Informasi Masjid dan Mushola di KAB. PANIAI

Temukan Masjid Raya, Masjid Agung, Masjid Besar, Masjid Jami, Masjid Umum, Masjid Bersejarah, Masjid Kampus/Sekolah, Masjid Perumahan, Masjid di Mall/Pasar, Masjid Pesantren, Masjid Kantor, Mushola di KAB. PANIAI

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati.

Qs. Ali imran : 139

Tentang KAB. PANIAI

Kabupaten Paniai adalah salah satu kabupaten di Provinsi Papua Tengah, Indonesia. Letaknya berada di pedalaman pada ketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut. Paniai pada zaman Belanda disebut Wisselmeren, sesuai dengan nama tiga danau yang terletak sekitar pusat kota Enarotali. Danau ini ditemukan oleh seorang pilot berkebangsaan Belanda, Frits Julius Wissel pada tahun 1938 (danau dalam bahasa Belanda disebut meer sedangkan dalam bentuk jamak disebut meeren). Karena Frits Wissel yang menemukan danau-danau tersebut maka kemudian dikenal dengan nama Wisselmeren. Sejak saat itu masyarakat Paniai mulai berinteraksi dengan dunia luar.

Kabupaten yang memiliki luas 6.526,25 km² ini beribu kota di Enarotali. Jenis angkutan udara menjadi sarana yang sangat penting di kabupaten ini. Terdapat lima belas lapangan terbang yang tersebar di wilayah kabupaten ini (sebelas di antaranya merupakan milik swasta) dengan bandar udara utama di Enarotali. Pada akhir tahun 2023, jumlah penduduk Paniai sebanyak 124.014 jiwa.

Paniai merupakan kabupaten yang terletak di pegunungan sehingga memiliki kecenderungan suhu udara yang rendah dan kelembaban udara yang relatif tinggi. Di Kabupaten Paniai suhu udara maksimum 24,6 derajat celcius dan rata-rata kelembaban udara 82,3%.

Secara geografis Kabupaten Paniai berada di jalur Pegunungan Tengah Irian Jaya, dan terletak pada koordinat 136019' BT dan 03056' LS. Wilayah Kabupaten Paniai mempunyai luas 20.686,54 km².

Wilayah Kabupaten Paniai dilalui oleh banyak sungai, baik yang besar maupun yang kecil. Beberapa sungai yang besar yang melalui Kabupaten Paniai adalah sebagai berikut:

Selain sungai-sungai tersebut, terdapat tiga danau yaitu Danau Paniai, Danau Tage di Paniai Timur serta Danau Tigi di Distrik Tigi.

Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Paniai adalah jenis tanah Histosol, Inceptisol dan Ultisol yang dapat dirinci menurut tinggi rendahnya dataran seperti:

Iklim di wilayah Kabupaten Paniai berdasarkan klasifikasi Schmid dan Ferguson termasuk iklim type A yang sangat basah dan berdasarkan klasifikasi Koppen termasuk dalam tipe iklim dataran tinggi subtropis (Cfb) dengan curah hujan antara 2500 s/d 5500 MM per tahun. Suhu udara antara 10°C sampai dengan 27°C pada daerah-daerah lembah. Sedangkan pada daerah pegunungan suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian, dimana setiap kenaikan 100 meter dari permukaan laut suhu udara mengalami penurunan rata-rata 0,6°C. Untuk daerah sekitar Danau Paniai, Danau Tigi dan Danau Tage, suhu udaranya bervariasi antara 5°C hingga 25°C.

Tanaman pangan menjadi roda perekonomian utama di kabupaten ini. Komoditas utama kabupaten ini adalah tanaman pangan, seperti ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah, kacang hijau, dan sayuran. Sampai saat ini, belum ada industri kecil atau rumah tangga yang mengolah ubi jalar menjadi makanan olahan lain sehingga peluang hadirnya industri pengolahan ubi jalar sangat terbuka lebar.

Kehutanan merupakan salah satu sektor yang memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Paniai. Besarnya kontribusi sektor kehutanan ini selain disebabkan potensi lahan yang sangat luas juga karena dalam sub sektor ini sudah masuk investor-investor swasta. Potensi hutan yang ada di Kabupaten Paniai adalah seluas 1.254.441 ha dengan proporsi terbesar berfungsi sebagai hutan lindung yaitu seluas 971.315 ha.

Kabupaten Paniai memiliki potensi pariwisata yang menawarkan keindahan alam, keanekaragaman flora dan fauna, daya tarik budaya, dan atraksi seni budaya. Danau Paniai merupakan salah satu potensi objek wisata alam yang berlokasi di Distrik Paniai Timur. Pada umumnya objek wisata yang terdapat di Kabupaten Paniai merupakan objek yang mengandalkan daya tarik alam, yaitu Danau Paniai, Danau Tigi, Danau Tage. Keanekaragaman flora dan fauna di Cagar Alam Lorenzt juga merupakan daya tarik bagi wisatawan.

Arus wisatawan ke Kabupaten Paniai masih terbatas. Hal ini dikarenakan sarana transportasi untuk menuju objek-objek wisata tersebut belum memadai.

Meskipun belum sepenuhnya berkembang, berdasarkan data PDRB Kabupaten Paniai, sektor pertambangan mempunyai peranan yang cukup signifikan dalam struktur perekonomian Kabupaten Paniai. Sektor ini mempunyai kontribusi sebesar 0,47 % dalam pembentukan PDRB Kabupaten Paniai (atas dasar harga konstan) pada tahun 2000.

Usaha pertambangan masih dilakukan tradisional oleh penduduk setempat. Usaha pertambangan modern belum sepenuhnya berjalan. Beberapa di antaranya masih dalam tahap eksplorasi. Potensi sektor pertambangan di Kabupaten Paniai mempunyai prospek yang cukup baik jika ditinjau dari kandungan sumber daya alam yang ada di wilayah ini. Potensi-potensi tersebut di antaranya adalah batubara di Distrik Paniai Barat, Siriwo dan Distrik-Distrik lainnya di Kabupaten Paniai, emas di Distrik Sugapa, Agisiga, Homeyo, Aradide, Biandoga, Bogobaida, dan Paniai Barat, besi di puncak Cartenzs, batu kapur di Distrik Paniai Timur dan pasir kualin di Distrik Paniai Barat.

DPRD Paniai beranggotakan 25 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Anggota DPRD Paniai yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 29 Februari 2020 untuk masa jabatan periode 2020-2025 oleh Ketua Pengadilan Negeri Nabire di Ruang Rapat Paripurna Gedung Safari DPRD Kabupaten Paniai. Komposisi anggota DPRD Paniai periode 2020-2025 terdiri dari 13 partai politik dimana Partai Kebangkitan Bangsa adalah partai politik pemilik kursi terbanyak setelah masing-masing berhasil meraih 4 kursi.

Pimpinan DPRD Kabupaten Paniai terdiri atas satu orang ketua dan dua orang wakil ketua yang berasal dari partai politik yang memiliki suara terbanyak di dewan.

Kabupaten Paniai terdiri atas 24 distrik, 5 kelurahan, dan 216 kampung dengan luas wilayah 6.525,25 km² dan jumlah penduduk 117.047 jiwa (2017). Kode Wilayah Kabupaten Paniai adalah 94.03.

Dengan disahkannya UU RI Nomor 55 Tahun 2008, maka sebagian distrik di kabupaten ini menjadi wilayah Kabupaten Deiyai, yaitu:

Dengan disahkannya UU RI Nomor 54 Tahun 2008, maka sebagian distrik di kabupaten ini menjadi wilayah Kabupaten Intan Jaya, yaitu:

Hutan di Kabupaten Paniai sama dengan daerah lainnya di Provinsi Papua yaitu termasuk dalam anggota formasi Indo Malaya yang merupakan hutan tropis. Hutan di daerah ini tumbuh bercampur secara heterogen dengan jenis- jenis pohon Arancia, Librocedus, Grevilea, Metrosideres, Tristania, Melaleuca, Darydium dan lain- lain.

Jenis pohon yang beraneka ragam tersebut hingga saat ini masih banyak yang belum dikenal dalam dunia perdagangan. Tumbuhan atau jenis pohon yang merupakan ciri khas dari Papua yang terdapat di Kabupaten Paniai adalah jenis pohon Papucedrum sp, dan Podocanpus papuanus yang terdapat di wilayah Enarotali Distrik Pantai Timur. Selain itu di sekitar Danau Paniaisebelah utara terdapat pula Eucalyptus deglupta yang pada umumnya di daerah dataran rendah.

Jenis tumbuhan lain yang pernah diinventarisir adalah Medang, Pulai, Agathis, Nyathoh, Lau, Merbau, Kasai, Aduale, Nase, Sinore, Ampou, Aimamfiau, Kenari, Nausindor, Melur, Bitanggur, Benarung dan lain- lain. Sedangkan di daerah hulu Sungai Siriwo terdapat tumbuhan Damar yang getahnya merupakan bahan dagangan yang sangat komersial. Selain itu daerah ini terdapat pula jenis tanaman anggrek.

Jenis satwa yang terdapat di Kabupaten Paniai, secara umum sama dengan yang terdapat di Taman Nasional Lorenzt.

Artikel bertopik geografi atau tempat Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Berita dari Masjid

Artikel pilihan untuk peningkatan pengetahuan dan berbagi dari seluruh masjid di Indonesia.