6 Masjid Bersejarah di Medan, Megah nan Indah
Ahmad subagja | Masjid At Taqwa
2023-10-27 00:31:20

6 Masjid Bersejarah di Medan, Megah nan Indah

Masjid Bersejarah di Medan pastinya memiliki segudang cerita. Selain segudang cerita, Masjid Bersejarah di Medan tak kalah megah, indah, dan cocok dikunjungi.

Masjid-masjid yang bersejarah itu tentunya memiliki ciri khas tersendiri. Hal tersebut membuat rekan-rekan pastinya semakin tertarik untuk mengunjungi masjid-Masjid Bersejarah di Medan. Berwisata sekaligus juga beribadah shalat.

Lantas apa sajakah Masjid Bersejarah di Medan? Berikut detikSumut hadirkan daftarnya!

6 Masjid Bersejarah di Medan, Megah nan Indah

Terletak di Jalan Sisingamangaraja, Masjid Raya Medan merupakan salah satu Masjid Bersejarah di Medan. Masjid Raya Medan diketahui dibangun pada 1906 dan selesai pada 1909.

Melansir laman resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara, Masjid Raya Medan memiliki gaya arsitektur dari gabungan Timur Tengah, India, dan Spanyol. Bentuk Masjid Raya Medan juga dibangun dengan segi delapan dan memiliki sayap di bagian selatan, timur, barat, dan utara.

Masjid Raya Medan juga dikenal sebagai saksi kehebatan suku Melayu dan Kesultanan Deli.

Masjid Lama Gang Bangkok dibangun pada tahun 1874. Terletak di Jalan Mesjid, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan.

Corak dan ornamen yang ada dalam Masjid Lama Gang Bangkok menjadi bukti Kota Medan sejak ratusan tahun silam sudah merupakan kota multi etnis. Sebab atapnya tidak berbentuk terlihat seperti kubah, melainkan lebih mirip seperti khas China yang seperti kelenteng

Dibangun tahun 1854. Masjid Al-Osmani tercatat dibangun oleh Raja Deli ketujuh yakni Sultan Osman Perkasa Alam. Pada awal pembangunannya, masjid ini dibangun dengan kayu. Sejak Sultan Mahmud Perkasa Alam yakni anak dari Sultan Osman Perkasa Alam menjadi raja, pembangunan masjid ditetapkan permananen.

Detikers yang tertarik melihat kemegahan masjid ini bisa mengunjunginya di Jalan Kol Yos Sudarso, Km. 19, 5, Labuhan, Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Kota Medan. Selain shalat nantinya, rekan-rekan juga bisa melihat lima makam raja deli yang dikuburkan yakni Tuanku Panglima Pasutan (Raja Deli IV), Tuanku Panglima Gandar Wahid (Raja Deli V), Sultan Amaluddin Perkasa Alam (Raja Deli VI), Sultan Osman Perkasa Alam, dan Sultan Mahmud Perkasa Alam.

Berada di Jalan KH. Zainul Arifin, Petisah Tengah, Kota Medan. Melansir jurnal Masjid Ghaudiyah dan Pendidikan Islam: Internalisasi Nilai-Nilai Islam bagi Etnis India Muslim di Kota Medan bahwa didirikan oleh Yayasan India Muslim.

Masjid Ghaudiyah berdiri pada tahun 1908. Pembangunan awal masjid adalah dari swasembada dan swakelola yang dikutip dari infak, sedekah masyarakat dan etnis India Muslim. Menariknya, terdapat bukti sejarah yang masih terlihat sampai saat ini adalah komplek pemakaman etnis India Muslim yang berada di belakang masjid.

Dibangun pada tahun 1887. Masjid Jamik memiliki letak yang tak jauh dari Masjid Ghaudiyah Medan yakni di Jalan Taruma (Simpang Jalan Kejaksaan) Medan. Pembangunan masjid ini juga tidak terlepas dari Yayasan India Muslim.

Masjid ini berdiri di atas tanah yang diwakafkan oleh Sultan Deli. Masjid Jamik memiliki luas tanah sekitar 5.407 m2.

Terletak di Jalan Asam Kumbang Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, masjid ini ditetapkan sebagai salah satu masjid tertua yang ada di Kota Medan. Masjid Baiduzzaman didirikan sejak tahun 1885.

Pendiri yang menjadi saksi sejarah Masjid Baiduzzaman adalah Raja Sunggal bernama Datuk Badiuzzaman Surbakti. Menariknya rekan-rekan, masjid ini menggunakan putih telur sebagai pengganti semen. Sebab, pembangunan masjid ini sempat ditentang oleh Kolonial Belanda sehingga material semen sengaja tidak diizinkan untuk membangun masjid tersebut.

Demikian 6 Masjid Bersejarah di Medan. Detikers nantinya bisa mendatangi masjid-masjid tersebut saat bulan Ramadan tiba.

Masjid Bersejarah di Medan pastinya memiliki segudang cerita. Selain segudang cerita, Masjid Bersejarah di Medan tak kalah megah, indah, dan cocok dikunjungi.

Masjid-masjid yang bersejarah itu tentunya memiliki ciri khas tersendiri. Hal tersebut membuat rekan-rekan pastinya semakin tertarik untuk mengunjungi masjid-Masjid Bersejarah di Medan. Berwisata sekaligus juga beribadah shalat.

Lantas apa sajakah Masjid Bersejarah di Medan? Berikut detikSumut hadirkan daftarnya!

6 Masjid Bersejarah di Medan, Megah nan Indah

Gambar Ilustrasi 6 Masjid Bersejarah di Medan, Megah nan Indah

6 Masjid Bersejarah di Medan, Megah nan Indah

Terletak di Jalan Sisingamangaraja, Masjid Raya Medan merupakan salah satu Masjid Bersejarah di Medan. Masjid Raya Medan diketahui dibangun pada 1906 dan selesai pada 1909.

Melansir laman resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Utara, Masjid Raya Medan memiliki gaya arsitektur dari gabungan Timur Tengah, India, dan Spanyol. Bentuk Masjid Raya Medan juga dibangun dengan segi delapan dan memiliki sayap di bagian selatan, timur, barat, dan utara.

Masjid Raya Medan juga dikenal sebagai saksi kehebatan suku Melayu dan Kesultanan Deli.

Masjid Lama Gang Bangkok dibangun pada tahun 1874. Terletak di Jalan Mesjid, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan.

Corak dan ornamen yang ada dalam Masjid Lama Gang Bangkok menjadi bukti Kota Medan sejak ratusan tahun silam sudah merupakan kota multi etnis. Sebab atapnya tidak berbentuk terlihat seperti kubah, melainkan lebih mirip seperti khas China yang seperti kelenteng

Dibangun tahun 1854. Masjid Al-Osmani tercatat dibangun oleh Raja Deli ketujuh yakni Sultan Osman Perkasa Alam. Pada awal pembangunannya, masjid ini dibangun dengan kayu. Sejak Sultan Mahmud Perkasa Alam yakni anak dari Sultan Osman Perkasa Alam menjadi raja, pembangunan masjid ditetapkan permananen.

Detikers yang tertarik melihat kemegahan masjid ini bisa mengunjunginya di Jalan Kol Yos Sudarso, Km. 19, 5, Labuhan, Pekan Labuhan, Kec. Medan Labuhan, Kota Medan. Selain shalat nantinya, rekan-rekan juga bisa melihat lima makam raja deli yang dikuburkan yakni Tuanku Panglima Pasutan (Raja Deli IV), Tuanku Panglima Gandar Wahid (Raja Deli V), Sultan Amaluddin Perkasa Alam (Raja Deli VI), Sultan Osman Perkasa Alam, dan Sultan Mahmud Perkasa Alam.

Berada di Jalan KH. Zainul Arifin, Petisah Tengah, Kota Medan. Melansir jurnal Masjid Ghaudiyah dan Pendidikan Islam: Internalisasi Nilai-Nilai Islam bagi Etnis India Muslim di Kota Medan bahwa didirikan oleh Yayasan India Muslim.

Masjid Ghaudiyah berdiri pada tahun 1908. Pembangunan awal masjid adalah dari swasembada dan swakelola yang dikutip dari infak, sedekah masyarakat dan etnis India Muslim. Menariknya, terdapat bukti sejarah yang masih terlihat sampai saat ini adalah komplek pemakaman etnis India Muslim yang berada di belakang masjid.

Dibangun pada tahun 1887. Masjid Jamik memiliki letak yang tak jauh dari Masjid Ghaudiyah Medan yakni di Jalan Taruma (Simpang Jalan Kejaksaan) Medan. Pembangunan masjid ini juga tidak terlepas dari Yayasan India Muslim.

Masjid ini berdiri di atas tanah yang diwakafkan oleh Sultan Deli. Masjid Jamik memiliki luas tanah sekitar 5.407 m2.

Terletak di Jalan Asam Kumbang Kecamatan Medan Sunggal, Kota Medan, masjid ini ditetapkan sebagai salah satu masjid tertua yang ada di Kota Medan. Masjid Baiduzzaman didirikan sejak tahun 1885.

Pendiri yang menjadi saksi sejarah Masjid Baiduzzaman adalah Raja Sunggal bernama Datuk Badiuzzaman Surbakti. Menariknya rekan-rekan, masjid ini menggunakan putih telur sebagai pengganti semen. Sebab, pembangunan masjid ini sempat ditentang oleh Kolonial Belanda sehingga material semen sengaja tidak diizinkan untuk membangun masjid tersebut.

Demikian 6 Masjid Bersejarah di Medan. Detikers nantinya bisa mendatangi masjid-masjid tersebut saat bulan Ramadan tiba.

Tentang Penulis
 Ahmad subagja  | Masjid At Taqwa

Ahmad subagja | Masjid At Taqwa

| Citra Raya, Tangerang

At Taqwa dibangun pada tahun -. At Taqwa merupakan kategori Masjid Raya. At Taqwa beralamat di Citra Raya, Tangerang . At Taqwa memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . At Taqwa memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .