjid ini dibangun...untuk mengekspresikan kecintaan umat Islam, khususnya warga Afghanistan, terhadap Palestina dan Al-Aqsa dalam bentuk Dome of the Rock," kata Menteri Dalam Negeri Mohammad Khaled Hanafi dalam sebuah pernyataan.

Masjid dengan replika Dome of the Rock ini mampu menampung 350 jemaah. Menurut laporan AFP, beberapa jemaah tampak salat di masjid tersebut saat matahari terbenam di balik pegunungan yang mengelilingi ibu kota Afghanistan.

"Kami merasa senang karena kelihatannya sama (seperti Dome of the Rock), ini adalah tempat suci bagi seluruh umat Islam dan itu harus ada di setiap negara Islam," kata pegawai LSM, Mohammad Arif Farmuli (45) yang mengunjungi situs tersebut.

"Saat kami salat di sini, rasanya doa kami dikabulkan. Sungguh luar biasa," ujar seorang pengemudi, Zahidullah Dankshinar (30).

Jemaah lain, Zakir Khan (20), menyebut masjid ini mengingatkan pada sejarah aslinya dan masyarakat Palestina. "Cinta yang kita miliki untuk orang-orang Palestina, ini adalah hubungan muslim yang baik, kita harus menjaganya agar tetap hidup," katanya.