Informasi Masjid, Mushola dan Pondok Pesantren di KAB. KAPUAS
Temukan Masjid Raya, Masjid Agung, Masjid Besar, Masjid Jami, Masjid Umum, Masjid Bersejarah, Masjid Kampus/Sekolah, Masjid Perumahan, Masjid di Mall/Pasar, Masjid Pesantren, Masjid Kantor, Mushola, Pondok Pesantren di KAB. KAPUAS
Maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (Tanggungan) Allah.
Qs. Asy-Syura : 40
Pondok Pesantren di KAB. KAPUAS
Tentang KAB. KAPUAS
.mw-parser-output .geo-default,.mw-parser-output .geo-dms,.mw-parser-output .geo-dec{display:inline}.mw-parser-output .geo-nondefault,.mw-parser-output .geo-multi-punct,.mw-parser-output .geo-inline-hidden{display:none}.mw-parser-output .longitude,.mw-parser-output .latitude{white-space:nowrap}2°58′42.46″S 114°24′14.64″E / 2.9784611°S 114.4040667°E / -2.9784611; 114.4040667
Kabupaten Kapuas adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kuala Kapuas. Kabupaten Kapuas terdiri dari 17 kecamatan, 17 kelurahan dan 233 desa.
Jumlah penduduk pada Sensus Penduduk Indonesia 2010 sebanyak 329.646 jiwa dengan klasifikasi 168.139 laki-laki dan 161.507 perempuan. Berdasarkan data BPS Kabupaten Kapuas 2021, wilayah ini memiliki luas 14.999,00 km2 atau 1.499.900 ha dengan jumlah penduduk 410.400 jiwa (2020) dan tingkat kepadatan penduduk 27 jiwa/km². Dan pada semester 1 tahun 2024 Kapuas memiliki jumlah penduduk sebanyak 416.300 jiwa.
Contract Met Den Sultan Van Bandjermasin tanggal 4 Mei 1826./B 29 September 1826 No.10, menyebutkan Sultan Adam dari Banjar menyerahkan wilayah Dayak Kecil beserta sebagian besar wilayah Kalimantan kepada pemerintahan kolonial Hindia Belanda.
Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah de groot en kleine Daijak-rivier (sungai Dayak Besar dan sungai Dayak Kecil) ini termasuk dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8.
Kabupaten Kapuas terletak di antara 0o8'48" sampai dengan 3o27'00" Lintang Selatan dan 112o2'36" sampai dengan 114o44'00" terletak di Garis Khatulistiwa.
Ibu kota Kabupaten Kapuas adalah Kuala Kapuas. Kuala sendiri berarti delta. Kuala Kapuas adalah kota yang indah, karena berada pada tepi sungai pada simpang tiga. Ketiga sungai tersebut adalah Sungai Kapuas Murung dengan panjang 66,38 km, Sungai Kapuas dengan panjang 600,00 km dan Daerah Pantai/Pesisir Laut Jawa dengan panjang 189,85 km. Pada malam hari, lampu-lampu dari pemukiman penduduk di tepian sungai yang amat luas (lebar mencapai 2 km) berkerlap-kerlip dipantulkan oleh sungai disertai sapuan angin yang sejuk yang membawa nuansa magis.
Kota ini dibangun sejak lama sebelum adanya Palangka Raya, Ibu kota Kalimantan Tengah. Kota ini berasal dari pelabuhan perdagangan skala kecil antar pulau dan antar daerah. Dewasa ini jalan lintas Kalimantan membuka isolasi Kabupaten Kapuas ke wilayah lainnya di Kalimantan. Pembangunan Kota Kuala Kapuas cukup intensif khususnya kawasan pemukiman dan wilayah kota baru yang mencakup gedung pemerintahan dan infrastruktur pendukung lainnya. Kuala Kapuas adalah pintu gerbang sisi selatan bagi Provinsi Kalimantan Tengah.
Rumah panjang (Betang) yang merupakan bagian Budaya "Dayak" masih berdiri tegak di kota kecil Buntoi, Desa Tumbang Kurik dan Tumbang Malohai. Kerajinan keranjang rotan di Kuala Kapuas, pemancingan udang air tawar dan pasar terapung mewarnai kehidupan masyarakat Kabupaten Kapuas. Terdapat pula kawasan pantai yang amat indah di daerah Cemara Lebat di tepian Laut Jawa.
Wilayah Kabupaten Kapuas di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Barito Utara dan Kabupaten Barito Selatan serta dengan Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Di sebelah utara, Kabupaten Kapuas berbatasan dengan Kabupaten Murung Raya. Kabupaten Kapuas di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Gunung Mas dan Kabupaten Pulang Pisau. Sedangkan di sebelah selatan, Kabupaten Kapuas berbatasan dengan Laut Jawa.
Bagian utara merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian antara 100-500 meter dari permukaan air laut dan mempunyai tingkat kemiringan antara 8-15 derajat dan merupakan daaerah perbukitan/pegunungan dengan kemiringan ± 15-25 derajat. Bagian selatan terdiri dari pantai dan rawa-rawa dengan ketinggian antara 0-5 meter dari permukaan air laut yang mempunyai elevasi 0-8% serta dipengaruhi oleh pasang surut dan merupakan daerah yang mempunyai potensi banjir yang cukup besar (air laut/pasang naik). Selain itu daerah Kabupaten Kapuas memiliki daerah/wilayah perairan yang meliputi danau, rawa dan beberapa sungai besar, yaitu:
Kabupaten Kapuas pada umumnya termasuk daerah beriklim tropis dan lembap dengan temperatur berkisar antara 21-23 derajat Celcius dan maksimal mencapai 36 derajat Celcius. Intensitas penyinaran matahari selalu tinggi dan sumber daya air yang cukup banyak sehingga menyebabkan tingginya penguapan yang menimbulkan awan aktif/tebal. Curah hujan terbanyak jatuh pada bulan Maret, berkisar di antara 223–604 mm tiap tahun, sedangkan bulan kering/kemarau jatuh pada bulan Juli sampai dengan Desember.
Kabupaten Kapuas terdiri dari 17 kecamatan, 17 kelurahan, dan 214 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 409.862 jiwa dengan luas wilayah 14.999,00 km² dan sebaran penduduk 27 jiwa/km².
Jumlah penduduk Kabupaten Kapuas sekitar 329.646 jiwa dengan klasifikasi 168.139 laki-laki dan 161.507 perempuan (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010) Tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Kapuas rata-rata sebanyak 21,97 orang per km2. Berikut adalah penduduk per kecamatan adalah:
Komposisi penduduk serta penyebaran yang belum merata dan keberadaan penduduk masih banyak yang bertempat tinggal di sekitar ibu kota kabupaten dan kecamatan.
Suku bangsa yang signifikan jumahnya di Kabupaten Kapuas Adalah Suku Dayak, Suku Banjar, Suku Jawa dan Suku Bali. Beberapa sub-etnis suku Dayak yang terdapat di Kabupaten Kapuas yaitu Suku Dayak Ngaju, Dayak Bakumpai, Dayak Maanyan dan Dayak Oot Danum dan subetnis lainnya dalam jumlah kecil. Termasuk adanya kelompok kecil etnis Suku Bali di kecamatan Basarang yang dulunya adalah daerah tujuan transmigrasi dari pulau Bali.
Gambaran umum keadaan pendidikan di Kabupaten Kapuas tercermin dari jumlah sekolah, murid dan guru. Jumlah sekolah TK sebanyak 102 buah, guru 272 orang dan murid sebanyak 2.936 orang. Jumlah SD Negeri dan Swasta sebanyak 502 buah, guru sebanyak 3.388 orang dan murid sejumlah 67.757 orang dengan rata-rata/perbandingan murid dan guru SD sekitar 20,00 murid per guru.
Pada strata Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri dan Swasta berjumlah 91 buah sekolah, jumlah guru sebanyak 1.085 orang dan murid/siswa sebanyak 12.970 orang dengan jumlah kelas sebanyak 465 buah kelas, sedangkan untuk Sekolah Menengah Umum Negeri dan Swasta sebanyak 31 buah sekolah, guru sebanyak 545 orang dan murid/siswa sebanyak 7.024 orang.
Kabupaten Kapuas memiliki 1 Rumah Sakit Umum Pemerintah yaitu RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo yang terletak di ibu kota kabupaten Kapuas (Kuala Kapuas) dengan tenaga Dokter Spesialis sebanyak 4 orang (Spesialis Bedah, Spesialis Anak, Spesialis Penyakit Dalam dan Spesilis Kandungan) dan Dokter Umum sebanyak 14 orang.
Pada tahun 2007 pembangunan prasarana kesehatan untuk masyarakat seperti Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Posyandu sudah menjangkau seluruh kecamatan. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari website Ikatan Dokter Indonesia Cabang Kapuas, jumlah dokter umum di Kabupaten Kapuas terhitung bulan Desember 2009 adalah sebanyak 41 orang. Jumlah Dokter bila dibandingkan dengan jumlah penduduk memperlihatkan ratio yang belum ideal yaitu dengan perbandingan 1 orang dokter menangani ± 13.022 orang penduduk. Idealnya 1 dokter untuk 5.000 orang penduduk.
Pada tahun 2008 tercatat panjang jalan negara dan provinsi di kabupaten Kapuas 459,90 km dan 463,35 km panjang jalan tersebut tidak mengalami perubahan dari tahun 2007. Sedangkan untuk jalan kabupaten pada tahun 2007 panjangnya 1 710,85 km dan meningkat pada tahun 2008 menjadi 1.722,04 km. Dari 1.722,04 km jalan kabupaten tersebut sepanjang 963,36 km dalam keadaan rusak dan hanya 320,94 km dalam keadaan baik, sisanya 437,74 km dalam kondisi sedang. Permukaan jalan yang terpanjang masih berupa tanah, sedangkan yang dilapisi aspal masih 218,47 km.
Sektor pertanian dengan komoditi utama padi merupakan salah satu andalan kabupaten yang merupakan lumbung pangan Kalimantan Tengah ini. Tak kurang dari 65 persen produksi beras Kalimantan Tengah dipasok oleh Kabupaten Kapuas. Kabupaten ini memang didukung lahan pertanian seluas 76,80 ribu ha dari potensi lahan 277 ribu ha. Prospek perluasan areal persawahan di daerah ini masih terbuka lebar. Misalnya di Kecamatan Selat, Kapuas Hilir, Kapuas Murung, Pulau Petak, Basarang, Kapuas Barat dan Kecamatan Mantangai. Inilah kawasan yang termasuk dalam program Proyek Lahan Gambut Sejuta Hektar tempo dulu yang kini tengah dibangkitkan lagi.
Selain padi, komoditas pertanian lainnya yang cukup potensial adalah usaha perikanan laut, plywood, karet (crumb rubber), sabut kelapa dan anyaman rotan. Belum lagi industri meubeler, hasil kerajinan purun, perahu kayu, karet sirap ulin dan balok ulin.
Sektor pertambangan juga cukup menjanjikan. Kabupaten ini kaya akan bahan tambang seperti intan, emas, batubara, mika, kaolin, batu kapur, pasir kuarsa dan gambut.
Berita dari Masjid
Artikel pilihan untuk peningkatan pengetahuan dan berbagi dari seluruh masjid di Indonesia.
Video Tausiah Pilihan
Tingkatkan iman dengan belajar tanpa henti dari ustadz pilihan