Ahmad subagja | Masjid Jami' Al Khoir

2020-04-16 19:26:29

SIAPKAN BEKAL UNTUK KEMBALI

Gambar Ilustrasi SIAPKAN BEKAL UNTUK KEMBALI

Ø§ÙŽÙ„Ø³Ù‘ÙŽÙ„Ø§ÙŽÙ…Ù Ø¹ÙŽÙ„ÙŽÙŠÙ’ÙƒÙÙ…Ù’ ÙˆÙŽØ±ÙŽØÙ’Ù…ÙŽØ©Ù Ø§Ù„Ù„Ù‡Ù ÙˆÙŽØ¨ÙŽØ±ÙŽÙƒÙŽØ§ØªÙÙ‡Ù

SIAPKAN BEKAL UNTUK KEMBALI

Ø¨ÙØ³Û¡Ù€Ù€Ù€Ù€Ù€Ù€Ù€Ù€Ù€Ù…Ù Ù±Ù„Ù„Ù‡Ù Ù±Ù„Ø±ÙŽÙ‘ØÛ¡Ù€Ù…ÙŽÙ€Ù°Ù†Ù Ù±Ù„Ø±ÙŽÙ‘ØÙÙ€Ù€Ù€Ù€Ù€Ù€Ù€ÙŠÙ…

Firman Allah Subhanahu wa ta’ala:

Ø£ÙŽÙˆÙŽÙ„ÙŽÙ…Ù’ Ù†ÙØ¹ÙŽÙ…ÙÙ‘Ø±Ù’ÙƒÙÙ…Ù’ Ù…ÙŽØ§ ÙŠÙŽØªÙŽØ°ÙŽÙƒÙŽÙ‘Ø±Ù ÙÙÙŠÙ’Ù‡Ù Ù…ÙŽÙ†Ù’ ØªÙŽØ°ÙŽÙƒÙŽÙ‘Ø±ÙŽ ÙˆÙŽØ¬ÙŽØ§Ø¡ÙŽÙƒÙÙ…Ù Ø§Ù„Ù†ÙŽÙ‘Ø°ÙÙŠÙ’Ø±Ù, ÙÙŽØ°ÙÙˆÙ’Ù‚ÙÙˆÙ’Ø§ ÙÙŽÙ…ÙŽØ§ Ù„ÙÙ„Ø¸ÙŽÙ‘Ø§Ù„ÙÙ…ÙÙŠÙ’Ù†ÙŽ Ù…ÙÙ†Ù’ Ù†ÙŽØµÙÙŠÙ’Ø±Ù.

Artinya : “…Dan apakah tidak cukup Kami telah memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan?, maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun”. (Q.S. Fathir: 37).

Sesungguhnya sebagian kita masih ada yang berfikir, memperbanyak ibadah nanti sajalah setelah tua, saat sampai purna tugas. Sekarang ini masih muda terlalu banyak tugas-tugas kantor yang harus dikerjakan.

Padahal bila mati itu tiba ia tak mengenal tua, muda, sehat ataupun sakit. Waktunya sampai tak satupun yang dapat menghentikannya. Dan dalam perjalanan usia ibadahpun banyak tertunda, hingga usia menua. Saat tua tiba, tak banyak yang bisa diperbuat, ingin memperbanyak ibadah sudah tak kuat lagi, berbagai penyakit datang, asam urat, kolesterol, darah tinggi, diabetes, ginjal, jantung seabrek penyakit lainnya.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

ÙŠÙŽØ§ Ø£ÙŽÙŠÙÙ‘Ù‡ÙŽØ§ Ø§Ù„ÙŽÙ‘Ø°ÙÙŠÙ†ÙŽ Ø¢Ù…ÙŽÙ†ÙÙˆØ§ Ø§ØªÙŽÙ‘Ù‚ÙÙˆØ§ Ø§Ù„Ù„Ù‡ÙŽ ÙˆÙŽÙ„Ù’ØªÙŽÙ†Ù’Ø¸ÙØ±Ù’ Ù†ÙŽÙÙ’Ø³ÙŒ Ù…ÙŽØ§ Ù‚ÙŽØ¯ÙŽÙ‘Ù…ÙŽØªÙ’ Ù„ÙØºÙŽØ¯Ù ÙˆÙŽØ§ØªÙŽÙ‘Ù‚ÙÙˆØ§ Ø§Ù„Ù„Ù‡ÙŽ Ø¥ÙÙ†ÙŽÙ‘ Ø§Ù„Ù„Ù‡ÙŽ Ø®ÙŽØ¨ÙÙŠØ±ÙŒ Ø¨ÙÙ…ÙŽØ§ ØªÙŽØ¹Ù’Ù…ÙŽÙ„ÙÙˆÙ†ÙŽ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Hasyr: 18)

Dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a, Nabi Muhammad Shallallhu ‘Alaihi Wassallam bersabda, “Umur umatku antara 60 dan 70 tahun, sedikit dari mereka yang melampauinya.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Lewat batas usia 70 biasanya mulai muncul beberapa penyakit, jarang sekali kita dapatkan diatas usia tersebut masih cukup baik fisik dan kejiwaan, kecuali beberapa orang. Karenanya jika umur tidak dimanfaatkan dengan baik, maka umurlah yang akan menggilas.

Firman Allah SWT :

Ù±Ù„Ù„Ù‘ÙŽÙ‡Ù Ù±Ù„Ù‘ÙŽØ°ÙÙ‰ Ø®ÙŽÙ„ÙŽÙ‚ÙŽÙƒÙÙ… Ù…Ù‘ÙÙ† Ø¶ÙŽØ¹Û¡ÙÙÛ¬ Ø«ÙÙ…Ù‘ÙŽ Ø¬ÙŽØ¹ÙŽÙ„ÙŽ Ù…ÙÙ†Û¢ Ø¨ÙŽØ¹Û¡Ø¯Ù Ø¶ÙŽØ¹Û¡ÙÙÛ¬ Ù‚ÙÙˆÙ‘ÙŽØ©Ù‹Û¬ Ø«ÙÙ…Ù‘ÙŽ Ø¬ÙŽØ¹ÙŽÙ„ÙŽ Ù…ÙÙ†Û¢ Ø¨ÙŽØ¹Û¡Ø¯Ù Ù‚ÙÙˆÙ‘ÙŽØ©ÙÛ¬ Ø¶ÙŽØ¹Û¡ÙÙ‹Û¬Ø§ ÙˆÙŽØ´ÙŽÙŠÛ¡Ø¨ÙŽØ©Ù‹Û¬‌Ûš ÙŠÙŽØ®Û¡Ù„ÙÙ‚Ù Ù…ÙŽØ§ ÙŠÙŽØ´ÙŽØ§Ù“Ø¡Ù‌Û– ÙˆÙŽÙ‡ÙÙˆÙŽ Ù±Ù„Û¡Ø¹ÙŽÙ„ÙÙŠÙ…Ù Ù±Ù„Û¡Ù‚ÙŽØ¯ÙÙŠØ±Ù (Ù¥Ù¤)

Artinya : Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. [QS: ar-Rum ayat 54]

Ibn Katsir di dalam Tafsirnya saat menjelaskan tentang ayat ini menulis, ”kemudian ia keluar dari rahim ibunya, lemah, kurus, dan tak berdaya. Kemudian ia tumbuh sedikit demi sedikit sampai ia menjadi seorang anak, lalu ia mencapai usia baligh, dan setelahnya menjadi seorang pemuda, yang merupakan kekuatan setelah kelemahan.

Kemudian ia mulai menjadi tua, mencapai usia paruh baya, lantas menjadi tua dan uzur, kelemahan setelah kekuatan, maka ia kehilangan ketetapan hati, tenaga untuk bergerak, serta kemampuan berperang, rambutnya menjadi kelabu dan sifat-sifatnya, zahir dan batin, mulai berubah.”

Sesungguhnya umur yang telah berlalu tidak akan kembali. Dia akan pergi selamanya dengan segala kenangannya, baik kenangan yang penuh penyesalan, keindahan dan kebahagiaan.

Hidup harus memanfaatkan umur sebaik mungkin. Hanya orang-orang yang mampu memanfaatkan umurnya dijalan Allah yang mendapatkan kemuliaan didunia dan akhirat.

Allah SWT berfirman:

ÙˆÙŽØ§Ù„Ù’Ø¹ÙŽØµÙ’Ø±Ù

Ø§ÙÙ†Ù‘ÙŽ Ø§Ù„Ù’Ø§ÙÙ†Ù’Ø³ÙŽØ§Ù†ÙŽ Ù„ÙŽÙÙÙŠÙ’ Ø®ÙØ³Ù’Ø±Ù

Ø§ÙÙ„Ù‘ÙŽØ§ Ø§Ù„Ù‘ÙŽØ°ÙÙŠÙ’Ù†ÙŽ Ø§Ù°Ù…ÙŽÙ†ÙÙˆÙ’Ø§ ÙˆÙŽ Ø¹ÙŽÙ…ÙÙ„ÙÙˆØ§ Ø§Ù„ØµÙ‘Ù°Ù„ÙØÙ°ØªÙ ÙˆÙŽØªÙŽÙˆÙŽØ§ØµÙŽÙˆÙ’Ø§ Ø¨ÙØ§Ù„Ù’ØÙŽÙ‚Ù‘Ù Û™ ÙˆÙŽØªÙŽÙˆÙŽØ§ØµÙŽÙˆÙ’Ø§ Ø¨ÙØ§Ù„ØµÙ‘ÙŽØ¨Ù’Ø±Ù

Artinya : “Demi masa, Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya menta’ati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”. (QS.103.Al-Ashr: 1-3).

Sejenak kita renungi lebih jauh surat Al-Ashr ini. Sebagaimana dengan ayat-ayat dalam Al-Qur’an lainnya, maka tidak cukup di maknai secara mendasar melainkan sangat luas dan padat dengan berbagai makna dan renungan yang mendalam.

Sesungguhnya pada surat Al-Ashr gambaran nyata bagaimana manusia yang Allah berikan umur terlena dengan umur mudanya, berleha-leha dimasa tuanya, hingga umurpun berlalu sia-sia, padahal kematian itu sangat dekat. Kecuali mereka hamba-hamba Allah yang beramal saleh yang menjadikan umurnya untuk beribadah kepada Allah SWT.

Kualitas kemuliaan seseorang adalah dari sejauh mana manajemen umur dapat diefektifkan. Kalau umurnya habis dengan kerja-kerja intelektual, spiritual, dan kebermanfaatan kolektif maka dia akan menjadi pribadi yang mulia.

Karenannya, seseorang akan jadi mulia dengan menghabiskan umurnya untuk belajar dan senantiasa berzikir pada Allah. Seorang hamba juga akan jadi mulia dan terhormat bila menghabiskan waktu dikeheningan malam dengan qiamulail.

Pepatah Arab menyebut, man tholabal ‘ula sahiral layali” (Barangsiapa yang menginginkan kemuliaan maka seringlah menghidupkan malam).

Hidupkan malam dengan berqiamullail, membaca qur’an dengan tartil, berzikir serta kerja-kerja spiritual melengkapi perjalanan hidup dijalan da’wah.

Semoga saja kita tahu diri memberdayakan waktu dalam mewujudkan perjalanan hidup yang sesuai dengan perintah-Nya, agar saat nyawa terhenti cukup bekal untuk kembali.

SEMOGA BERMANFAAT

Jazakumullah

Tentang Penulis

Ahmad subagja | Masjid Jami' Al Khoir

| Jl. Siliwangi Raya Sepanjang Jaya Rawalumbu Bekasi Jawa Barat

Masjid Jami' Al Khoir dibangun pada tahun -. Masjid Jami' Al Khoir merupakan kategori Masjid Umum.Masjid Jami' Al Khoir beralamat di Jl. Siliwangi Raya Sepanjang Jaya Rawalumbu Bekasi Jawa Barat .Masjid Jami' Al Khoir memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . Masjid Jami' Al Khoir memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .

Tersertifikasi BNSP

Program Sertifikasi BNSP Nasional untuk Pengurus Masjid & Mushola

Tingkatkan kompetensi dan profesionalisme dalam bidang industri halal, ekonomi syariah, dan pengelolaan keuangan Islam yang berkualitas dan terpercaya.

100% Halal

Bersertifikat BNSP

10,000+ Alumni

Pengakuan Nasional

Rekomendasi Masjid: Sertifikasi ini sangat dianjurkan bagi jamaah yang bekerja di industri makanan, keuangan syariah, dan bisnis halal.

Sertifikasi Manager Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah/Unit Simpan Pinjam dan Pem...

Sertifikasi perbankan syariah bebas riba. Ideal untuk jamaah yang ingin berkarir di lembaga keuangan syariah.

Syar'i BNSP

SIAPKAN BEKAL UNTUK KEMBALI

Tentang Penulis

Program Sertifikasi BNSP Nasional untuk Pengurus Masjid & Mushola

Rekomendasi Artikel untuk Anda

Jam Dinding Masjid: Peran Penting dan Solusi Digital untuk Keuangan Masjid

Ketua DKM: Peran Penting dan Solusi Digital untuk Manajemen Keuangan Masjid

Rahasia Struktur Pengurus Musholla yang Efektif dan Professional

Mengungkap Struktur Pengurus Masjid dan Tugasnya dalam Transparan Keuangan Masjid

Peran Panitia Masjid dalam Mengelola Keuangan Masjid Secara Transparan

Rahasia Laporan Keuangan DKM Masjid yang Transparan dan Modern

Mengapa Infaq Masjid Penting dan Bagaimana Meningkatkannya?

Cara Kreatif Mengajak Jamaah untuk Berinfaq di Masjid

"Strategi Ampuh Meningkatkan Infaq Masjid dengan Media Sosial"

Pentingnya Pendekatan Personal dalam Meningkatkan Partisipasi Pemuda di Masjid

Mengubah Persepsi Pemuda tentang Fungsi dan Peran Masjid

Strategi Kolaborasi dengan Komunitas Pemuda untuk Memakmurkan Masjid

"Menggunakan Konten Digital untuk Edukasi Pemuda di Masjid"

Pentingnya Lingkungan Masjid yang Inklusif bagi Pemuda

Mengadakan Diskusi dan Workshop untuk Menarik Pemuda ke Masjid

Pencarian Baru