Ahmad subagja | Masjid Jami' Al Khoir
2020-04-16 19:02:45PERSAHABATAN DALAM ISLAM
اَلسَّلاَم٠عَلَيْكÙمْ وَرَØْمَة٠الله٠وَبَرَكَاتÙÙ‡Ù
PERSAHABATAN DALAM ISLAM
بÙسۡـــــــــم٠ٱلله٠ٱلرَّØۡـمَـٰن٠ٱلرَّØÙـــــــيم
Allah SWT berfirman:
يٰۤاَيّÙهَا النَّاس٠اÙنَّا خَلَقْنٰكÙمْ مّÙنْ ذَكَر٠وَّاÙنْثٰى وَجَعَلْنٰكÙمْ Ø´ÙعÙوْبًا وَّقَبَآئÙÙ„ÙŽ Ù„ÙتَعَارَÙÙوْا Û— اÙنَّ اَكْرَمَكÙمْ عÙنْدَ اللّٰه٠اَ تْقٰٮكÙمْ Û— اÙنَّ اللّٰهَ عَلÙيْمٌ خَبÙيْرٌ
Artinya : "Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti." (QS. Al-Hujurat 49: 13)
Sesungguhnya persahabatan dalam Islam begitu penting, membangun persahabatan yang baik tidak hanya didunia namun hingga akhirat.
Sahabat adalah teman dekat yang tidak punya hati nurani untuk menusuk dari belakang atau menjadi duri dalam daging dan seorang sahabat tidak memiliki rasa iri, senantiasa saling memberi dan saling menerima.
Sabda Rasulullah SAW,
Ù¡Ù Ù£ – خَيْر٠ْلاَصْØَاب٠عÙنْدَ الله٠خَيْرÙÙ‡Ùمْ Ù„ÙصَاØÙبÙÙ‡ ØŒ وَخَيْر٠الْجÙيْرَان٠عÙنْدَالله٠خَيْرÙÙ‡Ùمْ Ù„ÙجَارÙÙ‡ .
Artinya : “Sebaik-baik sahabat di sisi Allah adalah yang terbaik di antara mereka terhadap sahabatnya. Dan sebaik-baik tetangga di sisi Allah adalah yang terbaik di antara mereka terhadap tetangganya.” (Imam Tirmidzi (1/353), Ad-Darimi (2/215)
Dari nu'mah bin Basyir r.a , Rasulullah SAW bersabda :
"Perumpamaan persaudaraan seorang muslim dalam cinta dan kasih sayang di antara mereka adalah seumpama satu tubuh. Apabila satu anggota tubuh sakit mama mengakibatkan seluruh tubuh menjadi demam dan tidak bisa tidur. (HR Muslim)
Allah SWT berfirman:
يٰۤـاَيّÙهَا الَّذÙيْنَ اٰمَنÙوا اتَّقÙوا اللّٰهَ ÙˆÙŽÙƒÙوْنÙوْا مَعَ الصّٰدÙÙ‚Ùيْنَ
Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar." (QS. At-Taubah 9: 119)
Persahabatan yang dijalin karena Allah, tidak ada tujuan apa pun dalam persahabatan, selain untuk mendapatkan ridha Allah. Orang yang semacam inilah yang kelak pada Hari Kiamat akan mendapat janji Allah.
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:
“Sesungguhnya Allah pada Hari Kiamat berseru, ‘Di mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini akan Aku lindungi mereka dalam lindungan-Ku, pada hari yang tidak ada perlindungan, kecuali perlindungan-Ku.” (HR. Muslim)
Makna sahabat memang memiliki arti yang begitu banyak dalam hidup ini. Beberapa orang bahkan berpendapat jika persahabatan merupakan salah satu faktor kunci sukses seseorang dalam hidupnya. Tentu tak ada seorang pun dari kita yang akan menampiknya jika memang dikatakan demikian karena sahabat sejati pasti akan memberikan dukungan dalam bentuk apa pun demi tercapainya keinginan dan cita-cita dari sahabatnya.
Dari Nu’man bin Basyir r.a., Rasulullah SAW bersabda,
“Perumpamaan persaudaraan kaum muslimin dalam cinta dan kasih sayang di antara mereka adalah seumpama satu tubuh. Apabila satu anggota tubuh sakit maka mengakibatkan seluruh tubuh menjadi demam dan tidak bisa tidur.” (Hadis riwayat Muslim)
Teman yang paling baik adalah apabila kamu melihat wajahnya, kamu teringat akan Allah, mendengar kata-katanya menambahkan ilmu agama, melihat gerak-geriknya teringat mati.
Dalam Islam, faktor memilih kawan sangat penting, hubungan persahabatan adalah hubungan yang sangat mulia, kerana sahabat berperanan dalam membentuk personaliti individu.
Allah SWT berfirman:
يٰۤـاَيّÙهَا الَّذÙيْنَ اٰمَنÙوا اتَّقÙوا اللّٰهَ ÙˆÙŽÙƒÙوْنÙوْا مَعَ الصّٰدÙÙ‚Ùيْنَ
Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar." (QS. At-Taubah 9: 119)
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,
“Saling berjabat tanganlah kalian, niscaya akan hilang kedengkian. Saling memberi hadiah lah kalian, niscaya kalian saling mencintai dan hilang (dari kalian) kebencian.” (HR. Imam Malik).
Rasulullah bersabda, “Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
Makna hadits di atas adalah seseorang akan berbicara dan berperilaku seperti kebiasaan kawannya. Karena itu beliau Shalallaahu alaihi wasalam mengingatkan agar kita cermat dalam memilih teman. Kita harus kenali kualitas beragama dan akhlak kawan kita. Bila ia seorang yang shalih, ia boleh kita temani. Sebaliknya, bila ia seorang yang buruk akhlaknya dan suka melanggar ajaran agama, kita harus menjauhinya.
Hadits Rasulullah SAW :
مَثَل٠الْجَلÙيس٠الصَّالÙØ٠وَالْجَلÙيس٠السَّوْء٠كَمَثَل٠صَاØÙب٠الْمÙسْك٠وَكÙير٠الْØَدَّاد٠، لاَ يَعْدَمÙÙƒÙŽ Ù…Ùنْ صَاØÙب٠الْمÙسْك٠إÙمَّا تَشْتَرÙيه٠أَوْ تَجÙد٠رÙÙŠØÙŽÙ‡Ù ØŒ ÙˆÙŽÙƒÙير٠الْØَدَّاد٠يÙØْرÙق٠بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجÙد٠مÙنْه٠رÙÙŠØًا خَبÙيثَةً
Artinya : “Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang shalih dan orang yang jelek bagaikan berteman dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi. Pemilik minyak wangi tidak akan merugikanmu; engkau bisa membeli (minyak wangi) darinya atau minimal engkau mendapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau mendapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari, no. 2101)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْمَرْء٠عَلَى دÙين٠خَلÙيلÙÙ‡Ù ÙَلْيَنْظÙرْ Ø£ÙŽØَدÙÙƒÙمْ مَنْ ÙŠÙخَالÙÙ„Ù
Artinya : “Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian”. (HR. Abu Daud, no. 4833; Tirmidzi, no. 2378; dan Ahmad, 2:344)
Hadits lainnya,
المÙسلÙم٠أَخÙÙˆ المÙسلÙم٠لاَ يَظلÙÙ…Ùه٠وَلَا يَخذÙÙ„Ùه٠وَلَا ÙŠÙŽØÙ‚ÙرÙه٠التَقوَى هَاهÙنَا – ÙˆÙŽ ÙŠÙØ´Ùير٠إÙÙ„ÙŽÙ‰ صَدرÙه٠ثَلاَثَ مَرَّات٠– بÙØَسب٠امرÙىء٠مÙÙ†ÙŽ الشَّرÙÙ‘ Ø£ÙŽÙ† ÙŠÙŽØÙ‚Ùرَ أَخَاه٠المÙسلÙÙ…ÙŽ ÙƒÙÙ„ÙÙ‘ المÙسلÙم٠عَلَى المÙسلÙÙ…Ù Øَرَامٌ دَمÙÙ‡Ù ÙˆÙŽ مَالÙÙ‡Ù ÙˆÙŽ عÙرضÙÙ‡Ù . رَوَاه٠مÙسْلÙÙ…
Artinya : Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya; Tidak boleh menzhalimi atau menghinakan atau mencelanya. Ketakwaan ada di sini –sambil menunjuk ke arah dada tiga kali. Cukuplah seorang muslim itu menjadi jelek hanya dengan mencela saudaranya sesama muslim. Setiap muslim terhadap muslim yang lain diharamkan darahnya, harta, serta kehormatannya. (H.R. Muslim)
Semoga Allah SWT menganugrahkan kita sahabat yang senantiasa mengingatkan kita kepada-Nya, sahabat yang baik pasti Allah SWT akan pertemukan kembali diakhirat kelak.
SEMOGA BERMANFAAT
Jazakumullah
Tentang Penulis
Ahmad subagja | Masjid Jami' Al Khoir
| Jl. Siliwangi Raya Sepanjang Jaya Rawalumbu Bekasi Jawa Barat
Masjid Jami' Al Khoir dibangun pada tahun -. Masjid Jami' Al Khoir merupakan kategori Masjid Umum.Masjid Jami' Al Khoir beralamat di Jl. Siliwangi Raya Sepanjang Jaya Rawalumbu Bekasi Jawa Barat .Masjid Jami' Al Khoir memiliki luas tanah , luas bangunan dengan status tanah . Masjid Jami' Al Khoir memiliki jumlah jamaah orang jumlah muazin orang jumlah remaja orang dan Jumlah Khotib orang .