Masjid Al Bahrain

KOTA PEKALONGAN

Masjid ini dikenal di masyarakat dengan sebutan masjid KUD Makaryo Mino, karena dahulu membangunnya atas permintaan masyarakat di pelabuhan yang disponsori oleh Bp H. Mawardi beserta istri, waktu itu beliau sebagai ketua KUD Makaryo Mino. Beliau menemui pak Nio Suniaji, kepala Pelabuhan, PT. Tirta Raya Mina, yang kemudian mengijinkan untuk dibangunnya masjid di tanah yang sekarang berdiri masjid al Bahrain. Atas ijin tersebut langsung dibangun masjid dengan dukungan dari anggota lainnya, seperti almarhum H. Riyanto. Sesuai dengan daftar yang tercatat di kelurahan bahwa status tanah tersebut adalah waqof, yang oleh bapak Basari diperjelas bahwa waqof dari PT. TRM. Pembangunan dan penyerahan waqof tersebut selesai pada tahun 1977. Saat itu Nadhir nya Bp Ta’udi dengan bendahara Bp Jusnan. Dengan dukungan keuangan dari KUD dan Bp H. Mawardi sebagai ketuanya. Bangunan berasal dari wakaf Panitia dengan sponsor Bp. H Mawardi. Sehingga terkenal dengan masjid KUD. Pemberi nama al Bahrain adalah Bp. Mudatsir, orang Kandang Panjang. Berasal dari pemahaman bahwa masjid ini berada pada muara yaitu batas titik air asin di laut dan air tawar di sungai. Setelah masjid tersebut jadi, kepengurusan dipegang oleh orang-orang yang berasal dari KUD Makaryo Mino. Sejalan dengan perkembangan KUD pada tahun 2015 kepengurusan masjid di serahkan pada masyarakat. Sehingga pembangunan tahap 1 dan sekarang tahap 2, ditangani sepenuhnya oleh masyarakat dengan didukung oleh instansi pemesintah yang ada di pelabuhan. Termasuk juga dukungan dari KUD