Serupa tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Dome of The Rock dan Masjid Al Aqsa
Ahmad subagja | Masjid At Taqwa
2023-10-27 00:29:29

Serupa tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Dome of The Rock dan Masjid Al Aqsa

Sering dianggap sama, padahal dua bangunan ini berbeda. Itulah Dome of the Rock dan Masjid Al Aqsa. Lantas, apa perbedaan antara keduanya? Simak ulasannya berikut:

Masjid Al Aqsa menjadi sorotan usai pasukan Israel menyerbu tempat ibadah itu dan menyerang sejumlah jemaah yang sedang beribadah pekan lalu.

Polisi Israel menyerang Masjid Al Aqsa sebanyak dua kali, saat subuh dan malam hari. Mereka juga menangkap lebih dari 350 orang yang mereka curigai sebagai provokator.

Serupa tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Dome of The Rock dan Masjid Al Aqsa

Masjid Al Aqsa berada di dekat Dome of the Rock. Kedua tempat ini berada kompleks Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem. Kompleks Al Aqsa dikenal umat Yahudi sebagai Mount Temple dan disebut juga Al Harram Al Sharif oleh umat Islam.

Perbedaan paling mencolok antar kedua bangunan itu tampak dari kubah keduanya. Kubah Masjid Al Aqsa berwarna keabu-abuan dengan bangunan berwarna kecokelatan.

Sementara itu, kubah Dome of The Rock (kubah batu atau kubah Shakhrah) berwarna keemasan, dan warna dindingnya biru penuh dengan motif.

Sejarah kedua bangunan itu pun berbeda. Menurut laporan Middle East Eye, bangunan masjid di kompleks Al Aqsa didirikan oleh khalifah Islam kedua, Umar bin Khattab pada 638 M, usai menaklukkan Levant.

Pada suatu waktu, sosok yang bertanggung jawab atas Yerusalem yang juga wakil dari Bizantium, Uskup Sophronius dan pemimpin Gereja Kristen mengundang Umar.

Menurut laporan Times of Israel, Sophronius meminta Umar salat di dalam Gereja Makam Suci saat waktu salat tiba. Namun, dia menolak.

Umar bersikeras jika dia berdoa di sana, umat Islam akan menggunakan tindakannya sebagai alasan mengubah gereja menjadi masjid. Artinya, situs suci umat Kristen itu bisa terampas.

Lokasi Umar salat di bagian selatan kompleks Al Aqsa kemudian dijadikan Masjid Al Qibli atau dikenal pada umumnya saat ini Masjid Al Aqsa.

Masjid Al Aqsa dalam kompleks Al Aqsa dikenal pula sebagai Masjid Al Qibli (Masjid Kiblat). Masjid ini dibangun umat Islam di masa khalifah kedua, Umar bin Khattab, karena berdiri di bagian selatan kompleks Al Aqsa yang pernah jadi kiblat pertama umat Islam sebelum Mekkah.

Sepanjang sejarah, Masjid Al Aqsa (Al Qibli) telah mengalami serangkaian renovasi dan perluasan termasuk di era Dinasti Ummayah, Abbasiyah, dan Kekaisaran Ottoman.

Sementara itu, Dome of the Rock atau Baitul Maqdis diyakini umat Islam sebagai tempat pijakan Nabi Muhammad sebelum melakukan perjalanan Isra Mikraj ke langit tujuh atau Sidratul Muntaha untuk menerima wahyu soal salat lima waktu.

Kubah batu itu juga dianggap karya arsitektur Islam tertua di dunia. Struktur ini dibangun pada abad ke-7 M atas perintah Abdul Malik bin Marwah, khalifah kelima dari dinasti Umayyah.

Kubah batu ini bisa dilihat dari seluruh penjuru Yerusalem karena warna kubahnya yang mencolok. Profesor dari Universitas Al Quds dan Anggota Dewan Wakaf Islam, Mustafa Abu Sway, bahkan menilai Dome of the Rock sebagai bangunan paling estetik di Yerusalem.

"Dome of the Rock terus mendefinisikan Yerusalem secara estetis," kata Sway kepada Middle East Eye.

Namun, Dome of the Rock bukanlah bangunan masjid, melainkan kuil. Namun bangunan itu memang dianggap suci oleh umat Muslim, demikian dikutip Haaretz.

Kubah emas membentang 20 meter melintasi noble of the rock (batu suci). Batu ini juga dianggap suci oleh Yahudi bahkan sebelum kedatangan Islam. Umat Yahudi meyakini batu itu menjadi tempat Ibrahim bersiap mengorbankan Ishak.

Sering dianggap sama, padahal dua bangunan ini berbeda. Itulah Dome of the Rock dan Masjid Al Aqsa. Lantas, apa perbedaan antara keduanya? Simak ulasannya berikut:

Masjid Al Aqsa menjadi sorotan usai pasukan Israel menyerbu tempat ibadah itu dan menyerang sejumlah jemaah yang sedang beribadah pekan lalu.

Polisi Israel menyerang Masjid Al Aqsa sebanyak dua kali, saat subuh dan malam hari. Mereka juga menangkap lebih dari 350 orang yang mereka curigai sebagai provokator.

Serupa tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Dome of The Rock dan Masjid Al Aqsa

Gambar Ilustrasi Serupa tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Dome of The Rock dan Masjid Al Aqsa

Serupa tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Dome of The Rock dan Masjid Al Aqsa

Masjid Al Aqsa berada di dekat Dome of the Rock. Kedua tempat ini berada kompleks Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem. Kompleks Al Aqsa dikenal umat Yahudi sebagai Mount Temple dan disebut juga Al Harram Al Sharif oleh umat Islam.

Perbedaan paling mencolok antar kedua bangunan itu tampak dari kubah keduanya. Kubah Masjid Al Aqsa berwarna keabu-abuan dengan bangunan berwarna kecokelatan.

Sementara itu, kubah Dome of The Rock (kubah batu atau kubah Shakhrah) berwarna keemasan, dan warna dindingnya biru penuh dengan motif.

Sejarah kedua bangunan itu pun berbeda. Menurut laporan Middle East Eye, bangunan masjid di kompleks Al Aqsa didirikan oleh khalifah Islam kedua, Umar bin Khattab pada 638 M, usai menaklukkan Levant.

Pada suatu waktu, sosok yang bertanggung jawab atas Yerusalem yang juga wakil dari Bizantium, Uskup Sophronius dan pemimpin Gereja Kristen mengundang Umar.

Menurut laporan Times of Israel, Sophronius meminta Umar salat di dalam Gereja Makam Suci saat waktu salat tiba. Namun, dia menolak.

Umar bersikeras jika dia berdoa di sana, umat Islam akan menggunakan tindakannya sebagai alasan mengubah gereja menjadi masjid. Artinya, situs suci umat Kristen itu bisa terampas.

Lokasi Umar salat di bagian selatan kompleks Al Aqsa kemudian dijadikan Masjid Al Qibli atau dikenal pada umumnya saat ini Masjid Al Aqsa.

Masjid Al Aqsa dalam kompleks Al Aqsa dikenal pula sebagai Masjid Al Qibli (Masjid Kiblat). Masjid ini dibangun umat Islam di masa khalifah kedua, Umar bin Khattab, karena berdiri di bagian selatan kompleks Al Aqsa yang pernah jadi kiblat pertama umat Islam sebelum Mekkah.

Sepanjang sejarah, Masjid Al Aqsa (Al Qibli) telah mengalami serangkaian renovasi dan perluasan termasuk di era Dinasti Ummayah, Abbasiyah, dan Kekaisaran Ottoman.

Sementara itu, Dome of the Rock atau Baitul Maqdis diyakini umat Islam sebagai tempat pijakan Nabi Muhammad sebelum melakukan perjalanan Isra Mikraj ke langit tujuh atau Sidratul Muntaha untuk menerima wahyu soal salat lima waktu.

Kubah batu itu juga dianggap karya arsitektur Islam tertua di dunia. Struktur ini dibangun pada abad ke-7 M atas perintah Abdul Malik bin Marwah, khalifah kelima dari dinasti Umayyah.

Kubah batu ini bisa dilihat dari seluruh penjuru Yerusalem karena warna kubahnya yang mencolok. Profesor dari Universitas Al Quds dan Anggota Dewan Wakaf Islam, Mustafa Abu Sway, bahkan menilai Dome of the Rock sebagai bangunan paling estetik di Yerusalem.

"Dome of the Rock terus mendefinisikan Yerusalem secara estetis," kata Sway kepada Middle East Eye.

Namun, Dome of the Rock bukanlah bangunan masjid, melainkan kuil. Namun bangunan itu memang dianggap suci oleh umat Muslim, demikian dikutip Haaretz.

Kubah emas membentang 20 meter melintasi noble of the rock (batu suci). Batu ini juga dianggap suci oleh Yahudi bahkan sebelum kedatangan Islam. Umat Yahudi meyakini batu itu menjadi tempat Ibrahim bersiap mengorbankan Ishak.

Tentang Penulis
 Ahmad subagja  | Masjid At Taqwa

Ahmad subagja | Masjid At Taqwa

| Citra Raya, Tangerang

At Taqwa dibangun pada tahun -. At Taqwa merupakan kategori Masjid Raya. At Taqwa beralamat di Citra Raya, Tangerang . At Taqwa memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . At Taqwa memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .