Saat Biksu Thudong Mampir ke Masjid Temanggung, Disuguhi Kopi dan Dawet

Waisak jatuh pada hari Kamis (23/5), rombongan biksu Thudong mulai melakukan perjalanan ke Candi Borobudur. Mereka mampir ke Masjid Temanngung sejenak.

Biksu Thudong mampir ke sebuah masjid di Temanggung untuk istirahat. Takmir masjid pun menyambut mereka dengan hangat.

Momen tersebut terjadi di sebuah masjid yang ada di daerah Bengkal, Kranggan, Kabupaten Temanggung pada Minggu (19/5/2024).

Saat Biksu Thudong Mampir ke Masjid Temanggung, Disuguhi Kopi dan Dawet

Ketua Takmir Masjid Baiturrohmah, Fatkhulrohman (53) menceritakan peristiwa itu. Menurutnya, pihak takmir mendapat pemberitahuan dari panitia bahwa bahwa rombongan biksu itu akan singgah untuk istirahat.

Kepada detikJateng, Fatkhulrohman (53) mengatakan, awalnya mengetahui jika ada perjalanan biksu thudong mau ke Candi Borobudur untuk mengikuti Waisak. Kemudian panitia thudong di Temanggung menyampaikan surat untuk meminta izin beristirahat.

"Kami terus berembuk dengan takmir lain diperbolehkan. Terus untuk menyambut tamu, mempersiapkan segalanya. Intinya hanya untuk istirahat, tapi kami yang merasa kedatangan ya tetap menyediakan minum dan snack secukupnya," kata Fatkhulrohman saat ditemui detikJateng di rumahnya, Senin (20/5).

Minuman yang disediakan ada kopi, dawet, soda maupun minuman suplemen lainnya. Untuk minuman suplemen tersebut merupakan dari donatur.

"Kalau minuman dari masjid, kopi, teh dan dawet," tuturnya.

Setelah mendapatkan penyambutan dari takmir masjid, para biksu thudong menyampaikan terima kasih. Kemudian sebelum meninggalkan masjid sempat mendoakan untuk warga Bengkal.

Pimpinan Rombongan Biksu Thudong, Bhante Kamsai Sumano Mahathera mengaku terkesan dengan penyambutan warga di sepanjang jalan yang dilalui. Baik itu datang dari siswa sekolah, maupun petani yang sedang di sawah memberikan bunga. Hal inilah yang memperlihatkan kerukunan umat beragama.

Apalagi, mereka juga mendapat sambutan yang sangat hangat saat singgah untuk beristirahat di sebuah masjid.

"Kami masuk (masjid) seperti keluarga sendiri karena sudah siap semuanya. Setelah kami minum, kami berdoa bersama," ujarnya.

***

Baca berita selengkapnya di sini.

Waisak jatuh pada hari Kamis (23/5), rombongan biksu Thudong mulai melakukan perjalanan ke Candi Borobudur. Mereka mampir ke Masjid Temanngung sejenak.

Biksu Thudong mampir ke sebuah masjid di Temanggung untuk istirahat. Takmir masjid pun menyambut mereka dengan hangat.

Momen tersebut terjadi di sebuah masjid yang ada di daerah Bengkal, Kranggan, Kabupaten Temanggung pada Minggu (19/5/2024).

Gambar Ilustrasi Saat Biksu Thudong Mampir ke Masjid Temanggung, Disuguhi Kopi dan Dawet

Saat Biksu Thudong Mampir ke Masjid Temanggung, Disuguhi Kopi dan Dawet

Ketua Takmir Masjid Baiturrohmah, Fatkhulrohman (53) menceritakan peristiwa itu. Menurutnya, pihak takmir mendapat pemberitahuan dari panitia bahwa bahwa rombongan biksu itu akan singgah untuk istirahat.

Kepada detikJateng, Fatkhulrohman (53) mengatakan, awalnya mengetahui jika ada perjalanan biksu thudong mau ke Candi Borobudur untuk mengikuti Waisak. Kemudian panitia thudong di Temanggung menyampaikan surat untuk meminta izin beristirahat.

"Kami terus berembuk dengan takmir lain diperbolehkan. Terus untuk menyambut tamu, mempersiapkan segalanya. Intinya hanya untuk istirahat, tapi kami yang merasa kedatangan ya tetap menyediakan minum dan snack secukupnya," kata Fatkhulrohman saat ditemui detikJateng di rumahnya, Senin (20/5).

Minuman yang disediakan ada kopi, dawet, soda maupun minuman suplemen lainnya. Untuk minuman suplemen tersebut merupakan dari donatur.

"Kalau minuman dari masjid, kopi, teh dan dawet," tuturnya.

Setelah mendapatkan penyambutan dari takmir masjid, para biksu thudong menyampaikan terima kasih. Kemudian sebelum meninggalkan masjid sempat mendoakan untuk warga Bengkal.

Pimpinan Rombongan Biksu Thudong, Bhante Kamsai Sumano Mahathera mengaku terkesan dengan penyambutan warga di sepanjang jalan yang dilalui. Baik itu datang dari siswa sekolah, maupun petani yang sedang di sawah memberikan bunga. Hal inilah yang memperlihatkan kerukunan umat beragama.

Apalagi, mereka juga mendapat sambutan yang sangat hangat saat singgah untuk beristirahat di sebuah masjid.

"Kami masuk (masjid) seperti keluarga sendiri karena sudah siap semuanya. Setelah kami minum, kami berdoa bersama," ujarnya.

***

Baca berita selengkapnya di sini.